Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK BUDIDAYA

IKAN KERAPU BEBEK


Kerapu bebek atau kerapu tikus (Chromileptes altivelis) adalah
jenis ikan dari keluarga Serranidae yang ditemukan di Australia,
Cina, Guam, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Kenya,
Malaysia, Kaledonia Baru, Kepulauan Mariana Utara, Papua
Niugini, Filipina, Pulau Pitcairn, Singapura, Taiwan, Thailand,
Vietnam dan mungkin di Mozambique dan di Vanuatu. Habitat
alaminya adalah karang laguna pantai. Kerapu bebek sering
dipelihara dalam aquarium laut. Ikan ini harus dibeli dengan hati-
hati karena tumbuh pesat dan ukurannya bisa mencapai 50 cm.
Walau dijual saat baru berukuran beberapa cm, ikan ini harus
dipelihara dalam aquarium sebesar paling tidak 1 meter kubik.
Dia juga harus dipelihara bersama ikan kecil yang akan menjadi
pakannya. Bila dipelihara dengan syarat-syarat yang benar, ikan
ini cukup bertahan dan bisa hidup lama.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Serranidae
Genus: Chromileptes
Spesies: C. altivelis
Nama binomial
Chromileptes altivelis
Penyebaran dan Habitat
Ikan kerapu tersebar luas dari wilayah Asia Pasifik
termasuk Laut Merah, tetapi lebih terkenal dari teluk
Persi, Hawai, atau Polinesia dan hampir seluruh perairan
pulau tropis Hindia dan Samudera Pasifik Barat dari
Pantai Timur Afrika sampai dengan Mozambika. Di
Indonesia ikan kerapu bebek banyak didapati di daerah
perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru dan
Ambon dengan salah satu indikator adanya kerapu di
daerah berkarang . Kerapu berkembang baik pada
terumbu karang hidup maupun mati atau perairan
karang berdebu dan tide pools
Siklus Reproduksi
Kerapu bebek bersifat hermaprodit protogini, yaitu pada
perkembangan mencapai dewasa (matang gonad) berjenis
kelamin betina dan akan berubah menjadi jantan apabila
tumbuh menjadi lebih besar atau bertambah tua umurnya,
fenomena ini berkaitan erat dengan aktivitas pemijahan, umur,
indeks kelamin, dan ukuran. Kerapu matang gonad pada
ukuran panjang 38 cm .Umumnya kerapu bersifat soliter
tetapi pada saat akan memijah akan bergerombol musim
pemijahan ikan kerapu terjadi pada Bulan Juni September
dan Nopember Februari terutama pada perairan kepulauan
Riau, Karimun, Jawa dan Irian Jaya. Berdasarkan perilaku
makannya ikan kerapu menempati struktur tropik teratas
dalam piramida rantai makanan salah satu sifat buruk dari
ikan kerapu adalah sifat kanibal tapi pada kerapu bebek sifat
kanibalis tidak seburuk pada kerapu macan dan kerapu
lumpur ( Tampubulon dan Mulyadi, 1989).
Proses budidaya ikan kerapu:
1. Persiapan Bak Pendederan
2. Pemilihan lokasi
3. Persiapan sarana pemeliharaan
4. Penebaran benih
5. Pengelolaan pakan
6. Pengamatan pertumbuhan
7. Pemberian obat
8. Panen
TEKNIK dan PROSES BUDIDAYA IKAN
KERAPU BEBEK
Teknik Pendederan Kerapu Bebek secara umum

Kerapu bebek, ukuran panjang rata-rata 5-6 cm


dipelihara dalam bak fiber kapasitas 2 ton dengan
kepadatan 500 ekor/bak, sampai mencapai ukuran 25
30 gram. Pakan yang digunakan adalah pellet
komersial dengan penambahan probiotik 1 mg / kg
pakan untuk perlakuan (A); 2 mg/kg pakan (B); 3 mg/kg
pakan (C) dan kontrol ( tanpa penambahan
probiotik) dengan tanpa ulangan. Pakan diberikan 3 4
kali sehari secara ad libitum (sampai kenyang). Pakan
yang terkonsumsi dicatat setiap harinya untuk
mengetahui FCR pada akhir masa pemeliharaan. Untuk
meningkatkan daya tubuh ikan, selama
pemeliharaan diberikan vitamin C dengan dosis 2
gram/kg pakan dan multivitamin 3 gram/kg pakan,
seminggu sekali
Persyaratan lokasi yang ideal
Baku Mutu
No. Parameter Nilai (SNI 01-6488.4-
2000)

1. Suhu ( C) 27-31 26-32

2. Salinitas (ppt) 29-31 31-34

3. pH 7-8,1 7-8,5

4. DO (ppm) 5-8 >5

5. Kecepatan Arus 20-30 20-25


(cm/detik)

6. Kecerahan (m) 2-3 >3


Persiapan Sarana Pemeliharaan
Berat ikan Ukuran jaring Ukuran mata Jumlah Periode
(g) (m) jaring benang (bulan)
(inc)

