dan vital pada pendidikan modern, terlebih kedokteran yang akan banyak memunculkan pertanyaan dan jawaban terhadap berbagai hal, baik dari teman mahasiswa, teman dokter, dosen, masyarakat bahkan dari segi etika dan hukum. Level pertanyaanpun akan sangat berbeda-beda mulai dari yang sederhana sampai ketingkat level yang paling tinggi. Bloom memperkenalkan level kognitif yang berhubungan dengan berpikir kritis Defenisi berpikir kritis Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Di bawah ini adalah metoda dari berpikir kritis. Langkah-langkah di bawah ini berguna dalam berpikir kritis: 1. Buatlah daftar pendapat dan kumpulkan argumentasi yang mendukung setiap pendapat tersebut. 2. Pecahkan argumentasi yang anda dapatkan pada langkah pertama menjadi kalimat-kalimat pendukungnya dan carilah implikasi dari kalimat-kalimat ini. 3. Carilah kontradiksi pada kalimat-kalimat dan implikasinya yang anda dapatkan pada langkah 2. 4. Dari argumen-argumen yang anda dapatkan, susunlah berdasarkan argumen-argumen yang saling bertentangan dan beri bobot untuk argumen-argumen tersebut Tambahkan bobot jika sebuah klaim memiliki dukungan yang kuat, terutama jika memiliki alasan-alasan yang kuat. Kurangi bobot jika ada klaim yang memiliki kontradiksi Ubahlah bobot tergantung dari relevansi dari informasi terhadap isu yang dibicarakan Klaim yang besar membutuhkan bukti yang besar pula, jika sebuah klaim besar tidak memiliki bukti yang cukup, abaikan klaim ini dalam membentuk opini anda. 5. Tinjaulah bobot dari setiap klaim Opini yang memiliki bukti yang terkuat kemungkinan besar adalah benar Mind map adalah alat yang efektif untuk mengevaluasi informasi ini. Pada tahap-tahap akhir, bobot numerik dapat diberikan pada cabang-cabang Mind map. Tentunya berpikir kritis tidak menjamin seseorang akan mencapai kesimpulan yang tepat. Pertama, ada kemungkinan seseorang tidak memiliki seluruh informasi yang relevan. Informasi yang penting mungkin belum ditemukan atau informasi tersebut mungkin tidak akan dapat ditemukan Kedua, pemihakan (bias) dari seseorang dapat saja menghalangi pengumpulan dan penilaian informasi secara efektif atau objektif. Mengatasi Pemihakan (Bias) Untuk mengurangi pemihakan, beberapa cara harus dilakukan jika seseorang ingin berpikir kritis. Jangan tanyakan Bagaimana hal ini bertentangan dengan pendapat saya?, tapi tanyakanlah Apa artinya ini? 1. Jangan lakukan penilaian terlalu dini pada tahap pengumpulan informasi. 2. Anda harus sadar terhadap kekurangan anda sendiri dan orang lain dengan cara: menerima bahwa setiap orang memiliki pemihakan di bawah sadar (pemihakan secara refleks) bersikap tanpa ego membuang pendapat semula anda jauh- jauh sadar bahwa setiap orang memiliki kelemahan masing-masing 3. Gunakan metoda sokratis untuk mengevaluasi sebuah argumen dengan menanyakan pertanyaan terbuka. Sebagai contoh adalah: 1. Apa yang anda maksud dengan __________? 2. Bagaimana anda dapat berkesimpulan begitu? 3. Mengapa anda berpendapat bahwa itu adalah benar? 4. Dimana anda mendapatkan informasi tersebut? 5. Apa yang terjadi jika anda ternyata salah? 6. Dapatkah anda memberikan dua buah sumber yang tidak setuju dengan anda dan jelaskan mengapa? 7. Mengapa hal ini penting? 8. Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa anda mengatakan yang sebenarnya? 9. Apa penjelasan alternatif dari fenomena ini? Berkesimpulan Janganlah membuat asumsi secara berlebihan, dengan kata lain: jangan memperumit masalah anda. Berpikir kritis adalah sebuah proses yang tidak akan selesai. Seseorang dapat mencapai sebuah kesimpulan tentatif berdasarkan evaluasi dari informasi yang ada. Tetapi, jika ada informasi baru yang ditemukan maka proses evaluasi harus dijalankan kembali. Apa yang disebut berpikir kritis? Menurut Maiorana (1992) Mencapai/mendapatkan saling pengertian, mengevaluasi beberapa masalah dan memecahkannya. Oleh karena itu ketiga hal itu meliputi beberapa pertanyaan Berpikir kritis adalah pertanyaan-pertanyaan atau keingin tahuan yang terpadu disaat mana kita mencari saling pengertian, mengevaluasi dan memecahkan masalah. Tujuan & rasionalisasi dari berpikir kritis
Meningkatkan keterampilan berpikir kritis
