Anda di halaman 1dari 20

NOOR H.

HAKIM
BRIGADE SIAGA BENCANA
KAWASAN TIMUR INDONESIA I
MAKASSAR
2006
A. PERUBAHAN-PERUBAHAN ANATOMI :
UTERUS :

Sampai kehamilan usia 12 minggu masih intra pelvic.


Usia kehamilan 20 minggu setinggi umbilikus
34 36 minggu sudah mencapai tepi bawah costa (epigastrium).
2 minggu menjelang persalinan fundus uteri sering turun karena
kepala anak sudah masuk kedalam panggul

JANIN :

o Trimester I fetus sdh terbentuk, uterus msh kecil & tebal


terlindungdalam pelvis.
o Selanjutnya fetus & uterus tumbuh sangat cepat dan capai umbili-
kus pd usia kehamilan 5 bulan (20 minggu) dan
epigas- trium pada bulan ke 7 (35 minggu)
ORGAN LAIN :

Gastro Intestinal :
Merupakan akibat sekunder dari pada pembesaran uterus yang berakibat :

Compartmentalization organ abdomen, usus terdesak keatas sementara


uterus menjadi organ terbesar dlm rongga perut (pemikiran utama
dalam identifikasi sistem organ setelah abdomen mengalami trauma)

Motilitas gastri intestinal menurun pengosongan lambung tertunda


sehingga bila mendapat trauma akan berisiko muntah dan mudah alami
aspirasi

T.URINARIUS :

Banyak perubahan dan yang paling menonjol yaitu terdorongnya V.U


kedepan dan keatas sehingga mudah alami trauma.
B. PERUBAHAN FISIOLOGI PD KEHAMILAN :

JANTUNG :
Cardiac out put akan meningkat 20 30 % pd kehamilan 10 minggu
dan capai puncaknya pd kehamilan aterm dgn perkiraan 6 7 lt / .
Denyut jantung meningkat 10 15 x / namun tekanan sistol &
dias-tol berkurang sebanyak 10 15 mmHg (terjadi hipotensi)
dibanding yg non hamil dan kembali mendekati normal pd kehamilan
aterm.

PARU-PARU :
Karena desakan uterus pd diafragma keatas mk volume
rongga dada menjadi menurun dan utk kompensasi kosta
cenderung melebar keluar.
Jumlah pertukaran gas per menit akan meningkat terjadi
relatif alkalosis (hipocapni, PaCO2 sekitar 30 mmHg)
selanjutnya keadaan ini merupakan predisposisi u/ alami
sindrom hiperven-tilasi.
DARAH :

Terjadi hipervolume oleh karena peningkatan baik plasma maupun sel


darah sampai 45 50 % dari normal dimana peningkatan plasma lebih
peningkatan sel darah merah terjadi relatif anemia

Pada akhir kehamilan kadar hematokrit antara 31 35 % yg pada wanita


hamil merupakan nilai normal.

kehilangan darah 1200 1500 cc pd wanita hamil yg sehat


belum menunjukkan tanda-tanda hipovolemi.

peningkatan volume plasma ini menyebabkan tekanan darah tetap stabil


(tidak menjadi hipotensi).
RESPON HIPOVOLEMI
TEKANAN PADA
VENA CAVA

KEHILANGAN VOLUME VENOUS C.O


DARAH AKUT DARAH RETURN me-

VASOKONS- PELEPASAN INHIBISI R.R


TRIKSI & KATEKOLAMIN TONUS VAGAL (hipotensi)
TAKIKARDI

ALIRAN DRH REAKSI HIPOPERFUSI


KE UTERUS TERHADAP FETUS
PERLU DI INGAT :
PENDERITA HAMIL DGN TRAUMA MERUPAKAN :
TANTANGAN UNIK BAGI TENAGA KESEHATAN
ADA 2 VICTIM DGN 2 KEPERLUAN YG BERBEDA
WANITA HAMIL MEMILIKI RESIKO TINGGI UNTUK
MENDAPATKAN CEDERA DLM KECELAKAAN, 6 - 7
% PUNYA KOMPLIKASI AKIBAT KECELAKAAN YG
DIALAMINYA.
JENIS-JENIS CEDERA :

BENTURAN KENDARAAN
TEMBAKAN
JATUH
SENGATAN LISTRIK
THERMAL

yg terbanyak trauma tumpul


Untuk memperkirakan seberapa berat cedera yang timbul
anda perlu menjawab pertanyaan dibawah ini :

Berapa kecepatan kendaraan melaju sebelum benturan


Bagaimana posisi korban didalam kendaraan pada saat
benturan
Apakah sabuk pengaman digunakan
Bagian tubuh mana yang terkena benturan
Sisi mana dari kendaraan yg terbentur dalam hubungan-
nya dengan cedera penderita
PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK :
IBU :

