atau ikatan tertentu yang dipengaruhi jumlah baris, jumlah perkataan, perseimbangan bunyi dan panjang-pendek perkataan. Wujud pembahagian unit dalam menyatakan idea, misalnya dua baris serangkap atau beberapa baris seuntai. Bersifat lisan, diwarisi dan disebarkan melalui tradisi lisan dengan fungsi kolektif kehidupan masyarakat tradisional. Binaannya terikat oleh aturan tertentu yang memberikan bentuk dan strukturnya. Digunakan dalam kehidupan seharian masyarakat untuk hiburan, keramaian, ritual, keagamaan, pengajaran dan sebagainya. Ada puisi yang dianggap suci dan berhubung rapat dengan sistem kepercayaan dan menjadi taboo bagi masyarakat tertentu misalnya ungkapan adat pepatih. Bahasa yang padat kental mengandungi unsur perlambangan, imajan, kiasan dan perbandingan yang bersifat tradisional untuk menyatakan sesuatu dan melahirkan perasaan hati. BENTUK-BENTUK PANTUN CONTOH Burung pipit jarang bersua Bahkan sampai dia mati Jangan pernah melawan orang tua Mereka itu harus dihormati SELOKA salah satu jenis puisi lama yang digunakan untuk menyampaikan sindiran, ejekan, atau sendagurau dalam bentuk pepatah. Biasanya seloka terdiri atas 2 baris panjang yang dibuat menjadi bentuk 4 baris Jika terdiri lebih dari 1 bait, maka terdapat hubungan antara isi dalam setiap baitnya. CONTOH Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak berjalan, Ke mana untung diserahkan GURINDAM jenis puisi lama yang terdiri dari dua bait dengan tiap baitnya terdiri dari 2 baris kalimat dengan sajak a-a. Jumlah suku kata dalam sebuah gurindam biasanya 10 -14 suku kata dalam satu baris. Gurindam membahas tentang hubungan sebab akibat, biasanya baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat. CONTOH Barang siapa tidak memiliki agama Pastilah sesat hidupnya di dunia