Anda di halaman 1dari 25

1.

Jelaskan yang dimaksud dengan:


a. Sistem
b. Lingkungan
(Skor 50)

2. Suatu reaksi eksoterm mempunyai E = -100kJ. Sistem


melakukan kerja -7kJ, Tentukanlah jumlah kalor yang
dibebaskan (q reaksi)!
(Skor 50)

-Kerjakan dengan sungguh-sungguh-


-Semoga Berhasil-
1. A. Sistem adalah Reaksi atau proses yang sedang menjadi
pusat perhatian kita.
B. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada yang
disekitar sistem.

2. qp = E W
= -100 kJ (-7 kJ)
= -93 kJ
TERMOKIMIA

Termokimia adalah

cabang dari ilmu kimia yang


mempelajari tentang kalor
reaksi.
A. AZAZ KEKEKALAN ENERGI

James Prescott Joule

AZAZ KEKEKALAN ENERGI


MENYATAKAN BAHWA ENERGI
TIDAK DAPAT DICIPTAKAN ATAU
DIMUSNAHKAN, TETAPI DAPAT
DIUBAH DARI SATU BENTUK KE
BENTUK LAIN.
Pembakaran kayu atau
minyak tanah,bukannya hilang
tetapi diserap oleh molekul-
molekul udara atau benda-benda
disekitarnya dan diubah menjadi
bentuk energi lain.
Misalnya,menjadi energi kinetik.
1. Sistem dan Lingkungan

Sistem adalah Reaksi atau proses yang sedang


menjadi pusat perhatian kita.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada yang


disekitar sistem.
Sistem terbuka:
Dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan lingkungan.

Sistem Tertutup:
Dapat mengalami pertukaran energi tetapi tidak mengalami pertukaran materi
dengan lingkungan.

Sistem Terisolasi:
Tidak dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan lingkungan.
2. Tanda untuk Kalor dan Kerja
Setiap zat atau sistem mempunyai sejumlah tertentu energi minyak tanah, batu baterai gas
hydrogen, makanan dan lainnya semua menyimpan energi. Energy yang dimiliki oleh suatu
zat atau sistem dapat digolongkan kedalam energy kinetic atau potensial.

Energi kinetik adalah energy yang berkaitan dengan gerakan molekul-molekul sistem.
Sedangkan bentuk energy lain yang berhubungan dengan gerak disebut energy potensial
jumlah energy yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem disebut energy dalam (internal
energy). Dan dinyatakan dengan E, nilai energy dalam (E) dari suatu zat yang dapat diukur,
kita hanya berkepentingan dengan perubahan energy dalam (E), yaitu selisih antara energy-
energi dalam produk (EP) dengan energy pereaksi (ER).

E = Ep-ER

Ep = energy dalam produk


Er = energy dalam pereaksi
Perubahan energy dalam yang menyertai reaksi adalah E = E1 E2.
Perubahan energy dalam tersebut akan muncul sebagai kalor/kerja

E = q (kalor) + W (kerja).

Dalam hal ini q kita sebut kalor reaksi (q reaksi) jika reaksi
berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap, jika
berlangsung pada volum tetap V=0 jadi W=0.

E = qv
1.Suatu reaksi berlangsung pada volume tetap dengan
perubahan energi dalam (E) sebesar 100 kJ, maka jumlah
kalor yang menyertai reaksi itu (q) adalah 100 kJ.

jika reaksi berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan


tetap( tekanan atmosfer)
E = qp + w atau qp = E - w

Conso.

2. Suatu reaksi eksoterm mempunyai E = -100kJ. Sistem melakukan


kerja -5kJ, Tentukanlah jumlah kalor yang dibebaskan (q reaksi)!

qp = E W
= -100 kJ (-5 kJ)
= -95 kJ
Kita telah mendefenisikan reaksi eksoterm sebagai reaksi yang membebaskan
kalor sedangkan reaksi endoterm sebagai reaksi yang menyerap kalor.

Reaksi eksoterm : kalor mengalir dari sistem ke lingkungan.


Reaksi endoterm : kalor mengalir dari lingkungan ke sistem.

Pada reaksi endoterm system menyerap energi oleh karena itu entalpi sistem
akan bertambah artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi
pereaksi (HR) akibatnya perubahan entalpi (H) yaitu selisih antara entalpi
produk jangan entalpi pereaksi.

Reaksi eksoterm : AH = Hp-HR > 0 (bertanda positif)


Reaksi endoterm : AH = Hp-HR 0 (bertanda negatif)
Reaksi eksoterm : AH = Hp-HR >0 (bertanda positif)
Reaksi endoterm : AH = Hp-HR <0 (bertanda negatif)
6. Persamaan Termokimia

Persamaan Termokimia adalah Persamaan reaksi yang dilengkapi


dengan harga perubahan entalpi (H).
Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada persamaan termokimia
harus sesuai dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang
terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.

