Anda di halaman 1dari 37

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA

PEGAWAI KANTOR SE-KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN I KOTA


LUBUKLINGGAU

Oleh :
ZELPANIS PUTRA
NIM : 213.01.166

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS


STIE MURA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2016/2017
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Peranan Pegawai Negeri yang bekerja secara optimal


serta sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, yang
tercantum dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
aparatur negara. Maka diperlukan dorongan kerja untuk para
pegawai dalam menyelesaikan tugasnya. Keberhasilan tugas
pemerintah dalam pembangunan Nasional banyak tergantung
pada kerja dan kemampuan pegawai negeri.
Untuk meningkatkan hasil kerja yang baik, dapat
dilakukan dengan meningkatkan motivasi, kedisiplinan dan juga
semangat kerja dalam menyelesaikan tugas, sehingga mereka
bekerja lebih giat dan bergairah dalam menjalankan tugas-
tugasnya dengan baik.
Setelah dilakukan beberapa kali survey terdapat
ketidaksesuaian antara peraturan yang ada dengan
kegiatan PNS Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, baik
di kantor Kecamatan maupun Kelurahan. Dari
ketidaksesuaian tersebut diantaranya adalah kurang
dorongan dalam diri pegawai dalam bekerja, dan juga
kurang motivasi baik dari teman kerja maupun atasan.
Kurang keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan kepada pegawai dan belum timbul rasa
tanggung jawab dalam diri pegawai, serta kurang
keinginan pegawai untuk mendapatkan penghargaan dari
hasil kerja yang dilakukan.
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan
Terhadap Semangat Kerja Pegawai Kantor Se-Kecamatan
Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau
Identifikasi Masalah

Kurangnya dorongan dalam diri pegawai dalam bekerja


Kurangnya motivasi baik dari teman kerja maupun atasan
Kurangnya keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada pegawai
Motivasi dan belum timbulnya rasa tanggung jawab dalam diri pegawai
Kurangnya keinginan untuk mendapatkan penghargaan dari hasil kerja yang telah
dilakukan

Masih terlihat pegawai yang terlambat datang ke kantor


Saat jam kerja berlangsung pegawai tidak terlihat di tempat kerja
Masih terlihat beberapa pegawai sering memberikan pekerjaan kepada pegawai lain
Kedisiplinan yang bukan propesinya
Sering kali tugas yang diberikan atasan kepada pegawai tidak selesai pada waktunya
Masih terlihat pegawai pulang saat jam kerja belum berakhir

Kurangnya gairah dalam bekerja dan menyelesaikan tugas yang diberikan atasan kepada
pegawai
Kurangnya pemberian bonus kepada pegawai yang berprestasi dan tepat waktu dalam
Semangat menyelesaikan tugas dalam bekerja
Kerja Kurangnya pemberian kesempatan kepada pegawai untuk maju dan memiliki kedudukan yang
tinggi
Sering kali pegawai menunda-nunda menyelesaikan tugasnya
Batasan Masalah

Agar penulisan Proposal Skripsi ini tidak menyimpang


dan mengambang dari tujuan yang semula
direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan
data dan informasi yang diperlukan, maka penulis
menetapkan batasan masalah sebagai berikut :
Pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap
semangat kerja pegawai kantor Se-Kecamatan
Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau.
Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh motivasi terhadap semangat


kerja pegawai kantor Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan
I Kota Lubuklinggau ?

Bagaiman pengaruh kedisiplinan terhadap semangat


kerja pegawai kantor Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan
I Kota Lubuklinggau ?

Bagaimana pengaruh motivasi dan kedisiplinan


terhadap semangat kerja pegawai kantor Se-Kecamatan
Selatan I Kota Lubuklinggau ?
Tujuan penelitian

Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh motivasi terhadap


semangat kerja pegawai kantor Se-Kecamatan Selatan I Kota
Lubuklinggau

Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kedisiplinan terhadap


semangat kerja pegawai kantor Se-Kecamatan Selatan I Kota
Lubuklinggau

Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh motivasi dan


kedisiplinan terhadap semangat kerja pegawai kantor Se-Kecamatan
Selatan I Kota Lubuklinggau
Manfaat Penelitian

Untuk meningkatkan motivasi dan


kedisiplinan pegawai dalam bekerja dan
Manfaat bagi objek menyelesaikan tugasnya, agar tercipta
penelitian semangat kerja pada diri pegawai kantor
kecamatan dan kelurahan untuk mencapai
hasil yang maksimal