Trauma kapitis ( pada benturan kendaraan )

Perlukaan dalam

Perdarahan yg tidak terkontrol

JANIN :
1. Kematian ibunya
2. Separasi placenta
3. Ruptur dari uterus tandanya : pdrhan per vaginum, nyeri perut
iritable uteri dan sering di sertai
hipertensi
CEDERA LAIN PD KLL :

i. Fraktur pelvis (sering dgn separasi plasenta,


juga fraktur tengkorak fetus)

ii. Perdarahan retroperitoneal (4 lt, namun dg


gejala minim)
TRAUMA TEMBUS ABDOMEN :
Luka tembak :
- jenis trauma tembus abdomen yg paling banyak.
- probabilitas kerusakan organ yg diterjang peluru
berbanding lurus dgn besarnya organ yg menem-
pati rongga peritoneum.
- wanita non hamil usus halus, hepar, kolon dan
lambung adalah organ yg paling sering cedera ter-
kena peluru.
- kematian dan komplikasi berhubung dgn jumlah
organ yang cedera.
- 19% ibu hamil dgn luka tembak selain mengenai
uterus (terutama usia khmln yg sdh lanjut) juga or-
gan-organ lainnya.
- cedera fetus pd luka tembak yg mengenai uterus
berkisar 60 90 % dgn kematian sekitar 30 40 %
LUKA TUSUK :
Wanita non hamil dgn luka tusuk perut menyebabkan
kematian sekitar 1.4 %
Wanita hamil dgn uterus yg besar akan melindungi keru-
sakan serius organ abdomen (bila luka tusuk dibagian
bawah perut).
Oleh compartmentalization maka luka tusuk bgn atas
perut sering menimbulkan kerusakan organ viscera ter-
utama usus halus.
trauma langsung ke : - fetus
- membrana amnion
- tali pusat
- placenta

kematian janin adalah sekunder oleh karena kematian maternal


JATUH :
Berat ringannya cedera tergantung dari kekuatan
benturan yg dialami dan bagian tubuh yg menahan
benturan.
Cedera dengan fraktur pelvis maka terjadi :
- peningkatan kejadian separasi plasenta
- patah tulang tengkorak & tulang panjang
dari janin.
Cedera jatuh yg mungkin nampaknya tidak seberapa
parah tapi pada banyak kasus sering menyebabkan :
= perdarahan fetomaternal perlu
= separasi plasenta O&E diIGD
KOMBUSTIO :
Angka kesakitan & kematian dari luka bakar tidak
berbeda antara wanita hamil dgn yg tidak hamil hanya

saja wanita hamil perlu terapi cairan lebih banyak.

Kematian fetus meningkat bila luka bakar yg dialami ibu

melebihi 20 %
C. EVALUASI :
Evaluasi wanita hamil dgn trauma tidak berbeda
dengan yg non hamil, prioritasnya sama yaitu :
1. buka jalan nafas dan stabilisasi cervical spine
2. nilai breathing
3. nilai circulating
4. hentikan perdarahan
5. penentuan transport dan intervensi darurat
6. transport / rujuk
7. secondary survey (bisa dilakukan sebelum transport bl pdrt
stabil)
8. penanganan darurat dan survey kembali.
D. TATALAKSANA :

Sama dengan non hamil namun perlu di ingat syok


hemoragik berat dapat terjadi pada wanita hamil dg
trauma uterus yg kaya dg vaskularisasi.
Resusitasi cairan dg RL dg tujuan pertahankan tekanan
sistol 90 100 mmHg saja.
E. PEMBERIAN OKSIGEN :
+ keperluan O2 pd kehamilan lanjut dilaporkan 10-20%
lebih besar dari normal.
+ semua wanita hamil dgn trauma HARUS diberi O2 aliran
tinggi
F. TRANSPORT :
Transport wanita hamil (20 minggu) harus dalam
keadaan terlentang dg uterus dipindahkan kekiri untuk
hindari obstruksi vena cava.
Bila tidak ada cedera tulang belakang diangkut dg posisi
lateral decubitus kiri.
Bila ada kemungkinan cedera tulang belakang
tempatkan penderita pada long-spine-board dg angkat
bagian kanannya lebih tinggi dari bgn kiri agar uterus
miring kekiri atau cara lain dgn tangan penolong
memindahkan uterus kekiri.
PENTING UNTUK DI INGAT

1. Pada intervensi anda menangani dua penderita


2. Atasi syok secermatnya
3. Oksigen aliran tinggi
4. Transportasi harus dg immobilisasi spinal dg cegah
kompresi vea cava
5. Monitor & Evaluasi sangat penting selama transportasi
6. Bila ibu meninggal TERUSKAN CPR dan informasikan ke
RS agar siap melaksanakan sectio caesaria
7. Henti jantung pada wanita hamil sama dengan non hamil

Anda mungkin juga menyukai