Anda di halaman 1dari 36

PORTOFOLIO

FRAKTUR RADIUS ULNA

dr. Laili Nur Azizah

Pembimbing:
dr. Novi Hamzah, Sp.OT

Pendamping:
dr. Guntur Sugiharto, MM.Kes
dr. Dasit Riyadi
IDENTITAS
Nama : An. AA
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 4 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Klakah, Lumajang
Pekerjaan :-
No. RM : 28.33.42
Pemeriksaan : tanggal 1 Juli 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Nyeri pada tangan kiri dan sulit digerakkan sejak
15 jam lalu setelah kecelakaan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada
tangan kiri dan sulit digerakkan setelah kecelakaan
15 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengendarai sepeda motor, duduk di depan, saat
melewati jalan beraspal yang tidak rata sepeda
terguling dan pasien masuk ke parit.

Riwayat Penyakit Dahulu: (-)

Riwayat Penyakit Dahulu: Terdapat tante


pasien yang mengalami keluhan serupa
PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
Airway : Paten (tidak ada gangguan jalan nafas)
Breathing : Frekuensi pernafasan 24x/ menit
Circulation : Nadi 88x/mnt, TD 100/60 mmHg, CRT <
2 detik
Disability : GCS 456
Exposure : suhu 36,7 C, tidak ditemukan jejas di
bagian tubuh lain
Secondary Survey
Kepala/Leher
a/i/c/d -/-/-/- , pembesaran KGB (-)
Thorax
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen
Soepel, BU (+) normal
Ekstremitas
Akral HKM, CRT<2 detik
Status Lokalis Regio Antebrachii
1/3 Distal Sinistra

Look
deformitas (+) angulasi (-) edema (+) jejas (-)
Feel
nyeri tekan (+) krepitasi (+) sensibilitas (+) CRT <2 detik,
AVN distal teraba
Move
nyeri gerak (+) limited ROM (+)
Foto Klinis Pasien
Foto X-Ray Antebrachii Sinistra
Tampak:
Fraktur radius sinistra 1/3 distal
Fraktur ulna sinistra 1/3 distal
Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
1. Hematologi
Hemoglobin 11,7 L 14-18 mg/dl
Leukosit 11.780 3500- 10.000/ cmm
Eritrosit 4,80 L 4,5-6,5 juta/ cmm
Laju endap darah 25 L 0- 5/ jam
Hematokrit 34 L 40-54%
Trombosit 388.000 150.000- 450.000
Diff Count 4/0/0/62/28/6 1-2/ 0-1/ 3-5/ 54-62/ 25-33/
3-7
2. Faal Hati
SGOT 33 Up to 37 mu/ ml
SGPT 24 Up to 40 mu/ml
3. Faal Hemostasis
PTT 12 dtk (INR 0,87) 13,5-20,0 dtk
APTT 34,9 dtk 27,0-40,0 dtk
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

4. Elektrolit
Kalium Serum 4,2 3,5 5,2 mMol/l
Natrium Serum 143 135 146 mMol/l
Clorida Serum 100 94 111 mMol/l

5. Faal Ginjal
BUN 14,07 10-20 mg/ dl
Serum Kreatinin 0,98 L 0,8- 1,5 mg/ dl
Asam urat 2,5 L 3,1- 7,9 mg/ dl

6. Gula Darah Acak 92 63-115 mg/dl


Assesment:

Close fraktur Radius 1/3 Distal


Sinistra dan Ulna 1/3 Distal Sinistra
Planning

Terapi:
Immobilisasi dengan pemasangan spalk
Ibuprofen syrup 3xcth 1
Edukasi (kondisi pasien, rencana pemeriksaan,
rencana terapi dan konsultasi dengan dokter
spesialis ortopedi)
Pasien dilakukan operasi tanggal 4 Juli 2017
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang,


tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik
yang bersifat total maupun yang parsial
ETIOLOGI

Trauma langsung: benturan langsung


pada jaringan tulang
Ekstrinsik Trauma tidak langsung: beban yang
berlebih pada jaringan tulang atau otot

Intrinsik Karena kelainan pada tulang


ANATOMI RADIUS
ANATOMI ULNA
ANATOMI RADIUS & ULNA
KLASIFIKASI FRAKTUR RADIUS DISTAL
Fraktur Galeazzi: Fraktur pada 1/3 distal radius
disertai dislokasi sendi radio-ulna distal.
Fragmen distal mengalami pergeseran dan
angulasi ke arah dorsal
Fraktur Colles
Fraktur metafisis distal radius dengan jarak 2,5 cm
dari permukaan sendi distal radius, dislokasi fragmen
distalnya kearah posterior/ dorsal, subluksasi sendi
radioulnar distal dan avulsi prosesus stiloideus ulna
FRAKTUR SMITH
fraktur radius bagian distal dengan
angulasi atau dislokasi fragmen distal ke
arah ventral
FRAKTUR LEMPENG EPIFISIS
Fraktur pada tulang panjang di daerah ujung
tulang disertai dislokasi sendi serta robekan
ligamen
DIAGNOSIS
Anamnesis:
pasien datang dengan keluhan mengalami trauma
sebelumnya, nyeri, pembengkakan, deformitas serta
gangguan fungsi anggota gerak

Pemeriksaan fisik:
Cari kemungkinan adanya komplikasi umum, misalnya
syok pada fraktur multiple
Pemeriksaan status lokalis
Tanda-tanda klinis pada fraktur tulang panjang:
a. Look, cari apakah terdapat:
Perubahan warna dan perfusi
Deformitas, terdiri atas penonjolan yang
abnormal, angulasi, rotasi dan
pemendekan
Functio Laesa (hilangnya fungsi),
misalnya tidak dapat berjalan
Lihat juga ukuran panjang tulang,
bandingkan kiri dan kanan.
b. Feel: temperatur setempat yang
meningkat, nyeri tekan, krepitasi,
pemeriksaan vaskuler pada daerah distal
trauma, sensibilitas
c. Move:
Pergerakan aktif
Pergerakan pasif
Range of movement
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto rontgen
CT scan
MRI
TATA LAKSANA
Rekognisi/ pengenalan : melakukan berbagai
diagnosa yang benar untuk mengenali kerusakan
apa saja yang terjadi baik pada jaringan lunak
maupun tulang serta mengetahui mekanisme
trauma
Reduksi/ reposisi : tindakan mengembalikan
fragmen-fragmen fraktur semirip mungkin
dengan kedudukan semula
Retensi/ fiksasi: tindakan mempertahankan atau
menahan fragmen fraktur tersebut selama
penyembuhan.
Rehabilitasi : tindakan dengan maksud agar
bagian yang menderita fraktur tersebut dapat
kembali normal.
Non Operatif
Dilakukan reposisi tertutup dan immobilisasi
dengan menggunakan gips atau functional
brace selama kurang lebih 6 minggu.
Operatif
ORIF (Fiksasi Interna dengan plate & Screw)
Fiksasi dengan plate adalah tindakan primer
untuk fraktur yang tidak stabil dari volar dan
medial kolum dari distal radius. Prinsip dari
penanganan fraktur radius distal adalah
mengembalikan fungsi dari sendi pergelangan
tangan (wrist joint).
Pinnng Perkutaneus
Untuk fraktur ekstraartikular atau dua bagian
fraktur intraarticular dengan menggunakan 2
atau 3 buah Kirschner wire ditempatkan pada
lokasi fraktur. Pinning perkutan umumnya
digunakan untuk melengkapi short arm cast
atau fiksasi eksternal. Pin dapat dicabut 3
sampai 4 minggu setelah operasi, dengan
tambahan gyps dipertahankan 2 sampai 3
minggu.
KESIMPULAN
Fraktur dari distal radius adalah jenis fraktur yang
paling sering terjadi. Fraktur radius dan ulna
biasanya selalu berupa perubahan posisi dan tidak
stabil sehingga umumnya membutuhkan terapi
operatif. Perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan radiologis. Penatalaksanaan
dari fraktur tergantung dari kondisi frakturnya, bisa
dengan operatif maupun non operatif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai