Anda di halaman 1dari 38

PRINSIP-PRINSIP DASAR GTS,

PRINSIP BIOMEKANIK, RETENSI DAN


STABILISASI
DRG.RANI PURBA
PEMBUATAN GT

Tdk hanya
Fungsi: u/ perbaikan Hrs Dipertimbangakan
1. Fungsi bicara
2. Pengunyahan
3. Estetika
4. Struktur jar.sisa dlm mulut Kedudukan GT <-> RonggaMulut
(Jar. hidup)
GIGI TIRUAN

Berdiri sendiri Statis


Krn.
Pergerakan mandibula Dinamis
Pengaruh
Jar. rongga mulut

Batas Toleransi

Sukar diketahuiAkibat buruk Dicegah : 1. Faktor biologi


2. Faktor mekanik
Ad.
1. Faktor mekanik : gaya yg dterima o/ GT dlm
keadaan aktif maupun pasif.
2. Faktor biologi : keadaan umum dan lokal
penderita

Penentuan Desain GTS


Prinsip Biomekanik

Tipe Pengungkit Gaya2 yg


Bekerja
Pergerakan Rotasi Pada GT
Selama Fungsi
Prinsip-Prinsip Biomekanik

Mekanika : ilmu pengetahuan yg mempelajari gerak dan


keseimbangan.
Biologi : ilmu yg mempelajari mengenai kehidupan/ segala
sesuatu yg hidup.

Biomekanik (Dental Biomechanic)

Hub. antara sifat2 biologik struktur rongga mulut dan


pengaruh fisik dr dental restorasi.
Tipe Pengungkit Pada GTS

Dilustrasikan sbg aksi 2 alat sedrhana :


1. Pengunkit (lever)
2. Inclined plane
1. Pengungkit ( lever)
Btng kaku ddkung bbrapa ttik spnjang btang tsb.
Bila pengukit menrima beban pd 1 titik
perputaran
tjd perputaran skitar daerah pendukung (
Fulkrum).
2. Inclined Plane
Alat yg bpngaruh pd kekuatan pergerakan
pd inclined plane
3 Tipe Pengungkit
1. Pengungkit klas I( first-class lever)
kasus Kennedy Klas III
2. Pengungkit klas II ( second-class lever)
kasus Kennedy Klas I
3. Pengungkit klas III ( third-class lever)
tdk tjd pd GTS
1. Pengungkit klas I( first-class lever) : Kennedy Klas III
Ket : - Tahanan (Resistance)/R
- Tekanan (Effort)/E
- Fulkrum/F
2. Pengungkit klas II( second-class lever) : Kennedy Klas I Free End
2. Pengungkit klas III( third-class lever) : Tdk tjd pd GTS
Gaya-Gaya Yang Terjadi ketika GTS Berfungsi

Gaya : suatu aksi pd bnda cnderung mngubah status


diam/bergeraknya bnda itu.

Desain GTS Dukungan,Retensi,Stabilisasi


Gaya2 yg Bekerja PadaGTS

Gaya Vertikal Gaya Lateral Gaya Ant-Post Gaya Pemindah


1. Gaya vertikal : tmbul swktu bolus mknan brada di permkaan
okusal GT saat brfungsi. Spt.grkan buka tutup mulut.
U/GTS ke2 sisi dbtasi gigi asli (bounded
sadle)dtahan o/dukungan oklusal gaya vertikal
dslurkan akar gigi pnyangga membrana
periodontaltulang alveolar
- Pada GTS free end gaya vertikal gigi penyangga
sisanya o/ mukosa d bwh basis
Cara2 me(-) gaya vertikal pd GTS free end, menggunakan :
1. Gigi yg permukaan oklusalnya kecil
2. Gigi C & P u/ mggntikan gigi P & M
3. Mengurangi jumlah gigi
2. Gaya Lateral : tmbul pd saat RB bergerak dr posisi kontak
oklusi ke posisi sentrik/sbliknya. Spt. gerak lateral. Ka-ki
Plng merusak gigi asli , tulang alveolar pd daerah tdk
bergigi (sbgian serat periodontal/mukosa yg mnyangga)

3. Gaya Anterior-Posterior :pergerakan rahang (edge to


edge/oklusi sentrik/sbaliknya). Spt. gerakan maju-mundur.
Akibat nya,kecndrungan GT RB ke bgrak ke post, GT
RA ke ant.
Gaya lateral & Gaya ant-post Gaya Horizontal dsebabkan:
1. Adanya tonjol gigi yg tinggi
2. Pengaruh letak gigi pd rahang
3. Perbedaan kompresibilitas jaringan

Pd GT Dapat diimbangi dengan dikombinasi cara:


1. Myalurkan gaya lat. sbyak mngkin kpda gigi asli
2. Pengurangan sudut tonjol gigi
3. Pengurangan luas permukaan bidang oklusal elemen GT
4. Penyusunan oklusi dan artikulasi yg harmonis
5. Perluasan basis RB sampai retromolar pad, RA sampai tuber
maksila
4. Gaya pemindah/pelepas (dislodging force): tmbul saat
mastikasi GT akan dtarik ke arah oklusal
selain itu tmbul :- pergerakan otot2 perifer, pergerakan tak
terkendali (batuk, bersin, & gaya berat GT).

