Anda di halaman 1dari 93

OBSTETRIC

Diagnosis kehamilan

Presumtif Probable Pasti


Mual muntah Perubahan uterus DJJ
Amenore Hegar sign Lenec 18mg (16-
Gang BAK Ballotement 16-20mg 19mg)
Mudah lelah Braxton Hicks Doppler 10-12 mg
Persepsi gerakan janin Perubahan serviks USG > 4 mg
Pembesaran abd dan Godel sign, Chadwick Palpasi fetal > 24mg
payudara Palpasi fetal 16-20mg
Perubahan kulit Beta HCG+
ANC
Kapan?
Pelayanan 7 T
1x/bln sampe bulan ke 6
Timbang BB
2x/bln pd 6-8 bln TD
1x/mg pd bulan terakhir TFU
>40 mg tiap 3 hr TT lengkap
Tablet besi min 90 tab
Tes IMS
Temuwicara untuk
rujukan
Umur Kehamilan
Rumus Neagle:
Siklus 28 hari: +7 -3 +1 kec bln 1, 2, 3 tdk
perlu ditambah 1
Siklus bln 28 hari: (tgl + (siklus-21) -3 +1)

TBJ:
(TFU-n) x 155
n = 12 jk blm masuk PAP
n = 11 jk sdh masuk PAP

TFU: 12 mg jari di atas simfisis


TFU x 8/ 7 minggu 16 mg pertengahan simfisis umbilikus
TFU x 2/ 7 bulan 20 mg 3 jari bawah umbilikus
24 mg umbilikus
28 mg 3 jari atas umbilikus
32 mg tengan umbilikus proc xypoideus
36 mg 3 jari bawah proc xypoideus
USG
TM 1
Lokasi
Umur
Hamil multiple GS 6-12 mg
TM 11 CRL 7-14 mg
Letak plasenta dan tali pusat
BPD > 12 mg
Kel kongenital
TM III
Letak dan presentasi janin
Hipertensi dalam Kehamilan

TD > 140/90

Hamil 20
Hamil < 20mg
mg

Hipertensi Superimposed
Kejang - Kejang
kronik Preeklamsia

Hipertensi
PER PEB eklamsia
Gestasional

Superimposed eklamsia: Proteinuria - Proteinuria + Proteinuria +2


nyeri kepala, penghilatan TD > 160/100
kabur, nyeri perut
PER

> 37mg > 37 mg


< 37 mg
Rawat jalan Rawat inap
Pantau TD, Istirahat Tdk ada
proteinuria, Diet cukup perbaikan dlm
Keadaan janin ANC tiap 2 mg
2x/minggi PEB

Tunggu TD N Partus stlh onset


Persalinan stlh aterm persalinan
PEB dan eklamsia
Antikejang MgSO4
Awal: Injeksi MgSO4 205 dosis 4 gr
Pantau:
slm 15 menit
Refleks patela +
Maintenance:
Urin output > 30cc/jam
Boka boki MgSO4 40% masing2 4 mg Respi > 26x/mnt
Infus MgSO4 20% dosis 6 gr dlm
500ml RL

Anti HT

Labetolol,
Na
nitroprusid
Kapan terminasi?
Umur kehamilan > 37 mg
Gjl impending eklamsia
Ada onset persalinan
Ada fetal distres, ada IUGR
Eklamsia akhiri secepatnya SC
HELLP Syndrome
Perdarahan pd Kehamilan muda

Abortus

Mola
DD
hidatidosa

KET
Abortus

Missed Blighted
Iminens Insipien Inkomplit Komplit Habitualis Septik
Abortion ovum

Retensi hsl
Fetus tp GS Tanda2
konsepsi mati Min 3 x
+ infeksi
> 8 mg
Perdarahn Oue Uterus Manif Dx
bercak-sedang tertutup sesuai, USG +, Nyeri perut, Imminens
pp test + uterus lunak
tertutup Lebih kecil Rw ekspulsi Komplit
hasil konsepsi
Sedang-banyak terbuka sesuai Nyeri + belum Insipien
keluar hasil
konsepsi
terbuka sesuai Nyeri +, hasil Inkomplit
konsepsi +
sisa2 jaringan

