Anda di halaman 1dari 36

Validitas

Reliabilitas
Daya Beda
Tingkat kesukaran
Kualitas Pengecoh
Validitas

Asal kata validity


Arti : sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat
ukur dalam mengukur data
VALIDITAS
Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu tes
Kesahihan berkaitan dengan uji kelayakan,
kebermaknaan dan kegunaan dari kesimpulan
hasil penelitian
Kelayakan : Inferensi yang relevan, berkaitan
dengan tujuan penelitian
Kebermaknaan : berkaitan dengan makna
Berguna : Membantu peneliti membuat
keputusan tentang jawaban yang akan
dicarinya.
Validitas Logis
Validitas berupa penalaran
Validitas Logis di capai melalui validitas isi (content
validity) dan validitas konstrak (construct validity)
Validitas Isi di capai dengan mempertimbangkan-
apakah :
Sesuai dengan kisi-kisi
Tes mengukur tujuan khusus
Sejajar dengan materi yang diberikan
Validitas Isi
Untuk meihat sampai dimana isi tes / ujian
mencerminkan hal-hal yang telah dipelajari

Misalnya untuk siswa kelas I SMU akan diberikan tes


Kimia, maka item-itemnya harus diambil dari materi
pelajaran kelas I,apabila kita sisipkan item-item
yang diambil dari materi pelajaran kelas III maka tes
tersebut sudah tidak valid lagi.
Validitas Konstruk
Apakah butir-butir soal yang dibuat dapat mengukur
setiap aspek berpikir yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran ( tujuan instruksional khusus)
Untuk mengetahui apakah suatu tes memenuhi
syarat-syarat validitas konstruksi atau tidak maka
kita harus membandingkan susunan tes tersebut
dengan syarat-syarat penyusunan tes yang baik.
Apabila susunan tes tersebut telah memenuhi
syarat-syarat penyusunan tes maka berarti tes
tersebut memenuhi syarat validitas konstruksi,
apabila tidak memenuhi syarat-syarat penyusunan
tes berarti tidak memenuhi validitas konstruksi
Validitas Ramalan
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau
validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan
untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa
yang akan datang
Misalnya tes masuk Perguruan Tinggi adalah sebuah tes
yang diperkirakan mampu meramalkan keberhasilan
peserta tes dalam mengikuti kuliah di masa yang akan
datang. Calon yang tersaring berdasarkan hasil tes
diharapkan mencerminkan tinggi-rendahnya
kemampuan mengetahui kuliah. Jika nilai tesnya tinggi
tentu menjamin keberhasilannya kelak. Sebaliknya
seorang calon dikatakan tidak lulus tes karena memiliki
nilai tes yang rendah diperkirakan akan tidak mampu
mengikuti perkuliahan yang akan datang.
Validitas Konkuren (Validitas Bandingan)
Sebuah tes dikatakan memiliki concurent validity
apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman
Contoh validitas konkuren untuk beberapa penilaian
berbasis kelas
Perbandingan Korelasi
Soal uraian dan benar salah 0.48
Teori dan praktek 0.35
Soal benar salah dan pilihan ganda 0.31
Ujian akhir nasional dan tugas 0.20
Ujian dan studi kasus 0.41
4 buah soal uraian 0.13-0.32
PENGUJIAN VALIDITAS

Penentuan Rumus validitas iteman


Tentukan taraf signifikansinya ()
Cari r tabel
Tentukan kriteria pengujian
Bandingkan r hitung dengan r tabel
Buatlah kesimpulan
Korelasi Product Moment
dengan Simpangan dengan Angka Kasar

Korelasi Metode Ranking

N = jumlah subjek
d = selisih rangking antara X dan Y
X = skor siswa pada butir ke-1
Y = skor total siswa
Korelasi point biserial
Kriteria validitas suatu tes (rxy)

0,91 1,00 : Sangat Tinggi (ST)


