BELA NEGARA ADALAH : TEKAD, SIKAP,

SEMANGAT DAN TINDAKAN SELURUH

WARGANEGARA SECARA TERATUR,
MENYELURUH, TERPADU DAN BERLANJUT
DENGAN DI LANDASI OLEH KECINTAAN PADA
TANAH AIR, KESADARAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA INDONESIA SERTA KEYAKINAN
AKAN KESAKTIAN PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA DAN KERELAAN UNTUK
BERKORBAN GUNA MENIADAKAN SETIAP
ANCAMAN BAIK DARI LUAR NEGERI MAUPUN
DARI DALAM NEGERI YANG MEMBAHAYAKAN
KEMERDEKAAN DAN KEDAULATAN NEGARA,
KESATUAN DAN PERSATUAN BANGSA,
KEUTUHAN WILAYAH DAN YURISDIKSI
NASIONAL SERTA NILAI-NILAI PANCASILA DAN
UUD 1945.
 Bela negara tidak harus yang serem-serem
misal manggul senjata maju ke medan
perang, menembak / membunuh musuh.
Bela negara sesuai dengan kemampuan dan
bidangnya masing-masing. Bahkan cukup
dengan yang sederhana atau kecil-kecil
misal menjaga nama baik keluarga dan
masyarakat, berbuat/berkarya yang positif,
bangga sebagai bangsa Indonesia.
 SETIAP ORANG PASTI MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK BELA
DIRI, BELA KELUARGA, BELA MASYARAKAT ATAU BELA
NEGARA. BAIK YANG SECARA ALAMI ATAUPUN YANG HARUS
DIAJARKAN.
SEHINGGA TIDAK MUNGKIN BILA SESEORANG MENGATAKAN
TIDAK MAU BELA NEGARA KARENA TIDAK MAMPU.
 KEMAMPUAN BELA
NEGARA DAPAT
DIWUJUDKAN DALAM
DUA SIKAP :

SECARA PSIKIS
SECARA FISIK
 SECARA PSIKIS (MENTAL)
SANGAT DIUTAMAKAN
DENGAN MENUMBUHKAN
SIFAT-SIFAT DISIPLIN, ULET,
KERJA KERAS, MENTAATI
SEGENAP PERATURAN DAN
PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERLAKU, PERCAYA
PADA KEMAMPUAN SENDIRI,
TAHAN UJI DAN PANTANG
MENYERAH DALAM
MENGHADAPI KESULITAN
UNTUK MENCAPAI TUJUAN
NASIONAL.
 SECARA FISIK (JASMANI)
DAPAT DIWUJUDKAN DENGAN
PEMILIKAN KONDISI
KESEHATAN DAN
KEMAMPUAN KETERAMPILAN
JASMANI YANG MAMPU
BERBUAT DALAM MEMBELA
SETIAP ANCAMAN,
TANTANGAN, HAMBATAN
DAN GANGGUAN YANG
DILAKUKAN DENGAN
PENANAMAN DISIPLIN YANG
TINGGI, PATUH DAN HORMAT
KEPADA KEPENTINGAN
NASIONAL SECARA BERHASIL
GUNA DAN BERDAYA GUNA.
 PPBN DIBERIKAN DALAM
DUA TAHAP