4-10 2x2x2 0.5 8-10 1

10-50 3 x 3 x 2.5 0.75 10-12 3

50-150 4x4x3 1 12-14 3-4

150-500 4x4x3 1.5 16-20 9-10

> 500 4x4x3 2 20-24 ---


Penebaran Benih
Benih Kerapu Bebek bebek dengan padat tebar per
waring adalah 100 200 ekor melihat ukuran dari
karamba. Benih yang datang siap tebar langsung
diadaptasikan di atas KJA. Dalam penebaran benih
adaptasi dilakukan sebagai berikut :
1. Membuka box/styrofoam di tempat yang agak gelap
agar ikan tidak terkejut.
2. Meletakkan kantong ikan yang belum terbuka
terendam dalam air pada lokasi pemeliharaan selama 10
20 menit agar suhu di dalam kantong dan di luar menjadi
sama.
3. Melepaskan ikan melalui bukaan kantong plastik dan
ditampung di box semula.
4. Aliri box/styrofoam dengan air sebanyak 200 300 %.
5. Ikan siap ditebar ke dalam wadah pemeliharaan .
Kepadatan tebar yang disarankan
untuk kerapu bebek

Berat ikan (g) Kepadatan ikan (ekor/m3)

5 - 10 150 - 200

10 - 50 80 - 100

50 - 150 30 - 40

150 - 500 15 - 20
Pengelolaan Pakan
Pakan yang digunakan adalah dari jenis ikan rucah dan
pakan buatan. Pakan dipotong kecil-kecil sesuai dengan
bukaan mulut benih dengan jumlah potongan yang
dikonversikan dengan jumlah ikan. Beberapa hal yang
penting dalam penanganan pakan adalah :
1. Pakan ikan rucah harus dalam keadaan segar
2. Sisa potongan pakan harus segera dibekukan ke
dalam freezer
3. Pakan yang beku harus dicairkan terlebih dahulu
secara benar sebelum diberikan pada ikan.
4. Pellet tidak boleh disimpan lebih dari 3 bulan
5. Pellet yang sudah berubah bau dan warna sebaiknya
tidak diberikan pada ikan.
Metode pakan ikan rucah pada
ikan kerapu bebek
Rata-rata pakan per Frekuensi pemberian
Ukuran ikan
hari* pakan
(g)
(%) (kali)

5 - 10 15 20 3-4

10 - 50 10 15 2-3

50 - 150 8 10 1-2

150 - 300 68 1

300 - 600 46 1
Pengamatan Pertumbuhan

Untuk mengetahui pertumbuhan ikan dilakukan


pengukuran dan sampling setiap satu bulan sekali.
Disamping itu, untuk pengamatan pertumbuhan ikan
juga perlu melakukan monitoring kondisi ikan yang
berguna untuk mencegah timbulnya penyakit dan
penyakit dapat ditanggulangi secara dini sebelum
parah. Untuk memastikan bahwa ikan sehat,
pengawasan dan monitoring sangat penting
dilakukan. Pengawasan dan monitoring yang
dilakukan meliputi pengawasan pakan dan
lingkungannya serta membuat perhitungan yang baik
tentang ukuran ikan, model kematian, perlakuan yang
diberikan.
Faktor Kegagalan
Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang biasa timbul disebabkan
oleh jeleknya mutu bibit, selain itu adanya keadaan
perairan yang kurang memadai seperti dekatnya dengan
kawasan industri, jalur pelayaran kapal laut, dll.
Bencana Alam
Adanya siklus badai yang terjadi dalam kurun waktu
satu tahun sekali, yang terjadi pada bulan Pebruari
Keamanan
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
pencurian terhadap kerapu di KJA, kita berlakukan jaga
malam dengan memperketat dan menambah jumlah orang
yang jaga malam pada saat ikan mulai menginjak usia
konsumsi.
Antibiotik yang digunakan pada
budidaya kerapu di KJA

Antibiotik Kegunaan

Ampicillin Pengendalian berbagai bakteri secara


oral, VNN

Oxolinic acid Pengendalian bakteri gram-negatif

Erythromycin Pengendalian bakteri gram-positif

Prefuran (nifurpirinol) Pengendalian bakteri eksternal melalui


perendaman
PANEN
Kerapu bebek mulai siap dipanen setelah
mencapai ukuran berat 500 g. jika ukuran berat
kurang adari 500 g mempunyai harga yang sangat
rendah. Sebelum panen pemilihan harus
dilakukan untuk memilih kualitas ikan. Jika
terjadi kematian selama transportasi setelah panen
itu berarti selama pemeliharaan ikan kekurangan
nutrisi. Sebelum panen ikan harus dipuasakan
selama 1-2 hari untuk mencegah terjadinya rusak
kerusakan kualitas air akibat muntah dan ekskresi
yang dikeluarkan.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai