Anda di halaman 1dari 15

ASFIKSIA

OLEH
BRENDA KRISTI
IRENA KIKI RISKA SARI
YANDRA DJAFARUDIN
Pendahuluan
Asfiksia adalah kumpulan dari berbagai
keadaan dimana terjadi gangguan dalam
pertukaran udara pernapasan yang normal.
Gangguan tersebut dapat disebabkan karena
adanya obstruksi pada saluran pernapasan dan
gangguan yang diakibatkan karena terhentinya
sirkulasi. Kedua gangguan tersebut akan
menimbulkan suatu keadaan dimana oksigen
dalam darah berkurang (hipoksia) yang
disertai dengan peningkatan kadar
karbondioksida (hiperkapnea). 1,2
Korban kematian akibat asfiksia termasuk
yang sering diperiksa oleh dokter.
Umumnya urutan ke-3 sesudah
kecelakaan lalu - lintas dan trauma
mekanik.Berdasarkan hal tersebut, maka
penulis ingin lebih memahami dan
membahas tentang asfiksia secara lebih
mendalam.
Tinjauan pustaka
Definisi
Asfiksia merupakan istilah yang sering
digunakan untuk menyatakan berhentinya
respirasi yang efektif (cessation of
effective respiration) atau ketiadaan
kembang kempis (absence of pulsation)

Asfiksia dapat juga diartikan sebagai


kematian yang disebabkan oleh karena
kegagalan dari sel-sel (pernafasan) untuk
menerima oksigen dari luar

Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai


dengan terjadinya gangguan pertukaran
udara pernafasan, yang mengakibatkan
oksigen darah berkurang disertai dengan
peningkatan karbondioksida
Etiologi
Penyakit pernafasan

Trauma

Sumbatan/ halangan saluran nafas

Keracunan
Patofisiologi
Primer
Akibat langsung dari asfiksia

Kekurangan O2 di sel tubuh


Sel otak sensitif thd kekurangan O2
Perubahan karakteristikterlihat pada sel
serebrum, serebelum, ganglia basal

Sel otak akan mati & diganti oleh jar. Glial


Shg pd organ tubuh yakni jantung, paru, hati,
ginjal
Tjd perubahan akibat kekurangan O2
langsung/primer
Patofisiologi.....cont
Sekunder
Berhubungan dg penyebab & usaha kompensasi
tubuh

Jantung berusaha mengkompensasi &


mempertinggi output nya
Shg tek. Arteri & vena meninggi

Karena O2 dlm darah berkurang terus & tidak


cukup untuk kerja jantung

Tjd gagal jantung & kematian langsung dg cepat


Gambaran asfiksia post mortem
Px Luar
1. sianosis : bibir, ujung jari, kuku
2. pembendungan sistemik maupun pulmonen &
dilatasi jantung kanan
3. warna lebam mayat merah kebiruan gelap &
terbentuk lebih cepat
Lebam mayat lebih luas karena kadar CO2 yg
tinggi & akibat fibrinolisin shg darah sukar
membeku & mudah mengalir
4. busa bercampur darah akibat pecahnya kapiler
akibat meningkatnya aktifitas fase 1 & sekresi
selaput lendir sal. Nafas atas
Keluar masuk udara yg cepat
mll sal. Sempit menimbulkan busa
Gambaran asfiksia post mortem...cont
Px luar...cont
5. pembendungan pd mata brp pelebaran p.darah
konjungtiva bulbi & palpebra yg tjd pd fase 2.
akibatnya tek. Hidrostatik dlm p.d. Vena, venula
ler meningkat
Merusak endotel kapiler shg dinding sel pecah &
timbul bintik perdarahan (Tardieus spot)
6. Kapiler yg lebih mudah pecah adalah kapiler jar.
Ikat longgar (konjungtiva bulbi, palpebra &
subserosa tain) kadang dijumpai dikulit wajah/
dibelakagn telinga
Sumber lain mengatakan Tardieus spot akibat
permeabilitas kapiler yg mengikat et causa
hipoksia
Gambaran asfiksia post mortem...cont
Px dalam
1. darah berwarna gelap & lebih encer et causa
(fibrinolisin stlh kematian)
2. busa halus di sal. Nafas
3. pembendungan sirkulasi pd sel. Organ tubuh
shg mjd> brt berwarna lebih gelap, pd
pengirisan byk mengeluarkan darah
4. ptekie byk dijumpai pd usus halus, epikardium
pd bgn blkg jantung daerah aurikuloventrikular,
subpleura viseralis terutama di lobus bawah pars
diafragmatika dg fisura interlobaris, kulit kepala
sebelah dalam terutama otot temporalis, mukosa
epoglotis di daerah subglotis
Gambaran asfiksia post mortem...cont

Px dalam...cont
5. edema paru
6. kelainan yg berhub. Dg kekerasan :
fraktur laring langsung atau tidak
langsung. Perdarahan faring terutama
bagian tlg rawan krikoid (pleksus vena
submukosa) atau red line (resapan darah)
pd tunika intima dr dinding p.nadi dileher
akibat tekanan.

Anda mungkin juga menyukai