Untuk mengembangkan ilmu dibidang


Manfaat bagi
ekonomi khususnya dibagian manajemen
penelitian itu sendiri sumber daya manusianya

Manfaat bagi Untuk dijadikan referensi dalam


penelitian mengembangkan ilmu ekonomi khususnya
dibidang manajemen sumber daya manusia
selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Motivasi

Menurut Sinungan (2014:134), motivasi adalah


keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia
yang memberikan energi, mendorong kegiatan
atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan
perilaku kearah mencapai kebutuhan yang
memberi kepuasan atau mengurangi ketidak
seimbangan.
Indikator-indikator motivasi

Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk dalam kebutuhan
ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya.
Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman
kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, serta
diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya
Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan
prestise dari pegawai dan masyarakat lingkungannya
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kabutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan,
keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
memuaskan/luar biasa.
Tujuan Motivasi

Dikemukakan pendapat seorang ahli manajemen,


Saydam (dalam M.Kadarisman 2013:291) sebagai
berikut :
Mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan
kantor
Meningkatkan gairah dan semangat kerja
Meningkatkan Kedisiplin kerja
Meningkatkan prestasi kerja
Meningkatkan rasa tanggung jawab
Meningkatkan produktifitas dan efisiensi
Menumbuhkan loyalitas pegawai pada kantor
KEDISIPLINAN

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan


seseorang mantaati semua peraturan yang ditentukan
organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku.
(Hasibuan , 2007:193)
Indikator Kedisiplinan

Tujuan dan kemampuan


Teladan pemimpin
Balas jasa
Keadilan
Waskat
Sanksi hukuman
Ketegasan
Hubungan kemanusiaan
Hasibuan (2007:194)
Semangat kerja

Menurut Siagian (2009:87), semangat kerja adalah sikap


dari individu ataupun sekelompok orang terhadap
kesukarelaannya untuk bekerjasama agar dapat
mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh.
Semangat kerja pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan suasana keseluruhan yang dirasakan
para pegawai dalam kantor.
Indikator Semangat
Kerja

Absensi
Kerja sama
Kepuasan kerja
Kedisiplinan
Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan di antara


berbagai faktor yang telah diidentifikasikan penting terhadap masalah penelitian.

Variabel Variabel
independen dependen

Motivasi

Semangat Kerja

Kedisiplinan
Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya


maka penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut :

1 : Diduga ada pengaruh antara motivasi terhadap semangat kerja


pegawai kantor Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan I
2 : Diduga ada pengaruh antara kedisiplinan terhadap semangat
kerja pegawai kantor Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan I
3 : Diduga ada pengaruh antara motivasi dan kedisiplinan terhadap
semangat kerja pegawai kantor Se-Kecamatan Selatan I
METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan


kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh antara dua variabel atau lebih (umar,2005:30). Penelitian ini menjelaskan
hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan diteliti.
Menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang akan digunakan untuk
menganalisis hubungan antara variabel dinyatakan dengan menggunakan skala interval.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017.
Penelitian ini dilakukan di kantor Kecamatan dan kantor Kelurahan Se-Kecamatan
Lubuklinggau Selatan I, populasi yang digunakan yaitu seluruh pegawai negeri sipil di
kantor kecamatan dan kelurahan Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan I yang berjumlah 66
orang, dengan teknik Sampling Jenuh. Pengolahan data statistik dalam penelitian ini
berupa statistik parametris. Pada penelitian ini uji hipotesis yang digunakan adalah
Regresi Linear Sederhana, koefisien korelasi, uji T, regresi linear berganda, koefisien
determinasi dan uji F. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
observasi, kuesioner dan dokumentasi.
Variabel dan
Definisi
Operasional

Pada penelitian ini variabel dependentnya adalah semangat kerja (Y) sedangkan variabel
independentnya adalah motivasi (X1) dan Kedisiplinan (X2)

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur.


Definisi operasional variabel yang dijelaskan adalah operasionalisasi konsep agar diteliti
atau diukur melalui gejala-gejala yang ada. Variabel penelitian harus dapat diukur
menurut skala yang lazim digunakan.
Uji Validitas dan
Reliabilitas

Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk


mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur (Sugiyono, 2011:125).
Adapaun teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah
menggunakan korelasi Pearson Product Moment.
Uji Reliabilitas

Reliabilitas memiliki pengertian tingkat kepercayaan


data yang tinggi terjadi jika fakta yang telah
dikumpulkan tidak berubah apabila diadakan
pengamatan ulang.
Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas kuesioner
melalui uji statistik Cronbach Alpha () dengan program
SPSS for windows.
Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji chi


kuadrat

Uji Linieritas

Uji linieritas adalah untuk mengetahui


hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat linier atau tidak.
Teknik analisa data

A. Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y)

Y = a + bX

B. Koefisien Korelasi (r)

Koefisien Korelasi (r) adalah kuat dan tidaknya hubungan antara X dan Y dapat
dinyatakan dengan fungsi linear(paling tidak mendekati), diukur dengan suatu
nilai yang disebut koefisien korelasi

C. Uji Signifikan Parsial (uji-t)

Yaitu pengujian regresi secara terpisah atau parsial antar masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikatnya.
D. Regresi Linier Berganda
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Uji Regresi Linier Berganda (Multiple Regresional Test) digunakan untuk dua
variabel pengaruh (x) terhadap satu variabel tergantung (y) dengan model linier,
yaitu pengaruh motivasi (x1) dan kedisiplinan (x2) terhadap semangat kerja (y)

E. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh


kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

F. Uji Signifikan Simultan (uji-F)

Yaitu pengujian regresi secara simultan atau serentak antara variable


independen terhadap variable dependen. Uji F dimaksudkan untuk menguji ada
tidaknya pengaruh variable independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Objek Penelitian

Letak Geografis Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I berada di sebelah selatan


Kota Lubuklinggau di hilir anak sungai kelingi dan luas daerahnya 8.495,18 Ha
dengan batas batas sebagai berikut : Sebelah Timur berbatas dengan
Kabupaten Musi Rawas, Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan
Lubuklinggau Timur I dan Propinsi Bengkulu, Sebelah Utara berbatas dengan
Kabupaten Musi Rawas dan Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Sebelah
Selatan berbatas dengan Propinsi Bengkulu. Kecamatan Lubuklinggau Selatan I
terdiri dari 7 Kelurahan dengan 50 Rukun Tetangga.
1. Pengaruh Motivasi terhadap semangat kerja
pegawai se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan I

Hasil penelitian regresi liniear sederhana menunjukan bahwa nilai


a sebesar 37,691 dan nilai b sebesar 0,378 sesuai dengan
persamaan Y = a + bX maka dapat diketahui jika Y =37,691+0,378X
jadi a = 37,691 artinya jika Se-Kecamatan Lubuklinggau selatan l
Kota Lubuklinggau tanpa adanya motivasi maka semangat kerja
akan sebesar 37,691, sedangkan b sebesar 0,378 jika pegawai se-
Kecamatan Lubuklinggau Selatan l meningkatkan motivasi sebesar
1 satuan maka akan meningkatkan semangat kerja pegawai
sebesar 0,378 maka dapat dikatakan variabel motivasi terhadap
semangat kerja memiliki pengaruh secara parsial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien korelasi
antara motivasi terhadap semangat kerja pegawai
adalah sebesar 0,636, maka dapat diketahi pengaruh
motivasi dengan semangat kerja pegawai adalah kuat.

Dari hasil Uji T pada penelitian ini maka dapat diketahui


bahwa thitung sebesar 2,731 sedangkan ttabel (66-1-1=64)
dengan taraf signifikan 5% adalah 1,668, maka dapat
diketahui bahwa thitung (2,731) > ttabel (1,668) artinya Ho
ditolak Ha diterima bahwa terdapat adanya pengaruh
motivasi terhadap semangat kerja pegawai se-
Kecamatan Lubuklinggau Selatan l Kota Lubuklinggau.
2. Pengaruh kedisiplinan terhadap semangat
kerja pegawai se-Kecamatan Lubuklinggau
Selatan I

Hasil penelitian regresi linear sederhana pada variabel kedisiplinan


menunjukan bahwa nilai a sebesar 34,673 dan nilai b sebesar 0,449
sesuai dengan persamaan Y = a + bX maka dapat diketahui jika
Y=34,673+0,449X jadi a = 34,673 artinya jika Se-Kecamatan
Lubuklinggau Selatan l Kota Lubuklinggau tanpa adanya kedisiplinan
maka semangat kerja pegawai akan sebesar 34,673, sedangkan b
sebesar 0,449 jika pegawai se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan l
meningkatkan kedisiplinan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan
semangat kerja pegawai sebesar 0,449 maka dapat dikatakan variabel
kedisiplinan terhadap semangat kerja memiliki pengaruh secara parsial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien korelasi antara
kedisiplinan terhadap semangat kerja pegawai adalah
sebesar 0,693, maka dapat diketahi pengaruh kedisiplinan
dengan semangat kerja pegawai adalah kuat.

