Anda di halaman 1dari 22

PERAWATAN BAYI BARU

LAHIR
Kebutuhan utama BBL
Pertolongan saat lahir agar bayi bernafas
spontan, teratur dan terus menerus

Mempertahankan suhu tubuh normal

Memberikan makanan

Mencegah infeksi
PERAWATAN DI KAMAR BERSALN

Sesaat setelah lahir letakkan bayi dalam


posisi duduk
Jangan memegang ke dua kaki bayi di
atas dan kepala ke bawah dgn maksud
mengeluarkan cairan amnion, lendir dan
darah,dll. Karena posisi demikian dapat
menyebabkan:
1.Diafragma akan terdorong oleh organ
perut sehingga gerakan paru terganggu
Karena posisi demikian dpt menyebabkan:

1. Diafragma akan terdorong oleh organ perut sehingga


gerakan paru terganggu
2. Aliran cairan limfe paru akan berkurang krn
meningginya tekanan vena sentral
3. Kelambatan pulihnya aktifitas otak normal
4. Berkurangnya kecepatan balik darah vena ke
jantung, serta curah jantung kongestif vena serebral
5. Perburukan keadaan bayi yg mengalami perdarahan
intrakranial
Lakukan resusitasi sesuai dengan Nilai Apgar 1
menit dan menetukan prognosis nilai apgar 5
menit

Pembersihan jalan nafas dari lendir, cairan dan


kotoran dimulai dari mulut, kemudian hidung
melalui kateter karet yang lunak

Membersihkan palatum dan faring degan kain


kasa akan merusak jaringan dan memudahkan
terjadinya sariawan
Neonatus yang lahir dengan tali pusat
menumbung, partus lama, asfiksia berat
harus segera di Resusitasi dan diawasi
dengan seksama

Segera setelah keadaan umum bayi


memuaskan, cairan lambung harus
dikeluarkan untuk mencegah aspirasi
cairan lambung.
PENGATURAN SUHU
Luas permukaan tubuh neonatus 3x dws
Lapisan lemak dibawah kulit lebih tipis tu BBLR

Kehilangan panas 4 x lebih cepat org dws

Suhu kulit menurun 0,3 derjat pd suhu ruang


bersalin 20 - 25 derjat C, suhu tubuh yang hilang
2-3 derjat C setara dg kehilangan panas 200
kkal / kg BB.
KEHILANGAN PANAS DAPAT
DISEBABKAN OLEH :
1. KONVEKSI
2. EVAPORASI
3. KONDUKSI
4. RADIASI
Bayi CB yang ada di ruang dingin sesudah lahir mkn
akan mengalami asidosis metabolik , hipotermia,
hipoklikemia, eksresi ginjal yang bertambah sbg usaha
utk mengimbangi panas yag hilang diperlukan
peningkatan metabolisme dan komsunsi oksigen dan
lebih banyak nonepineprin termogenesis melalui
oksigenasi lemak tu lemak coklat, aktifitas otot meninggi

Kompensasi ini tidak terjadi pada bayi yang lahir


menderita sakit berat
Karena itu bayi harus dikeringkan dan diselimuti
Di kamar bersalin harus ada meja resusitator yang
lengkap dengan pemanas
PERAWATAN KULIT DAN TALI PUSAT

