Anda di halaman 1dari 41

Mekanisme

persalinan
Ns Hj Herlyssa SST S Kep M.K.M
Titik Pengenal Tengkorak
Occiput ( di bawah fontanel minor dan sutura lambdoidea)
Fontanel posterior
Vertex (puncak kepala)
Bregma
Sinsiput (dibatasi oleh bregma dan sutura corronaria dan
sebelah bawah oleh glabela dan margo orbita)
Glabela (daerah yang meninggi diantara margo orbita kanan
dan kiri)
Nasion ( akar tulang hidung)
Tuber parietale (dua buah penonjolan os parietal)
Tahapan mekanisme persalinan
Penurunan kepala
Fleksi
Putaran paksi dalam
Ekstensi
Putaran paksi luar
ekspulsi
1. Penurunan kepala
Masuknya kepala dalam PAP (engagement)
a.
Terjadi apabila diameter biparietalis telah melewati PAP
Masuknya kepala ke dalam PAP biasanya dengan sutura
sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Dapat
terjadi dengan dua mekanisme: sinklitismus dan
asinklitismus.
Sinklitismus : Sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah
jalan lahir dan tepat diantara simfisis dan promontorium.
Tuber parietale masuk bersama-sama.
Asinklitismus : Sutura sagitalis agak ke depan mendekati
symfisis atau agak ke belakang mendekati promontorium.
Asinklitismus anterior :
Pada mekanisme ini os parietal depan turun lebih dahulu ,
tuber parietal depan melewati sympisis pubis masuk ke dalam
rongga panggul . Dan sutura sagitalis terletak lebih dekat
dengan promontorium daripada simpisis.
Asinklitismus posterior :
Kepala mendekati panggul osparietal belakang letaknya lebih
rendah daripada os parietal depan, sutura sagitalis lebih
dekat ke arah simfisis daripada ke promontorium. Dan
diameter biparietal miring terhadap bidang PAP.
Mekanisme asinklitismus posterior yang umum terjadi
dibandingkan sinklitismus atau asinklitismus anterior
Penurunan berlangsung terus selama persalinan normal pada
waktu janin melalui jalan lahir
Asinklitismus anterior
Terjadi bila dinding perut kendor perut menggantung dan
panggulnya abnormal
Os parietal depan turun lebih dulu, tuber parietal depan
melewati simpisis pubis masuk ke panggul dan sutura sagitalis
terletak ke arah promontorium daripada ke arah simfisis
pubis.
Ketika os parietal depan terpaku di belakang simpisis, terjadi
gerakanfleksi ke arah lateral
Sehingga sutura sagitalis bergerak ke depan menuju simpisis
dan tuber parietale belakang menyelinap masuk ke bawah
promontorium dan masuk ke panggul
Asiklitismus Anterior
Asinklitismus posterior
Pada saat kepala masuk panggul, os parietal belakang menjadi bagian
terendah dan tuber parietal belakang turun melewati
promontorium
Pada saat ini tuber parietal depan masih ada di atas simpisis pubis
dan belum masuk pintu atas panggul
Kontraksi uterus mendorong kepala ke bawah dan menyebabkan
gerakan fleksi ke lateral.
Os parietal belakang berputar terhadap promontorium, sutura
sagitalis bergerak ke belakang ke arah sakrum dan tuber parietal
depan turun melewati simpisis dan masuk ke dalam panggul
Sehingga sutura sagitalis berada pada pertengahan antara bagian
depan dan belakang panggung dan kepala berada dalam mekanisme
sinklitismus
Pada keadaan panggul kecil atau kepala besar, asinklitimus
mempunyai arti penting terhadap proses engagment
Bila asinklitismus terjadi secara berlebihan dan menetap
merupakan abnormal
Bila kepala masih dalam asinkitismus padahal sudah jauh
masuk ke dalam panggul dapat menghambat mekanisme
putaran paksi dalam.
sinklitimus
Ansiklitismus posterior
b. Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala
masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai
pada kala II.
Pada multipara majunya dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul terjadi bersamaan
Yang menyebabkan majunya kepala adalah :
Tekanan cairan amnion
Tekanan langsung fundus pada bokong
Kontraksi otot-otot abdomen
Ekstensi dan pelurusan badan janin.
2. Fleksi
Sebelum persalinan mulai sudah terjadi fleksi sebagian karena
merupakan sikap alamiah janin
Dengan majunya kepala maka fleksi juga bertambah hingga jelas
UUK jelas lebih rendah dari UUB, karena
Diameter suboksipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan
diameter suboksipito frontalis (11 cm).
Fleksi kepala biasanya terjadi bila penurunan kepala menemukan
tahanan, apakah dari serviks, dinding panggul atau dasar panggul.
Oksiput turun mendahului sinsiput dan dagu janin mendekati
dadanya
Biasanya ini terjadi saat masih di PAP, namun menjadi lebih
sempurna ketika berada di dasar panggul
3. Rotasi dalam/putaran paksi dalam
Yaitu pemutaran kepala janin secara perlahan
menggerakan oksiput dari posisi asalnya ke anterior
menuju simfisis pubis, atau ke posterior menuju
lubang sacrum.
Umumnya terjadi pada kala II
Rotasi dalam terjadi bersamaan dengan majunya
kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai Hodge
III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di
dasar panggul.
Putaran paksi dalam yang awal sering terjadi pada
multipara dan klien yang memiliki kontraksi yang
efisien.
Sebabsebab terjadinya rotasi dalam:
Pada letak fleksi, bagian belakang kepala atau
oksiput merupakan bagian terendah dari
kepala.
Bagian terendah dari kepala ini mencari
tahanan yang paling sedikit.
Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul
adalah diameter antero posterior.
Tulang dan jaringan panggul ikut berperan dan
akibat spina ishiadica menonjol ke dalam
panggul
4. Ekstensi
Setelah kepala janin sampai pada dasar panggul,
terjadilah ekstensi atau defleksi kepala. Hal ini
disebabkan karena :
Sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah kedepan dan atas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
Adanya dua kekuatan, yang satu mendesaknya ke
bawah
Satunya tahanan dasar panggul yang menolaknya ke
atas. Resultantenya adalah kekuatan ke arah depan atas.
5. Rotasi luar/putaran paksi luar
Merupakan manifestasi putaran paksi dalam bagi bahu
Putaran ini untuk menghilangkan torsi pada leher yang
terjadi karena putaran paksi dalam. Kepala memutar
kembali searah punggung janin.
Gerakan ini disebabkan karena ukuran bahu (diameter
biakromial) menempatkan diri dalam diameter antero
posterior dari pintu bawah panggul
Pada waktu bahu mencapai dasar panggul, bahu depan
yang lebih rendah berputar ke depan di bawah simpisis
dan diameter biacrominalis berputar dari diamter
oblique kiri menjadi diamter anteroposterior
Mekanisme bahu
Ketika kepala tampak di PBP, bahu memasuki PAP
Ketika kepala terjadi engagement pada diameter obliq kanan
PAP maka bahu engage pada diameter obliq sebelah kiri
Kontraksi rahim dan tenaga meneran membantu mendorong
janin ke bawah
Bahu depan mencapai dasar panggul pertama-tama dan
berputar ke depan di bawah simfisis. Berputarnya bahu ke
depan berlawanan arah dengan putaran kepala ke depan
Bahu depan lahir di bawah simfisis dan menjadi titik putar di
sana. Kemudian bahu belakang lahir melalui perineum
dengan gerakan fleksi lateral
6. Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah


simpisis dan menjadi hipomoklion untuk melahirkan
bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan
selanjutnya badan anak lahir searah dengan jalan lahir.
Ekspulsi
Kelahiran badan dan anggota tubuh
lainnya
Setelah bahu dilahirkan maka bagian janin lainnya akan lahir
tanpa mekanisme khusus dan tanpa kesulitan
Kesimpulan
Head floating, before engagement
Fleksi
Further descent, internal rotation
Complete rotation, beginning
extension
Complete extension
External Rotation
Kelahiran bahu anterior
Kelahiran bahu posterior

Anda mungkin juga menyukai