Anda di halaman 1dari 50

GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI

MENUJU ANAK INDONESIA PRIMA

Oleh :
HELFIYAN, SST, M.Kes

Seksi Gizi Masyarakat


Bidang Bina Pemberdayan Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
BESARAN MASALAH GIZI DI
PROVINSI JAMBI DAN NASIONAL
BERDASARKAN HASIL RISET
KESEHATAN DASAR TAHUN 2007
DAN 2010
BESARAN MASALAH GIZI BURUK DAN KIURANG PROV.J AMBI
DAN NASIONAL TAHUN 2007 DAN 2010 INDEKS BB/U

80 75.8 77.2 76.3 76.2

70

60

50

40

30

20 14.3
12.6 13 13

10 6.3 5.3 5.4 5.4 4.9 5.8


4.3 4.1

0
JBI 2007 Nas 2007 JBI 2010 Nas 2010
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
MASALAH GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK DI PROV. JAMBI DAN
NASIONAL TAHUN 2007 DAN 2010 MENURUT INDEKS TB/U

69.8
70 64.4
63.6 63.2

60

50

40

30
20.1 18.8 18 18.5 17.1
20 16.3 15.4 14.8

10

0
JBI 2007 Nas 2007 JBI 2010 Nas 2010
Sangat Pendek Pendek Normal
MASALAH GIZI SANGAT KURUS DAN KURUS DI PROV. JAMBI DAN
NASIONAL TAHUN 2007 DAN 2010 INDEKS BB/TB

80 74.2 72.8
70.4
70 66.4

60

50

40

30

20 14.4 14
10.6 12.2 11.3
8.6 8.7 9.6
10 7.2 7.4 6 7.3

0
JBI 2007 Nas 2007 JBI 2010 Nas 2010
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
INDIKATOR KINERJA PROGRAM GIZI

1. Indikator Kinerja Kegiatan


a. Balita yang ditimbang berat badannya
b. Balita Gizi Buruk Yang mendapatkan
Perawatan

2. Indikator Penunjang
1. Balita yang mendapatkan Kapsul Vit A
2. Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Eksklusi
3. Ibu hamil mendapatkan tablet Fe
4. Rumah Tangga Mengkonsumsi garam
Beriodium
5. Penyediaan Bufferstok MP-ASI
6. Kab/Kota yang melaksanakan survailans gizi
TARGET DAN CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PEMBINAAN GIZI NASIONAL

2012 2013 2014


INDIKATOR
NO
TARGET CAPAIAN TARGET TARGET

1 Persentase balita ditimbang 75 % 75,1%*) 80% 85%


berat badannya (D/S)

2 Persentase balita gizi buruk yang 100 % 100 % 100 % **) 100 %
mendapat perawatan

3 Persentase bayi usia 0-6 bulan 70% 42,7%***) 75% 80%


mendapat ASI Eksklusif

4 Persentase 6-59 bulan dpt 80% 82,3% 83% 85%


kapsul vitamin A

5 Persentase ibu hamil mendapat 90% 75,3% 93% 95%


Fe 3

6 Persentase RT yg mengonsumsi 80% 94,0%****) 85% 90%


garam beryodium
sumber: Laporan dari Provinsi
*) Laporan B12 UKP4 ***) Laporan dari 31 Provinsi
**) Jumlah kasus gibur : 42.702 ****)Laporan dari 24 Provinsi
TARGET DAN CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PEMBINAAN GIZI PROV. JAMBI

2011 2012 2015


INDIKATOR
NO
TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET

1 Persentase balita ditimbang 65% 56,3% 66% 71,08% 69%


berat badannya (D/S)

2 Persentase balita gizi buruk 100 % 100 % 100 % 100% 100 %


yang mendapat perawatan

3 Persentase bayi usia 0-6 57% 48,1% 58% 53,73% 59%


bulan mendapat ASI
Eksklusif

4 Persentase 6-59 bulan dpt 85% 85,9 86% 85,44% 85%


kapsul vitamin A

5 Persentase ibu hamil 71% 89,9% 72% 89,79% 75%


mendapat Fe 3

6 Persentase RT yg 90% 97,8% 92% 99,1 95%


mengonsumsi garam
beryodium
sumber: Laporan dari Kab/Kota
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan

Masalah gizi dan kesehatan bukan disebabkan


terutama oleh faktor genetik melainkan oleh
karena faktor lingkungan hidup yang dapat
diperbaiki dengan fokus pada masa 1000
HPK
Perbaikan gizi pada kelompok 1000 HPK akan
menunjang proses tumbuh kembang janin,
bayi dan anak sampai usia 2 tahun

10
MENGAPA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN,
PENTING?
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak prestasi
belajar

Gizi pada
1000 hari pertama Pertumbuhan
kehidupan massa tubuh Kekebalan
(janin dan Kapasitas kerja
bayi 2 tahun) dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) 11
Anak Usia 3 Tahun

Normal Terabaikan
http://www.feralchildren.com/image.php?if=figures/perry20021
12
KURANG GIZI pada awal kehidupan
berdampak pada kualitas SDM
Anak kurang gizi akan tumbuh lebih
pendek dan melahirkan bayi kecil (berat
lahir rendah)
Kurang gizi (pendek) berpengaruh pada
perkembangan kognitif, nilai sekolah dan
keberhasilan pendidikan
Kurang gizi (pendek) pada usia dibawah 2
tahun menurunkan produktivitas pada
usia dewasa

Gizi Kurang/buruk merupakan penyebab


dasar kematian bayi dan anak.
www.GlobalNutritionSeries.org
Intervensi Pada Periode Pertumbuhan Kritis

Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
dengan cepat dengan cepat dengan cepat
badan optimal
jumlah sel ukuran sel ukuran sel
Membangun berat
Menentukan tinggi Menentukan berat badan potensial
badan potensial badan potensial

PMT & suplementasi PMT & suplementasi


vitamin, mineral, enersi, vitamin,
protein mineral
Seluruh zat gizi secara
seimbang

80% sel otak manusia dibentuk pada saat janin sampai usia 2 tahun

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


Sumber : Unicef, Mei 2004
Keinginan Semua Orang Tua
Semua Anak :

Sehat, tidak sakit, tidak cacat

Tumbuh kembang optimal


Fisik kuat
Cerdas, kreatif
Berperilaku baik
MENGAPA SDM INDONESIA
HARUS UNGGUL DAN BERKUALITAS
ISU
STRATEGIS
HDI/ IPM
Kesehatan, Tantangan Millenium III Strategi
Pendidikan
Ekonomi Competitive Intelligence Era investasi SDM
Brain-to Brain Competition in
Knowledge ( Kompetisi pada era di
bidang pengetahunan)
Pemdekatan Kesehatan
yang sesuai dengan
kebutuhan (fisik, mental,
IPM RENDAH sosial, spiritual)
124 / 187 negara Pendekatan Pendidikan
tahun 2011 sesuai dengan Potensi /
FROM NEURON minat Peserta didik
KUALITAS SDM TO NATION CHARACTER Pemberdayaan masyarakat
INDONESIA BUILDING (Membangun untuk penanggulangan
karakter bangsa dimulai dari kemiskinan
RENDAH kecerdasan otak)
SASARAN
No Sasaran Indikator
1 Ibu Hamil Menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemia
sebanyak 50 persen
2 Anak usia 0-6 Menurunkan anak yang lahir berat badan rendah sebesar 30
bulan persen

Meningkatkan prosentase ibu yang memberikan ASI ekslusif


selama 6 bulan paling kurang 50 persen

3 Anak usia 6- Menurunkan proporsi anak balilta yang menderita kurus


24 bulan (wasting) kurang dari 5 persen.

Tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih


Menurunkan proporsi anak balita yang stunting sebesar 40
persen
URUTAN INTERVENSI
GIZI 1000 HARI KEHIDUPAN :

1. Umur 0 -9 Bulan = 280 Hari


2.Umur 0-6 Bulan = 180 Hari
3.Umur 6 - 8 Bulan = 60 Hari
4.Umur 8- 1 Bulan = 120 Hari
5.Umur 12-24 Bulan = 360 Hari
-------------
= 1000 Hari
Periode dalam kandungan 9 bln 10 hr
(280 hari)

Pastikan ibu memiliki status gizi baik sebelum dan selama


hamil, tidak mengalami kurang energi kronik (KEK) dan
anemia
Selama hamil ibu mengkonsumsi makanan bergizi sesuai
kebutuhan, porsi kecil tapi sering jauh lebih baik serta
memperbanyak konsumsi sayur dan buah
Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat
dibutuhkan untuk menjaga ibu dari kemungkinan mengalami
anemia
Ibu harus memeriksakan kehamilan secara rutin
Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan
suami sudah mendapatkan informasi tentang menyusui,
seperti manfaat menyusui, posisi dan teknik menyusui yang
tepat, cara menangani masalah-masalah yang muncul saat
menyusui (seperti puting lecet, ASI tidak keluar dll)
Periode 0-6 bulan (180 hari)

Semua anak yang lahir harus mendapatkan


Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Pemberian ASI Eksklusif
Membantu ibu mengatasi masalah-masalah yang
timbul selama menyusui dengan menyediakan
Hotline atau nomor telepon yang bisa
dihubungi 24 jam oleh ibu jika ia mengalami
masalah dan membutuhkan bantuan.
Beri dukungan ke ibu untuk memberikan ASI
Eksklusif
Memantau pertumbuhan secara teratur
Periode 6-24 bulan (540 hari)
Pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk
(konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian
makanan yang tepat diberikan pada periode ini
Ajarkan ke ibu transisi pemberian makan mulai dari
makanan cair atau lumat (6-8 bulan), lembek dan
lunak/semi padat (8-12 bulan) dan padat (12-24 bulan)
Dukung ibu untuk terus memberikan ASI sampai
periode ini
Ajarkan ibu untuk mengolah dan memilih makanan
yang murah dan bernilai gizi tinggi
Memantau pertumbuhan dan memeriksakan
kesehatan anak secara teratur
GAYA HIDUP TIDAK SEHAT
Makanan Tinggi
Kalori Obesitas

Diabetes
Makanan Tinggi Mellitus
Lemak Hiperlipidemi

Makanan Tinggi Hipertensi


Pola Makan & Garam
Diet Tidak Sehat
(Unhealthy Diet) Makanan Rendah Kanker Usus
Serat

Makanan Kurang Osteoporosis


Calsium

Gunakan Bahan
Perasa Pengawet, Radikal Bebas
Pewarna Buatan
POSYANDU
Dikembangkan pada tahun 1984,
bertujuan;
SEMUA MASYARAKAT MENDAPATKAN
PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG
BERMUTU, UNTUK MEMPERCEPAT
PENURUNAN KEMATIAN BAYI, BALITA
DAN IBU.
POSYANDU merupakan bentuk Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa, yang menekankan
perlunya peranserta masyarakat.

PERAN MASYARAKAT;
Aktif mencari dan memanfaatakan pelayanan kesehatan dan
berperilaku hidup sehat, sadar gizi

PERAN
PETUGAS/PEMERINTAH
Menyediakan pelayanan yang terjangkau dan bermutu (RS,
Puskesmas, Pustu)
Dampak Krisis terhadap Upaya
Kesehatan dan Posyandu

Meningkatnya jumlah penduduk miskin berpengaruh pada


menurunnya pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Cakupan balita datang ke Posyandu turun dari 60 % menjadi
sekitar 43 %. Kinerja Posyandu dilaporkan menurun.
Laporan ditemukan kasus gizi buruk semakin meningkat.
Meningkatnya kesakitan.
Perubahan penggunaan metoda kontrasepsi
28
Kinerja Posyandu
(Riskesdas 2007)

74.5% (15 juta) balita ditimbang selama 6 bulan


terakhir, sebagian besar (78.3%) ditimbang di
Posyandu
Sebagian besar (76%) bayi diimunisasi di Posyandu.
Semakin tinggi cakupan anak ditimbang, semakin
tinggi cakupan imunisasi, semakin kecil prevalensi
gizi kurang.
Bulan penimbangan di posyandu
Plot BB di KMS
Ditimbang
Ke posyandu

Tumbuh
baik Naik

Lakukan Tidak Bagaimana BB


tindakan naik anak ?
Dinilai perkembangan
Lakukan BB-nya
BGM
Konfirmasi
KONSEP
1. PERTUMBUHAN adalah salah satu
akibat dari keadaa gizi
2. KEADAAN GIZI adalah kondisi yang
diakiatkan oleh keseimbangan antara ASUPAN
dan KEBUTUHAN zat gizi oleh seseorang
untuk berbagai proses biologis
3. ASUPAN zat gizi seseorang secara
langsungdipengaruhi oleh KONSUMSI
makanan dan ada tidaknya penyakit INFEKSI
4. Dalam keadaan SEHAT dan keadaan soaial
ekonomi yang baik, pertumbuhan
seseorang ditentukan oleh GENETIK-nya
5. Dalam kondisi sosial-ekonomi dan
kesehatan yang kurang, maka peran
faktor genetik sangat kecil
6. Proses pertumbuhan mengikuti perjalanan
WAKTU Seorang anak yang sedang
tumbuh semakin bertambah UMUR
semakin bertambah berat dan tinggi
7. Berat Badan (BB) seseorang berhubungan
LINIER dengan Tinggi Badannya. Oleh
karena itu, pencapaian BB dipengaruhi juga
oleh pencapaian TB.
CIRI PERTUMBUHAN
Merupakan proses perubahan yang dapat diukur
secara kuantitatif (Contoh: dari 5 kg menjadi 6 kg,
dari 54 cm menjadi 60 cm)

Merupakan keadaan yang hanya dapat diketahui bila


dilakukan pemantauan secara teratur dan terus
menerus

Merupakan proses perubahan yang mengikuti


perjalanan waktu (Contoh: dari bulan ke bulan)

Merupakan proses perubahan yang bervariasi


antar anak. Setiap anak memiliki jalur
pertumbuhan NORMAL (Trajectory) sendiri
PENGUKURAN
PERTUMBUHAN ANAK
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN:
Untuk mengetahui perkembangan status
pertumbuhan seorang anak dari waktu ke
waktu
Indikator: Naik atau Tidak Naik
PENCAPAIAN PERTUMBUHAN:
Untuk mengetahui pertumbuhan yang dicapai
seorang anak pada UMUR atau pada KONDISI
tertentu (misal pada TB tertentu), yang dikenal
dengan PENILAIAN STATUS GIZI
Pemantauan
Pertumbuhan

TABEL 2B. BAKU TINGGI BADAN MENURUT UMUR (BB/U) BALITA 25-48 BULAN)