Karena entalpi reaksi juga bergantung pada wujud zat yang terlibat
dalam reaksi, maka wujud atau keadaan zat harus dinyatakan, yaitu
membubuhkan indeks s utk padat, l untuk cair dan g untuk gas
1. Reaksi 1 mol gas metana dengan 2 mol gas oksigen
membebaskan kalor sebesar 802,3kj pada temperatur 298 K
dan tekanan 1 atm. Persamaan termokimianya dapat ditulis
sebagai berikut:
CH4 (g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) H =- 802,3 Kj

2. bereaksi gas nitrogen dengan gas oksigen membentuk 1 mol gas


NO2 diperlukan kalor sebesar 33,8 kJ. Pernyataan diperlukan
menunjukkan bahwa reaksi ini tergolong endoterm sehingga H
bertanda positif
H = +33,8 kJ per mol NO2 yang terbentuk.
Persamaan termokimianya dituliskan sebagai berikut
1/2N2(g) + O2(g) NO2(g) H = +33,8 kJ/mol
atau
N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g) H= +67,6 kJ
3. Reaksi pembentukan 36 gram H2O(g) melepaskan kalor sebesar 484
kJ.
Jawab:
Reaksi pembentukan 36 gram H2O(g) juga termasuk reaksi eksoterm
karena melepaskan kalor. Oleh karena itu,entalpi reaksi ini juga
bernilai negatif. Untuk mengetahui entalpi pembentukannya dapat
dihitung seperti di bawah ini.
Entalpi molar dikaitkan pula dengan jenis reaksinya,
seperti reaksi pembentukan, peruraian dam
pembakaran.

JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI


1. Entalpi Pembentukan Standar (Standard Enthalpy of Formation =
Hf0)

Perubahan entalpi ada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-


unsurnya disebut entalpi molar pembentukan atau entalpi pembentukan.

Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar (298 K, 1 atm) dan


semua unsur-unsurnya dalam bentuk standar maka erubahan entalpinya
disebut entalpi pembentukan standar (Hf0). Entalpi pembentukan
dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ mol-1). Yang dimaksud dengan
bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari
unsur itu pada kondisi standar (298 K, 1 atm).
Contoh :

Entalpi pembentukan etanol {C2H5OH(l)} adalah -277,7 kJ mol-1.


Berarti pada pembentukan 1 mol (46 gram ) etanol dari unsurnya dalam bentuk
standar yaitu karbon (grafit), gas hydrogen, dan gas oksigen yang diukur pada
298 K, 1 atm dibebaskan 277,7 kJ.

Persamaan termokimianya yaitu :


2C (s, grafit) + 3H2 (g) + O2 (g) C2H5OH (l) H = -277,7
kJ
Contoh entalpi pembentukan dari beberapa zat pada 298 K, 1 atm.
2. Entalpi Penguraian Standar (Standard Enthalpy of Dissosiation =
Hd0)

Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan.


Oleh karena itu, sesuai dengan azas kekekalan energi, energi
entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi
tandanya berlawanan.

Contoh :
Diketahui Hf0 H2O (l) = -286 kJ, maka entalpi penguraian H2O (l )
menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ mol-1.

Persamaanya yaitu :
H2O (l) H2 (g) + O2 (g) H = +286 kJ
3. Entalpi Pembakaran Standar (Standard Enthalpy of Combustion = Hc0)

Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Zat yang mudah terbakar adalah
unsur karbon, hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran
dinyatakan sempurna jika :
Karbon (C) terbakar menjadi CO2
Hidrogen (H) terbakar menjadi H2O
Belerang (S) terbakar menjadi SO2

Perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat diukur pada 298 K, 1 atm
disebut entalpi pembakaran standard dan dinyatakan dengan Hc0 . Entalpipembakaran
juga dinyatakan dalam kJ mol-1.

Contoh entalpi pembakaran dari beberapa zat pada 298 K, 1 atm.


Contoh :

Pembakaran bensin adalah suatu proses eksoterm. Apabila


bensin dianggap terdiri atas isooktana, C8H18 (sebenarnya
isooktana hanyalah salah satu komonen bensin), tentukan
jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 liter bensin.
Diketahui entalpi pembakaran isooktana = -5460 kJ/mol dan
massa jenis isooktana = 0,7 kg/L. (H=1, C=12).

Jawab :
Massa 1 liter bensin = 1 L x 0,7 kg/L = 700 gram
Mol isooktana = 700 g/114 g/mol = 6,14 mol
Jadi, kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 liter besin adalah
= 6,14 mol x 5640 kJ/mol = 33524,4 kJ
1. Tuliskanlah persamaan termokimia untuk masing-masing reaksi
berikut.
a. Pembakaran 1 mol gas etana membentuk karbon dioksida dan uap
air menghasilkan 142 kJ
b. Reaksi antara 1 mol Fe2O3 dengan karbon membentuk besi dan
karbon monoksida memerlukan 621 kJ
c. Untuk menguraikan 1 mol kalsium karbonat CaCO3 menjadi
kalsium oksida dan karbon dioksida diperlukan 178,5kJ
2. Diketahui persamaan termokimia:
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(l) H = - 198 kJ
a. Berapakah perubahan entalpi jika SO2(g) yang bereaksi 1 mol?
b. Berapakah perubahan entalpi jika SO3(g) yang terbentuk sebanyak
20 gram? (Ar S = 32, O=16)
C. Penentuan Entalpi
Reaksi

Anda mungkin juga menyukai