0,71 0,90 : Tinggi (T)
0,41 0,70 : Cukup (C)
0,21 0,40 : Rendah (R)
Negatif 0,20 : Sangat Rendah (SR)
Keajegan /konsistensi / ketepatan dari
serangkaian alat ukur.
Tingkat konsistensi soal menunjukkan apakah tiap
butir soal mengukur aspek atau kompetensi yang
sama, atau sejauh mana tiap butir soal
menyumbang skor total tiap siswa
Cara mengetahui reliabilitas tes
Test-retest method (metoda tes ulang)
Paralel test method (metoda tes paralel)
Split-half method (metode belah dua)
Test-retest method
(metoda tes ulang).
Satu tes (yakni tes yang akan dihitung
reliabilitasnya), diteskan terhadap
kelompok siswa tertentu dua kali
dengan jangka waktu tertentu
(misalnya satu semester atau satu catur
wulan).
Paralel test method
(metoda tes paralel)
Mengharuskan adanya dua tes yang paralel,
yakni dua tes yang disusun dengan tujuan yang
sama (hanya sedikit berbedaan redaksi, isi atau
susunan kalimatnya). Dua tes tersebut
diadministrasikan pada satu kelompok siswa
dengan perbedaan waktu beberapa hari saja.
Skor dari kedua macam tes tersebut dikorelasikan
dengan teknik yang sama seperti pada metode
testretest.Koefisien korelasi yang diperoleh
menunjukkan tingkat reliabilitas tes.
Split-half method
(metode belah dua)
Tidak perlu mengulangi
pelaksanaan tes atau
menyusun tes yang paralel.
Cukup satu tes dan
diadministrasikan satu
kali kepada sekelompok
siswa
1.Formula Spearman-Brown
Langkah pertama yang dilakukan adalah
menghitung reliabilitas bagian (setengah)
instrumen tes objektif tersebut, dengan rumus:

n = jumlah responden
X1 = skor butir belahan awal / Skor butir ganjil
X2 = skor butir belahan akhir / Skor butir genap
Jika reliabilitas bagiannya telah
ditemukan maka langkah selanjutnya
adalah menghitung nilai koefisien
reliabilitasnya dengan rumus :
Berikut adalah hasil tes pada mata
pelajaran kimia dengan 10 butir soal
pilihan ganda pada 5 orang anak.
Responden Butir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

4 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
No Butir ganjil Butir Genap

1 3 5 7 9 2 4 6 8 10

1 1 1 1 1 1 5 1 0 0 1 1 3 8

2 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 2 3

3 1 1 1 0 1 4 1 1 0 1 1 4 8

4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 2

5 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 0 4 8
Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan
mengkorelasikan kedua belahan dengan tabel
persiapan perhitungan sebagai berikut :

No X1 X2 X12 X22 X1 . X2
1 5 3 25 9 15
2 1 2 1 4 2
3 4 4 16 16 16
4 0 2 0 4 0
5 4 4 16 16 16
() 14 15 58 49 49
Harga-harga tersebut dimasukkan ke
dalam rumus Spearman-Brown, maka
di dapat harga rxy = 0.80

Sehingga koefisien reliabitasnya (rtt)

rtt =

= 0.89 ( sangat tinggi)


2. Rumus K-R 20
oleh Kuder dan Richardson

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan


benar
q = proporsi subyek yang menjawab item dengan
salah (1-p)
n = banyaknya item
S2 = varians total
Menghitung varians total :

S2 = Y2 - ( Y) 2
N
N

N = Jumlah responden
Angket
Alpha Cronbach
Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui apakah


soal tersebut tergolong mudah
atau sukar. Tingkat kesukaran
adalah bilangan yang
menunjukan sukar atau
mudahnya sesuatu soal.
(Arikunto, 1999: 207).
TK = B
JS

TK = tingkat kesukaran
SB = jumlah siswa yang menjawab bena
JS = jumlah soal
Rentang TK Kategori
0,00 0,32 Sukar
0,33 0,66 Sedang
0,67 1,00 Mudah
DAYA PEMBEDA

Kemampuan suatu soal untuk


membedakan antara siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah
Daya pembeda menunjukkan sejauh mana tiap
butir soal mampu membedakan siswa yang
menguasai materi dan siswa yang tidak
menguasai materi.
Rumus :

DP =
BA = jumlah jawaban benar pada Kelompok Atas
BB = jumlah jawaban benar pada Kelompok Bawah
JA = jumlah peserta tes kelompok atas
JB = jumlah peserta tes kelompok bawah
Ukuran Kelompok Responden

10%
30% 27%
50%

50%

30%
27%
10%
Rentang Daya Pembeda Kategori
0,71 - 1,00 baik sekali
0,41 - 0.70 baik
0,21 - 0,40 cukup
0,00 - 0,20 jelek
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai