Anda di halaman 1dari 29

Introduction to Critical

Thinking
Manogari. S, SSi, MT
Pendahuluan

Berpikir kritis merupakan suatu hal topik penting


dan vital pada pendidikan modern, terlebih
kedokteran yang akan banyak memunculkan
pertanyaan dan jawaban terhadap berbagai hal,
baik dari teman mahasiswa, teman dokter,
dosen, masyarakat bahkan dari segi etika dan
hukum.
Level pertanyaanpun akan sangat berbeda-beda
mulai dari yang sederhana sampai ketingkat
level yang paling tinggi. Bloom memperkenalkan
level kognitif yang berhubungan dengan berpikir
kritis
Defenisi berpikir kritis
Berpikir kritis adalah proses mental untuk
menganalisis atau mengevaluasi informasi.
Informasi tersebut dapat didapatkan dari
hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat
atau komunikasi. Di bawah ini adalah
metoda dari berpikir kritis.
Langkah-langkah di bawah ini berguna
dalam berpikir kritis:
1. Buatlah daftar pendapat dan kumpulkan
argumentasi yang mendukung setiap
pendapat tersebut.
2. Pecahkan argumentasi yang anda
dapatkan pada langkah pertama menjadi
kalimat-kalimat pendukungnya dan
carilah implikasi dari kalimat-kalimat ini.
3. Carilah kontradiksi pada kalimat-kalimat
dan implikasinya yang anda dapatkan
pada langkah 2.
4. Dari argumen-argumen yang anda
dapatkan, susunlah berdasarkan
argumen-argumen yang saling
bertentangan dan beri bobot untuk
argumen-argumen tersebut
Tambahkan bobot jika sebuah klaim
memiliki dukungan yang kuat, terutama
jika memiliki alasan-alasan yang kuat.
Kurangi bobot jika ada klaim yang
memiliki kontradiksi
Ubahlah bobot tergantung dari
relevansi dari informasi terhadap isu
yang dibicarakan
Klaim yang besar membutuhkan bukti
yang besar pula, jika sebuah klaim
besar tidak memiliki bukti yang cukup,
abaikan klaim ini dalam membentuk
opini anda.
5. Tinjaulah bobot dari setiap klaim
Opini yang memiliki bukti yang terkuat kemungkinan
besar adalah benar
Mind map adalah alat yang efektif untuk
mengevaluasi informasi ini. Pada tahap-tahap akhir,
bobot numerik dapat diberikan pada cabang-cabang
Mind map.
Tentunya berpikir kritis tidak menjamin seseorang
akan mencapai kesimpulan yang tepat.
Pertama, ada kemungkinan seseorang tidak
memiliki seluruh informasi yang relevan.
Informasi yang penting mungkin belum
ditemukan atau informasi tersebut mungkin tidak
akan dapat ditemukan
Kedua, pemihakan (bias) dari seseorang dapat
saja menghalangi pengumpulan dan penilaian
informasi secara efektif atau objektif.
Mengatasi Pemihakan (Bias)
Untuk mengurangi pemihakan, beberapa
cara harus dilakukan jika seseorang ingin
berpikir kritis. Jangan tanyakan
Bagaimana hal ini bertentangan dengan
pendapat saya?, tapi tanyakanlah Apa
artinya ini?
1. Jangan lakukan penilaian terlalu dini pada
tahap pengumpulan informasi.
2. Anda harus sadar terhadap kekurangan
anda sendiri dan orang lain dengan cara:
menerima bahwa setiap orang memiliki
pemihakan di bawah sadar (pemihakan
secara refleks)
bersikap tanpa ego
membuang pendapat semula anda jauh-
jauh
sadar bahwa setiap orang memiliki
kelemahan masing-masing
3. Gunakan metoda sokratis untuk
mengevaluasi sebuah argumen dengan
menanyakan pertanyaan terbuka. Sebagai
contoh adalah:
1. Apa yang anda maksud dengan __________?
2. Bagaimana anda dapat berkesimpulan begitu?
3. Mengapa anda berpendapat bahwa itu adalah
benar?
4. Dimana anda mendapatkan informasi tersebut?
5. Apa yang terjadi jika anda ternyata salah?
6. Dapatkah anda memberikan dua buah sumber
yang tidak setuju dengan anda dan jelaskan
mengapa?
7. Mengapa hal ini penting?
8. Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa anda
mengatakan yang sebenarnya?
9. Apa penjelasan alternatif dari fenomena ini?
Berkesimpulan
Janganlah membuat asumsi secara berlebihan,
dengan kata lain: jangan memperumit masalah
anda. Berpikir kritis adalah sebuah proses yang
tidak akan selesai. Seseorang dapat mencapai
sebuah kesimpulan tentatif berdasarkan evaluasi
dari informasi yang ada. Tetapi, jika ada
informasi baru yang ditemukan maka proses
evaluasi harus dijalankan kembali.
Apa yang disebut berpikir kritis?
Menurut Maiorana (1992)
Mencapai/mendapatkan saling pengertian,
mengevaluasi beberapa masalah dan
memecahkannya.
Oleh karena itu ketiga hal itu meliputi beberapa
pertanyaan
Berpikir kritis adalah pertanyaan-pertanyaan
atau keingin tahuan yang terpadu disaat mana
kita mencari saling pengertian, mengevaluasi
dan memecahkan masalah.
Tujuan & rasionalisasi dari berpikir kritis

