Pembimbing
1. dr. Jenny Sampe, Sp.S., M.Kes
2. dr. Wijoyo Halim, Sp.S., M.Kes
Latar Belakang
Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan hiperglikemi kronis serta kelainan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduanya.
Neuropati diabetik merupakan komplikasi tertinggi dari DM.
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi
saraf penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain gejala diabetes
melitus, (setelah dilakukan eksekusi penyebab lainnya).
1. ADA, 2014
2. Ozougwu JC et al, 2013
4. Dorsey RR, 2009
Gambar 1. Prevalensi Diabetes Melitus di
Dunia
Dunia
29.10%
27.60%
25.20%
22.50% 23%
20.10%
8.30%
WHO, 2014
Gambar 2. Prevalensi Diabetes Melitus di
Indonesia
KEMENKES, 2013
2.60%
2.50%
2.40%
2.30%
1.60%
KEMENKES, 2013
Gambar 3. Prevalensi Neuropati Diabetik di
Dunia
83.50%
60%
Amerika Italia
92
90 89
88 87
86
84
82
2013 2014 2015
Tujuan Umum
Mengetahui Karakteristik Penderita neuropati
diabetik yang dirawat di bagian Saraf RSUD
Undata Palu.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari - oktober
tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin.
2. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari oktober
tahun 2016 berdasarkan usia.
3. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari - oktober
tahun 2016 berdasarkan status gizi.
4. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari - oktober
tahun 2016 berdasarkan lamanya menderita DM.
5. Untuk mengetahui distribusi penderita neuropati diabetik yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu januari oktober
tahun 2016 berdasarkan kadar glukosa darah sewaktu.
KERANGKA TEORI
Kerangka Konsep
Usia
Jenis kelamin
Status Gizi
NEUROPATI
DIABETIK Durasi DM
Kadar GDS
A. Penderita neuropati diabetik
Yang dimaksud dengan penderita neuropati
diabetik pada penelitian ini adalah pasien yang telah di
diagnosis diabetes dengan neuropati oleh dokter
spesialis saraf di bagian neurologi RSUD. Undata Palu
yang memasuki kriteria inklusif dan tidak memiliki
kriteria eksklusif.
B. Jenis Kelamin
Jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan
perempuan. Data diperoleh dari status rekam medik
kemudian ditulis pada digit 1 di nomor kode responden
pada kuesioner dan case report. Kriteria objektif :
1. Laki-laki ( memiliki jakun)
2. Perempuan ( tidak memilki Jakun)
C. Usia
Usia adalah masa hidup penderita mulai dari
lahir sampai dilakukannya penelitian yang dihitung
berdasarkan tahun kelahiran diperoleh dari status
rekam medik kemudian ditulis pada digit 2 di nomor
kode responden pada kuesioner dan case report.
Kriteria objektif :
1. Masa remaja Akhir : 17 25 tahun
2. Masa Dewasa : 26 - 45 tahun
3. Masa Lansia : 46 - 64 tahun
4. Masa Manula : 65 tahun
D. Status Gizi
Yang dimaksud dengan status gizi adalah keadaan
status gizi yang diukur berdasarkan IMT pasien. IMT
adalah salah satu cara untuk penentuan status gizi yang
diukur dengan membagi berat badan (Kg) dengan tinggi
badan kuadrat (m2).
Kriteria objektif adalah :
1. Status Gizi kurang : IMT < 17,0 18,4 kg/m
2. Status Gizi normal : IMT 18,5 25,0 kg/m
3. Status Gizi Lebih : IMT 25,1 kg/m
IMT
Indeks Masa Tubuh, yang dimaksud dengan indeks
masa tubuh pada peneltian ini adalah hasil
perhitungan berat badan (BB) dalam kilogram (kg)
berbanding tinggi badan (TB) dalam meter kuadrat
(m2) dan ditulis dalam case report.
Berat Badan
Waktu :
Januari sampai 27 Oktober 2016.
Tempat :
Penelitian dilakukan di Ruang poliklinik saraf RSUD
Undata Palu
POPULASI PENELITIAN
Populasi penelitian
Populasi penelitian yaitu semua penderita yang
dirawat di bagian Saraf RSUD Undata Palu dengan
diagnosis neuropati diabetik.
Subjek penelitian
Subjek penelitian yaitu 47 penderita yang
dirawat di bagian Saraf di RSUD Undata yang
memenuhi kriteria Penelitian.
KRITERIA INKLUSI
1) Semua pasien neuropati diabetik yang dirawat di
bagian saraf RSUD Undata Palu
2) Perempuan atau laki-laki
3) Lebih dari 17 tahun
4) Variabel penelitian terdapat pada medical record
1) Post Trauma
2) Variabel yang di teliti tidak terdapat pada status pasien (medical
record)
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Melihat data subyek pada rekam medik
yang menderita neuropati diabetik pada
januari oktober tahun 2016
Jumlah Sampel
n = 87
1+ 87 (0,10)2
Total sampel yaitu 47
Prosedur Penelitian
Penderita
Neuropati Diabetik
Pengambilan Data
usia, jenis kelamin, status gizi
(berat badan, tinggi badan),
durasi DM, kadar GDS.
Pengumpulan Data
Analisa Data
Penulisan Hasil
Penyajian Hasil
Pengolahan data
SPSS Statistics
17
Analisa data
Variabel :
Jenis Kelamin, Usia, Status Gizi, Durasi Deskriptif Numerik
. DM, Kadar Glukosa Darah Sewaktu
dan Kategorik
Tabel 5. Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Karakteristik
Demografi.
No Demografi Frekuensi Presentase%
1. Usia
1. Remaja Akhir 17-25 tahun 0 0
2. Dewasa 26 45 tahun 2 4,3
3. Lansia 46 64 tahun 32 68,1
4. Manula 65 tahun 13 27,7
Total 47 100
n Usia
Minimum 47 42
Maximum 47 77
Mean (std deviasi) 47 58.48(8.90)
Median 47 57.00
2. Jenis Kelamin
1. Laki-laki 22 46,8
2. Perempuan 25 53,2
Total 47 100
Status Gizi
70.00% 66%
60.00%
50.00%
40.00%
29.80%
30.00%
20.00%
10.00%
4.30%
0.00%
Status Gizi Kurang Status Gizi Normal Status Gizi Lebih
200mg/dl
26 (55,3%)
2. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada kelompok usia masa lansia 46
65 tahun.
3. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada status gizi normal.
5. Distribusi penderita neuropati diabetik terbanyak ditemukan pada kadar GDS berisiko.
1. Untuk penderita neuropati diabetik agar tetap menjaga status gizi normal.
2. Untuk penderita neuropati diabetik agar lebih rutin mengontrol kadar gula darah
dan tetap menjaga kadar gula darah dalam batasan normal.