OLEH :
HELDI JAFAR YANSARI
111 2016 2110
PEMBIMBING :
DR. HJ. SRIWATI PALAGUNA, SP.A, MARS
DEFINISI
Sinusitis adalah radang atau infeksi dari satu atau
lebih mukosa sinus paranasal.
Bila peradangan ini mengenai beberapa sinus
disebut multisinus, sedang bila mengenai semua
sinus paranasal disebut pansinusitis.
Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3
minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung
selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).
ANATOMI SINUS
Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi
menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis
frontal dan sinusitis sfenoid.
EPIDEMIOLOGI
Insiden terjadinya sinusitis meningkat seiring
dengan meningkatnya kasus asma, alergi, dan
penyakit traktus respiratorius lainnya.
Sinusitis lebih sering diderita oleh anak-anak dan
dewasa muda akibat rentannya usia ini dengan
infeksi Rhinovirus.
Perempuan lebih sering terkena sinusitis
dibandingkan laki-laki karena mereka lebih sering
kontak dengan anak kecil. Angka perbandingannya
20% perempuan disbanding 11.5% laki-laki.
Secara epidemiologi yang paling sering terkena
adalah sinus maksila, kemudian etmoidalis,
frontalis, dan sfenoidalis.
Yang paling sering ditemukan adalah sinusitis
maxilla dan sinusitis ethmoid, sedangkan sinusitis
frontal dan sinusitis sphenoid lebih jarang
ditemukan. Pada anak hanya sinus maxilla dan sinus
ethmoid yang berkembang sedangkan sinus frontal
dan sinus sphenoid mulai berkembang pada anak
berusia kurang lebih 8 tahun.
ETIOLOGI
Faktor internal seperti daya tahan tubuh yang
menurun akibat defisiensi gizi yang menyebabkan
tubuh rentan dijangkiti penyakit
Faktor eksternal seperti perubahan musim yang
ekstrim, terpapar lingkungan yang tinggi zat
kimiawi, debu, asap tembakau dan lain-lain.
Faktor-faktor lokal tertentu juga dapat menjadi
predisposisi penyakit sinusitis, berupa deformitas
rangka, alergi, gangguan geligi, benda asing dan
neoplasma.
Adapun agen etiologinya dapat berupa virus, bakteri
atau jamur
KLASIFIKASI
Berdasarkan beratnya penyakit, sinusitis dapat
dibagi menjadi ringan, sedang dan berat
berdasarkan total skor visual analogue scale (VAS)
(0-10cm):
- Ringan = VAS 0-3
- Sedang = VAS >3-7
- Berat = VAS >7-10
Berdasarkan durasi penyakit, sinusitis diklasifikasikan
menjadi:
Akut
< 12 minggu
Resolusi komplit gejala
Kronik
> 12 minggu
Tanpa resolusi gejala komplit
Termasuk rinosinusitis kronik eksaserbasi akut
Rinosinusitis kronik tanpa bedah sinus sebelumnya
terbagi menjadi subgrup yang didasarkan atas temuan
endoskopi, yaitu:
SINUSITIS AKUT
Untuk mendiagnosis :
2 faktor mayor
ATAU
SINUSITIS KRONIK
Menurut Kennedy
SINUSITIS KRONIK
DIAGNOSIS
Gejala subyektif :
o Gejala sistemik yaitu : demam dan rasa lesu
o Gejala lokal yaitu : hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau
dan mengalir ke nasofaring (postnasal drip), halitosis, sakit kepala
yang lebih berat pada pagihari, nyeri di daerahsinus yang terkena,
serta kadang nyeri alih ke tempat lain.
Gambaran Radiologis
Pemeriksaan radiologis untuk mendapatkan informasi dan
untuk mengevaluasi sinus paranasal adalah; pemeriksaan foto
kepala dengan berbagai posisi yang khas, pemeriksaan
tomogram dan pemeriksaan CT-Scan.
Gambaran Radiologi