Meningkatkan keterampilan berpikir kritis


mahasiswa sehingga sukses di dunia kerja
(masyarakat).
Tetapi kamu mungkin bertanya, bukankah
secara otomatis mengajari berpikir kritis ketika
kita mengajar bahan kuliah khususnya
matematika, fisika, dimana kedua disipline itu
melambangkan berpikir kritis yang benar?
Jawabanya sering tidak benar, karena
banyaknya materi yang diberikan sehingga
konsep berpikir kritis terlupakan bahkan logical
thinkingpun terlupakan.
Donald, 1980 dalam bukunya
mengatakan
Aneh, kita mengharapkan mahasiswa belajar,
namun sangat jarang mengajarkan mereka
bagaimana belajar
Clemen dan Lochead 1980 mengatakan..
We should be teaching students how to think.
Instead, we are teaching them what to think..
Dari kalimat Clemen dan Lochead tersebut lebih
parah lagi bila kita mengajarkan tentang nama-
nama orang seperti nama-nama mentri
Kamu sekarang sudah tau
permasalahannya
Semua pendidikan mentrasmisikan isi
pelajaran dengan dua jalan yang
berbeda
1. Subject atau isi disipline ilmunya melalui
what to think
2. Dengan jalan yang tepat yaitu untuk
mengerti dan mengevaluasi subject
(materi pelajaran) atau how to think
Keterampilan berpikir kritis
Berpikir kritis bukanlah kemampuan yang
dibawa lahir, setelah anak-anak mulai muncul
dan pada saat dewasa sebagian lagi muncul
dengan sendirinya meskipun tidak sempurna.
Dari berbagai penelitian ternyata bahwa
kemampuan berpikir kritis harus dilatih menjadi
keterampilan.
Kemampuan melalui latihan banyak yang
ditawarkan mulai dari yang sederhana sampai
dengan yang paling mahal
Melaui tutorial diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan berpikir kritis melalui pertanyaan
dan jawaban sesama teman tutorial melalui
argmentasi-argumentasi yang muncul selama
tutorial.
Dari segi defenisi ditemukan banyak defenisi
mulai dari good thinking sampai pada tahun
1990 oleh beberapa pakar berpikir kritis
menyepakati bersama baik dalam memberikan
kuliah maupun dalam melaksanakan ujian.
Taxonomi Bloom dengan berpikir kritis

Taxonomi Bloom membagi level kognitif


dari pertanyaan yang diberikan dosen ke
mahasiswa mulai dari level yang paling
rendah hingga hingga level yang paling
tinggi.
Sehubungan dengan hal itu Bloom juga
memberikan taxonomi yang berhubungan
dengan berpikir kritis dimana dibuatkan
level 1 s/d 6 yakni
Knowledge
Comprehensive
Application
Analysis
Synthesis
Evaluation.
Bagaimana menerapkan berpikir kritis dalam
menyelesaikan sesi tutorial?