Iminens ekspektatif
Insipien dan Inkomplit Dilatasi Kuretasi
KET
Kehamilan di luar cavum
uteri
Etio: infeksi tuba, Rw KET,
op tuba, hormonal, rw
IUD
Manif: Penunjang:
Amenorea Pp Test +
Nyeri perut
Darah rutin <<Hb
Perdarahan pervaginam
USG
Tanda2 syok hemoperitoneum, uterus
Slinger pain+ kosong, GS di luar uterus
Cavum douglas menonjol Kuldosintesis +
Tx: laparotomi
salpingotomi
Mola hidatidosa
Degenerasi hidropik vili,
hasil konsepsi
Manif
Amenorea
Tanda2 kehamilan >>
Perdarahan
Tanda kehamilan
Tanda2 preeklamsia dan Tx:
tirotoksikosi
Dilatasi kuretase
Penunjang
Di ulang kl
HcG >>>
USG snow storm perdarahan terus
(komplit), honey comb Follow up hasil HcG min
(inkomplit) 1 thn 8 mg ga turun
Gold standart PA kemoterapi
Tdk boleh hamil min 1 th
Perdarahan antepartum

DD

Plasenta Solusio Vasa Ruptur


Previa Plasenta Previa Uteri
Plasenta Previa
Implantasi plasenta di
segmen bawah rahim
FR: paritas >>, rw SC,
usia tua
Manif:
Perdarahan, warna
merah, Nyeri
Bag terbawah tdk msk
PAP
Letak janin lintang/oblik
Tx:
SC total/parsial,
perdarahan banyak
Solusio Plasenta
Lepasnya plasenta dr
tmp implantasinya
FR: trauma abdomen,
rokok
Manif:
Perdarahan, warna
hitam, nyeri +
Uterus teraba tegang
DJJ <</-
Vasa Previa
Vasa fetal dr plasenta
atau umbilical cord msk
birth canal,
FR: KPD
Manif: teraba vasa,
keadaan bayi jelek
Ruptur Uteri
Robeknya dinding rahim ec dilampauinya daya regang
miometrium
Etio: pembedahan (SC), trauma uterus, pembesaran rahim
berlebih (ex: gemeli), persalinan lama, persalinan dgn
manipulasi
Manif:
Perdarahan pervaginam
Nyeri hebat
Tanda syok
Cincin bandli +
Tx: SC
Leopold
Mapresentasi
Presentasi dahi Muka Bokong

Dx: teraba Dx: teraba Dx: teraba


pangkal hidung, mulut, hidung, tuberositas ischi,
orbita atas dan dagu sacrum, anus
sinsiput Penanda: dagu Tx: versi luar
Penanda: dahi Tx: SC jk dagu di umur, ketuban
posterior cukup
Tx: observasi
perubahan Pervag jk
presentasi SC frank breech,
>34 mg, BB 2-
3,5kg, pelvis
adekuat, no
distres
Letak Lintang
Sumbu anak tegak lurus
presentasi bahu/ akromion
Dx:
Perut melebar ke samping
Bagian besar teraba di samping,
fundus dan rahim bawah
kosong
Tx: versi luar SC
Hiperemesis Gravidarum

Mallory
Weirs tear
Mual muntah berlebih
Fr: nuliparitas, gemeli, peny trofoblastik
Derajat:
Ringan: Muntah terus, tidak ada nafsu makan, BB << (2-3 kg
dalam 1-2 minggu), nyeri ulu hati, nadi > 100x/menit, TD sistolik
menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung
Sedang: Lemah, apatis, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang
naik dan mata sedikit kuning. BB << dan mata menjadi cekung,
TD <<, pengentalan darah, urin berkurang, dan sulit BAB. Pada
napas dapat tercium bau aseton
Berat: Keadan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat,
dan tekanan darah turun.
Rehidrasi KaEN/
RL/ D5

Vit B6

+ Doksilamin

Prometazin/
Dimnehidrinat/
Metoklopramid/
Ondansentron

Nutrisi:
Makan sedikit tp sering
Hindari makan lemak/ pedas
Biskuit di pagi hari
Anemia
TM 1 dan 3 < 11 mg/dl, TM II < 10,5
mg/dl
Etio: def besi, asam folat, perdarahan
Profilaksis:
Tablet besi 60 mg besi elemental dan 250
mikro asam folat.
Kalo anemia tablet 3x1 90 hari
perbaikan lanjut sampai 42 hr pp. Kalo
ga membaik rujuk
Ada px p-enunjang
Miko ferin < 15 nanogram tablet 180
mg
Makro: asam folat 1x2 gr dan vita b 12 1x250-
1000 mikro
Kpn transfusi untuk anemia?
Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20
%
Kadar Hb >7 g/dl dengan gejala klinis:
Ketuban Pecah Dini
Pecahnya ketuban sebelum proses persalinan
Mcm:
Preterm <37mg
Aterm 37 mg
Prolonge KPD > 24 jam
Etio:
Infeksi
Peregangan selaput ketuban berlebih
polihidramnion
Diagnosis
Ax: Riwayat keluar cairan
In spekulo: cairan ketuban keluar lewat oue
Test Nitrazin lakmus berubah jd biru
Test Ferning fern like pattern
USG umur kehamilan dan jumlah cairan,
Ht2 korioamnionitis!!
Suhu ibu >38
Air ketuban bau dan keruh
Leukositosis
Janin takikardi
Terapi

< 37 mggu 37mg

AB ampicilin 4x500mg/ AB
eritromicin +metro 2x500 Induksi bergantung keadaan
slm 7hr serviks
Jk ketuban pecah > 18 jam Korioamnionitis SC +
Ampicilin 4x2 gr/ Ampi + genta 5mg/ kg jk
penicilin G 4x2jt jk pp No SC lanjut dgn AB + metri
infeksi stop 3x500 mg iv sampe 48 jam
Bedrest Rawat inap 24 bebas demam
jam sampe ga keluar cairan
Dexa 4x5mg atau Beta
2x12 mg pematangan
paru
<6 misoprostol
6 oksitosin
Distensi Uterus
Umur
kehamilan salah

Palpasi 1
Hidramnion
janin

Distensi
Janin besar
Uterus

2 bagian besar,
gemeli
2 balotemen
Makrosomia
BBL >4500gr
FR: Rw ibu DM, post term, multiparitas
Kompli Gang persalinan Brachial plexus injury, distokia
bahu, fr klavikula dan humerus
Gemeli
Komplikasi
IMS pada ibu hamil
Trikomoniasis VB Kandidiasis
Metro 2gr po dosis tunggal Mikonazol/klotrimazol 200
mg intravag slm 3 hari
Klotrimazol 500mg intravag
dosis tunggal
Metro 2x500 slm 7hr Nistatin 100rb iu intravag
slm7 hr
Klindamicin 2x300 mg/hr slm 7hr
TORCH
Toxoplasma: hidrosefalus, korioretinitis, kalsifikasi
intrakranial
Rubela: katarak, deafness, PDA
CMV: mikrosefal, kalsifikasi intrakranial
Pemeriksaan toxo
Components of the Birth Process
Critical Factors in Labor the four Ps
The powers
The passage
The relationship between the passage and the fetus
The passenger
The psyche
Kala I

3-4 4-8 9-10


Manajemen Kala 1
Tiap 4 jam
vital sign ibu
px dalam nilai kemajuan persalinan
Tiap 30 mnt
His baik jika 2 x dalam 10 mnt selama 40
DJJ 120-160x/mnt
Kala II

Keinginan ibu untuk mengejan


Increased maternal show
Head visible on vulval gapping
Anus membuka
Kala III manajemen aktif
Berikan oksitosin 10 IU
Traksi tali pusat terkontrol: jangan tarik tali pusat untuk
melahirkan plasenta
Biasanya plasenta lepas 5-10 menit
Setelah plasenta lahir, periksa adakah laserasi atau robekan
jalan lahir
Tanda lepasnya plasenta

