Anda di halaman 1dari 21

RUPTUR UTERI

AULIA RAHMI
1210312039

Pembimbing :
dr. Firman Abdullah, Sp.OG (K)
1
PENDAHULUAN

2
LATAR BELAKANG

Ruptura uteri 1976-2012,


RSHS), Bandung
adalah robekan kejadian Penyebab
periode 2000-
atau keseluruhan ruptura uteri
2002
diskontinuitas ruptur uterus adalah
mendapatkan
dinding rahim pada saat disproporsi janin
168 kasus
akibat kehamilan yaitu 1 dan panggul,
kematian janin
dilampauinya per 1.416 partus macet
dalam Rahim dari
daya regang kehamilan atau traumatik.
2.974 persalinan
miometrium. (0,07%)

3
Cont......

Batasan Masalah Tujuan penulisan Metode penulisan


definisi, epidemiologi, mengetahui definisi, metode tinjauan
etiologi, faktor risiko, epidemiologi, pustaka yang merujuk
patofisiologi, etiologi, gambaran dari berbagai literatur
diagnosis, tatalaksana, klinis, diagnosis,
komplikasi, dan penatalaksanaandari
prognosis ruptur uteri ruptur uteri

4
2
TINJAUAN PUSTAKA

5
Anatomi

6
DEFINISI
robekkan (diskontinunitas)
dinding rahim yang terjadi saatt
kehamilan dan persalinan

7
EPIDEMIOLOGI

1:92 sampai 1:428 persalinan

Angka kejadian rupture uteri di Indonesia

17,9% sampai 62,6%


Angka Kematian Ibu akibat ruptur uteri

89,1% sampai 100%

Angka kematian anak pada rupture uteri


8
KLASIFIKASI

Menurut keadaan Menurut kapan


Menurut sebabnya
robeknya terjadinya

Kerusakan atau anomali


Rupture uteri inkomplit
uterus yang telah ada (subperitoneal)
Kehamilan
sebelum hamil

Kerusakan atau anomali


Rupture uteri komplit
uterus yang terjadi (transperitoneal) Persalinan
dalam kehamilan

9
Klasifikasi menurut etiologinya

Rupture uteri
Rupture uteri Rupture uteri
traumatika
spontan (non violent) jaringan parut
(violent)

10
FAKTOR RISIKO

Penggunaan
Distosia multipara
induksi

Trial of labor
Riwayat SC histerorafia
pada bekas SC

11
PATOFISIOLOGI

hamil persalinan

His korpus
Terjadi
uteri berkontaksi
pembukaan
dan retraksi

Bagian bawah
SBR menjadi
janin terdorong
lebar dan
masuk ke dalam
dindingnya tipis
jalan lahir

12
MANIFESTASI KLINIS

- Perdarahan
- Tanda Syok Hipovolemia
- Nyeri abdomen
- Kekuatan his
- Nyeri Dada
- VT : teraba janin keluar dari PAP dan
dapat menemukan robekan.
- CTG : deselesari variabel

13
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

Krepitasi emfisema subkutis


Kepala janin keluar dari PAP
Nyeri tekan
VT : kepala janin keluar dari PAP,
teraba robekan

14
DIAGNOSIS BANDING

Klinis Rupture Uteri Solution Plasenta Plasenta Previa

Terjadinya Lebih sering inpartu Sewaktu hamil dan inpartu Sewaktu hamil

Cara mulainya Dimulai dengan RUTT Tiba-tiba Perlahan-lahan

Perdarahan Bergantung pada pembuluh darah Non-recurrent Recurrent

yang pecah

Warna darah Merah terang Merah kehitaman Merah terang

Preeklamsi/eklamsi Bisa ada - -

Nyeri perut + di SBR - -

Palpasi Defans muskular Uteri in-bois Biasa dan floating

His Hilang Kuat Biasa

DJJ - - +

VT Robekan Ketuban tegang Jaringan plasenta

Plasenta Merah terang Merah kehitaman Merah terang 15


Tatalaksana

Pencegahan medikamentosa operatif

Prevention is Perbaiki tanda SC


better than syok histerektomi
care Pencegahan
Rujuk, jika infeksi
pasien resiko Oksitosin iv
tinggi

16
Komplikasi

-Syok hipovolemik karena perdarahan yang hebat


-Sepsis akibat infeksi
-Kematian maternal dan perinatal

17
Prognosis

Tergantung jenis ruptur uteri apakah terjadi pada uterus yang masih utuh atau pada
bekas SC atau suatu dehisens. Bila terjadi pada bekas SC atau pada dehisens,
perdarahan yang terjadi minimal sehingga tidak sampai menimbulkan kematian
maternal dan kematian perinatal.

18
3
KESIMPULAN

19
Kesimpulan

Ruptura uteri adalah robekan atau diskontinuitas dinding rahim akibat


dilampauinya daya regang miometrium.

Penyebab ruptura uteri adalah disproporsi janin dan panggul, partus


macet atau traumatik

Angka kematian ibu dan anak akibat rupture uteri juga masih sangat
tinggi.

Prognosis dan komplikasi tergantung pada tatalaksana dan faktor


resikonya.
20
THANKS!

21

Anda mungkin juga menyukai