Anda di halaman 1dari 31

Penapisan Terpenoid

Senyawa terpenoid
Senyawa terpenoid mrpk senyawa metabolit
sekunder: atom C dan H serta gugus fungsi lain spt
alkohol, aldehid dll.
Pada umumnya jumlah atom C mrpk kelipatan 5
(unit isopren) yang disambungkan dg berbagai cara
dan dg berbagai jenis penutupan cincin, derajat
ketidakjenuhan dan gugus fungsi. Tetapi kaidah yang
paling umum adalah kepala ke ekor.
Senyawa terpenoid ...
Terpenoid mencakup sejumah besar senyawa
tumbuhan
Menunjukkan secara biosintesis berasal dari senyawa
yang sama
Semua terpenoid berasal dari molekul isopren
CH2=C(CH3)-CH=CH2
Senyawa terpenoid dipisah menjadi beberapa
golongan
Terpenoid
Biosintesis terpenoid
Biosintesis asetil KoA melalui jalur asam mevalonat
Satu molekul isopentenil piropospat disambung
dengan satu molekul dimetilalil pirofosfat
membentuk geranil firofosfat (C10) yaitu senyawa
antara yang merupakan kunci pada pembentukan
monoterpen, kemudian geranil firofosfat disambung
lagi dengan isopentenil firofosfat sehinga terbentuk
farnesil firofosfat (C15), yaitu senyawa antara pada
sintesa seskuiterpen
Biosintesis
Golongan utama terpenoid tumbuhan
Jumlah Jumlah Golongan Jenis utama dan sumbernya
satuan karbon
isopren
1 C5 Isopren Dideteksi dalam daun Hamamelis japonica
2 C10 Monoterpenoid Monoterpen dalam minyak atsiri tumbuhan (
misalnya menthol dalam Mentha )
Monoterpen lakton ( misalnya nepetalakton)
tropolon ( dalam kayu Gymnospermae)
3 C15 Seskuiterpenoid Seskuiterpenoid dalam minyak atsiri
Seskuiterpenoid lakton ( terutama dalam
compositae)
Abisin (misalnya asam abisat)
4 C20 Diterpenoid Asam diterpen dalam damar tumbuhan
giberelin (misalnya asam giberela)
6 C30 Triterpenoid Sterol (misalnya sitosterol)
Triterpena (misalnya -amirin)
Saponin (misalnya yamogenin)
Glikosida jantung
8 C40 Tetraterpenoid Karetenoid (misalnya -karoten)
n Cn Poliisoprena Karet, misalnya dalam Hevca brasiliensis
Golongan utama
terpenoid
Sifat terpenoid
Umumnya larut dalam lemak
Terdapat di sitoplasma sel tumbuhan
Dapat mengatur pertumbuhan, misal :
seskuiterpenoid absisin dan diterpenoid yaitu
Giberelin
Diekstraksi dengan minyak bumi, eter, kloroform
Deteksi dengan asam sulfat dan dipanaskan
Fungsi terpenoid bagi
tumbuhan
Menghambat pertumbuhan pesaingnya
Insektisida
Penolak maupun penarik bagi herbivora
Phaseolus limensis yang diserang laba-laba merah
membentuk terpen yang menarik laba-laba itu
Monoterpen
Derivat geranil piropospat dan merupakan
komponen utama dari minyak atsiri
Terdiri dari dua unit isopren
Tersebar pada famili : Umbelliferae,
lauraceae, Labiatae, Myrtaceae, Pinaceae
dan Burseraceae
Monoterpen asiklik
Diterpen (C20)
Diterpenoid
Mempunyai TD tinggi sehingga jarang
ditemukan dalam minyak atsiri tumbuhan
Terdapat dalam : damar, gom, fraksi yang
punya TD tinggi dalam penyulingan minyak
atsiri
Tiga kelompok diterpen (diterpen damar,
diterpen racun/toksik) dan diterpen
giberellin
Umumnya ekstraksi dengan eter
dipekatkan dilarutkan alam benzen
kloroform dikromatografi dengan kolom
alumina dengan asam asetat 5%
Deteksi umum : H2SO4 pekat, KMnO4 0,2 %
Contoh diterpen
Contoh seskuiterpen
Tetraterpen (C40)
Politerpen (C5)n
Contoh:
Frahmen yang terikat dengan jalur sikimat
Ubikuinon dengan rantai samping C40-C50
Plastokuinon dengan rantai samping umumnynya
C45
Menakuinon engan rantai samping hingga C65
Poli-isopren lebih panjang ditemukan pada polimer
alami: karet (Hevea brasiliensis) dan Gutta percha
(Palaquium gutta)
Model Struktur Terpenoida
Monoterpena
Seakuiterpena

CH2OH
OH
OH
OH
Mirsen Sitronelol Mentol -pinen Farnesol Bisabolen Eudesmol

Diterpena
Politerpena
OH

n
COOH
Karet alam
Manool Asam abiatet Pimaradien

Terpenoid tak teratur


OH

COOH
Livandulol Asam krisantemat Santolinetrien Artemisiaketon
Minyak atsiri
Terdapat pada famili : compositae, matricaria,
labiatae, myrtaceae, rutaceae, Pinaceae,
rosaceae
Terpen minyak atsiri dapat diperoleh dari dua
golongan yaitu ; monoterpen dan seskuiterpen,
berupa isoprenoid C10 dan C15 yang jangka titik
didihnya berbeda (titik didih monoterpen 140-180
derajat C, titik didih seskuiterpen > 200 derajat C)
Monoterpen dipilah menjadi tiga golongan
tergantung pada struktur kimi asikliknya (misalnya
geraniol), monosiklik (limonen), dan bisiklik ( dan
pinen)
Seskuiterpen dipilah menjadi asiklik (farnesol),
monosiklik (bisabolena), atau bisiklik (-selinena,
karotol)
Isolasi mono dan
seskuiterpen
Penyululingan uap , cara ini sekarang jarang
dilakukan karena bahaya terbentuknya senyawa
jadian pada suhu yang dinaikkan
Dipisahkan dengan ekstraksi memakai eter, eter
minyak bumi atau aseton.
Terpen dapat mengalami tata susun ulang
(mislanya dehidrasi pada alkohol tersier) atau
polimerisasi.
Isolasi mono dan seskuiterpen sumber umum adalah
minyak atsiri. Isolasinya dengan dua cara :
1. Mengisolasi minyak atsiri dari bagian tanaman
2. Pemisahan senyawa terpenoid dari minyak atsiri
1. Isolasi minyak atsiri dari bagian tanaman
Tanaman mempunyai kandungan minyak atsiri
tertingi pada saat tertentu, pada saat inilah
dikumpulkan, misalnya : minyak melati pada saat
matahari mulai tenggelam.
Metode ekstraksi yang bisa digunakan :
a. Metode pengepresan
b. Metode destilasi uap
c. Ekstraksi dengan pelarut organik
d. Penyerapan dengan menggunakan lemak
Metode destilasi uap umumnya sering digunakan,
kemudian diekstraksi dengan pelarut organik yang
murni. jika komponen terdekomposisi selama proses
destilasi, dapat di ekstraksi dengan Petroleum pada
suhu 50 derajat C, sesudahnya pelarut dihilangkan
dengan penurunan tekanan.
2. Pemisahan terpenoid dari minyak atsiri
Beberapa terpenoid terdapat dalam minyak atsiri
terdapat. Metode fisika kimia dapat digunakan
untuk memisahkan terpenoid. Bisa dipisahkan
dengan destilasi fraksional
Cara identifikasi untuk mono
dan seskuiterpen
Kromatografi gas (KG)
Untuk analisis kualitatif dan kuantitatif
Kromatografi lapis tipis (KLT)
Dapat digabungkan dengan KG, bila KG tidak ada masih dapat menganalisis
minyak atsiri dengan memakai KLT sebagai satu-satunya pemisahan.
fase diam silika gel, fase gerak benzen: CHCl3 ( 1:1) dan benzen etil asetat
(19:1)
Di deteksi dengan larutan semprot KMnO4 0,25 dalam air, antimon klorida
dalam kloroform, H2SO4 pekat atau vanilin asam sulfat. Setelah disemprot
plat dipanaskan pada suhu 100-105 derajat C sampai pembentukan warna
sempurna
perubahan warna pada monoterpen liat Harbone hal 135.
Cara identifikasi untuk
diterpen
Umumnya memakai KG dan KLT seperti pada
terpen rendah
Keatsirian diterpen lebih rendah daripada
seskuiterpen sehingga diperlukan KG yang berbeda
Misal untuk pemisahan isofitol dan geraniol-linaool
dan fitil aseta memakai heksan:etil asetat (17:3).
Deteksi dengan H2SO4 pekat, pereaksi antimon
klorida dan KMnO4
Cara identifikasi untuk
triterpenoid
Unutk pemeriksaan triterpen jaringan kering harus
dihilangkan lemaknya dengan eter lalu diekstraksi
dengan metanol panas
Ekstrak metanol yang telah dipekatkan kemudian
diperiksa
Hidrolisis juga dilakukan untuk membebaskan
aglikon jika glikosida ada, hidrolisatnya juga
diperiksa
KLT, silka gel sebagai fase diam , fase gerak
menggunakan heksan:etil asetat ( 1:1) dan
kloroform:metanol (10:1)
Pereaksi antimon klorida dalam kloroform
Cara identifikasi untuk
tetraterpenoid
Misalnya identifikasi karetenoid
Karetenoid merupakan pigmen yang larut dalam lipid dan
tersebar luas
Jaringan tumbuhan segar diekstraksi dengan metanol atau
aseton, disaring. Karetenoid kemudian diekstraksi dengan etr,
bila perlu ditambahkan air agar terbentuk dua lapisan. Ekstrak
eter diuapkan pada tekanan dan suhu rendah dibawah 35
derajat C
Karena karetenoid mungkin terdapat dalam bentuk ester
diperlukan tahap penyabunan. Sisa ekstrak ditambahkan
sedikit etanol kemudian ditambahkan larutan KOH 60%dalam
air. 1 ml untuk setiap 10 ml larutan etanol.Kemudian di
ekstraksi dengan eter, ekstrak eter dicuci hati-hati kudian
dikeringkan dan dipekatkan
Kadang terdapat banyak sterol pada tahap ini,
dapat dihilangkan dengan membiarkan larutan
dalam eter minyak bumi pada -10 derajat C
selama semalam.kebanyakan sterol akan
mengendap kemudian dihilangkan dengan
sentrifugasi
Analisis dengan KLt atau KKt
Identifikasi karetenoid pada daun yaitu KLt dengan
menggunakan silika gel dengan pengembang
benzen:eter minyak bumi (1:1)

Anda mungkin juga menyukai