Anda di halaman 1dari 15

Komunikasi Antarpribadi

KELOMPOK 1
AHMAD UBAYHAQI
M. TAUFAN EKO PUTRO
M. DWI TEGUH
M. RIZKY LANGGE P.
Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi


yang dilakukan seseorang dengan orang lain dalam
suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non
bisnis) dengan menggunakan media komunikasi
tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal)
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Joko
Purwanto: 2006)
Aspek dalam Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.


Menggunakan media tertentu, misalnya telepon,
telepon seluler, atau bertatap muka.
Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal
(tidak baku) , kadang-kadag menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal
atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam suatu
masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas
pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu
organisasi.
Tujuan Komunikasi Antarpribadi menurut Joko
Purwanto (2006)

Menyampaikan Informasi
Berbagi Pengalaman
Menumbuhkan simpati
Melakukan kerja sama
Menceritakan kekecawaan atau kekesalan
Menumbuhkan motivasi
Pentingnya Hubungan Antarpribadi dengan
Komunikasi menurut Littlejohn (1996)

Hubungan antarpribadi adalah kunci utama


keefektifan komunikasi antarpribadi atau apa yang
disebutnya sebagai komunikasi relasional
Seperti halnya daya tarik pribadi, hubungan
antarpribadi dan komunikasi antarpribadi
memiliki kaitan timbalbalik.
Komunikasi antarpribadi yang efektif meliputi
banyak unsur, tetapi hubungan antarpribadi
merupakan hal yang paling penting
Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi menurut
Richard L. Weaver, II (1978)

Melibatkan dua atau tiga orang


Melibatkan umpanbalik langsung
Tidak harus tatap muka
Tidak selalu untuk maksud tertentu
Menghasilkan beberapa efek
Tidak harus melalui kata-kata
Dipengaruhi oleh suasana atau keadaan
Dipengaruhi oleh noise
Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi menurut
Kathleen K. Reardon (1987)

Melibatkan perilaku verbal dan non verbal


Melibatkan perilaku yang spontan, atau
kombinasinya
Tidak statis tetapi terus berkembang (dinamis)
Melibatkan umpanbalik personal, interaksi dan
koherensi
Melibatkan umpanbalik personal, interaksi dan
koherensi
Merupakan aktifitas
Melibatkan persuasi
Tahap Hubungan Antarpribadi
Menuju Kebersamaan (Mark Knapp : 1972)

Tahap
Tahap Memulai Penjajakan Tahap
(Inisisating) (Experimenting Penggiatan
) (Insentifying)

Tahap Pengikatan Tahap Pengintegrasian


(Bonding) ( Integrating)
Menuju Perpisahaan

Pembedaan Pembatasan Stagnasi Penghindaran Pemutusan


(Differentiating) (circumscribing) (stagnating) (avoiding) (terminating)
Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan


mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah
ditugaskan kepada mereka.
Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the
process of directing and influencing the task related activities of
group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan
dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang
harus dilakukan.
Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua
konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses,
kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para
pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para
pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka
untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan
suatu budaya produktif dalam organisasi.
Fungsi Kepemimpinan

Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)


Pemimpin sebagai penengah
Pemimpin sebagai penganjur.
Pemimpin sebagai ahli.
Pemimpin diskusi.
Tipe-tipe Kepemimpinan

Tipe Otokratik.
Tipe Paternalistik.
Tipe Kharismatik.
Tipe Laissez Faire.
Tipe Demokratis
Teori Kepemimpinan

Teori orang-orang terkemuka Bernard, Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan


kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.
Teori lingkungan Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan
keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan,
perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam
darir individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
Teori personal situasional Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari
rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya
serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
Teori interaksi harapan Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam
kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang
berhasil diajak berinteraksi.
Teori humanistik Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang
saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan,
nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang
berlangsung.
Teori pertukaran Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati
status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung
akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala
kewajibannya.
Kesimpulan

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian


pesan oleh komunikator kepada komunikan.
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang
dilakukan seseorang dengan orang lain dalam suatu
masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non bisnis)
dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan
bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu

Anda mungkin juga menyukai