Bloody show.
Tali pusat memanjang
Uterus meninggi dan globuler
Puerperium
The puerperium :
Setelah lahirnya bayi dan plasenta sampai kira-kira 6 minggu
postpartm.
Selama masa puerperium, organ2 reproduksi dan fisiologi
maternal kembali ke kondisi seperti sebelum hamil
Pada wanita yg tidak menyusui bayinya, biasanya
menstruasi dapat terjadi lagi saat 6~8 minggu
postpartum.
Involusi uterus

1 day
5days
7days
Perdarahan post partum
Perdarahan >500ml
Dini: 24 jam pertama setelah lahirnya bayi
Lanjut: > 24 jam Tonus Atonia uteri

Retensi plasenta

Tissue RSP

4T

Inversio uteri

Robekan serviks,
Trauma vagina atau
perineum

Trombin
Etiology: uterine atony

Drugs: Sedatives, anesthetics, tocolytics


General conditions: Weakness & Chronic disease

Prolong delivery,
Complications: Placenta previa,
Obstetric factors: Placental Abruption,
Pre-eclampsia, Anemia, infection,

Multiple pregnancy, polyhydroaminos,


Macrosomia
Uterine factors: Scared uterus, multi-parity
10/9/2017
Malformation or fibroid
52
Retensi Plasenta
Inversio Uteri
Robekan Perineum

+ sfingter ani + mukosa rektum


Di kulit + otot fascia
perineum perineum
Persalinan Lama/ Distokia
Fase laten > 8 jam
Persalinan 12 jam tanpa kelahiran bayi
Dilatasi serviks di kanan garis waspada partograf

Pembukaan serviks < 4 cm Fase laten memanjang


stlh 8 jam in partu dgn his
teratur
Pembukaan serviks di kanan Fase aktif memanjang
garis waspada
Frek his < 3x/ 10 slm , 40 Inersia uteri
No buka serviks dan janin ga DKP
turun tp his baik
Evaluasi DKP

-
+

Perbaiki KU, SC
kosongkan VU

Pecahkan
ketuban

Induksi

SC
Vakum dan Forceps
Syarat
Presentasi vertex;
Janin aterm;
serviks dilatasi lengkap;
Penurunan kepala
minimal stasion 0 atau
tidak lebih dari 2/5 di
atas symphysis pubis
Vakum ibu masih bs
ngejan
Cardiotocogram
Normal
Suspicius HR < 110/>160, variabilitas << ulag dan
nilai tiap 1 jam
Abnormal lahirkan segera
Flat Trace (variablilitas <<) anak tidur, depresan opiat,
dihadrasi ibu
Early decelerasi kompresi kepala/ kompresi atau hipoksia
fetal
Decelerasi variable kompresi cord
Late decelerasi fetal hipoksia
Sepsis Postpartum
Etio: persalinan dgn tindakan, higienisitas <<, rw KPD
Px: demam, lokia bau, nyeri abdomen, subinvolusi uterus
Penunjang: leukositosis, USG abses
Tx:
Analgesik, AB ga membaik histerektomi
KB
KB alamiah
KB barier
KB hormonal
AKDR
Mantap
KB alamiah
Metode Pantang Berkala

Ovulasi hari ke 14 sblm mens selanjutnya


Tanda
Nyeri di perut bawah
Perubahan temperatur basal
Perubahan lendir serviks
Lendir jernih dan encer
Hitung masa subur
Teratur: 14 2 sblm haid yang akan datang\
Tdk teratur:
Hari pertama masa subur: daur haid terpendek -18
Hari terakhir masa subur: daur haid terpanjang - 11
KB Barier
KB hormonal
Cara minum
IMPLANT

AKDR
Cancer Cerviks
Ca sel squamous
FR: infeksi HPV, menikah usia muda, berganti2 pasangan,
rokok
Manif;
Post coital bleeding
Sekret bau
Deteksi dini: tau lesi pra kanker
Pap smear
IVA lesi acetowhite
Colposkopi
Pap Smear
Dimulai sejak 3 thn post onset hub seksual atau >21 thn
Jika < 30thn tiap tahun bergantung hasil test
Jika > 30th tiap tahun jika hasil selama 3x jadi
tiap 2-3 thn
Hentikan jika umur > 65/70 th dgn hasil test selama 3 x
slm 10 thn terakhir
Tdk dilakukan saat ada inflamasi/ infeksi di cerviks
sembuhkan dulu
Gangguan Menstruasi
Menstruasi Normal:
Siklus 21-35 hari
Lama: 2-7 hari;
Normal blood loss: 10-80 (rata-rata: 30-40 ml)

