Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN FOME

DOKTER INTERNSIP
Upaya Kesehatan penyakit tidak menular

Oleh:
dr. PUTRA AGUNG BUDI PERKASA
Pembimbing :
dr. H. EDWIN SUPRAYOGI, M.Kes
dr. SULISTIA ROSSA

PUSKESMAS GAMBOK
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIJUNJUNG
2016/2017
Latar Belakang

Seiring dengan perubahan waktu, terjadi inovasi dalam dunia


kedokteran di Indonesia. Awalnya,sejak tahun 1970an,
kurikulum pendidikan dokter berorientasi pada masyarakat
atau dikenal dengan COME (Community Oriented Medical
Education).
Tujuan

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk


meningkatkan status kesehatan masyarakat. Indikasi
status kesehatan masyakat dapat dilihat dari Angka
Kematian Ibu, Kasus Penyakit Menular dan tidak
menular serta Kasus Gizi Buruk. Diharapkan dengan
dilakukannya Kedokteran Berorientasi Keluarga secara
berkesinambungan tingkat kesehatan masyarakat
meningkat.
.
Manfaat

Bagi Dinas Kesehatan


Terbantunya Dinas Kesehatan dalam mengenal dan
mencari solusi masalah kesehatan masyarakat
Dapat membantu Dinkes setempat dalam
mempercepat pembangunan kesehatan
Bagi Masyarakat
Terbantunya masyarakat dalam upaya mencari
solusi masalah kesehatan yang dihadapinya
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
setempat
LAPORAN KEGIATAN FOME

Berkas Keluarga Binaan


Nama Dokter : dr. Putra Agung Budi Perkasa
Pembimbing : dr. Sulistia Rossa

Data Demografi Keluarga


Kepala Keluarga : Safrizal
Alamat :Tanggalo
Tabel Anggota keluarga
No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Ket
dalam dalam pembinaan
keluarga

1. Safrizal Kepala Laki-laki 40 Sd Pendulang - Serumah/pasien


keluarga emas

2. Hildayanti Istri Perempuan 35 Sd Buruh tani - Serumah/pasien

3. Wini Ilmiati Anak Perempuan 10 Sd siswa - Serumah/pasien

4. Bima Sastra Anak laki laki 7 Sd siswa - Serumah/pasien


Andika
Tabel Anggota keluarga yang tinggal serumah atau
yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga

No Nama Keduduka Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Ket


n dalam dalam
keluarga pembinaan

1. Safrizal Kepala Laki-laki 40 Sd Pendulang - Serumah/pasi


keluarga emas en

2. Hildayanti Istri Perempuan 35 Sd Buruh tani - Serumah/pasi


en

3. Wini Ilmiati Anak Perempuan 10 Sd siswa - Serumah/pasi


en

4. Bima Sastra Anak laki laki 7 Sd siswa - Serumah/pasi


Andika en
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Hildayanti
Umur : 35 tahun
Pekerjaan: buruh tani

Keluhan Utama
bintil-bintil di tangan, kaki dan selangkangan yang gatal dan tidak
sembuh-sembuh
Riwayat Penyakit sekarang
Awalnya pasien merasakan gatal-gatal pada daerah sela jari tangan yang
mulai dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Rasa gatal kemudian berpindah ke sela jari
kaki dan selangkangan. Pasien sudah berobat ke bidan dan toko obat dan diberi salaf
namun gatal-gatal tersebut hanya hilang sementara. Sebelumnya juga pasien sudah
mencoba berbagai macam obat-obatan tradisional namun tidak ada perbaikan.
Setelah 2 minggu merasakan gatal-gatal, suami pasien dan anak-anaknya juga
mengalami hal yang sama. Rasa gatal terutama pada menjelang senja. Pasien sehari-
hari bekerja sebagai pencari kayu dan buruh tani. Rumah pasien merupakan rumah
sederhana yang dibangun diatas pondasi beton dengan berdindingkan kayu dan atap
seng. Terdapat 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 dapur. Suasana rumah
lembab dan temaram.
Riwayat Penyakit Dahulu -

