Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK VI

DIAN AGUSTI RAHMAN


SEPRIANITA
RIZAL ISLAMA
HENGKI SAPUTRA
LATAR BELAKANG
Prinsip Evaporasi
Membedakan evaporasi dengan drying
Mengaplikasikan prinsip perpindahan panas
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
Evaporasi adalah proses pengurangan kadar air suatu bahan,
tidak untuk tujuan mengawetkan tetapi hanya mengurangi
volume dan berat bahan sehingga memudahkan dalam
penanganan berikutnya.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi kecepatan pada proses evaporasi adalah :
Kecepatan hantaran panas yang diuapkan ke bahan
Jumlah panas yang tersedia dalam penguapan
Temperatur maksimum yang dapat dicapai
Tekanan yang terdapat dalam alat yang digunakan
Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi selama proses
penguapan.
Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi
bertujuan untuk:
Meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan sebelum
diproses lebih lanjut. Sebagai contoh pada pengolahan gula
diperlukan proses pengentalan nira tebu sebelum proses
kristalisasi, spray drying, drum drying dan lainnya.
Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat
biaya pengepakan, penyimpanan dan transportasi.
Menurunkan aktivitas air dengan cara meningkatkan
konsentrasi solid terlarut sehingga bahan menjadi awet
misalnya pada pembuatan susu kental manis.
Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah
sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah
larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator
mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan
untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.

Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang


menggunakan prinsip destilasi (pemisahan). Prinsip utama
dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada
labu alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga
berguna agar pelarut dapat menguap lebih cepat dibawah
titik didihnya.
Mekanisme Kerja Evaporator
Larutan garam yang akan di evaporasi dimasukkan kedalam
labu evaporator yang akan diberikan kecepatan putaran dan
temperatur. Pada evaporator berputar ini menggunakan air
sebagai medium untuk proses pemanasnya. Labu yang berisikan
larutan garam akan dikontakkan dengan medium pemanas
dengan memberikan kecepatan putaran medium pemanas, panas
dari air sebagai medium akan berpindah kedinding labu sehingga
temperatur dari larutan garam juga akan menjadi naik pada
proses ini terjadi panas sensible, setelah temperatur pada larutan
garam mencapai titik didih maka pelarut pada larutan garam
akan menguap dan akan berubah fasanya menjadi uap sehingga
akan naik keatas dan pada proses ini terjadi panas latent.
Uap yang naik keatas akan masuk ke kondensor dan di kondensor
tersebut terjadi proses kondensasi sehingga fasa uap berubah
menjadi fasa cair dan pada proses ini terjadi panas latent. Dari
proses kondensasi tersebut menghasilkan kondensat, karena
terlarutnya sebagian campuran garam maka campuran larutan
menjadi semakin pekat dan konsentrasinya menjadi tinggi atau
meningkat.
HASIL
Kecepatan Volume air Konsentrasi
Waktu
Percobaan Suhu putaran teruapkan Larutan
(menit)
(rpm) (ml) garam(%)

1 80 10 40 2 20.1

2 85 10 40 31 21.68

3 90 10 40 54 23.12

4 95 10 40 73 24.465
PEMBAHASAN
Suhu Pemanasan VS Konsentrasi Garam
30

25

20
Kosentrasi Garam

15

10

0
78 80 82 84 86 88 90 92 94 96
Suhu Pemanasan
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Evaporasi adalah proses pengurangan kadar air suatu bahan,
tidak untuk tujuan mengawetkan tetapi hanya mengurangi
volume dan berat bahan sehingga memudahkan dalam
penanganan berikutnya.
2. Mekanisme kerja evaporator adalah steam yang dihasilkan
oleh alat pemindah panas, kemudian panas yang ada (steam)
berpindah pada bahan atau larutan sehingga Temperature
larutan akan naik sampai mencapai titik didih. Steam masih
digunakan atau disuplay sehingga terjadi peningkatan
tekanan uap.
3. Kadar air umpan awal : 3,9144 %
4. FaKtor yang mempengaruhi evaporasi : Temperature,
Konsentrasi larutan, dan waktu evaporasi.

Anda mungkin juga menyukai