Dari hasil Uji T pada penelitian ini maka dapat diketahui


bahwa thitung kedisiplinan sebesar 3,252 sedangkan ttabel (66-
1-1=64) dengan taraf signifikan 5% adalah 1,668, maka
dapat diketahui bahwa thitung (3,252) > ttabel (1,668) artinya
Ho ditolak Ha diterima bahwa terdapat adanya pengaruh
kedisiplinan terhadap semangat kerja pegawai se-
Kecamatan Lubuklinggau Selatan l Kota Lubuklinggau.
3. Pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap semangat
kerja pegawai Se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan I

Hasil penelitian regresi liniear berganda menunjukan bahwa a = 20,212, b1 =


0,309, b2 = 0,393 berdasarkan persamaan Y=a+b1X1+b2X2 maka dapat
diketahui bahwa Y=20,212+0,309X1+0,393X2. Dengan analisis bahwa a
sebesar 20,212 artinya jika pegawai se-Kecamatan Lubuklinggau Selatan l
tidak melakukan tindakan ataupun kegiatan motivasi dan kedisiplinan maka
semangat kerja pegawai akan sebesar 20,212 artinya jika pegawai melakukan
peningkatan 1 satuan motivasi maka akan mengalami peningkatan terhadap
semangat kerja pegawai sebesar b1=0,309, b2 sebesar 0,393 artinya jika
instansi melakukan peningkatan 1 satuan pada kedisiplinan maka akan
meningkatkan semangat kerja pegawai sebesar 0,393, maka dapat dikatakan
variabel motivasi dan kedisiplinan terhadap semangat kerja memiliki
pengaruh secara simultan.
Hasil penelitian nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,667,
dapat diartika bahwa variasi perubahan nilai variabel semangat
kerja (Y) dapat dijelaskan oleh seluruh variabel motivasi (X1) dan
kedisiplinan (X2) secara bersama-sama (simultan) sebesar 66,7%
dan sisanya sebesar 33,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti
sarana dan prasarana, promosi, dll.

Dari hasil penelitian maka dapat diketahui nilai Fhitung sebesar


8,341 sedangkan Ftabel dengan df2 (n-k-1) (n adalah jumlah data
dan k adalah jumlah variabel independen sehingga 66-2-1=63
data pada Ftabel kolom 63 adalah 3,141) bahwa Fhitung (8,341) >
(3,141) Ftabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukan bahwa bersama-sama (simultan) variabel bebas
penelitian (motivasi dan kedisiplinan) memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (semangat kerja).
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh motivasi terhadap semangat kerja pegawai Se-Kecamatan


Lubuklingaau Selatan I diketahui nilai thitung sebesar 2,731 sedangkan ttabel
sebesar 1,668 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, artinya Ho ditolak dan
Ha diterima.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap semangat kerja pegawai Se-
Kecamatan Lubuklingaau Selatan I diketahui thitung sebesar 3,252 sedangkan
ttabel sebesar 1,668 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, artinya Ho ditolak
dan Ha diterima
3. Terdapat pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap semangat kerja
pegawai Se-Kecamatan Lubuklingaau Selatan I secara simultan maka dapat
diketahui fhitung sebesar 8,341 sedangkan ftabel sebesar 3,141 maka dapat
diketahui bahwa fhitung > ftabel, artinya Ho ditolak dan Ha diterima bahwa
terdapat adanya pengaruh motivasi dan kedisiplinan terhadap semangat kerja
pegawai Se-Kecamatan Lubuklingaau Selatan I.
SARAN

Berdasarkaan kesimpulan yang telah dikemukan, disampaikan


beberapa saran sebaga berikut :

1. Penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai penelitian yang relavan pada
penelitian selanjutnya dan penelitian ini dijadikan sebagai acuan baik itu
kajian teori maupun sistematika penulisan untuk penelitian berikutnya
yang memiliki kesamaan variabel penelitian maupun berbeda tempat
penelitian.
2. Penelitian ini agar dapat dijadikan masukan atau saran oleh pimpinan Se-
Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, diharapkan seluruh pegawai dapat
menciptakan motivasi dan kedisiplinan terhadap semangat kerja agar
dapat meningkatkan kualitas kerja pegawai Se-Kecamatan Lubuklinggau
Selatan I

Anda mungkin juga menyukai