Pembimbing:
dr. H. Yusmaidi Sp.B
Nama : Tn. I
Umur : 40 tahun
Alamat : Kemiling
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
4. Abdomen :
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : normal
5. Pemeriksaan Ekstremitas:
Ekstremitas atas: akral hangat + / +, edema - / -,
krepitasi -/-, deformitas -/-, CRT < 2 detik
Ekstemitas bawah: akral hangat + / +, edema - / -
,krepitasi -/-, deformitas -/-, CRT < 2 detik
Status Lokalis : terdapat vulnus laceratum di bagian
Regio parietal sinistra
b. N.Kranialis
N.I : Normosmia +
N.II : - Acies visus : tidak dilakukan pemeriksaan
-campus visus : tidak dilakukan pemeriksaan
N.III ; N.IV ; N.VI
Kedudukan bola mata : ortoforia ortoforia
pergerakan bola mata : nasal normal , temporal normal, atas normal ,
bawah normal
Eksoftalmus : -
nistagmus : -
ptosis : -
N.V : cabang motorik
- membuka mulut : baik
- menggerakan rahang : baik
N.VII : motorik orbitofrontal : kesan parese ()
N.VIII : Vestibular Cochlear
tes rinne : + ( tuli sensorineural - )
webber : tidak ada lateralisasi ( tuli konduktif - )
schwabach : tidak di lakukan
N.IX ; N.X
Motorik ; baik
sensorik : baik
N.XI : Mengangkat bahu baik
Gerakan involunter :
Tremor : -
Chorea :-
Atetose : -
Mioklani :-
Tics : -
Refleks fisiologis
kornea : +
biceps : +2/+2
triceps : +2/+2
kremaster : tidak di lakukan
Patella : +
spincter ani : tidak di lakukan
Refleks patologis
hoffman tromer : -/-
babinsky : -/-
chaddok : -/-
gordon : -/-
schaefer :-/-
klonus lutut : -/-
klonus tumit :-/-
Keadaan psikis
intelegensia : baik
tanda regresi : -
demensia : -
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KESAN:
-Tak tampak perdarahan,infark,maupul SOL intrakranial
-Tak tampak kenaikan tekanan intrakranial
-Tak tampak fraktur pada os cranium
DIAGNOSIS
Sistem Ventrikel
Tentorium
Kulit Kepala (SCALP)
Tulang Tengkorak
Calvaria
Basis
Cranii
Selaput Otak & Otak
Selaput Otak : - Duramater
- Arachnoid
- Piameter
Otak : - Serebrum
- Serebelum
- Batang Otak
VASKULARISASI OTAK
(ARTERI)
A. Carotis Interna
(80%)
ARTERI
A. Vertebralis
(20%)
Vaskularisasi Otak - Arteri
VASKULARISASI OTAK
(VENA)
SARAF KRANIAL
CEDERA KEPALA
Fraktur kranium
Morfologi
Perdarahan
Kontusio
MEKANISME
CEDERA
Fraktur
Fraktur tertutup
Depressed
Fraktur Konveksitas
Berdasarkan
lokasi fraktur
Fraktur Basis Kranii
TANDA & GEJALA
ekimosis periorbital
(Raccoon eyes sign)
ekimosis retroaurikuler
(Battle sign)
rhinorrhea dan otorrhea
gangguan nervus kranialis
VII dan VIII (paresis otot
wajah dan gangguan
pendengaran)
PERDARAHAN
INTRAKRANIAL
Pengumpulan darah
diantara tabula interna dan
duramater (ruang epidural)
Fraktur linier laserasi
A. meningea media
(tersering) atau vena
Bikonveks atau cembung
Gejala klinis khas :
interval lucid
Gejala sakit kepala,
mual, muntah, penurunan
kesadaran, pupil mata
anisokor, yaitu pupil
ipsilateral melebar,
hemiparesa kontralateral.
PERDARAHAN
SUBDURAL
Perdarahan yang
mengumpul diantara
duramater dan
arachnoid (ruang
subdural)
Robekan pembuluh
darah/ vena-vena kecil
di permukaan korteks
serebri.
Biasanya mengikuti
dan menutupi hemisfer
otak
Gejala: sakit kepala,
mual, muntah,
papiledema, pupil
anisokor, sampai
penurunan kesadaran.
PERDARAHAN
INTRASEREBRAL
Pengumpulan darah
fokal diakibatkan oleh
cedera regangan atau
robekan pembuluh-
pembuluh darah
intraparenkimal otak.
Kebanyakan
dihubungkan dengan
kontusio serebri
Gejala defisit
neurologis, sakit
kepala, muntah,
papiledema
BERATNYA CEDERA
GCS SCORE
Sering, 80%
Dintandai sadar
penuh & dapat berbicara, 10%
namun riwayat Ditandai masih 10 %
disorientasi, amnesia, mampu menuruti Ditandai tidak
atau kehilangan perintah sederhana, mampu melakukan
kesadaran sesaat. namun tampak bingung perintah sederhana
90% pulih atau mengantuk. walaupun status
sempurna. Defisit neurologis kardiopulmonernya
3% perburukan fokal seperti telah stabil.
dengan hasil gangguan hemiparesis. Memiliki resiko
neurologis hebat. 10-20% morbiditas dan
Gejala sisa yang perburukan dan jatuh mortalitas paling besar.
menetap nyeri kepala dalam koma.
kronik, gangguan tidur,
dan ingatan.
DIAGNOSTIK
BREATHING
B
Perhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu
respirasi normal berikan oksigen
CIRCULATION
C Periksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan
denyut nadi
DISABILITY
D
Periksa GCS dan refleks pupil
EXPOSURE
E Lepaskan pakaian mencari cedera lain yang mungkin ada,
SECONDARY SURVEY
RIWAYAT
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan
Mekanisme cedera
Waktu cedera
Tidak sadar segera setelah cedera
Tingkat kewaspadaan
Amnesia : Retrograde, Antegrade
Sakit kepala : ringan, sedang, berat
Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik
Pemeriksaan inisial
Sama dengan pasien cedera kepala ringan ditambah pemeriksaan darah
sederhana
Pemeriksaan CT Scan kepala pada semua kasus
Duirujuk ke RS yang memiliki fasilitas bedah saraf
Manitol
Acetazolamid
Antikonvulsan Fenitoin atau
fenobarbital
Steroid
Antibiotik
KRANIOTOMI
Pembukaan tengkorak
melalui pembedahan
untuk meningkatkan
akses pada struktur
intrakranial.
Biasanya dilakukan
untuk menghilangkan
tumor, mengevakuasi
bekuan darah, atau
mengontrol hemoragi.
INDIKASI
KRANIOTOMI
Volume massa hematoma mencapai >40 ml di daerah
supratentorial atau >20 cc di daerah infratentorial
Kondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk
secara klinis, serta gejala dan tanda fokal neurologis
semakin besar
Terjadi gejala sakit kepala, mual, muntah yang semakin
menghebat
Pendorongan garis tengah >3mm
Terjadi kenaikan TIK >25 mmHg
Terjadi penambahan ukuran hematom
pada pemeriksaan ulang CT Scan
Terjadi gejala akan terjadinya herniasi
otak