mahasiswa sehingga sukses di dunia kerja (masyarakat). Tetapi kamu mungkin bertanya, bukankah secara otomatis mengajari berpikir kritis ketika kita mengajar bahan kuliah khususnya matematika, fisika, dimana kedua disipline itu melambangkan berpikir kritis yang benar? Jawabanya sering tidak benar, karena banyaknya materi yang diberikan sehingga konsep berpikir kritis terlupakan bahkan logical thinkingpun terlupakan. Donald, 1980 dalam bukunya mengatakan Aneh, kita mengharapkan mahasiswa belajar, namun sangat jarang mengajarkan mereka bagaimana belajar Clemen dan Lochead 1980 mengatakan.. We should be teaching students how to think. Instead, we are teaching them what to think.. Dari kalimat Clemen dan Lochead tersebut lebih parah lagi bila kita mengajarkan tentang nama- nama orang seperti nama-nama mentri Kamu sekarang sudah tau permasalahannya Semua pendidikan mentrasmisikan isi pelajaran dengan dua jalan yang berbeda 1. Subject atau isi disipline ilmunya melalui what to think 2. Dengan jalan yang tepat yaitu untuk mengerti dan mengevaluasi subject (materi pelajaran) atau how to think Keterampilan berpikir kritis Berpikir kritis bukanlah kemampuan yang dibawa lahir, setelah anak-anak mulai muncul dan pada saat dewasa sebagian lagi muncul dengan sendirinya meskipun tidak sempurna. Dari berbagai penelitian ternyata bahwa kemampuan berpikir kritis harus dilatih menjadi keterampilan. Kemampuan melalui latihan banyak yang ditawarkan mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling mahal Melaui tutorial diharapkan mahasiswa mampu menerapkan berpikir kritis melalui pertanyaan dan jawaban sesama teman tutorial melalui argmentasi-argumentasi yang muncul selama tutorial. Dari segi defenisi ditemukan banyak defenisi mulai dari good thinking sampai pada tahun 1990 oleh beberapa pakar berpikir kritis menyepakati bersama baik dalam memberikan kuliah maupun dalam melaksanakan ujian. Taxonomi Bloom dengan berpikir kritis
Taxonomi Bloom membagi level kognitif
dari pertanyaan yang diberikan dosen ke mahasiswa mulai dari level yang paling rendah hingga hingga level yang paling tinggi. Sehubungan dengan hal itu Bloom juga memberikan taxonomi yang berhubungan dengan berpikir kritis dimana dibuatkan level 1 s/d 6 yakni Knowledge Comprehensive Application Analysis Synthesis Evaluation. Bagaimana menerapkan berpikir kritis dalam menyelesaikan sesi tutorial?
Kemampuan anda menerapan berpikir kritis
sangat diperlukan dalam sesi tutorial sehingga anda mendapatkan outcame yang lebih baik, sehingga tujuan (objektif) dari skenario (blok) dapat tercapai Mampu Belajar Melalui PBL Seorang laki-laki umur 35 tahun tinggi badan (TB = 165 cm) pekerja buruh pelabuhan. Setiap hari makan tidak teratur tetapi cukup kalori setiap hari dengan komposisi karbohidrat kira-kira 70%, lemak 20%, dan protein 10%. Sumber protein kadang ayam, tahu atau tempe, dengan sedikit sayur. Setiap kali bekerja dia mengalami takhipnoe, dan takikardia dan setelah istirahat kembali normal. Meskipun tidak teratur makan tetapi bentuk badanya tampak kekar dan tidak kelihatan lemak dibawah kulit dan berat badan cukup ideal Bagaimana cara anda mengkritisi skenario diatas?
Anda harus menggunakan prior
knowledge anda dari SMA mengenai Energi secara konsep Biologi Kimia Fisika Berikan daftar pertanyaan (permasalahan dalam skenario) 1. Untuk apa karbohidrat, lemak dan protein untuk aktivitas tubuh manusia? 2. Bagaimana proses perubahan energi dalam tubuh manusia? 3. Mengapa dia takhipnoe, dan takikardia ? 4. Mengapa setelah istirahat dia kembali ke keadaan normal? 5. Dll Energi, kerja dan daya tubuh manusia
Dalam fisika tubuh manusia, energi
merupakan hal yang sangat penting. Seluruh aktivitas tubuh, termasuk berpikir, tidur menggunakan energi. Perubahan energi menjadi kerja seperti mengangkat suatu beban (buruh pelabuhan) hanya mencerminkan sebagian penggunaan energi total tubuh manusia Pada keadaan istirahat (basal), konsumsi energi tubuh terutama digunakan oleh : 1. Otot rangka dan jantung (25%) 2. Otak (19%) 3. Ginjal (10%) 4. Hati dan limpa (27%) 5. Sistem yang lain (19%) Makanan adalah sumber utama energi (bahan bakar) bagi tubuh. Makanan yang kita konsumsi umumnya tidak terdapat dalam bentu yang sesuai untuk konversi energi secara langsung. Makanan harus diubah secara kimiawi oleh tubuh untuk menghasilkan beragam molekul yang dapat berikatan dengan oksigen di sel tubuh (ingat siklus Krebs). Dari sudut pandang fisika kita dapat menganggap tubuh sebagai suatu pengubah (converter) energi yang tunduk pada hukum kekelan energi. Kekekalan energi ditubuh dapat ditulis sebagai suatu persamaan sederhana Perubahan simpanan energi didalam tubuh = Pengeluaran panas tubuh + Kerja yang dilakukan oleh tubuh. Sesuai dengan hukum pertama termodinamika. U = Q + w Perubahan Energi dalam Tubuh Lavoiser adalah orang pertama yang menyatakan bahwa makanan mengalami oksidasi setelah dikonsumsi (kurang tepat) Oksidasi terjadi di sel-sel tubuh Pada proses oksidasi melalui pembakaran (kombustio) terjadi pembebasan panas sebagai energi metabolisme