Untuk mengurangi infeksi, kulit dan daerah


sekitar tali pusat harus dibersihkan
Pemotongan dan pengikatan tali pusat harus
segera dilakukan, terbaik dg pita karet atau
jepian metal atau plastik
Bayi dibersihkan dg kapas steril yang dicelupkan
kedlm air hangat, minyak kelapa steril dipakai
untuk menbersihkan verniks kaseosa
mandikan dg air hangat
Setiap petugas sebelum dan sesudah
memegang bayi harus mencuci tangan
TINDAKAN LAIN
Pemberian vit K1, dosis 1 mg intra
muskuler
Pemberian obat tetes mata
PERAWATAN DI BANGSAL
Setelah dibersikan bayi dipindahkan keruang perawatan
sementara selama 6 12 jam
Bila tdk termasuk risiko tinggi ia dipindahkan dan di
rawat gabung dengan ibunya
Tempat tidur bayi harus mudah dan sering dibersihkan
tembus cahaya
Kontrol suhu setiap 4 jam pd hari 2-3, dan setiap 8 jam
pd hari berikutnya ( suhu normal 36 37 derjat C)
Bayi harus ditimbang setiap hari
Popok harus diperiksa sebelum dan sesudah minum
atau setiap kali menangis
Mekonium yang ada di bokong harus dibersikan dg
kapas steril yg dibasahi dg air steril
ASI
ASI adalah makanan yang paling baik untuk
pertumbuhan dan perkambangan bayi bayi
pemberian ASI ekslusif
Asi diberikan sesuka bayi sesuai kebutuhan bayi
siang dan malam ( On Demand ), kebanyakan
bayi akan minum ASI 8 -12 kali perhari pd 48
jam pertama,selanjutnya 6 -7 kali
Lama pemberian sesuai keinginan dan
kepuasan bayi
IKATAN IBU - BAYI
Merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bayi adalah adanya saling kasih
sayang antara bayi dengan ibu untuk mengikat
mereka secara fisiologis dan psikologis
Kontak pertama sangat dianjurkan di kamar
bersalin dan diberikan kesempatan pd ibu untuk
menjalin hubungan yang mesra beberapa jam
pertama setelah lahir.
Hal ini bisa tidak terjadi pada bayi yang
bermasalah spt BBLR, asfiksia, dsb
BAYI RISIKO TINGGI

Untuk menurunkan morbiditas dan


mortalitas neonatus perlu diketahui sedini
- dininya bayi lahir hidup yang termasuk
risiko tinggi agar di awasi oleh dokter
dan perawat yang berpengalaman
Bayi risiko tinggi ialah:
Bayi yang lahir dari masa gestasi < 37 mg atau > 42
minggu
BBL < 2500 gram atau > 4000 gram
Bayi KMK atau BMK
Bayi dengan riwayat kelahiran yang buruk
Bayi dari ibu yang mengalami infeksi, riw peny selama
hamil, KPD, masalah sosial yang berat spt: kehamilan di
masa remaja, tidak ada kenaikan BB selama hamil.
Bayi yang lahir dari kehamilan ganda
Bayi yang mempunyai satu pembuluh darah arteri
dst
ARUS PASIEN
KAMAR BERSALIN
NORMAL ;
ruang Observasi semantara rawat gabung pulag
ruang obsevasi ke ruang rawat II B, II A, III / NICU
Pulang (rawat jalan ), Rujuk, kamar mayat

BAYI RISIKO TINGGI;


RUANG TRANSISI/ obsevasi ruang rawat II B,II A
atau III / NICU Pulang (rawat jalan),Rujuk, Kamar
mayat.
RAWAT INAP
1. PERAWATAN TINGKAT I
- Rawat gabung

- Perawatan transisi / observasi max 2


jam untuk bayi risiko tinggi sebelum
ditentkan apaka bisa rawat gabung atau
tidak ( bayi prematur dg masa gestasi > 36
mg atau asfiksia ringan)
PERAWATAN TINGKAT II A

Neonatus yang memerlukan


pengawasan sangat ketat ttp belum butuh
alat bantu nafas atau ventilator, misalnya;
Penderita yg memerlukan infus
Inkubator
Oksigen, NGT
Hipoglikemia/DM,kejang, sepsis, asfiksia
sedang, prematur kurang 36 minggu
PERAWATAN TINGKAT IIB

utk risiko rendah,untuk neonatus


memerlukan pengawasan cermat,
misalnya:
Masalah nutrisi
Fototerapi
Suhu belum stabil
Muntah 2
Pasca perawatan IIB
PERAWATAN TINGKAT III ( INTENSIF )

Neonatus yang memerlukan pemantauan


kardiovaskuler dan pernafasan secara ketat,
dan memerlukan alat bantu nafas, misalnya:

Prematur < 1200 gram atau masa gestasi < 32


minggu
RDS dg kebutuhan oksigen > 60 %
Sering apne
Asfiksia berat
Kejang lama dan berulang
dsb

Anda mungkin juga menyukai