Anda di halaman 1dari 15

HERNIA INGUINALIS

DEWASA

Nova Dena Saputra


16360092

Pembimbing :
dr. David I. Tambun, Sp,B
dr. Abdi Gunawan, Sp.B

PROGRAM KKS SMF ILMU BEDAH


RSUD DR. R.M. DJOELHAM KOTA BINJAI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL
SELASA, 30 MEI 2017
Definisi Hernia Inguinalis

Hernia berasal dari kata latin yang berarti


rupture. Hernia adalah penonjolan viskus
(organ) atau sebagian dari viskus melalui
celah yang abnormal pada selubungnya
Etiologi

Faktor yang menyebabkan terjadinya hernia inguinalis, yaitu:

Peningkatan tekanan intra abdomen yang berulang


Mengangkat barang yang terlalu berat
Batuk menahun
Akibat sering mengejan pada saat buang air besar
Kehamilan
Ascites
Tumor abdomen
Adanya kelemahan jaringan atau otot
Kelemahan otot dinding perut dapat terjadi akibat kerusakan nervus
ilionguinalis dan nervus iliofemoralis
Adanya prosesus vaginalis (kantong hernia) yang terbuka
Klasifikasi

Hubungan dengan vasa Dibungkus oleh fascia Onset biasanya pada


Tipe Deskripsi
epigastrica inferior spermatica interna waktu

Penojolan melewati cincin


inguinal dan merupakan
kegagalan penutupan cincin Congenital
Hernia ingunalis
ingunalis interna pada waktu Lateral Ya Dan bisa pada waktu
lateralis
embrio setelah penurunan testis dewasa.

Keluar langsung menembus


Hernia ingunalis fascia dinding abdomen
Medial Tidak Dewasa
medialis
Gejala Klinis

Pasien yang menderita hernia inguinalis biasanya datang dengan keluhan


adanya benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengejan, batuk, atau
mengangkat beban berat, dan menghilang waktu istirahat baring.Nyeri yang disertai
mual atau muntah baru timbul jika terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi.

Secara klinis antara kedua jenis hernia ini dapat sulit dibedakan namun saat
operasi, letak leher hernia terhadap arteri epigastrika inferior menentukan tipe hernia,
yaitu pada hernia indirek leher kantung hernia terletak di sebelah lateral arteri
sedangkan pada hernia direk selalu terletak di sebelah medialnya
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi: perhatikan keadaan asimetri pada kedua lipat paha, skrotum, atau labia dalam
posisi berdiri dan berbaring .Pasien di minta mengedan atau batuk sehingga adanya
benjolan atau keadaan asimetri dapat dilihat. Pada hernia inguinalis direk biasanya akan
terlihat simetris dengan tonjoloan yang sirkuler di cincin eksterna. Tonjolan akan
menghilang pada saat pasien berbaring. Sedangkan pada hernia inguinalis indirek akan
terlihat tonjolan yang berbentuk elip dan susah menghilang pada saat berbaring.

Auskultasi: bila isi hernia berupa usus maka bising usus dapat terdengar

Palpasi: pemeriksaan dengan palpasi dapat menggunakan metode finger tip test. Tujuan
utamanya adalah untuk membedakan hernia inguinalis indirek dan direk, di samping dapat
menentukan diameter dan ketebalan cincin hernia. Cara pemeriksaannya adalah dengan
sebelumnya meminta pasien untuk mendorong masuk hernianya, kemudian salah satu jari
tangan pemeriksa dimasukkan menelusuri jalan masuk hernia.
Pasien kemudian diminta mengejan. Jika hernia teraba atau menyentuh ujung jari
berarti hernia indirek/lateralis. Jika hernia teraba atau menyentuh bagian samping jari
berarti hernia direk/medialis. Penekanan melalui cincin interna ketika pasien mengejan juga
dapat membedakan hernia inguinalis indirek dan direk. Pada hernia inguinalis direk,
benjolan akan terasa pada bagian depan melewati Trigonum Hesselbachs dan kebalikannya
pada hernia inguinalis indirek. Pada kebanyakan pasien, jenis hernia inguinal tidak dapat
ditegakkan secara akurat sebelum dilakukan operasi.
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut:
a. Leukocytosis dengan shift to the left yang menandakan strangulasi.
b. Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan
menjadi dehidrasi.
c. Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus
genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha

Pemeriksaan Radiologis
USG
Pada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu yang tidak biasa terjadi, yaitu
adanya suatu gambaran massa. Gambaran ini dikenal dengan Spontaneous Reduction
of Hernia En Masse
CT-Scan
Diagnosa Banding

a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis


b. Kriptochismus
c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal
d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha
e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka hernia
inguinalis medial.
Penatalaksanaan Hernia

Penanganan hernia dapat dilakukan secara konservatif maupun operasi.

Konservatif
1. Reposisi bimanual
Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan
kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan
menetap sampai terjadi reposisi
2. Bantalan penyangga
Penggunaan bantalan penyangga bertujuan untuk menahan hernia yang
telah direposisi dan tidak pernah menyenbuhkan sehingga harus dipakai
seumur hidup. Hal ini biasanya dipilih jika pasien menolak operasi.Namun
cara ini sudah tidak dianjurkan.
Operasi

a. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya.
Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

b. Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus
dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Dikenal berbagai
metode hernioplasti seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan
jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan
pertemuan m. tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus
abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum
inguinale poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fasia tranversa
m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum
cooper pada metode Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif
berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh
atau marleks untuk menutup defek.
Komplikasi

Hernia inkarserata: hernia yang membesar mengakibatkan


nyeri dan tegang, tidak dapat direposisi, adanya mual,
muntah, dan gejala obstruksi usus (menyebabkan
gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa)
jika terjadi komplikasi hernia ini

Hernia strangulata: gejala yang sama disertai adanya


infeksi sistemik, adanya gangguan sistemik pada usus.
Dapat pula dijumpai nyeri hebat di tempat hernia, tanda
peritonitis atau abses lokal
Prognosis

Lebih cepat dikoreksi dengan cara operasi, lebih baik prognosisnya. makin lama
hernia dibiarkan, makin besar kemungkinan untuk terjadi strangulasi.

Resiko terjadinya komplikasi strangulasi juga tergantung dari lokasi terjadinya


hernia, besar kecilnya lubang, serta sedikit banyaknya bagian usus yang
menonjol.

7% pasien setelah dioperasi, hernianya timbul kembali. Bukan karena kegagalan


operasi, tapi karena memang otot perutnya yang lemah. Kasus seperti ini dapat
dioperasi kembali dengan aman

Anda mungkin juga menyukai