SIROSIS HATI
Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Usia : 49 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Status : Menikah
Alamat : Kalikayen RT 1 RW 3
Ungaran Timur
Tempat / tanggal pemeriksaan: IGD RSUD Ungaran ,
13 Februari 2017
No. RM : 520467
Ruang perawatan : Mawar kelas 3 no.
207
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Ungaran dengan
keluhan perut membesar sejak +/- 8 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan
kantung pelirnya semakin membesar, merasakan
sesak nafas sejak perutnya membesar, batuk
tidak berdahak, dan panas sejak +/- 3 jam SMRS.
Pasien mengatakan dalam sehari sudah BAB cair
4x, dengan warna coklat, tidak berlendir dan
tidak disertai darah. Buang air kecil tidak ada
keluhan. Pasien tidak mengeluhkan muntah, tidak
nyeri dada, tidak mengeluh nyeri kepala, dan
tidak mimisan.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien mengatakan rawat inap di RSUD Ungaran +/- 2
bulan yang lalu dengan keluhan serupa. Pasien kontrol
rutin di poli penyakit dalam RSUD Ungaran, namun tidak
mengetahui nama obat dan tidak membawa obat yang
diberikan saat kontrol
Riwayat Asma disangkal
Riwayat Penyakit Jantung sebelumnya disangkal
Riwayat batuk lama disangkal
Riwayat alergi obat sebelumnya disangkal.
Riwayat Kejang disangkal
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat Hiperkolesterol disangkal
Riwayat Diabetes militus disangkal
Riwayat Hipoglikemia disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang
mengeluhkan sakit yang sama, anggota
keluarga yang menderita riwayat
penyakit jantung, hipertensi, dan riwayat
diabetes mellitus disangkal.
Riwayat pekerjaan,
kebiasaan, dan sosial
ekonomi
Pasienmerupakan seorang buruh. Pasien
merokok namun tidak mengkonsumsi
alkohol. Pasien mengatakan pendapatan
keluarganya cukup untuk kehidupan
sehari-hari. Pengobatan pasien
menggunakan jaminan BPJS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksan umum
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Nafas : 28 x/menit
Saturasi : 95 %
Suhu : 38,7 C
Kepala dan leher
Konjungtiva : anemis +/+
Sklera : ikterik +/+
Pupil : bulat, isokor diameter 3mm/3mm,
refleks cahaya +/+
Hidung : Discharge (-)/(-), epistaksis (-)/(-)
Telinga : Discharge (-)/(-)
Mulut : Mukosa pucat (-), bibir kering (-),
sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher : tidak terdapat pembesaran KGB,
deviasi trakea (-), JVP dalam batas normal. Bruit
carotis kanan- kiri (-)
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
penggunaan otot napas tambahan tidak
ditemukan
Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Ronkhi basah kasar (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan : SIK 4 linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri : SIK 5 midklavikula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal
Abdomen
Inspeksi : Perut ascites/cembung, lingkar
perut 109 cm, venektasi
Auskultasi : bising usus menurun
Palpasi : distensi, nyeri tekan abdomen (-),
hepar dan lien tidak teraba,
perabaan hangat, undulasi +
Perkusi : pekak sisi (+)
Ekstremitas
Akral hangat, capillary refill time <2 detik
Superior : Edema (-/-)
Inferior : Edema (+/+)
Klasifikasi Sirosis
berdasarkan
Sirosis secara
penyebabnya : morfologi:
Sirosis Alkoholik, Mikronodular,
Sirosis Biliaris, Sirosis Makronodular,
pasca nekrotik,
Cardiac Cirrhosis Campuran
Sirosis
pasca
Necrotik
spider nevi
eritema palmaris
Vena kolateral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes fungsi hati meliputi aminotransferase
(AST), alkali fosfatase, gamma glutamil
transpeptisida, bilirubin, albumin, dan
waktu protombin
2. Pemeriksaan urin
3. Pemeriksaan Darah
4. Pemeriksaan radiologis
5. Biopsy hati
PENATALAKSANAAN
diet yang mengandung protein 1 g/kgBB dan
kalori 2000-3000 kkal/hari
Asites : tirah baring dan diawali diet rendah
garam konsumsi garam sebanyak 5,2 gram
atau 90 mmol/hari spinorolakton dengan
dosis 100-200 mg sekali dan terjadinya
penurunan berat badan 0,5 kg/hari).tanpa
dengan adanya edema kaki 1 kg/hari Terapi
spinorolakton dapat dikombinasikan dngan
furosemide dengan dosis 20-40 mg/hari
apabila terapi spinorolakon tidak adekuat.
Peritonitis Bakterial Spontan : Terapi diberikan
10-14 hari, norfloksasin (400mg/hari) dapat
mencegah rekurensi atau relaps.4
Sindrom hepatorenal : dilakukannya
transplantasi hati hal ini dikarenakan terapi
obat-obatan yang digunakan seperti
dopamin dan analog prostaglandin tidak
adekuat
Ensefalopati Hepatika : Sirup laktulosa dapat
diberikan dengan dosis 30-50 mL setiap jam.
Pemberian neomisin dengan dosis 0,5 1 g s
PROGNOSIS