Riwayat Penyakit Keluarga


-Safrizal : scabies
-Wini (anak) : scabies
-Bima (anak): scabies
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Tanda Vital
TD : 110/90 Suhu : 36.8
Nadi :70 x/menit Pernafasan : 17 x/ menit
TB BB
Kepala : Dalam Batas Normal
Leher : KGB Tidak Teraba, Tiroid tidak teraba
Paru : Vesikular, rhongki dan wheezing tidak ada
Jantung : Bunyi Jantung 1-2 regular, mur mur dan gallop
tidak ada
Abdomen : Supel, nyeri tekan (+)
Ekstremitas : akral hangat, edema tidak ada, kekuatan motoric 5,
terdapat bintil-bintil kemerahan yang terasa sangat gatal.
Sosial Ekonomi
Pasien sehari-hari bekerja sebagai pencari kayu di hutan untuk dijual dan untuk di
pakai sendiri. Terkadang pasen bekerja sebagai buruh lepas penggarap sawah dan
ladang milik orang lain. Suami pasien bekerja sebagai pendulang emas di tambang
emas sungai kuantan dan berpenghasilan tidak tetap.
Pasien merasa terganggu dengan penyakitnya tersebut dan merasa terganggu dalam
melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Pasien juga merasa kesulitan dengan anak-
anaknya yang rewel karena juga menderita penyakit yang sama.

Status Gizi
Pasien tergolong gizi kurang karena penghasilan pas-pasan sehingga makan seringkali
tidak teratur.
Keadaan Lingkungan
Pasien tinggal di perkampungan tradisional , Ventiasi kurang karena jendela rumah
lebih sering ditutup daripada dibuka. Rumah terdiri dari 1 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Kamar tidur dilengkapi dengan kelambu besar
yang berguna untuk menangkal nyamuk namun ruangan ini terkesan lembab karena
jendela kamar jarang dibuka. Kebersihan kamar kurang. Kebersihan dapur cukup
baik. Kebersihan lingkungan disekitar rumah cukup baik.
DIAGNOSA

SCABIES
Genogram keluarga
1. Tn. Safrizal
2. Ny. Hildayanti
3. Wini
4. Bima
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Faktor pelayanan kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan Pembina


untuk faktor pelayanan
kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan yang Pustu durian gadang Pasien sangat jarang untuk
digunakan oleh keluarga pergi berobat dan hanya
mencari pengobatan jika tidak
bisa lagi diatasi sendiri dengan
Cara pelayanan pusat pelayanan Sepeda motor
obat-obat tradisional. Pasien
kesehatan tersebut sekeluarga tidak memiliki
jaminan kesehatan. Lokasi
Kualitas pelayanan kesehatan baik tempat tinggal pasien yang
tersebut dirasakan cukup jauh dengan pustu
durian gadang menjadi salah
satu alasan jarang berobat.
Kepemilikan rumah : milik sendiri

Daerah perumahan : tidak bersih

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan Pembina untuk Lingkungan Tempat Tinggal

Luas rumah: 10 x 5 m2 Tempat tinggal keluarga ini kurang layak karena selain
kebersihan dan kerapian baik di dalam rumah maupun lingkungan
kurang terjaga. Suasana kamar tidur terkesan lembab. Seprei dan
Jumlah orang dalam satu rumah: 4 orang
kelambu jarang dicuci.

Luas halaman rumah: 10x7 m2

Rumah tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari semen

Lingkungan Dinding rumah semi permanen, terbuat dari sebagian kayu dan sebagian tembok

tempat
tinggal
Penerangan di dalam rumah

-jendela

-Listrik

Ventilasi

Kelembaban rumah: lembab

Kebersihan di dalam rumah kurang terjaga dengan baik

Tata letak barang dalam rumah kurang rapi


Latar Belakang Keluarga
Keluarga ini merupakan keluarga dengan sosial
ekonomi tidak mampu
Keadaan Rumah
Rumah os Berukuran kira-kira 10 x 5 m2 dan dihuni
oleh 4 orang dengan 1 kamar. Luas halaman kira-kira
10x7 m2, tidak bertingkat, lantai terbuat dari semen,
berdinding kayu, langit-langit 2,5m, dan terdapat kamar
mandi di belakang rumah.
Pelayanan Kesehatan Keluarga

Pasien sangat jarang untuk pergi berobat


dan hanya mencari pengobatan jika tidak
bisa lagi diatasi sendiri dengan obat-obat
tradisional. Pasien sekeluarga tidak
memiliki jaminan kesehatan. Lokasi
tempat tinggal pasien yang cukup jauh
dengan pustu durian gadang menjadi
salah satu alasan jarang berobat.
Masalah Keluarga
No Bidang Masalah
1 Kesehatan - Rata-rata anggota kurang peduli
dengan kesehatan

- Jarak yang jauh menuju ke pukesmas

2 Gaya Hidup - Pola makan pasien dan keluarga yang


jauh dari diet sehat dan bersih
3 Lingkungan - Atap rumah yang terlalu rendah dan
tidak adanya jamban keluarga
4 Psiko-ekonomi social - Secara ekonomi pasien dan keluarga
termasuk keluarga yang cukup

- Pola pikir pasien dan keluarga yang


masih belum menyadari tentang
keadaan penyakitnya
Faktor internal dan eksternal yang
berhubungan dengan kesehatan
keluarga

Faktor Internal
Perilaku Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini sering
membiarkannya saja. Jika sakitnya bertambah parah, barulah mereka
berobat ke puskesmas..
Kebersihan dan kerapian rumah kurang terjaga, terlihat dari tata letak
barang dalam rumah.

Pola Hidup
Pola hidup keluarga ini yang kurang sehat.
Faktor Eksternal
Lingkungan
Rumah lembab
Pencahayaan lampu 18 watt
Sumber air dari penampungan mata air terlindung
Jumlah penghuni rumah ini 4 orang, dengan luas rumah 10x5 m2
Saluran pembuangan limbah rumah tangga keluarga ini hanya
menggunakan paralon pendek yang mengalir langsung ke sungai
Pelayanan kesehatan
Berdasarkan data yang diperoleh, pelayanan kesehatan primer di
pustu jika keluhan sakitnya terasa sudah cukup berat
Pasien belum pernah berobat ke puskesmas
Pasien tidak memiliki jaminan kesehatan
Health Promotion
Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan?
(Majalah, Koran, TV, internet, penyuluhan kesehatan dari
kader)
Tidak ada Upaya untuk menjelaskan ke anak-anak dan
keluarga yang lain

Spesific Protection
Bagaimana upaya perlindungan khusus terhadap penyakit?
imunisasi
keluarga ada mencuci tangan sebelum makan.
minum dengan menggunakan air yang telah dimasak.
Disability limitation
jika sakit makin parah keluarga ini baru datang ke puskesmas atau ke
dokter dan dirawat.

Rehabilitation
tidak ada upaya rehabilitasi khusus yang dilakukan keluarga setelah
sakit.
tabel upaya penyelesaian masalah
dalam keluarga
Masalah Anjuran
Kesehatan Scabies - penggunaan salep 2-4 pada bagian yang
sakit dan kulit disekitarnya untuk seluruh
keluarga
- merebus pakaian, kain, seprei, dan kelambu
1 kali seminggu selama pengobatan
- membuka jendela sehingga tercipta ventilasi
ruangan yang baik
- menjemur kasur dan bantal dibawah terik
matahari

Pusat Pelayanan Primer yang relatif jauh - Meningkatkan Program Perkesmas yang
dari tempat tinggal rutin untuk follow up pasien dan diikuti olah
seorang dokter dan beberapa paramedis

Gaya Hidup Kurangnya kesadaran untuk membersihkan diri 2 - Memberikan penyuluhan yang
kali sehari berkesinambungan khususnya tentang
Aktivitas Olahraga pasien dan keluarga penyakit scabies dan cara penularannya serta
tidak ada pengobatannya
Lingkungan -

Psiko-ekonomi-sosial Secara ekonomi pasien dan keluarga termasuk - Pola pikir pasien dapat diubah dengan
keluarga tidak mampu memberikan penjelasan (penyuluhan)
Pola pikir pasien dan keluarga yang masih tentang pentingnya kesehatan untuk
belum menyadari tentang keadaan menunjang kehidupan yang lebih sejahtera
penyakitnya
Pasien dan keluarga tidak punya jaminan - Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
kesehatan bagaimana cara mendapatkan jaminan
kesehatan (KIS) terutama untuk pasien-
pasien yang mempunyai penyakit kronik.
Kesimpulan
Dilihat dari masalah kesehatan yang
dihadapi Ny H, berkaitan dengan pola
hidup yang tidak sehat dan kurangnya
kesadaran untuk memeriksakan diri ke
tempat pelayanan kesehatan.
SARAN

Untuk keluarga:
Merubah lingkungan rumah menjadi lingkungan yang sehat.
Mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat sesuai dengan penyakit yang diderita
misalnya kurangi konsumsi karbohidrat , makanan dan minumana yang mengandung
gula

Untuk tenaga kesehatan :


Meningkatkan Program Perkesmas yang rutin untuk follow up pasien dan diikuti olah
seorang dokter dan beberapa paramedis
Memberikan penyuluhan yang berkesinambungan khususnya tentang Diabetes Melitus
pada pasien dan keluarga
Memberikan penyuluhan mengenai gaya hidup sehat Pola pikir pasien dapat diubah
dengan memberikan penjelasan (penyuluhan) tentang pentingnya kesehatan untuk
menunjang kehidupan yang lebih sejahtera
Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait bagaimana cara mendapatkan jaminan
kesehatan (KIS) terutama untuk pasien-pasien yang mempunyai penyakit kronik

Anda mungkin juga menyukai