Dapat dicegah :
1. Cengkeram yg baik
2. Arah pasang yg tdk sejajar dengan vertikal displacement
3. Me >> faktor retensi spt. adhesi,kohesi,& tegangan
permukaan (surface tension)
Pergerakan Rotasi Pada Saat GTS Berfungsi

Pd GTS berujung bebas tjd pergerakan rotasi saat fungsi

1. Rotasi pada garis fulkrum (fulkrum pertama)


Fulkrum pertama : pada dataran horizontal yg meluas
melalui kedua gigi penyangga pd stiap sisi rahang
mngatur pergerakan sagital ( GT ke arah/mejahui linggir
- Dapat ditanggulangi
1. Cetakan fungsisonal pengaruh perbedaan kompresibilitas
mukosa
2. Ketepatan basis & kualitas pendukung yg baik
3. Penggunaan indirect retainer
2. Rotasi pada sumbu longitudinal (fulkrum kedua)
Pd datran sagital meluas melalui tahanan oklusal pd gigi
penyangga dan sepanjang puncak linggir alveolus pada sisi
lengkung rahang
Fulkrum kedua dapat ditanggulangi dengan :
- Kekuatan konektor utama hrs ckup( kaku)
- Lengan retentif cengkeram pd sisi rahang
lainnya
- Penempatan cengkeram bilateral
- Pd desain unilateral lengan cengkram hrs
retentif
3. Rotasi pada sumbu imajiner(fulkrum ketiga)
Di sekitar garis tengah, sdikit ke lingual dr gigi ant.
Mngatur pergerakan GT dlm arah horizontal/ gerakan
melingkar
Fulkrum ketiga, penaggulangan :
- Lengan pengimbang ( respirokal)
- Konektor minor kontak dengan permukaan vertikal gigi asli
- Lengan retentif, pengimbang bilateral
Faktor- Faktor Mempengaruhi Tekanan pd Gigi Penyangga :
1. Luas daerah tak bergigi smakin>>basis >> daya
ungkit >> kekuatan gigi penyangga >>
2. Kualitas linggir alveolaris
- Ukuran lebar >> mnyrap tekanan lbh>> bisa dbuat
syap panjang pd basis (+)stabil
- Mukosa flabby dukungan vertikal << (-) stabil
3. Kualitas cengkeram fleksibel tekanan << pd gigi
penyangga (-) daya tahanya thd tekanan lateral yg
destruktif / merusak
4. Desain cengkeram dibuat sedemikian rupa stabil Gt/
menetralkan gigi penyangga
5. Panjang cengkeram >> pnjang>> fleksibel (-) tekanan
thd gigi penyangga
6.Bahan cengkeram :chromium kobalt memberikan tekanan >>
pd gigi pennyangga drpda emas
mengimbaginya sifat chromium kobalt
- lbh kaku (smua gaya terdistribusikan
merata
- lengannya dibuat lbh kecil

*Cengkram dr kawat>>lenting (-) tekanan thd gigi


penyangga
7. Permukaan gigi penyangga
bila ada tambalan dan mahkota pda gigi pnyangga , perlu
ketahananpergeseran >> pergerakan lengan
cengkeram ( dibndingkan dialami enamel gigi)
8. Kualitas oklusi
-disharmoni oklusi >>gaya horizontal yg merusak
- Tipe oklusi antagonis pnting u/ menentukan jmlah tekanan
yg dtimbulkan o/ oklusi
- Daerah basis dibanding oklusi, pd basis berseblahan gigi
pnyangga tekanan lbh << dr pda bag ujung distal basis GT
Tahap penentuan desain
1.Penentuan kelas dr masing2 daerah tak bergigi
2. Penentuan macam dukungan
Perlu pertimbangan mnentukan dukungan :
- Keadaan jaringan pendukung
- Panjang daerah tak bergigi
- Jumlah daerah tidak bergigi
- Keadaan rahang
3. Penentuan jenis penahan ( retainer)
Faktor2 perlu diperhatikan :
- Dukungan dari sadel tergantung macam cengkeram yg
dipakai
- Stabilisasi GT (jumlah gigi pnyangga)
-Estetika, perlu pertimbgan tergntung jenis
cengkeram dan lokasi
4. Penetuan jenis konektor
- GTS akrilik: plat
- GTKL : bvariasi ( sesuai indikasi)
1.Penahan langsung
Retensi dr cengkeram
2. Penahan tak lngsung
pd GTS klas I &II (ditempatkan ke arah ant.
Sejauh
mngkin dr fulkrum
3. Tahanan oklusal
Komponen lain yg memertimbangkan retensi & stabilisasi:
1. Gaya adhesi & kohesi:
Adhesi : daya tarik antara saliva thd GT &jar lunak
Kohesi : daya trik molekul2 saliva 1 sama lainnya.
syarat: retensi>>
basis hrs mncakup seluas mgkin
adtasi akurat thd mukosa di bwahnya
2. Pengendalian pergeseran
dibuat datran penuntun sejajar thd arah pasang & arah
lepasstabil dan retentif
3. Pengendalian neuromuskular
Kendali gerakan bibir,pipi dan lidahkrng
mmpu
retensi(-); basis berlbihan pd fasial & trlalu ke
post.
pd palatumretensi(-)
4. Letak dan jmlh cengkeram retensi
5. Penetralisir daya ungkitan retensi dan stabilisasi
a. Desain konfigurasi segi empat : klas III
b. Desain konfigurasi segitiga :kls II
c. Desain konfigurasi bilateral :kls I
6. Desain cengkeram
1. Cengkeram sirkumferensial berasal dr bag
distal penahan oklusi pda gigi penyangga
merusak,, sebaiknya dibuat dari arah mesial
(sirkumferensial terbalik) ut ksus klas I
(second class lever)
2. Cengkeram Batang
3. Cengkeram kombinasi

7. Splinting gigi penyangga : u/ gigi penyangga krg kuat/ pny akar


pendek

Anda mungkin juga menyukai