2. qp = E W
= -100 kJ (-7 kJ)
= -93 kJ
TERMOKIMIA
Termokimia adalah
Sistem Tertutup:
Dapat mengalami pertukaran energi tetapi tidak mengalami pertukaran materi
dengan lingkungan.
Sistem Terisolasi:
Tidak dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan lingkungan.
2. Tanda untuk Kalor dan Kerja
Setiap zat atau sistem mempunyai sejumlah tertentu energi minyak tanah, batu baterai gas
hydrogen, makanan dan lainnya semua menyimpan energi. Energy yang dimiliki oleh suatu
zat atau sistem dapat digolongkan kedalam energy kinetic atau potensial.
Energi kinetik adalah energy yang berkaitan dengan gerakan molekul-molekul sistem.
Sedangkan bentuk energy lain yang berhubungan dengan gerak disebut energy potensial
jumlah energy yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem disebut energy dalam (internal
energy). Dan dinyatakan dengan E, nilai energy dalam (E) dari suatu zat yang dapat diukur,
kita hanya berkepentingan dengan perubahan energy dalam (E), yaitu selisih antara energy-
energi dalam produk (EP) dengan energy pereaksi (ER).
E = Ep-ER
E = q (kalor) + W (kerja).
Dalam hal ini q kita sebut kalor reaksi (q reaksi) jika reaksi
berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap, jika
berlangsung pada volum tetap V=0 jadi W=0.
E = qv
1.Suatu reaksi berlangsung pada volume tetap dengan
perubahan energi dalam (E) sebesar 100 kJ, maka jumlah
kalor yang menyertai reaksi itu (q) adalah 100 kJ.
Conso.
qp = E W
= -100 kJ (-5 kJ)
= -95 kJ
Kita telah mendefenisikan reaksi eksoterm sebagai reaksi yang membebaskan
kalor sedangkan reaksi endoterm sebagai reaksi yang menyerap kalor.
Pada reaksi endoterm system menyerap energi oleh karena itu entalpi sistem
akan bertambah artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi
pereaksi (HR) akibatnya perubahan entalpi (H) yaitu selisih antara entalpi
produk jangan entalpi pereaksi.
Karena entalpi reaksi juga bergantung pada wujud zat yang terlibat
dalam reaksi, maka wujud atau keadaan zat harus dinyatakan, yaitu
membubuhkan indeks s utk padat, l untuk cair dan g untuk gas
1. Reaksi 1 mol gas metana dengan 2 mol gas oksigen
membebaskan kalor sebesar 802,3kj pada temperatur 298 K
dan tekanan 1 atm. Persamaan termokimianya dapat ditulis
sebagai berikut:
CH4 (g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) H =- 802,3 Kj
Contoh :
Diketahui Hf0 H2O (l) = -286 kJ, maka entalpi penguraian H2O (l )
menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ mol-1.
Persamaanya yaitu :
H2O (l) H2 (g) + O2 (g) H = +286 kJ
3. Entalpi Pembakaran Standar (Standard Enthalpy of Combustion = Hc0)
Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Zat yang mudah terbakar adalah
unsur karbon, hidrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran
dinyatakan sempurna jika :
Karbon (C) terbakar menjadi CO2
Hidrogen (H) terbakar menjadi H2O
Belerang (S) terbakar menjadi SO2
Perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat diukur pada 298 K, 1 atm
disebut entalpi pembakaran standard dan dinyatakan dengan Hc0 . Entalpipembakaran
juga dinyatakan dalam kJ mol-1.
Jawab :
Massa 1 liter bensin = 1 L x 0,7 kg/L = 700 gram
Mol isooktana = 700 g/114 g/mol = 6,14 mol
Jadi, kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 liter besin adalah
= 6,14 mol x 5640 kJ/mol = 33524,4 kJ
1. Tuliskanlah persamaan termokimia untuk masing-masing reaksi
berikut.
a. Pembakaran 1 mol gas etana membentuk karbon dioksida dan uap
air menghasilkan 142 kJ
b. Reaksi antara 1 mol Fe2O3 dengan karbon membentuk besi dan
karbon monoksida memerlukan 621 kJ
c. Untuk menguraikan 1 mol kalsium karbonat CaCO3 menjadi
kalsium oksida dan karbon dioksida diperlukan 178,5kJ
2. Diketahui persamaan termokimia:
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(l) H = - 198 kJ
a. Berapakah perubahan entalpi jika SO2(g) yang bereaksi 1 mol?
b. Berapakah perubahan entalpi jika SO3(g) yang terbentuk sebanyak
20 gram? (Ar S = 32, O=16)
C. Penentuan Entalpi
Reaksi