EKLAMPSIA
1.Hipertensi kronik
2.Preeclampsia-eclampsia
3.H. kronik dengan superimpossed
preeclampsia
4. H.gestasional
Hipertensi Kronik
1. Primigravida
2. Hyperplasentosis
3. Umur ekstrim
4. Riwayat keluarga
5. Penyakit lain yg berhubungan,ex ginjal
6. obesitas
Patofisiologi
Penyebab HDK hingga kini belum diketahui dgn
jelas,namun ada beberapa teori yang dianut,(sibai):
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
2. Teori ischemia placenta,radikal bebas,& disfungsi
endotel
3. Teori intoleransi imunologik antara ibu & janin
4. Teori adaptasi kardiovascular
5. Teori defisiensi gizi
6. Teori defisiensi genetic
7. Teori inflamasi
Teori kelainan vaskularisasi
placenta
Pada kehamilan normal,rahim & plasenta
mendapat aliran darah dr cabang-cabang a
uterina & a ovarica.Keduanya pembuluh darah
menembus miometrium dalam bentuk
a.arcuata. Kemudian a. arcuata memberi
cabang
a.radialis menembus endometrium
a.basalis memberi cab a. spiralis
Pada kehamilan normal
a. tjd invasi thropoblast ke dalam lapisan otot
spiralis degenerasi lapisan otot tersebut
invasi thropoblast juga masuk ke jar sekitar
kapiler shg jar menjadi gembur &
memudahkan lumen a. spiralis melebar
b. Degenerasi otot a. spiralis lapisan menjadi
lunak lumen a. spiralis mudah mengalami
distensi dan vasodilatasi
Pada kehamilan normal
c. Distensi dan vasodilatasi lumen a. spiralis penurunan desakan
darah,
penurunan resistensi vaskuler,
peningkatan aliran darah pd daerah uteroplasenta
d. akibat aliran darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan juga
meningkat dapat menjamin pertumbuhan janin dengan baik
proses ini dinamakan:
Remodelling a. spiralis
Pada HDK
a. Tidak terjadi invasi sel-sel thropoblast pada
lapisan otot a. spiralis dan jaringan sekitarnya
menjadi tetap kaku dan keras lumen a. spiralis
tidak mungkin mengalami distensi dan
vasodilatasi
b. Akibat a. spiralis vasokonstriksi terjadi
kegagalan remodelling a. spiralis aliran darah
uteroplasenta menurun hipoxia dan iskemia
plasenta
c. Dampak iskemia plasenta timbul perubahan-
perubahan dapat menjelaskan patogenesa HDK
Teori Iskemi plasenta,Radikal bebas &
Disfungsi endotel
Pada teori invasi thropoblast, HDK terjadi kegagalan
remodelling a. spiralis iskemia plasenta dan
hipoxia menghasilkan oksidant (= radikal bebas)
Salah satu oksidant yang penting dihasilkan plasenta
yang iskemia Radikal hidroksil yang toksik
khususnya pada sel endotel pembuluh darah
Radikal hidroksil merusak membran sel
mengandung banyak asam lemak tidak jenuh
Peroksidase lemak (merusak membran
nukleus,protein sel endotel)
Teori Iskemi plasenta,Radikal bebas &
Disfungsi endotel
Antioksidant :
Antioksidant enzymatic
Antioksidant non enzymatic
Pada HDK
a. Kadar oksidant,khususnya peroksidase lemak
meningkat, antioksidant menurun dominasi
kadar oksidant lemak relatif tinggi
b. Peroksidase lemak sebagai oksidant/ radikal
bebas toksik beredar diseluruh tubuh dalam
aliran darah merusak sel endotel
Pada HDK
c. Membran sel endotel lebih mudah mengalami
kerusakan oleh peroksidase lemak, letaknya
langsung berhubungan dengan aliran darah
dan mengandung banyak asam lemak tidak
jenuh yang rentan terhadap oksidant radikal
hidroksil yang mengubah menjadi peroksidase
lemak
Pada HDK
Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksidase
lemak maka terjadi kerusakan sel endotel yang
mengakibatkan disfungsi sel endotel sehingga terjadi:
1.Gangguan metabolisme prostaglandin, karena salah
satu fungsi endotel adalah produksi prostaglandin
yaitu : penurunan prostacycline (suatu vasodilator
kuat)
2. Agregasi sel-sel thrombisis pada daerah endotel
mengalami kerusakanagregasi thrombosis
memproduksi thromboxane (TXA2) (suatu
vasokonstriktor kuat).Pada preeclampsia kadar
(TXA2) meningkat dari kadar prostacycline sehingga
terjadi vasokonstriksi dengan kenaikan desakan darah
Pada HDK
1. Pre-eklampsia Ringan
TD 140/90 mmHg atau diastolik
110 mmHg setelah usia kehamilan
20 minggu.