TAHAP AWAL,
YAITU YANG DIBERIKAN
KEPADA PERSERTA DIDIK
PADA SEKOLAH DASAR
SAMPAI MENENGAH DAN
DALAM KEGIATAN LUAR
SEKOLAH, ANTARA LAIN
KEPRAMUKAAN DAN
KEGIATAN YANG
DIINTEGRASIKAN DENGAN
MATA PELAJARAN DI
SEKOLAH SESUAI DENGAN
TINGKATANNYA
 TAHAP LANJUTAN,
YAITU YANG
DIBERIKAN KEPADA
PESERTA DIDIK
SETINGKAT
PERGURUAN TINGGI
ATAU AKADEMI
DALAM BENTUK
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN.
BENTUK PENDIDIKAN SEPERTI INI,
PERNAH DIBERIKAN DI PERGURUAN
TINGGI AL :
WAJIB LATIH MAHASISWA (WALAWA),
SEBELUM TAHUN 1970-AN. WALAWA
MENITIKBERATKAN PADA PENDIDIKAN
FISIK. WALAWA SIFATNYA SETENGAH
WAJIB, NAMUN MAHASISWA BOLEH IKUT
ATAU TIDAK.
 KEWIRAAN, ANTARA
TAHUN 1973 2000.
KEWIRAAN LEBIH
MENITIKBERATKAN
KEPADA KEMAMPUAN
PENALARAN ILMIAH
YANG BERSIFAT
KOGNITIF DAN AFEKTIF
TENTANG BELA
NEGARA DALAM
RANGKA KETAHANAN
NASIONAL. KEWIRAAN
SIFATNYA WAJIB
DITEMPUH OLEH
SETIAP MAHASISWA.
 RESIMEN MAHASISWA (MENWA),
MENITIKBERATKAN PADA KEGIATAN
PENALARAN ILMIAH YANG DI
DUKUNG OLEH KEMAMPUAN FISIK
TENTANG BELA NEGARA. MENWA
SIFATNYA SUKARELA ATAU
EKSTRAKURIKULER.
 PERKEMBANGAN P P B N :
PERKEMBANGAN PPBN SANGAT
DIPENGARUHI OLEH SITUASI DARI NKRI
SITUASI NKRI TERBAGI DALAM PERIODE-
PERIODE.
YANG DIMAKSUD DENGAN PERIODE
TERSEBUT ADALAH YANG BERKAITAN
DENGAN KEPENTINGAN SEJARAH PER
KEMBANGAN PENDIDIKAN PENDAHULUAN
BELA NEGARA. PPBN BERKEMBANG
BERDASARKAN SITUASI YANG DIHADAPI
OLEH PENYELENGGARA KEKUASAAN.
 PERIODE-PERIODE TERSEBUT ADALAH
:
a. TAHUN 1945 SEJAK NKRI
DIPROKLAMASIKAN SAMPAI DENGAN
TAHUN 1965, DISEBUT PERIODE LAMA
ATAU ORDE LAMA.
b. TAHUN 1965 SAMPAI DENGAN TAHUN
1998 DISEBUT PERIODE BARU ATAU
ORDE BARU.
c. TAHUN 1998 SAMPAI SEKARANG
DISEBUT PERIODE REFORMASI.
 PADA PERIODE LAMA BENTUK ANCAMAN YANG
DIHADAPI BERUPA ANCAMAN FISIK. BENTUK
ANCAMAN DATANGNYA DARI DALAM MAUPUN
DARI LUAR, LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG,
MENUMBUHKAN PEMIKIRAN BAGAIMANA AGAR
BANGSA INDONESIA SIAP MENGHADAPINYA. MAKA
PADA TAHUN 1954 TERBITLAH PRODUK UNDANG-
UNDANG TENTANG PERLAWANAN RAKYAT (PPPR)
DENGAN N0.29 TAHUN 1954.
 REALISASI DARI UNDANG-UNDANG INI
ADALAH:
DISELENGGARAKANNYA PENDIDIKAN
PENDAHULUAN PERLAWANAN RAKYAT
(PPPR) YANG MENGHASILKAN
ORGANISASI-ORGANISASI
PERLAWANAN RAKYAT PADA TINGKAT
PEMERINTAHAN DESA DIBENTUK OPR,
YANG SELANJUTNYA BERKEMBANG
MENJADI ORGANISASI KEAMANAN DESA
(OKD), DISEKOLAH-SEKOLAH
TERBENTUK ORGANISASI KEAMANAN
SEKOLAH (OKS).
 DILIHAT DARI KEPENTINGANNYA,
TENTUNYA POLA PENDIDIKAN YANG
DISELENGGARAKAN AKAN TERARAH
PADA KEMAMPUAN FISIK, TEKNIK,
TAKTIK DAN STRATEGI KEMILITERAN.
 PERIODE /ORDE BARU DAN PERIODE
REFORMASI
BENTUK ANCAMAN YANG DIHADAPI
BERUPA TANTANGAN NON FISIK DAN
GEJOLAK SOSIAL,
 YANG DIUTAMAKAN ADALAH
BAGAIMANA MEWUJUDKAN BELA
NEGARA DALAM BERBAGAI ASPEK
KEHIDUPAN NASIONAL DI DALAM
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
BERNEGARA YANG TIDAK TERLEPAS
DARI PENGARUH LINGKUNGAN
STRATEGIS BAIK DARI DALAM
MAUPUN DARI LUAR, LANGSUNG
MAUPUN TIDAK LANGSUNG.
 UNTUK MEWUJUDKAN POKOK
PIKIRAN TERSEBUT,
MAKA PERTAMA KALI YANG
DILAKUKAN ADALAH MEMBUAT
RUMUSAN TUJUAN DARI BELA
NEGARA, YAITU :
MENUMBUHKAN RASA CINTA
TANAH AIR, BANGSA DAN
NEGARA.
 CINTA TANAH AIR
KECINTAAN TERHADAP TANAH
AIR, HARUS SELALU KITA TUMBUH
KEMBANGKAN AGAR KITA SELALU
SIAP DALAM MENGHADAPI SETIAP
ANCAMAN, TANTANGAN,
HAMBATAN DAN GANGGUAN YANG
DATANG DARI DALAM NEGERI
MAUPUN DARI LUAR NEGERI.
 PENGUASAAN PENGETAHUAN DAN
PEMAHAMAN YANG MENDALAM
TENTANG WILAYAH NUSANTARA.
 MEMELIHARA, MENJAGA,
MELINDUNGI, MELESTARIKAN DAN
MENCINTAI LINGKUNGAN.
MENJAGA NAMA BAIK DAN
MENGHARUMKAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA DALAM TATA
PERGAULAN INTERNASIONAL DAN
MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN
HIDUP BANGSA DAN NEGARA.
 KECINTAAN TERHADAP TANAH AIR DAPAT
DITUMBUHKAN DENGAN SIKAP SEPERTI
BERIKUT :

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

INDONESIA YANG BERCIRIKAN SARWA
NUSANTARA.
MEYAKINI ATAS KEBENARAN PANCASILA
SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
NEGARA.
 MENCURAHKAN PERHATIAN, KEAHLIAN,
TENAGA DAN PIKIRAN DALAM
MENYELESAIKAN SUATU KEWAJIBAN YANG
MENJADI TANGGUNG JAWABNYA.
 MENDAHULUKAN KEPENTINGAN UMUM
DARI PADA KEPENTINGAN PRIBADI
ATAU GOLONGAN.
KERELAAN BERKORBAN BAIK JIWA DAN
RAGA UNTUK MEMBELA KEUTUHAN
DAN KEDAULATAN SEBAGAI BANGSA
DAN NEGARA.
Sekian !
Selamat siang, sampai jumpa.