Anda di halaman 1dari 40

KARAKTERISTIK PENDERITA

NEUROPATI DIABETIK YANG


DIRAWAT DI RSUD UNDATA PALU
JANUARI OKTOBER TAHUN
2016
Grace Febryanti Toding
12777035

Pembimbing
1. dr. Jenny Sampe, Sp.S., M.Kes
2. dr. Wijoyo Halim, Sp.S., M.Kes
Latar Belakang
Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan hiperglikemi kronis serta kelainan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduanya.
Neuropati diabetik merupakan komplikasi tertinggi dari DM.
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi
saraf penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain gejala diabetes
melitus, (setelah dilakukan eksekusi penyebab lainnya).
1. ADA, 2014
2. Ozougwu JC et al, 2013
4. Dorsey RR, 2009
Gambar 1. Prevalensi Diabetes Melitus di
Dunia
Dunia

29.10%
27.60%
25.20%
22.50% 23%
20.10%

8.30%

Cooks Island Niue Samoa Micronesia Qatar Kuwait Asia Tenggara

WHO, 2014
Gambar 2. Prevalensi Diabetes Melitus di
Indonesia
KEMENKES, 2013

2.60%
2.50%
2.40%
2.30%

1.60%

Yogyakarta DKI Jakarta Sulawesi Utara Kalimantan Timur Sulawesi Tengah

KEMENKES, 2013
Gambar 3. Prevalensi Neuropati Diabetik di
Dunia
83.50%

60%

Amerika Italia

1. Wiggin DT et al, 2009


2. Thrainsdottir, S, 2009
Gambar 4. Prevalensi Neuropati Diabetik di
RSUD Undata Palu
Prevalensi Neuropati Diabetik
96
94
94

92

90 89

88 87

86

84

82
2013 2014 2015

Sumber : Buku Tahunan


Angka Kejadian RSUD
Undata Palu
Rumusan Masalah

Angka kejadian neuropati diabetik cukup tinggi di kota Palu


dan dampak dari neuropati diabetik dapat menyebabkan
gangguan sensoris, motoris maupun otonom, yang tentunya
mempengaruhi kualitas hidup pasien sehingga dapat terjadi
penurunan produktivitas kerja maupun sumber daya manusia.
Untuk mengurangi angka kejadian dan dampak dari
neuropati diabetik maka harus diketahui karakteristik dari
neuropati diabetik.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini, adalah :

Bagaimana karakteristik penderita


neuropati diabetik yang dirawat di Bagian
Saraf RSUD Undata Palu selama masa
penelitian?
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana distribusi penderita neuropati
diabetik yang dirawat di bagian saraf RSUD
Undata Palu januari- oktober tahun 2016
berdasarkan jenis kelamin ?
2. Bagaimana distribusi penderita neuropati
diabetik yang dirawat di bagian saraf RSUD
Undata Palu januari oktober tahun 2016
berdasarkan usia ?
3. Bagaimana distribusi penderita neuropati
diabetik yang dirawat di bagian saraf RSUD
Undata Palu januari oktober tahun 2016
berdasarkan status gizi ?
Pertanyaan Penelitian

4. Bagaimana distribusi penderita neuropati


diabetik yang dirawat di bagian saraf RSUD
Undata Palu januari oktober tahun 2016
berdasarkan lamanya menderita DM ?
5. Bagaimana distribusi penderita neuropati
diabetik yang dirawat di bagian saraf RSUD
Undata Palu januari oktober tahun 2016
berdasarkan kadar glukosa darah sewaktu?
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Mengetahui Karakteristik Penderita neuropati
diabetik yang dirawat di bagian Saraf RSUD
Undata Palu.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari - oktober
tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin.
2. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari oktober
tahun 2016 berdasarkan usia.
3. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari - oktober
tahun 2016 berdasarkan status gizi.
4. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari - oktober
tahun 2016 berdasarkan lamanya menderita DM.
5. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari oktober
tahun 2016 berdasarkan kadar glukosa darah sewaktu.
KERANGKA TEORI
Kerangka Konsep
Usia