Proteinuria 1+ atau kadar protein
total 300 mg/24 jam.
2. Pre-eklampsia Berat
Usia
Paritas
Status sosial ekonomi
Genetik
Gemeli, Kehamilan mola atau hydrops fetalis.
Hipertensi Kronis
Penyakit ginjal
DM, SLE, sindrom antifosfolipid fetalis
Perubahan perubahan patofisiologis dalam Pre-eklampsia
1. Disfungsi Endotel menyebabkan :
- Edema
- Proteinuria
- Hemokonsentrasi.
2. Vasospasme menyebabkan :
- Hipertensi ,Oliguria, Iskemia organ, Solusio
plasenta , kejang.
- Trombositopenia
Riwayat Pribadi:
Usia, pekerjaan, status sosial ekonomi.
Riwayat Dahulu:
Pengobatan antihipertensi sebelumnya,
gagal ginjal, glomerulonefritis, jantung
polikistik atau nefropati diabetik, SLE.
Riwayat Menstruasi :
HPHT, perkiraan tanggal persalinan, usia
kehamilan
Riwayat obstertik
Keluhan dan Riwayat kehamilan saat ini.
2.Pemeriksaan fisik
Hipertensi
Sistolik menetap (selama setidaknya 4
jam) > 140 - 150 mmHg, atau Diastolik 90
100 mmHg.
Edema
Karena Hipoalbuminemia dan kerusakan
endotelial kapiler.
Oliguria, hematuria bahkan anuria pada
kasus yang parah.
Pemeriksaan penunjang
3. Diakhirinya kehamilan
1. Profilaksis Kejang
MgSO4 IV diberikan selama persalinan
dan selama evaluasi awal pasien PEB.
MgSO4 digunakan untuk menghentikan
atau mencegah Konvulsi tanpa
menyebabkan depresi SSP ,umum untuk
ibu maupun janin.
MgSO4 tidak diberikan untuk mengobati
Hipertensi.
Dosis Awal :
4 mg MgSO4 diencerkan dalam 10 ml
larutan cairan IV (Ringer Laktat) selama
10 menit dengan tetesan IV lambat.
Dosis Maintenance :
1-2 gm/jam dengan tetesan IV lambat
yang dimulai segera setelah dosis awal
dan lanjutkan selama 24 jam setelah
persalinan atau setelah konvulsi terakhir.
MgSO4 harus selalu diberikan dengan metode
infus terkendali atau pantau untuk mencegah
overdosis yang dapat bersifat letal.
MgSO4 yang diberikan secara parenteral
dibersihkan hampir secara total oleh eksresi
ginjal: keracunan magnesium dihindari dengan
memastikan bahwa sebelum pemberian setiap
dosis pasien memiliki :
1. Output urin tidak kurang dari 30 ml/jam
2. Refleks patela yang terjaga
3. Kecepatan pernapasan diatas 12/menit
Kalsium glukonat (1 g IV disuntikkan selama
beberapa menit) untuk antidot toksisitas
MgSO4 jika toksisitas terjadi dan harus
tersedia.