Anda di halaman 1dari 8

INFORMASI YANG DIPEROLEH DARI UJI

INSTRUMEN PENILAIAN

Daya pembeda dari Nilai vasilitas atau tingkat


Efisiensi distraktor Reliabilitas suatu
suatu pokok kesukaran suatu
(pengecoh) dari suatu instrument dan lain-lain
instrument penilaian
instrument penilaian
Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Suatu
Instrument Penilaian
A. Rumus Menghitung Daya Pembeda
DB = PT PR atau

DB =

PT = proporsi siswa menjawab benar pada kelompok siswa mempunyai kemampuan


tinggi
PR = proporsi siswayang menjawab benar pada kelompok siswa mempunyai
kemampuan rendah
TB = jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi.
T = jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
RB = jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai
kemampuan rendah.
R = jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah
Mengetahui sebaik-baiknya suatu instrument penilaian ( seperangkat uji ) secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dari 10 orang mengikuti uji coba tes hasil belajar berbentuk objektif dengan hasil dengan hasil sebagai berikut :

Butir Soal
Siswa Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

B 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3

C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8

D 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4

F 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

G 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 5

H 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3

I 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Perhitungan Daya beda dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menetukan siswa kelompok atas dan bawah. Kelompok atas adalah setengah kelompok siswa (5 orang) yang memperoleh
jumlah skor tertinggi. Kelompok bawah adalah setengah kelompok siswa (5 orang) yang memperoleh skor terendah.
Penentuan kelompok atas dan kelompok bawah dapat disajikan dalam tabel berikut :

Kelompok atas Kelompok bawah

Siswa Skor Siswa Skor

A 10 B 3

C 8 E 4

D 9 G 5

F 9 H 3

J 10 I 2
Menghitung perolehan skor butir pada kelompok atas dan kelompok
Kelompok atas
Butir Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
D 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
F 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4

Kelompok bawah
Butir Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

B 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
E 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1
G 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0
H 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
I 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 1 4 1 2 2 2 1 1 2 2
Menghitung Daya Beda
Daya beda dihitung sebagaimana rumusnya sebagai berikut :
a. Butir 1
5 1 4
Daya Beda (1) = = = 0,80
5 5 5

a. Butir 2
2 4 2
Daya beda (2) = 5 = = 0,40
5 5
B. TINGKAT KESUKARAN SOAL

Untuk itu, dalam merumuskan butir soal, perlu dilihat tingkat kesukarannya secara empiric. Rumusannya adalah
sebagai berikut :

Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya testee menjawab butir soal dengan benar.
Js = Jumlah seluruh testee (siswa)

Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran yang memadai untuk mengungkap penguasaan siswa
secara tepat.
Soal dengan P sebesar 0,0 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar.
Soal dengan P sebesar 0,3 sampai dengan 0,70 adalah sola sedang.
Soal dengan P sebesar 0,70 sampai dengan 0,70 sampai dengan 1,00 termasuk soal mudah

Anda mungkin juga menyukai