Anda di halaman 1dari 11

Mata kuliah Elektronika Analog

L/O/G/O
Transistor adalah komponen semikonduktor
yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya. Pada umumnya, transistor
memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C).
penguat arus maupun tegangan yang dipakai
sebagai penguat
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching)
stabilisasi tegangan semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atautegangan inputnya (FET)
memungkinkan pengaliran listrik yangsangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya
Penguat Common Base digunakan sebagai
penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor merupakan input dan Collector
adalah output sedangkan Basis di-ground-
kan/ditanahkan.
Penguat Common Emitor digunakan
sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian
ini Emitor di-ground-kan/ditanahkan, Input
adalah Basis, dan output adalah Collector.
Penguat Common Collector
digunakan sebagai penguat
arus. Rangkaian ini hampir
sama dengan Common Emitor
tetapi outputnya diambil dari
Emitor. Input dihubungkan ke
Basis dan output dihubungkan
ke Emitor. Rangkaian ini disebut
juga dengan Emitor Follower
(Pengikut Emitor) karena
tegangan output hapir sama
dengan tegangan input.
Bagaimana Menentukan
Kaki Basis, Emitter dan Kolektor?
Transistor jenis
NPN atau PNP?
1. Jika basis terhubung dengan probe
multimeter berwarna hitam, maka
transistor tersebut NPN, dan sebaliknya
untuk PNP.
2. Untuk menentukan kolektor dan emitor:
Nilai hambatan EMITOR lebih besar dari
kolektor. Jadi, jarum multimeter bergerak
lebih ke kiri sedikit untuk emitor.
Sehingga harus teliti melihatnya dalam
menentukan kaki emitor dan kolektor.
SESUAI DENGAN TIPE TRANSISTOR

Anda mungkin juga menyukai