Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

Infark miokard dengan elevasi segmen ST akut (STEMI)


merupakan indicator kejadian oklusi total pembuluh darah
arteri koroner. Keadaan ini memerlukan tindakan
revaskularisasi untuk mengembalikan aliran darah dan
reperfusi miokard secepatnya; secara medikamentosa
menggunakan agen fibrinolitik atau secara mekanis, intervensi
koroner perkutan primer.
Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen
miokard yang menyebabkan kematian sel dan nekrosis
miokard. Penyebab utama hal ini terjadi karena adanya faktor
yang mempengaruhi arteri koroner, tetapi juga dapat terjadi
sebagai akibat dari proses sekunder seperti hipoksemia atau
hipotensi dan faktor-faktor yang meningkatkan kebutuhan
oksigen miokard. Penyebab yang paling umum adalah pecah
atau erosi plak aterosklerotik yang mengarah pada
penyelesaian oklusi ateri atau oklusi parsial dengan embolisasi
distal dari bahan trombotik.
Anamnesis : Nyeri dada, , sesak nafas, gejala gastrointestinal,
rasa pusing
Pemeriksaan fisik :
1. Tampilan umum : pucat, berkeringat dan gelisah.
2. Denyut nadi & TD : Sinus takikardi
3. Pemeriksaan jantung : BJ S4, S3 dan S2
4. Pemeriksaan paru : Ronki akhir pernafasan , edema paru
Pemeriksaan penunjang :
1. Enzim jantung
2. Troponin
3. Tes darah lain
4. EKG
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Tanete
Agama : Islam
Status : Menikah
Tgl MRS : 22-10 -2016
Tgl KRS : 26-10-2016
Seorang pasien masuk di Rumah Sakit Syech Yusuf dengan keluhan
nyeri dada dan sesak sejak 2 hari yang lalu. Nyeri uluhati sejak 1
bulan yang lalu disertai mual (-), Sekitar 2 hari yang lalu masuk
UGD, keluhan nyeri bertambah berat rasa tembus kebelakang dan
disertai mual-muntah (+) disertai sesak nafas (+) ketika pasien
baring terlentang dan agak kurang ketika duduk. Sebelumnya pada
awal masuk pasien dengan kesadaran menurun (E3V5M4), keluarga
pasien mengatakan sebelumnya pasien sedang bekerja dan tiba-tiba
tremor dan tiba-tiba kesadaran menurun. Menurut keluarga pasien ,
kurang lebih 1 tahun yang lalu pasien pernah terjatuh dan keluar
darah dari kepalanya. Riwayat HT (-),DM (-), Konsumsi obat (-).
Riwayat merokok (+), Riwayat makanan berlemak (+), pekerjaan
petani.
TD : 140/80 mmHg
N : 78 x/menit reguler,kuat angkat
S : 37.7oC (axilla)
P : 20 x/menit , spontan, Wh - /- , Rh -/+
Sakit sedang/gizi baik/Compos mentis
EKG
STEMI ANTERIOR
Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien mengalami serangan sesak
disertai nyeri dada yang dada sebelah kiri (+) ketika pasien baring
terlentang dan agak kurang ketika duduk, susah tidur dan berkeringat
dingin. Hal tersebut merupakan gejala yang menunjukkan syndrome koroner
akut. Gejala tersebut biasanya diikiuti oleh peningkatan tekanan darah dan
juga heart rate. Namun pada beberapa kasus , individu bias tampak
atipikal, tanpa gejala (silent infarction), yaitu umumnya pada penderita
diabetes, lokasi nyeri yang tidak biasa, sinkop, atau embolisasi perifer.
Denyut dapat menjadi takikardi atau bradikardi. Tekanan darah biasanya
normal. Namun demikian, tekanan sistolik <90 mmhg dan bukti hipoperfusi
organ merupakan tanda-tanda syok kardiogenik, dimana curah jantung
tidak sesuai dengan perfusi jaringan yang adekuat. Pemeriksaan fisik
lainnya pada pasien mungkin tidak berarti, namun mungkin terdapat bunyi
ketiga atau keempat yang terdengar pada auskultasi dan juga murmur
sistolik. Seperti pada ini, tidak di dapatkan murmur.
Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis, maka dilakukan
pemeriksaan rekam jantung EKG yang dapat menggambarkan
lokasi, luas, dan ketebalan infark. Elevasi segmen ST, peningkatan
gelombang Q, dan inverse gelompang T dapat berkembang dalam
kasus STEMI pada gambaran EKG. Pada pemeriksaan EKG yang
dilakukan pada pasien ini, didapatkan kesan ST elevasi di lead V2
dan V3 (anteroseptal), sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini
mengalami STEMI. Pada pasien ini belum tampak adanya Q
patologis dan inverse gelombang T.
Pada pasien ini juga bisa dilakukan pemeriksaan enzim jantung yaitu
CK-MB dan troponin jantung. Dimana jika terdapat peningkatan lebih
dari dua kali lipat pada konsentrasi enzim seluler jantung dalam
plasma menunjukkan bahwa telah terjadi nekrosis miokardium.
Namun akibat keterbatasan sarana dan prasarana, maka
pemeriksaan ini tidak di lakukan
Aspilet 1x1
Clopidogrel 1x1
Diltiazem 2x1
ISDN 5 mg 2x1
Atorvastatin 0-0-1

Anda mungkin juga menyukai