Jenis kelamin

Status Gizi
NEUROPATI
DIABETIK Durasi DM

Kadar GDS
A. Penderita neuropati diabetik
Yang dimaksud dengan penderita neuropati
diabetik pada penelitian ini adalah pasien yang telah di
diagnosis diabetes dengan neuropati oleh dokter
spesialis saraf di bagian neurologi RSUD. Undata Palu
yang memasuki kriteria inklusif dan tidak memiliki
kriteria eksklusif.
B. Jenis Kelamin
Jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan
perempuan. Data diperoleh dari status rekam medik
kemudian ditulis pada digit 1 di nomor kode responden
pada kuesioner dan case report. Kriteria objektif :
1. Laki-laki ( memiliki jakun)
2. Perempuan ( tidak memilki Jakun)
C. Usia
Usia adalah masa hidup penderita mulai dari
lahir sampai dilakukannya penelitian yang dihitung
berdasarkan tahun kelahiran diperoleh dari status
rekam medik kemudian ditulis pada digit 2 di nomor
kode responden pada kuesioner dan case report.
Kriteria objektif :
1. Masa remaja Akhir : 17 25 tahun
2. Masa Dewasa : 26 - 45 tahun
3. Masa Lansia : 46 - 64 tahun
4. Masa Manula : 65 tahun
D. Status Gizi
Yang dimaksud dengan status gizi adalah keadaan
status gizi yang diukur berdasarkan IMT pasien. IMT
adalah salah satu cara untuk penentuan status gizi yang
diukur dengan membagi berat badan (Kg) dengan tinggi
badan kuadrat (m2).
Kriteria objektif adalah :
1. Status Gizi kurang : IMT < 17,0 18,4 kg/m
2. Status Gizi normal : IMT 18,5 25,0 kg/m
3. Status Gizi Lebih : IMT 25,1 kg/m
IMT
Indeks Masa Tubuh, yang dimaksud dengan indeks
masa tubuh pada peneltian ini adalah hasil
perhitungan berat badan (BB) dalam kilogram (kg)
berbanding tinggi badan (TB) dalam meter kuadrat
(m2) dan ditulis dalam case report.

Berat Badan

yang dimaksud dengan berat badan pada


penelitian ini adalah hasil pengukuran berat
badan yang diukur menggunakan timbangan
dan ditulis dalam case report.
Tinggi Badan
yang dimakasud dengan tinggi badan pada
penelitian ini adalah hasil pengukuran tinggi
badan yang diukur menggunakan alat microtoice
dan ditulis dalam case report.
E. Durasi DM
Yang dimaksud lama DM adalah lamanya subyek
menderita DM sejak awal pertama kali didiagnosis
terkena DM oleh dokter sampai saat dilakukan
penelitian, dihitung dalam satuan tahun.
1. < 5 tahun
2. 5 tahun
F. Kadar Glukosa darah Sewaktu
Yang dimaksud GDS adalah hasil pemeriksaan
sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu
makan terakhir yang diperoleh dari hasil pemeriksaan
laboratorium dari catatan dokter di poliklinik mengenai
riwayat penyakit.
1. Glukosa Darah sewaktu Berisiko : 200mg/dl
2. Glukosa Darah sewaktu tidak berisiko :< 200mg/dl
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif kategorik dengan
menggunakan data sekunder yang berupa catatan medis
penderita neuropati diabetik yang dirawat di bagian saraf
RSUD Undata Palu.
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu :
Januari sampai 27 Oktober 2016.

Tempat :
Penelitian dilakukan di Ruang poliklinik saraf RSUD
Undata Palu
POPULASI PENELITIAN
Populasi penelitian
Populasi penelitian yaitu semua penderita yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu dengan
diagnosis neuropati diabetik.
Subjek penelitian
Subjek penelitian yaitu 47 penderita yang
dirawat di bagian Saraf di RSUD Undata yang
memenuhi kriteria Penelitian.
KRITERIA INKLUSI
1) Semua pasien neuropati diabetik yang dirawat di
bagian saraf RSUD Undata Palu
2) Perempuan atau laki-laki
3) Lebih dari 17 tahun
4) Variabel penelitian terdapat pada medical record
1) Post Trauma
2) Variabel yang di teliti tidak terdapat pada status pasien (medical
record)
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Melihat data subyek pada rekam medik
yang menderita neuropati diabetik pada
januari oktober tahun 2016
Jumlah Sampel

n = 87
1+ 87 (0,10)2
Total sampel yaitu 47
Prosedur Penelitian
Penderita
Neuropati Diabetik

Didapatkan dari medical record


Memenuhi Kriteria
Penelitian
Subyek Penelitian

Pengambilan Data
usia, jenis kelamin, status gizi
(berat badan, tinggi badan),
durasi DM, kadar GDS.

Pengumpulan Data

Analisa Data

Penulisan Hasil

Penyajian Hasil
Pengolahan data

SPSS Statistics
17
Analisa data

Variabel :
Jenis Kelamin, Usia, Status Gizi, Durasi Deskriptif Numerik
. DM, Kadar Glukosa Darah Sewaktu
dan Kategorik
Tabel 5. Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Karakteristik
Demografi.
No Demografi Frekuensi Presentase%
1. Usia
1. Remaja Akhir 17-25 tahun 0 0
2. Dewasa 26 45 tahun 2 4,3
3. Lansia 46 64 tahun 32 68,1
4. Manula 65 tahun 13 27,7

Total 47 100
n Usia
Minimum 47 42
Maximum 47 77
Mean (std deviasi) 47 58.48(8.90)
Median 47 57.00
2. Jenis Kelamin
1. Laki-laki 22 46,8
2. Perempuan 25 53,2

Total 47 100
Status Gizi
70.00% 66%

60.00%

50.00%

40.00%

29.80%
30.00%

20.00%

10.00%
4.30%

0.00%
Status Gizi Kurang Status Gizi Normal Status Gizi Lebih

Gambar 1. Distribusi Status Gizi Penderita Neuropati Diabetik


Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Noval (2015) bahwa penderita neuropati
diabetik lebih banyak ditemukan pada status gizi normal yaitu 65 orang (76,5%)
dan lebih sedikit pada status gizi lebih yaitu 20 orang (23,5%).
Durasi Lamanya DM

< 5 tahun 5 tahun


22 (46,8%) 25 (53,2%)

> 5 Tahun < 5 Tahun

Gambar 2. Distribusi Durasi Lamanya DM Penderita Neuropati


Diabetik
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putra, 2011 bahwa pada pasien dengan
durasi DM lebih dari 5 tahun terdapat 55 orang (65,7%) yang mengalami neuropati
diabetik.
Kadar GDS

< 200 mg/dl


21 (44,7%)

200mg/dl
26 (55,3%)

Beresiko Tidak Beresiko

Gambar 3. Distribusi Kadar GDS Penderita Neuropati Diabetik


Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Al washali et al (2014) bahwa 61%
penderita neuropati diabetik memiliki kadar glukosa darah yang beresiko.
Berdasarkan hasil penelitian dari 47 pasien penderita neuropati diabetik di Bagian Saraf RSUD.
Undata Palu tahun 2016 tentang karakteristik penderita neuropati diabetik yang dirawat di Bagian
saraf RSUD. Undata palu, kesimpulannya sebagai berikut:

1. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak pada jenis kelamin perempuan.

2. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada kelompok usia masa lansia 46
65 tahun.

3. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada status gizi normal.

4. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada durasi DM 5 tahun.

5. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada kadar GDS berisiko.
1. Untuk penderita neuropati diabetik agar tetap menjaga status gizi normal.

2. Untuk penderita neuropati diabetik agar lebih rutin mengontrol kadar gula darah
dan tetap menjaga kadar gula darah dalam batasan normal.

3. Bagi tempat pelayanan kesehatan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi


terjadinya neuropati diabetik agar dapat melakukan penyuluhan kepada masyrakat
untuk sadar terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian neuropati diabetik.

Anda mungkin juga menyukai