Umur TINGGI BADAN BALITA LAKI-LAKI (Cm) TINGGI BADAN BALITA PEREMPUAN (Cm)
(Bulan) Nilai Sangat Pendek Normal Nilai Sangat Pendek Normal
Median Pendek Median Pendek
25 88.5 <--- 78.2 78.3 ---> 81.6 81.7 ---> 87.3 <--- 77.3 77.4 ---> 80.6 80.7 --->
26 89.2 <--- 78.9 79.0 ---> 82.3 82.4 ---> 88.2 <--- 77.9 78.0 ---> 81.3 81.4 --->
27 90.0 <--- 79.7 79.8 ---> 83.1 83.2 ---> 89.0 <--- 78.7 78.8 ---> 82.1 82.2 --->
28 90.8 <--- 80.5 80.6 ---> 83.9 84.0 ---> 89.8 <--- 79.5 79.6 ---> 82.9 83.0 --->
29 91.6 <--- 81.0 81.1 ---> 84.5 84.6 ---> 90.6 <--- 80.3 80.4 ---> 83.7 83.8 --->
30 92.3 <--- 82.0 82.1 ---> 85.4 85.5 ---> 91.3 <--- 81.0 81.1 ---> 84.4 84.5 --->
31 93.0 <--- 82.7 82.8 ---> 86.1 86.2 ---> 92.1 <--- 81.5 81.6 ---> 85.0 85.1 --->
32 93.7 <--- 83.4 83.5 ---> 86.8 86.9 ---> 92.8 <--- 82.2 82.3 ---> 85.7 85.8 --->
33 94.5 <--- 83.9 84.0 ---> 87.4 87.5 ---> 93.5 <--- 82.9 83.0 ---> 86.4 86.5 --->
34 95.2 <--- 84.6 84.7 ---> 88.1 88.2 ---> 94.2 <--- 83.6 83.7 ---> 87.1 87.2 --->
35 95.8 <--- 85.2 85.3 ---> 88.7 88.8 ---> 94.9 <--- 84.3 84.4 ---> 87.8 87.9 --->
36 96.5 <--- 85.9 86.0 ---> 89.4 89.5 ---> 95.6 <--- 84.7 84.8 ---> 88.3 88.4 --->
37 95.6 <--- 84.1 84.2 ---> 87.9 88.0 ---> 94.6 <--- 83.4 83.5 ---> 87.1 87.2 --->
38 96.3 <--- 84.5 84.6 ---> 88.4 88.5 ---> 95.3 <--- 83.8 83.9 ---> 87.6 87.7 --->
39 97.0 <--- 85.2 85.3 ---> 89.1 89.2 ---> 96.0 <--- 84.5 84.6 ---> 88.3 88.4 --->
40 97.7 <--- 85.9 86.0 ---> 89.8 89.9 ---> 96.6 <--- 85.1 85.2 ---> 88.9 89.0 --->
41 98.4 <--- 86.3 86.4 ---> 90.3 90.4 ---> 97.3 <--- 85.5 85.6 ---> 89.4 89.5 --->

Penilaian 42
43
44
45
46
99.1
99.7
100.4
101.0
101.7
<--- 86.7
<--- 87.6
<--- 88.0
<--- 88.6
<--- 89.0
86.8 ---> 90.8
87.7 ---> 91.6
88.1 ---> 92.1
88.7 ---> 92.7
89.1 ---> 93.2
90.9 --->
91.7 --->
92.2 --->
92.8 --->
93.3 --->
97.9
98.6
99.2
99.8
100.4
<--- 86.1
<--- 86.8
<--- 87.4
<--- 87.7
<--- 88.3
86.2 ---> 90.0
86.9 ---> 90.7
87.5 ---> 91.3
87.8 ---> 91.7
88.4 ---> 92.3
90.1 --->
90.8 --->
91.4 --->
91.8 --->
92.4 --->

Status Gizi
47 102.3 <--- 89.6 89.7 ---> 93.8 93.9 ---> 101.0 <--- 88.9 89.0 ---> 92.9 93.0 --->
48 102.9 <--- 90.2 90.3 ---> 94.4 94.5 ---> 101.6 <--- 89.5 89.6 ---> 93.5 93.6 --->
KENAPA PERTUMBUHAN DIPANTAU?

GIZI SEIMBANG? Pertumbuhan Normal


Tidak Ya

Indikasi
Pertumbuhan Keadaan Gizi tetap baik
Terganggu

Indikasi PERTUMBUHAN sebagai


Keadaan gizi yang INDIKATOR Memburuknya
memburuk atau Tetap Baiknya
Keadaan Gizi
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ADALAH
UPAYA KEWASPADAAN

Penyakit DIPANTAU
Infeksi

Keseimbangan
Gizi dlm tubuh Pertumbuhan
(Status Gizi) (Berat Badan)

Asupan
Zat Gizi

PENYEBAB AKIBAT TANDA


lanjutan Sehat, Gizi
seimbang
Naik (Gizi Baik)

BGM, KONFIRMASI dg
2T BB/TB Gizi BURUK

Pertumbuhan DIPANTAU TINDAKAN


Berat Badan TERATUR INTERVENSI

Tidak sehat,
Tidak Naik, Gizi tidak
Turun seimbang
(Gizi Kurang)
PERTUMBUHAN NORMAL
DAN PERTUMBUHAN TERGANGGU

Pertumbuhan Normal

Berakhir beda
(Dipantau Pertumbuhannya)

Harus Waspada

Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)

Berawal sama
KOMPONEN DAN SYARAT
KEGIATAN PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
EMPAT (4) KOMPONEN KEGIATAN
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
1. Penimbangan berat badan secara teratur

2. Pengisian berat badan anak ke dalam KMS


(plotting) menjadi GARIS pertumbuhan
berat badan
3. Penilaian status pertumbuhan (Naik, Turun/Tidak
Naik) berdasarkan garis pertumbuhan anak

4. Konseling dan Penentuan tindak lanjut (misal:


intervensi, dirujuk ke Puskesmas untuk
konfirmasi BGM atau 2T dengan BB/TB-> GIZI
BURUK)
SYARAT YANG DIPERLUKAN DALAM PROSES
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

Ada kemauan Ibu Balita untuk datang ke


Posyandu untuk menimbangkan anak secara
teratur
Ada kader yang melaksanakan kegiatan
Posyandu
Pemahaman yang baik dari kader dan ibu balita
tentang pentingnya memantau pertumbuhan
perlu pembinaan/pelatihan danpenyuluhan
Tersedianya peralatan dan kelengkapan yang
diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan (buku
register, KMS, timbangan/alat ukur, alat
penyuluhan/konseling, bahan intervensi)
KESIMPULAN
UNTUK APA PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN?
1. Mengetahui status pertumbuhan balita dari waktu ke
waktu secara teratur
2. Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya
gangguan pertumbuhan pada balita sebagai upaya
DETEKSI DINI BALITA GIZI BURUK
3. Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi)
segera pada anak yang mengalami gangguan
pertumbuhan agar dapat dikembalikan ke jalur
pertumbuhan normalnya
4. Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak
dalam upaya mempertahankan atau meningkatkan
keadaan gizi dan kesehatan anak
TANTANGAN KE DEPAN DALAM
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BALITA
Tantangan 1
Bagaimana mengaktifkan Posyandu yang
ada dan kurang berfungsi

Bagaimana menjadikan Posyandu sebagai


wahana pemantauan pertumbuhan balita
dalam menjalankan fungsi DDTKB (Deteksi
Dini masalah Tumbuh Kembang Balita)
Bukan gejala DDTKB (Datang, Daftar,
Timbang, dapat Kueh dan Bubar)
Tantangan 2
Bagaimana meningkatkan kualitas Pemantauan
pertumbuhan:
a. Kualitas alat dan sarana
b. Kemampuan kader dalam menimbang,
menghitung umur, plotting ke KMS, dan
interpretasi status pertumbuhan
c. Meningkatkan kemampuan konseling
kader maupun petugas
Tantangan 3

Bagaimana memberdayakan
masyarakat (organisasi
kemasyarakatan, tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh formal, lembaga
swadaya masyarakat, swasta) untuk
berperan aktif dalam meningkatkan
kualitas dan fungsi posyandu
sebagai ujung tombak upaya perbaikan
gizi masyarakat.
Mari kita wujudkan, dengan
melakukan Intervensi pada 1000
Hari Pertama Kehidupan
Terima Kasih, Matur Nuwun
Sanget, Thank You

Ada pertanyaan ???

Anda mungkin juga menyukai