Upper respiratory
Lower respiratory
Fig 24-1
Respiratory Tract
Upper Respiratory Lower Respiratory
Tract Tract
Nose Trakea
Nostrils
Paru
Nasal Cavity
Bronchi
Mouth
Bronchiolus
Faring
Laring Alveoli
Saluran Pernapasan
Merupakan saluran
panjang otot polosyang
tidak sempurna, dengan
orifisium depan ke kavum
nasi, mulut dan laring
sehingga terdapat :
nasofaring, orofaring dan
laringofaring
Lanjutan
Lapisan otot terdiri atas:
M.konstriktor faringeus superior
M.konstriktor faningeus media
M.konstriktor faringeus inferior
Persarafan :
Motoris : cabang faringeal dari n.vagus
Sensoris : n.glosofaringeus
Laring
Komponen yang teraba :
os. Hioid, setinggi C3
Kartilago tiroid, setinggi C4 dan C5
Kartilago krikoid, setinggi C6
Komponen lain :
Kartilago aritenoid Artikulasio krikotiroidea
Epiglotis Resesus piriformis
Lig.tiroihioideum laterale Tunika mukosa
Konus elastikus Plika vestibularis
(lig.krikotiroideum)
Otot-otot intrinsik laring :
M. krikotiroideus
M. tiroaritenoideus
M. krikoartitenoideus posterior
M. krikoaritenoideus lateralis
Mm. interaritenoideus dan ariepiglotikus
Persarafan
Motoris n.laringeus rekuren, kecali m.krikotiroideus
yang dipersarafi o/ ramus eksternus n.laringeus
superior
Sensoris ramus internus n.laringeus superior dan
n.laringeus rekuren
Trakea
= batang tenggorokan, 9 cm. Tersusun atas 16-20
cincin tulang rawan, berjalan dari laring sampai
vertebra thorakalis 5 dan bercabang menjadi dua
bronkhus
Bronkus
Bronkus kanan : lebih pendek dan lebih lebar dari yang
kiri; sedikit lebih tinggi dari a.pulmonalis dan
mengeluarkan cabang bronkus lobus atas; cabang
kedua (lobus bawah) timbul setelah cabang utama lewat
di bawah arteri, lobus tengah keluar dari b.lobus bawah
Bronkus kiri : lebih panjang dan langsing, berjalan
dibawah a.pulmonalis sebelum dibelah jadi bbrp cabang
yang berjalan ke lobus atas dan bawah
A. PUMONALIS
V. Pulmonalis
Rongga Dada
Terdiri atas tulang dan tulang rawan
Batas :
Sternum dan tulang rawan iga-iga depan
12 ruas tulang punggung
Iga-iga beserta otot interkostal di
samping
Diafragma di bawah
Dasar leher
Isi : Kanan terisi penuh dengan paru-paru
dan pembungkus pleura
Mediastinum adalah ruang antara kedua
paru, isinya jantung dan pemb.darah besar,
esofagus, duktus torasika, aorta desenden
dan vena kava superior, saraf vagus dan
frenikus dan sejumlah besar kelenjar limfe
Paru-paru
Merupakan alat pernapasan utama
Berbentuk kerucut, pangkal paru (apex) diatas
diafragma, permukaan luar menyentuh iga, dan
bagian belakang menyentuh tulang belakang dan
sisi depan menyentuh jantung
Terdiri atas beberapa belahan (lobus). Kanan 3
lobus, kiri 2 lobus
Jaringannya elastik, berpori dan seperti spons. Di
dalam air akan mengapung karena ada udara di
dalamnya
Pasokan darah paru
A.bronkialis cabang dari aorta torakalis
descendens, berhubungan dengan v.pulmonalis
mengalirkan darah ke v.azygos dan v.hemiazigos.
Alveoli mendapat darah deoksidgenasi dari
cabang-cabanag terminal a.pulmonalis dan darah
yang teroksigenasi mengalir kembali melalui
cabang-cabanag v.pulmonalis. Dua v.pulmonalis
mengalirkan darah kembali dari tiap paru ke
atrium kiri jantung
Pleura
Terdiri dari dua lapisan :
visceralis (melekat pada paru) dan
parietalis (membatasi aspek
terdalam dinding dada, diafragma,
sisi perikardium dan mediastinum)
Kedua rongga tidak
berhubungan
Mengandung sedikit cairan
pleura yang berfungsi sebagai
pelumas untuk mengurangi
friksi antar kedua paru
Parietalis sensitif terhadap
nyeri dan perabaan
(n.interkostalis, n.frenikus)
Visceralis hanya sensistif
terhadap regangan
Otot-otot pernapasan
Otot Inspirasi : diafragma, m. intercostal eksterna, m.
sternokleido-mastoideus, m. skalenus, m. serratus
anterior, m. pectoralis mayor
Otot ekspirasi : m. intercostal interna, dan
m. abdominalis (m. rectus, m. obliquus, m.
transversus abdominis)
Fisiologi Pernapasan
Tujuan : untuk menyediakan O2 bagi seluruh
jaringan tubuh dan membuang CO2 ke atmosfir
Fungsi :
1. Ventilasi paru : masuk keluarnya udara dari
atmosfir ke alveoli paru.
2. Difusi : pertukaran O2 & CO2 antara darah &
alveoli
3. Perfusi : transpor 02 & CO2 dalam darah & cairan
tubuh ke dan dari sel
4. Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain pernapasan
Respiratory System Function
Upper respiratory
Lower respiratory
Fig 24-1
A. PUMONALIS
V. Pulmonalis
Mekanika Pernapasan
Paru-paru dapat dikembang-kempiskan melalui
2 cara :
1. Diafragma bergerak turun naik untuk
memperbesar atau memperkecil rongga
dada (diameter vertikal)
2. Naik dan turunnya tulang rusuk untuk
memperbesar atau memperkecil diameter
antero-posterior
Otot Pernapasan
Faktor lain :
Gerakan badan yang kuat
Emosi, rasa sakit atau takut
Impuls aferen dari kulit
Pengendalian secara sadar
Gerakan Pernapasan
Inspirasi Ekspirasi
Proses aktif kerja otot Proses pasif
Kontraksi diafragma Udara dipaksa keluar oleh
meuaskan rongga dada pengendoran otot dan
secara vertikal karena paru-paru
Penaikan iga dan sternum mengempis kembali
Paru-paru mengembang
untuk mengisi ruang yang
membesar
Udara ditarik masuk ke
dalam saluran udara
Transport Oksigen
O2 CO2
Alveoli Alveoli
Jantung Trakhea