Anda di halaman 1dari 53

FILOSOFI PBL

TUTORIAL
SRI ASRIYANI
APA ITU PBL ?
Pengertian PBL

Proses pembelajaran atau kegiatan belajar yang terjadi


sebagai akibat dari proses pemahaman dan penyelesaian
masalah (Barrows & Tamblyn, 1980).

ciri penting PBL adalah: starting point bagi terjadinya


kegiatan belajar adalah masalah, pertanyaan-pertanyaan,
atau persoalan yang akan diselesaikan oleh pembelajar
(Boud, 1985a:13).
SUATU METODA PEMBELAJARAN
DIMANA MAHASISWA SEJAK AWAL
DIHADAPKAN PADA SUATU
MASALAH,KEMUDIAN DIIKUTI OLEH
PROSES PENCARIAN INFORMASI
YANG BERSIFAT STUDENT
CENTERED(HARSONO,2004)
?
? ?

? ?
Questions
? ?
?
Tujuan program pengajaran diterjemahkan dalam
bentuk masalah, yang umumnya terdiri atas fenomena
yang membutuhkan penjelasan.

Siswa diharuskan untuk menganalisis


fenomena/masalah tersebut agar dapat menentukan
prinsip-prinsip dasar dan proses yang menyebabkan
dan mendasari terjadinya persoalan tersebut serta
alternatif penyelesaiannya dalam sebuah diskusi
kelompok kecil.
Selama diskusi, pertanyaan yang belum
terjawab dirumuskan dan menjadi
learning issue yang mengarahkan
siswa dalam kegiatan belajar mandiri.
(Dolmans, 1994)
PBL sbg strategi pendidikan dan
pengembangan kurikulum

Kurikulum PBL Konvensional


S tudent centred T eacher centered
P roblem-based I nformation gathering
I ntegrated D iscipline based
C ommunity oriented H ospital based
E lectives with core S tandard courses
S ystematic A pprenticeship
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
Proses dan Strategi PBL
LAB.
LECTURE
WORKS

Modul
-skenario-
TUTORIAL

SKILL LAB LIBRARY


Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

SKENARIO

Seorang wanita umur 30 tahun datang ke


Puskesmas dengan keluhan mata kanan
tiba-tiba tidak bisa melihat terutama
lapangan pandang bagian medial. Keluhan
ini dirasakan 3 jam yang lalu. Riwayat mata
merah dan nyeri pada mata tidak ada.
Keluhan ini dirasakan untuk pertama
kalinya.
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

PROBLEM / KASUS

Dibuat dan dipilih


Dapat mengarahkan aktivitas pembelajaran
Merupakan :
- masalah penting di Indonesia
- prototipe situasi
- pengetahuan penting
Merupakan simulasi dari :
- praktek atau kehidupan nyata
- Keadaan atau kasus sebenarnya
Tidak mudah diselesaikan/ mengandung motivasi
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

The Seven Jump in PBL

1. Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar terms.


2. Penetapan masalah yang perlu didiskusikan
3. Curah pendapat dengan menggunakan prior
knowledge
4. Membuat review terhadap langkah 2 dan 3.
5. Membuat formulasi tujuan belajar.. Tutor
pengarah.
6. Private study
7. Diskusi bersama terhadap informasi yang relevan
LANGKAH PEMECAHAN MASALAH DALAM PBL

NO. PROSES (SEVEN JUMPS) METODE


1. Identifikasi dan klarifikasi unfamiliar
terms.
2. Penetapan masalah yang perlu Brain Storming =
didiskusikan curah pendapat

3. Curah pendapat dengan menggunakan


prior knowledge
4. Membuat review terhadap langkah 2
dan 3. Susun secara sistimatik, Diskusi, Tanya jawab
analisa & sintese
5 Membuat formulasi tujuan belajar..
Tutor pengarah. Brain storming
6. Carilah informasi yang diperlukan seba-nyak- Belajar Mandiri
banyaknya
7. Lakukan sintese dari semua informasi Diskusi
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

KEGIATAN MAHASISWA

PERTEMUAN
I II III IV V VI VII

Pertemuan I Pertemuan Tutorial I Mandiri Kuliah Tutorial II Pertemuan


(Penjelasan) Mandiri Pengum- Praktikum kosultasi (Laporan & Terakhir
(Brain pulan CSL Diskusi) (Laporan)
Stroming) informasi
Analisa &
sintese
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Pertemuan I :
Dalam kelas besar dengan tatap muka
satu arah dan tanya jawab.

Tujuan : menjelaskan tentang modul dan


cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi.

Pada pertemuan pertama buku modul


dibagikan.
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Pertemuan II :
Diskusi mandiri.

Tujuan :
Memilih ketua dan sekretaris
kelompok, Brain-storming untuk proses
1 3,Membagi tugas
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Pertemuan III :

Diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang


terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok,
serta difasilitasi oleh tutor.

Tujuan:
Untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan
menyelesaikan proses sampai langkah 5.
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun


kelompok.

Tujuan:
untuk mencari informasi baru yang diperlukan,
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Pertemuan IV :

Diskusi tutorial.

Tujuan:
Untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan
mensintese informasi yang baru ditemukan.
Bila masih diperlukan informasi baru
dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Pertemuan V / terakhir :

Dilakukan dalam kelas besar dengan


bentuk diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-
masing kelompok dan menanyakan
hal-hal yang belum terjawab pada
ahlinya (temu pakar).
PROSES TUTORIAL

DISKUSI DLM
PROBLEM / KASUS
KELOMPOK TUTORIAL

Penjelasan kasus/problem Apa yg telah diketahui ttg


problem/kasus

Apa yg msh perlu diketahui


ttg problem/kasus

BERTUKAR INFORMASI BELAJAR MANDIRI

Bermacam2 bahan pembelajaran


integrasi pengetahuan dr bagian yg
berbeda
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Seluruh Anggota Berperan

Penulis Tutor Ketua Anggota

Mencatat pendapat/
Memimpin jalannya diskusi
usulan kelompok Mengikuti langkah/urutan proses
Mendorong partisipasi
anggota kelompok Mengajak seluruh kawan
Membantu mengurutkan Berpartisipasi dalam diskusi
untuk berpartisifasi
pendapat kelompok
Membantu ketua dan
Memperhatikan dan menghargai
sebagai time keeper Mempertahankan dinamika
Sebagai partisipan pendapat kawan
Kelompok
Kelompok
Memeriksa catatan penulis
Mengajukan pertanyaan terbuka,
Time keeper
Mencatat sumber belajar mencermati seluruh tujuan
Mencegah penyimpanan :
yang digunakan dalam Belajar dan membagi pendapat
tujuan belajar, menilai Memastikan kelompok telah
diskusi ddengan kawan
proses diskusi melaksanakan tugas dan
penulis bekerja secara cermat
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Proses Tutoria PBL di ruang diskusi kelompok


Formasi diskusi dalam PBL

A B C
(dianjurkan) (dianjurkan) (dihindari)
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

BELAJAR MANDIRI

1. Mencari informasi secara individual


2. Mampelajari secara mendlm informasi ybs :
mendalami konsep dasar
mengurutkan berdasar pentingnya informas
mencari hubungan antara informasi
membuat penajaman pd informasi yg
sangat relevan
3. Mencari penjelasan ttg masalah yg blm jelas
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007
SUMBER INFORMASI

BUKU ACUAN DAN


PANDUAN

Artikel dan Buku yg relevan (terbitan terahir)


Website yg relevan
VCD/tapes yg relevan
dll

TUTOR & PAKAR


Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK

1. Menjawab tujuan pembelajaran


2. Menentukan apakah semua informasi telah dimengerti
3. Menjelaskan masalah yang belum jelas pd anggota
kelompok
4. Evaluasi kritis tentang semua informasi yg telah
dipelajari
5. Mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah
tercapai
NO. PROSES STRATEGI ALAT/BAHAN
1. Penjelasan kasus Kuliah umum, Ruang kuliah besar &
Kuliah ahli perlengkapannya Diktat

2. Diskusi; 7 langkah Tutorial Ruang diskusi kecil


Modul
3. Mencari informasi Kepustakaan Perpustakaan
tambahan VCD, dll
Website Internet
CSL Ruangan CSL

Model
Acuan & Manual

Praktikum Ruangan

Penuntun

Alat & bahan

4. Lap. Hasil diskusi Panel Ruang kuliah besar &


perlengkapannya
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

PERBEDAAN ANTARA KURIKULUM


KONVENSIONAL DAN KBK+PBL
Aspek Konvensional PBL
Integrasi disiplin :
+/- ++
-Horisontal
+/- +
-Vertikal
Struktur Unit Dominan
-Horisontal + -
-Vertikal - +

Untuk Tiap Disiplin :


-Program tetap ++ -
-Beban studi tetap + -
-Relevansi content oleh + -
institusi
-Jumlah jam tatap muka ++ +/-
-Alat belajar yang ditetapkan + -
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

KELEBIHAN PBL

Student centered - PBL mendorong active learning,


memperbaiki pemahaman , retensi, dan pengembangan
lifelong learning skills.
Generic competencies - PBL memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengembangkan generic skills
dan attitudes yang diperlukan dalam praktiknya di
kemudian hari.
Integration - PBL memberi fasilitas
tersusunnya integrated core curriculum.
Motivation - PBL cukup menyenangkan
bagi mahasiswa dan tutor, dan prosesnya
membutuhkan partisipasi seluruh
mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Lingkungan belajar memberi stimulasi
untuk meningkatkan motivasi..
Deep learning - PBL mendorong pembelajaran
yang lebih mendalam. Mahasiswa berinterkasi
dengan materi belajat, menghubungkan konsep-
konsep dengan aktivitas keseharian, dan
meningkatkan pemahaman mereka
Constructivist approach - mahasiswa mengaktifkan
prior knowledge dan mengembangkannya kerangka
pengetahuan konseptual yang sedang dihadapi.
Meningkatkan kolaborasi antara berbagai
disiplin ( di pendidikan kedokteran : ilmu -
ilmu kedokteran dasar dan klinik
Relevansi - relevansi kurikulum difasilitasi
oleh struktur pembelajaran mahasiswa yang
berdasarkan masalah.
PBL mengurangi beban kurikulum yang
berlebihan bagi mahasiswa.
Pelatihan Fasilitator SCL
Unhas 1-3 Juni 2007

Perbedaan PBL dengan Metode Pengajaran lainnya


Kualifikasi Kuliah Seminar PBL Tutorial Clinical
Klinik attachment

Efisiensi Tinggi Medium Rendah Rendah Sangat rendah

Active learning Biasa Medium sampai


rendah Bervariasi Tinggi tinggi Sangat tinggi

Mutual feed Medium sampai


back Rendah Medium Tinggi tinggi Sangat tinggi

Modelling
behavior in Rendah Rendah Medium Tinggi Sangat tinggi
real life setting
Kurikulum PBL Konvesional

Instruktur/pengajar (faculty member) berperan sebagai Instruktur/pengajar (faculty member) berperan sebagai
fasilitator, pemandu, co-learner, mentor, coach, atau expert atau otoritas formal
konsultant profesional

Pengajar bekerja bersama dalam tim dengan anggota dari Pengajar bekerja dalam situasi terisolasi
luar disiplinnya.

Mahasiswa bertanggung jawab atas pembelajarannya dan pengajar memberi kuliah kepada mahasiswa
menciptakan kemitraan antara mahasiswa dan pengajar

Sekelompok pengajar merancang pembelajaran berdasar Pengajar mengorganisasikan content ke dalam satuan
masalah yang bersifat ill- structured untuk mahasiswa, acara pengajaran (kuliah) berdasarkan konteks disiplin
dan memilih konsep yang mendorong mahasiswa untuk
memperoleh ilmu/informasi baru.
Pengajar menekankan motivasi dengan cara memberi
masalah dengan nyata dan memahami masalah yang ada
pada mahasiswa

Struktur fakultas bersifat suporatif dan fleksibel pengajar Pengajar bekerja secara individual di dalam disiplinnya
terlibat dalam perubahan perspektif intruksional dan
evaluasi melalui instrumen evaluasi yang baru dalam peer
review

Pengajar mendorong mahasiswa untuk mengambil Mahasiswa dianggap sebagai tong kosong atau
inisiatif, membangkitan semangat belajar penerima informasi yang pasif
Mahasiswa berinteraksi dngan fakultas untuk untuk saling Mahasiswa bekerja dalam situasi terisolasi
memperoleh umpan balik tentang kinerja guna perbaikan
Mahasiswa belajar secara aktif dan mandiri berdasar Mahasisawa menyerap, menyalin, mengingat dan
masalah yang telah disiapkan oleh fakultas, tanpa mengulang informasi untuk tugas khusus misalnya
mempoerhatikan atau mengingat adanya ujian atau tidak ujian
Mahasiswa belajar dalam suasana kolaboratif dan suportif Belajar adalah kegiatan individualistik dan kompetitif

Fakultas tidak menganjurkn adanya suatu jawaban yang Mahasiswa mencari jawaban yang benar untuk
benar tetapi, tetapi membantu mahasiswa belajar untuk mencapai hasil yang bagus dalam ujian / test
merangkai pertanyaan, mneyusun masalah mengeksplorasi
alternatif, dan membuat keputusan yang efektif
Mahasiswa mengidentifikasi, menganalisa, dan memcahkan Kinerja diukur berdasarkan content specific tasks
masalah dengan menggunakan prior knowledge dan
pengalam sebelumnya dan bukan berdasarkan recall

Mahasiswa mengevaluasi kontribusimasing-masing beserta Penilaian bersifat sumuatif, dan evaluatornya hanyalah
kawan-kawannya dalam kelompok instruktur/pengajar yang bersangkutan

Mahasiswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan Kuliah diberikan dengan cara komunikasi satu arah,
masalah. Mereka mencari dan mengaplikasikan informasi diberikan kepada sejumlah besar mahasiswa
pengetahuan dalam berbagai konteks. Mahasiswa mencari
sumber belajar, dan fakultas memandu mahasiswa untuk
memperoleh informasi dan sumber belajar mahasiswa
mencari sumber pengetahuan yang relevan dan bermanfaat
untuk keterampilan dan karier mereka di masa mendatang
Kekurangan

a. Tutor hanya menyenangi disiplin ilmunya


sendiri sehingga mengalami kesulitan tugas
sebagai fasilitator.
b. Human resource, diperlukan SDM lebih
banyak dalam proses tutorial.
c. Other resources, diperlukannya akses fasilitas
komputer di perpustakaan yang lebih banyak.
a. Role models, siswa akan terjebak dalam situsi
sistem konvesional bila fungsi tutor berubah
menjadi pengajar.
b. Information overload, siswa mengalami
dilematis seberapa jauh mereka harus
melakukan selg directed study dan penelusuran
informasi
Manfaat PBL
Menurut (Rosi, 2005)
Siswa dapat menguasai factual knowledge
(ilmu pengetahuan yang berbasis pada fakta)
Siswa dapat menguasai prinsip-prinsip atau
konsep umum yang dapat ditransfer untuk
menyelesaikan problem yang hampir sama
dengan persoalan nyata.
Siswa dapat mengenal contoh-contoh
masalah yang dapat dipergunakan
sebagai rujukan bagi penyelesaian
masalah yang sama di masa yang akan
datang.
Manfaat PBL
Menurut Schmidt dan Moust (2000)
analisis awal terhadap problem yang
diberikan kepada siswa dapat memobilisasi
dipergunakannya prior knowledge ketika
siswa berdiskusi kelompok. Selanjutnya prior
knowledge tersebut dipergunakan untuk
menyusun gambaran sebuah proses. Proses
kognitif yang kolaboratif ini disebut dengan
konstruksi teori
konstruksi teori menyebabkan terjadinya
eksplorasi dan penyusunan informasi baru
sebagai langkah penyelesaian masalah.
Proses tersebut tidak akan terjadi pada
kurikulum konvensional.
Problem Based learning memotivasi siswa
untuk belajar aktif
Menurut Engel (1991)

PBL mendorong terjadinya proses


pembelajaran yang kumulatif
(cumulative learning). Pada kurikulum
PBL tidak ada topik atau ilmu yang
dipelajari secara detail dalam sekali
waktu, melainkan ilmu dipelajari terus-
menerus, berulang-ulang dan terkait
antara topik satu dengan lainnya.

Terjadi Integrated learning.


Menurut Engel (1991)

Terjadi perkembangan pola belajar


(progression in learning). Sejalan dengan
kedewasaan siswa, pola belajar juga harus
dirubah, seperti diperkenalkan untuk bekerja
dalam sebuah kelompok, menghubungkan
antara teori dan praktek, dan lain sebagainya.
Terjadinya konsistensi dalam belajar
(consistency in learning) dan memotivasi
belajar mandiri
TUGAS BELAJAR ?
PENDEKATAN PBL
DISKUSI KELOMPOK KECIL(TUTORIAL)
MEMBICARAKAN MASALAH SECARA
INTERDISIPLIN
BELAJAR MANDIRI
PELATIHAN KETERAMPILAN SEJAK
AWAL
PROSES PROBLEM BASED
LEARNING

PROBLEM DISKUSI KELOMPOK

PERTUKARAN
BELAJAR MANDIRI
INFORMASI
Tutorial dalam PBL

Diskusi kelompok kecil


dicirikan oleh partisipasi dan interaksi sekelompok
kecil mahasiswa yang anggotanya berjumlah antara
10 orang, ini merupakan metode untuk
menimbulkan komunikasi bebas antar ketua
kelompok dengan anggotanya.
Tutor
tutor disebut juga sebagai instruktur, moderator,
fasilitator atau group leader. Tutor bukan hanya datang
untuk mendengar pandangan-pandangan tetapi
bertanggung jawab untuk membantu kelompok dalam
identifikasi kekeliruan, kesalahan persepsi, apabila
mahasiswa mengalami kegagalan maka tutor boleh
memberi umpan balik yang bersifat korektif.
TIME TABLE

I II III IV V VII

Pertemuan I Tutorial I Mandiri Tutorial II Kuliah Diskusi panel


(Penjelasan) Mencari (Laporan informasi baru kosultasi Tanya pakar
(Brain Stroming tambahan Klassifikasi Analisa &
Klassifikasi Analisa & informasi sintese)
sintese ) Praktikum
CSL

Anda mungkin juga menyukai