Descriptive Term Pola perdarahan


Menorrhagia Siklus reguler, durasi
memanjang, jumlah darah
banyak
Metrorrhagia Siklus ireguler
Menometorrhagia Irregular, memanjang, banyak
Polymenorrhea Siklus memendek
Oligomenorrhea Siklus memanjang
Amenorhea

Primer Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 14 tahun dan


tidak disertai perkembangan karakteristik seksual
sekunder
ATAU Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 16
tahun dengan perkembangan karakteristik seksual
sekunder yang normal

Sekunder Tidak terjadinya menstruasi selama 3bulan pada wanita


yang sebelumnya memiliki siklus menstruasi yang normal
atau 6bulan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi
ireguler
Kalman syndrom Primer HYPOTHALAMUS
GnRH
Anorexiasekunder
Bulimiasekunder

Hypogonadotropic
Hypogonadism
HYPOFISIS
ProlaktinomaSekunder Gonadotropin:
Shehan SyndromeSekunder FSH
LH

Primer Ovarian FailureSekunder OVARIUM


Turner SyndromePrimer Gonad: Hypergonadotropic
Ovum Hypogonadism
PCOSekunder Testis
Swyer SyndromePrimer
Autoimunsekunder

V-Rokitansky MKH SyndromePrimer ENDOMETRIUM


Asherman SyndromeSekunder

V-Rokitansky MKH SyndromePrimer Normogonadotropic


Hymen ImperforataPrimer OUT-FLOW Normogonadis
Septum VaginaPrimer
Androgen insensitivity syndrome (AIS)

Sebelumnya disebut sebagai testicular feminization,


46XY
Fenotip: perempuan, perkembangan payudara normal, rambut
pubis dan aksila minimal, vagina pendek, serviks dan uterus tidak
ada
Jml reseptor androgen kurang sehingga testosteron tidak dpt
masuk ke dalam sel dan tidak dpt diaktifkan mjd DHT
Laparoskopi harus dilakukan utk mencari kmk testis dlm rongga
perut
Turner's syndrome

Gambaran :( short stature, web neck, lymphoedema, shield


chest with widely spaced nipples, scoliosis, coarctation of the
aorta, and streak ovaries.)
FSH, LH: meningkat
Karyotype: 45, XO
Polycystic ovary syndrome

Gambaran:
hirsutism, jerawat, alopecia, infertility, obesity, dan gangguan
menstruasi (amenorrhoea in 19% of cases).
USG: kista multipel dan kecil-kecil pada bagian perifer
ovarium
Gangguan hormonal: peningkatan hormon testosteron,
PRL, LH, FSH normal dan resistensi insulin
DD perdarahan uterus abnormal

Polip Masa bertangkai keluar dari oue, warna merah cerry


Adenomyosis Endomtriosis endometrium di luar tempat seharusnya.
Dismenore. Kista coklat +
Leiomyoma Benjolan yang bergerak saat serviks digerakkan, khas pda
PA whorl pattern
Malignancy Kista ovarium tidak bergerak saat serviks digerakkan
Coagulopaty
Ovulatory Dysfungtion PCOS
Endometrial Hiperplasi endometrium
Iatrogenik
Not yet classified
Kista dan Abses Bartolini
Tersumbatnya kelenjar Bartolini akumulasi cairan
kista. Kalau terinfeksi abses nyeri dan kemerahan.
Infeksi N. Gonorrhea dan C. Trachomatis
Tx
Asimptomatik No tx
Simptomatik marsupialisasi + AB
Fungsional

Dermoid
Kista
Coklat

PCOS
Infertilitas
Selama 1 thn, 2-3x hub seks/minggu, tanpa kontrasepsi, tdk
hamil
Suami analisis sperma
Istri gang ovulasi (px hormon, USG), infeksi (Clamidia
stenosis px patensi tuba HSG)
Analisis sperma

Anda mungkin juga menyukai