Kemampuan anda menerapan berpikir kritis


sangat diperlukan dalam sesi tutorial
sehingga anda mendapatkan outcame yang
lebih baik, sehingga tujuan (objektif) dari
skenario (blok) dapat tercapai
Mampu Belajar Melalui PBL
Seorang laki-laki umur 35 tahun tinggi badan (TB = 165
cm) pekerja buruh pelabuhan. Setiap hari makan tidak
teratur tetapi cukup kalori setiap hari dengan komposisi
karbohidrat kira-kira 70%, lemak 20%, dan protein
10%. Sumber protein kadang ayam, tahu atau tempe,
dengan sedikit sayur. Setiap kali bekerja dia mengalami
takhipnoe, dan takikardia dan setelah istirahat kembali
normal. Meskipun tidak teratur makan tetapi bentuk
badanya tampak kekar dan tidak kelihatan lemak
dibawah kulit dan berat badan cukup ideal
Bagaimana cara anda mengkritisi
skenario diatas?

Anda harus menggunakan prior


knowledge anda dari SMA mengenai
Energi secara konsep
Biologi
Kimia
Fisika
Berikan daftar pertanyaan
(permasalahan dalam skenario)
1. Untuk apa karbohidrat, lemak dan
protein untuk aktivitas tubuh manusia?
2. Bagaimana proses perubahan energi
dalam tubuh manusia?
3. Mengapa dia takhipnoe, dan takikardia ?
4. Mengapa setelah istirahat dia kembali
ke keadaan normal?
5. Dll
Energi, kerja dan daya tubuh manusia

Dalam fisika tubuh manusia, energi


merupakan hal yang sangat penting.
Seluruh aktivitas tubuh, termasuk berpikir,
tidur menggunakan energi.
Perubahan energi menjadi kerja seperti
mengangkat suatu beban (buruh pelabuhan)
hanya mencerminkan sebagian penggunaan
energi total tubuh manusia
Pada keadaan istirahat (basal),
konsumsi energi tubuh terutama
digunakan oleh :
1. Otot rangka dan jantung (25%)
2. Otak (19%)
3. Ginjal (10%)
4. Hati dan limpa (27%)
5. Sistem yang lain (19%)
Makanan adalah sumber utama energi
(bahan bakar) bagi tubuh.
Makanan yang kita konsumsi umumnya
tidak terdapat dalam bentu yang sesuai
untuk konversi energi secara langsung.
Makanan harus diubah secara kimiawi oleh
tubuh untuk menghasilkan beragam
molekul yang dapat berikatan dengan
oksigen di sel tubuh (ingat siklus Krebs).
Dari sudut pandang fisika kita dapat
menganggap tubuh sebagai suatu pengubah
(converter) energi yang tunduk pada hukum
kekelan energi.
Kekekalan energi ditubuh dapat ditulis sebagai
suatu persamaan sederhana
Perubahan simpanan energi didalam tubuh =
Pengeluaran panas tubuh + Kerja yang
dilakukan oleh tubuh.
Sesuai dengan hukum pertama termodinamika.
U = Q + w
Perubahan Energi dalam Tubuh
Lavoiser adalah orang pertama yang
menyatakan bahwa makanan mengalami
oksidasi setelah dikonsumsi (kurang tepat)
Oksidasi terjadi di sel-sel tubuh
Pada proses oksidasi melalui pembakaran
(kombustio) terjadi pembebasan panas
sebagai energi metabolisme

Anda mungkin juga menyukai