Anda di halaman 1dari 20

Kerajaan Sriwijaya

Nama:
Argen Ralestin A.
Hanifah Nurul F.
Yudha Dwi K.
1.SUMBER SEJARAH
Kerajaan Sriwijaya atau juga disebut Srivijaya adalah salah satu
kemaharajaan maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi
pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja,
Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti bercahaya dan wijaya berarti
kemenangan.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang
pendetaTiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671
dan tinggal selama 6 bulan. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga
berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh
682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai
menyusut dikarenakan beberapa peperangan diantaranya serangan dari raja
Dharmawangsa Teguh dari Jawa di tahun 990, dan tahun 1025 serangan
Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya
dibawah kendali kerajaan Dharmasraya.
Setelah Sriwijaya jatuh, kerajaan ini terlupakan dan eksistensi Sriwijaya baru
diketahui secara resmi tahun 1918 oleh sejarawan Perancis George Cds dari
cole franaisedExtrme-Orient.
2.SISTEM PEMERINTAHAN
Secara structural ,Raja sriwijaya memerintahkan secara langsung terhadap
seluruh wilayah kekuasaan (taklukan).Di beberapa daerah taklukan ditempatkan
pula wakil wakil raja sebagai penguasa daerah .Wakil raja ini biasanya masih
keturunan dari yang memimpin.
Wilayah kekuasaan sriwijaya meliputi daerah lampung,abngka dan logor
(daerah strategis perdagangan).Dengan demikian sriwijaya bukan lagi sebagai
negara senusa atau satu pulau ,tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena
penguasannya atas beberapa pulau.Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya
adalah negara kesatuan pertama karena kekuasaanya luas dan berperan sebagai
negara besar di Asia Tenggara .
Silsilah Raja-Raja di Sriwijaya :
1) Dapunta Hyang Sri Jayanaga (683 M),telah menuliskan prasasti keduka bukit
,Talang Tuo (684 M) dan kota kapur .Selain itu juga menaklukan kerjaan
melayu dan Tarumanegara
2) Indrawarman (702 M)
3) Rudsa Vikraman / Lieou - tieng -wei-kong (728 M)
4) Dharmasetu (790 M)
5) Wisnu (795 M)
5) Wisnu (795 M)
6) Samaratungga (997 M)
7) Balaputra Sri Kaluhunan (835 M)
8) Sri Udayadityawarman (960 M )
9) Sri Wuja /Sri Udayatyan (961)
10) Hsiae she (980 M)
11) Sri Cudamaniwarmadewa (988 M)
12) Sri Marawijayatunggal Warman (1008 M)
13) Sumatrabhumi (1017 M)
14) Sri Sanggramawijayatunggawarman (1025
15) Sri Deva (1028 M)
16) Dharmavlra (1064 M)
17) Sri Maharaja (1156 M)
18) Trailokaraja Maulibhusana Varmadeva (1178 M)
19) Parameswara (1402 M)
3.SISTEM PEREKONOMIAN
Dari dunia perdagangan ,sriwijaya menjadi pengendali jalur
perdagangan antara india dan tiongkok ,yakni dengan penguasaan atas
selat malaka dan selat sunda. Orang arab mencatat bahwa sriwijaya
memiliki aneka komoditi seperti kapur barus,kayu gaharu ,cengkeh
,pala ,kapulaga ,gading,emas dan timah yang membuat raja sriwijaya
sekaya raja-raja di India.Kekayaan yang melimpah ini telah
memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dai vassa-vassalnya si
seluruh Asia Tenggara
Pada paruh pertama abad ke-10 ,diantaranya kejatuhan dinasti Tang
dan naiknya dinasti Song,perdagangan dengan luar negeri cukup marak
, Fujian,kerjajaan min dan negeri i Guandong,kerajaan Nan Han .Tak
diragukan lagi Sriwijaya mendapat keuntungan dari perdagangan ini
4.KESENIAN HASIL BUDAYA
Palembang memang dikenal sebagai ibukota propinsi Sumatera Selatan. Jika
Palembang sudah ada sejak jaman Sriwijaya, maka tak mengherankan menjadi
kota tua yang ada di Indonesia. Usia kota Palembang saat ini sudah mencapai
1330 tahun.
Berdasarkan peninggalan kerajaan Sriwijaya, Palembang memiliki
kebudayaan yang sangat beragam mulai dari seni tari, pakaian, seni kerajinan
dan kuliner
Tari Gending Sriwijaya
Seni tari menjadi salah satu unsur kebudayaan yang menonjol dan selalu
menarik perhatian orang. Salah satu tarian yang menjadi kekhasan wilayah ini
adalah tari Gending Sriwijaya. Tari ini biasanya untuk menyambut tamu
istimewa, misalnya saja kepala Negara, gubernur, pejabat dan lain sebagainya.
Konon kabarnya tari Gending Sriwijaya sudah ada sejak zaman kerajaan
Sriwijaya. Biasanya tarian ini dibawakan oleh sembilan penari wanita dengan
pakaian adat aesan gede, paksangkong dodot, selendang mantra dan tanggai.
Karena ditujukan untuk menyambut tamu istimewa. Biasanya penari paling
depan membawa tapak berisikan kapur-sirih. Tapak ini yang diberikan kepada
tamu istimewa dan selanjutnya tamu istimewa tersebut mengambil sekapur
sirih yang ada di dalamnya.
Gerakan tarian Gending Sriwijaya sangat lambat, para penarinya
membutuhkan latihan yang lebih intensif karena kebutuhan gerakan tersebut.
Para penari yang baru pertama menarikan tarian ini badannya terasa sakit.
Tarin ini dilaraskan dengan lagu berjudul sama dengan nama tarian ini.
Lagunya itu bercerita tentang keagungan Kerajaan Sriwijaya.
Sedangkan tari Tanggai adalah tarian yang sama populernya dengan tari
Gending Sriwijaya. Sebenarnya tari ini sedikit mirip dengan tari Gending
Sriwijaya seperti gerakan dan pakaian yang digunakan.
Namun tari Tanggai biasanya digunakan untuk acara-acara penting seperti
acara resepsi pernikahan, acara khitanan dan sebagainya. Penarinya juga
biasanya hanya 3 sampai 5 orang saja. Selain itu, hal lain yang
membedakannya adalah musik yang mengiringi tarian ini. Musik untuk
mengiringi tari Tanggai biasanya hanya berupa iringan instrumen musik saja
tanpa adanya lagu yang dibawakan.
5.SISTEM TEKNOLOGI
Sistem teknologi yang digunakan pada kerajaan sriwijaya ialah perahu.Perahu
ini digunakan untuk kebutuhan perdagangan ,dengan bantuan perahu ini kerajaan
sriwijaya dapat menjadi kerajaan yang kaya .
6.RELIGI
Sebagai pusat pengajaran Budha Vajrayana,Sriwijaya menarik banyak peziarah
dan sarjana dari negara negara si Asia . Antara lain pendeta dari tiongkok I
Tising,Atisha seorang sarjana Budha asal Benggala yang berperan dalam
mengembangkan Budha Vejrayana di Tibet. I Tising melaporkan bahwa
Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana budha sehingga menjadi pusat
pembelajaran agama Budha .Pengunjung yang datang ke pulau ini
menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan dipesisir kerajaan .Selain itu
ajaran budha aliran budha hinayana dan budha Mahayana juga turut
berkembang di sriwijaya.
Sangat dimungkinkan bahwa sriwijaya yang termahsyur sebagai Bandar pusat
perdagangan di asia tenggara ,tentunya menarik minat para pedagang dan
ulama muslim dari timur tengah .Sehingga beberapa kerajaan yang semula
merupakan bagian dari sriwijaya ,kemudian tumbuh menjadi cikal bakal
kerajaan-kerajaan islam di sumatera kelak,disaat melemahnya pengaruh
sriwijaya
Karena pengaruh orang muslim arab yang banyak berkunjung di sriwijaya
,maka raja sriwijaya yang bernama Sri Indrawarman masuk islam pada
tahun 718.Sehingga sangat dimungkinkan kehidupan sosial sriwijaya adalah
masyarakat sosial yang didalamnya terdapat masyarakat budha dan muslim
sekaligus tercatat beberapa kali raja sriwijaya berkiri surat ke khalifah islam
di suriah .Pada salah satu naskah surat yang ditujukan kepada khalifah Umar
Bin Abdul Aziz (717-720m) berisi permintaan agar khalifah sudi
mengirimkan dai ke istana sriwijaya .
7.PENINGGALAN
Dalam hal kerajaan sriwijaya ini,jarak waktu yang terlalu jauh
menjadikan banyak perdebatan mengenai sejarah kerajaan sriwijaya ini
,termasuk diantaranya adalah letak prasasti yang berkembang di abad
ke-7 masehi ini.Pendapat ini memiliki dukungan bukti tertentu yang
membuat semakin sulit mengetahui letak kerajaan secara pasti
.Pendapat yang pertama datang dari Pirre-Yves Manguin yang
melakukan penelitian pada tahun 1993 ,dimana ia berpendapat bahwa
kerajaan sriwijaya terletak di daerah sungai musi antara Bukit Siguntang
dan Sabokiking yang saat ini masuk dalam wilayah provinsi Sumatera
Selatan .Peninggalan kerajaan sriwijaya ada dua macam ,yakni secara
fisik yang berupa benda yang membuktikan kerajaan ini pernah ada
dimasa lalu dan peninggalan sosio-kultural yang hingga saat ini masih
dianut oleh bangsa kita .Peninggalan fisik ini berupa candi ,prasasti dan
benda benda lain seperti keramik dan gerabah di wilayah Asia Tenggara .
Prasasti kerajaan sriwijaya antara lain :
A.Prasasti Kota Kapur di Bangka
B.PRASASTI TELAGA BATU (1918)
C.PRASASTI KARANG BERAHI (1904)
D.PRASASTI KEDUKAN BUKIT (1920)
E.PRASASTI TALANG TUO (1920)
F.PRASASTI BOOM BARU
8.SISTEM KEMASYARAKATAN
Aspek kehidupan sosial
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas
perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam
menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu
mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya.
Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar
terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan
Semenanjung Malaysia.
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai
kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India,
seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh
karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di
Asia Tenggara.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai