Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

DIABETES MELLITUS TIPE II


Disusun Oleh:
Simon Jonathan C11112165
Miftahul Jannah C11112172
Abdul Fuad Hadi C11112280

Pembimbing:
Dr.dr.H. Rasyidin Abdullah, MPH, M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN


ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S M
TTL : 05-08-1943
Umur : 74 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Sudah Menikah
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 14 No 22 A
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No RM : 4247
Tgl MRS : 30-03-2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Lemah dan Pusing


Anamnesis terpimpin
Seorang pasien wanita usia 68 tahun datang ke poli klinik untuk
check up kesehatan sebelum cabut gigi. Pasien juga mengeluh
sering merasa lemah dan pusing. Lemah dan pusing sudah
dirasakan sejak beberapa tahun terakhir dan hilang timbul. Pasien
juga mengeluh sering terbangun malam hari untuk buang air kecil
dan menggangu tidurnya. Pasien memiliki riwayat sakit gula
semenjak 2 tahun yang lalu saat dirinya diperiksa di salah satu
intstalasi kesehatan. Pasien mengaku dahulu sering merasakan
sering buang air kecil, sering merasakan haus dan juga sering
merasakan lapar. Pasien juga merasakan keluhan berupa sering
kesemutan pada kaki, mata kabur dan luka yang sulit sembuh.
Pasien tidak rutin memeriksakan penyakit gulanya. Pasien pernah
mengkonsumsi obat gula berupa suntikan, pasien mengaku tidak
mengkonumsi obat gulanya secara teratur. Pasien jarang
berolahraga. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal oleh
pasien. BAB pada pasien normal.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi ada
Riwayat diabetes ada
Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat stroke disangkal
Riwayat penyakit keluaga
Pasien mengaku kalau keluarganya (ibu , kaka dan
adiknya) mengidap penyakit yang sama seperti pasien.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 76 x/mnt, reguler.
RR : 22 x/mnt
Suhu : 36,5 C
BB : 68 kg
TB : 155 cm
IMT : 28.3 (Obese 1)
Gizi : Lebih
PEMERIKSAAN FISIK

Kulit : Berwarna coklat muda, tidak terdapat


kelainan warna kulit, tidak ikterik, dan turgor kulit baik.
Kepala : Normocephal.
Rambut : Berwarna hitam dan beruban, distribusi
merata, tidak mudah dicabut.
Alis: Hitam, tumbuh lebat.
Mata : Tidak exopthalmus, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat dan isokor, tidak
terdapat benda asing, pergerakan bola mata baik.
Hidung : Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak
deviasi septum, tidak ada sekret, dan tidak hiperemis.
Telinga : Bentuk normal, liang telinga luas, tidak ada
sekret, membran timpani intak.
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,
mukosa mulut basah, tonsil T1-T1.
Leher :Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening pada submentalis, subklavikula, pre-aurikula,
post-aurikula, oksipital, sternokleidomastoideus, dan
supraklavikula. Trakea tidak deviasi.
Thoraks : Normal, Simetris kiri dan, tidak ditemukan
kelainan kulit, tidak terlihat adanya massa.
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan
dan kiri pada saat statis dan dinamis, tidak terdapat
retraksi dan pelebaran sela iga.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas,
Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru.
Auskultasi: Suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -
/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba.
Perkusi : Batas jantung kanan pada ICS V linea
parasternalis dextra, batas jantung kiri pada ICS VI, 2
cm lateral linea midklavikula sinistra, batas pinggang
jantung pada ICS III linea sternalis sinistra.
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II regular, tidak terdapat
gallop dan tidak terdapat murmur.
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, tidak terlihat massa.
Auskultasi: Bising usus (+) normal.
Palpasi : turgor baik, tidak terdapat nyeri tekan. Tidak
teraba massa, hepatomegaly (-) splenomegaly (-).
Perkusi : Suara timpani di semua lapang abdomen,
tidak terdapat nyeri ketok.
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
GDS : 439 mg/dl
DAFTAR MASALAH
Diabetes Mellitus type 2
Hipertensi Grade II
RENCANA PENATALAKSANAAN
Rencana Diagnosis
HbA1c
Pemeriksaan lab: Darah Rutin, EKG, Profil Lipid
Rencana Terapeutik
Metformin 500 mg 2 dd 1
Amlodipine 10 mg 1 dd 1
Insuline Lantus (glargine) 14 unit
Rencana Edukasi
Edukasi kepada pasien tentang penyakit tersebut, untuk mengikuti
pola makan sehat, meningkatkan kegiatan jasmani/aktivitas fisik,
pengobatan yang sesuai dan rutin, serta melakukan pemantauan
melalui pemeriksaan secara berkala
Edukasi pasien untuk mengubah pola hidupnya agar menjadi lebih
sehat.
Prognosis
Quo ad vitam = Dubia
Qou ad functionam = Dubia
Qou ad sanationam = Dubia
Suatu kelompok penyakit
ADA metabolik dengan
karekteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan
2010 sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya
DM Tipe DM Tipe DM Tipe lain
1 2 Defek Genetik fungsi
Destruksi Resistensi sel
sel Insulin Defek gen kerja Insulin
Penyakit eksokrin
pankreas Defisiensi pankreas DM
Defisiensi Insulin Gestasional
Endokrinopati
Insulin relatif
Karena obat atau zat
absolut hingga kimia
dominan
Infeksi
Sebab Imunologi
Sindrom genetik lain
Poliuria

Pusing,
mudah Polidipsi
marah

Tipe 1

Penurunan
Polifagi
BB
Gejala tipe
1

Infeksi kulit,
Sering
gusi,
infeksi
berulang

Tipe
2
Kesemutan
pada
Mata kabur
tangan dan
kaki

Luka sulit
sembuh
Keluhan Klasik DM
Penurunan
Poliuria Polidipsia Polifagia
BB

Keluhan lain
Disfungsi Pruritus
Badan
Kesemutan Gatal Mata kabur ereksi pada vulvae pada
lemah
pria wanita
PATOFISIOLOGI
UJI Pasien dengan
DIAGNOSTIK simptom DM

Pasien yang tidak


UJI
PENYARING bergejala, yang
mempunya risiko DM
Pasien asimtomatis dengan Ibu Hamil
risiko DM :

a) Usia > 45 tahun a) BMI> 27kg/m


b) BMI 23kg/m atau WC 80cm b)Riwayat berat lahir bayi
(P) dan 90cm (L) >4kg
c) Hipertensi (140/90 mmHg) c) Riwayat GDM
d) Riwayat DM dengan garis
keturunan d) Riwayat keluarga
e) Riwayat abortus berulang, e) Riwayat obstetrik buruk
melahirkan bayi cacat atau BB lahir f) Glukosuria pada
bayi > 4000 gram
kunjungan prenatal pertama
f) Kolesterol HDL 35 mg/dL dan atau
trigliserida 250 mg/dL g) Usia > 25 tahun
Gejala klasik DM
Kadar gula plasma 2
+ Gejala klasik DM
jam pada TTGO 200
glukosa plasma + MG/dL (11,1 mmol/L)
sewaktu 200 mg/dL Kadar glukosa
(11,1 mmol/L) atau plasma puasa TTGO yang
dilakukan dengan
Glukosa plasma 126mg/dL (7.0 atau standar WHO,
sewaktu merupakan mmol/L) menggunakan beban
hasil pemeriksaan Puasa diartikan pasien glukosa yang setara
sesaat pada suatu dengan 75 g glukosa
hari tanpa tak mendapat kalori
tambahan sedikitnya 8 anhidrus yang
memperhatikan dilarutkan ke dalam
waktu makan jam.
air.
terakhir.
RIWAYAT PENYAKIT
PEMERIKSAAN FISIK
Gejala, Pola makan, status
TB dan BB, TD, Fundoskopi,
Nutrisi, BB, riwayat TK, Rwyt
PX rongga mulut dan kel.
Pengobatan, Rwyt komplikasi
Tiroid, Px, Jnatung, Nasi, PX.
akut dan kronis, Rwyt Infeksi,
Extremitas, Px. Kulit
Faktor Resiko, Pola hidup

EVALUASI BERKALA
EVALUASI LAB
GDS dan GDPP
GDS dan GDPP, HbA1c,
Profil lipid, Kreatinin, HbA1c (3-6bln)
Urinalisa, ECG, X-ray dada Check up dan lab setiap 1
tahun
Edukasi
Intervensi (Pola hidup
Farmakologis dan perilaku)

Latihan
Tx Gizi Medis
Jasmani
Kebutuhan kalori
Pemanis
Alternatif Karbohidrat Kebutuhan kalori basal (25-
Aman apabila 45-65% dr 30kal/kgBB ideal) + /-
tidak melebihi total asupan
energi berdasarkan beberapa faktor (
Accepted
daily intake jenis kelamin, umur, aktivitas,
bb , dll)
Lemak
Serat
20-25% dr BBI (rumus Brocca)
25g/1000kcal/
kebutuhan
hr 90% x(TB -100)x 1kg
kalori

Natrium Jenis kelamin : = 25kal/kgBB,


Protein
<3000mg = I 30kal/kgBB
sendok the 10-20% total
asupan energi Umur : 40 -59 th ( -5%), 60-69 (-
Ht= 2400mg
10%), >70 (-20%)
Porsi besar Aktivitas : istirahat (+10%),
Porsi makanan ringan (+20%), sedang (30%),
20% pagi
ringan (2-3)
30% siang berat (50%)
10-15% BB: Gemuk (-20-30%), kurus
25% sore
(+20-30%)
DM Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

GHS
GHS
+
GHS
monoterapi
+ GHS
Catatan :
1. GHS : Gaya Hidup
Kombinasi +
Sehat 2 OHO Kombinasi 2
2. Dinyatakan gagal bila
terapi dalam 2-3 bulan OHO
pada tiap tahap Jalur pilihan alternatif, bila : +
tidakmencaoai target -Tidak terdapat insulin
terapi HbA1c <7% - diabetes betul-betul
Basal insulin
3. Bila tidak ada
pemeriksaan HbA1c,
menolak insulin
dapat digunakan - kendali glukosa optimal
pemeriksaan glukosa
darah rata-rata hasil
pemeriksaan beberapa Insulin
kali glukosa darah GHS intensif
sehari yang +
dikonversikan ke
HbA1c Kombinasi 3 OHO
Kadar HbA1c

<7% 7-8% 8-9% >9% 9-10% >10%

GHS GHS
+
GHS
Gaya hidup Monoterapi
Sehat +
Met, SU,
Kombinasi
-Penurunan berat AGI, GHS
2 OHO GHS
badan Glinid,TZD, +
-- mengatur diit Met, SU, +
DPP-IV Kombinasi
-- latihan jasmani AGI, Kombinasi
teratur 3 OHO
Glinid,TZD, 3 OHO
Met, SU,
Catatan : DPP-IV Met, SU,
AGI,
1. Dinyatakan gagal bila
terapi dalam 2-3 bulan Glinid,TZD, AGI,
pada tiap tahap DPP-IV Glinid,TZD,
tidakmencaoai target DPP-IV
terapi HbA1c <7%
2. Bila tidak ada
+
pemeriksaan HbA1c, Basal
dapat digunakan insulin
pemeriksaan glukosa GHS
darah rata-rata hasil +
pemeriksaan beberapa
kali glukosa darah Insulin
sehari yang Intensif
dikonversikan ke
HbA1c
Obat Cara Kerja Efek samping
1. Pemicu Sekresi Insulin
Sulfonilurea sekresi insulin Hipoglikemia Glibenclamide
Pilihan utama BB naik Gliclazide
pasien dgn BB Glipizide
N/< Gilmepiride
Glinid sekresi insulin BB naik Repaglinid
fase pertama Nateglinid

2. Penambah Sensitivitas Insulin


Tiazolidindion Berikatan pada adiposity t.u Rosiglitazone
PPAr- ( subkutan dgn Pioglitazone
reseptor di sel redistribusi
otot dan lemak) lemak,BB,
Rentensi cairan
Penghambat Glukoneogenesis
Biguanides Mual, anorexia, Metformin
Glukoneogenesis diare, asidosis
laktat
3. Penghambat Glukosidase Alfa
Acarbose absorpsi glukosa Kembung dan Acarbose
di usus halus flatulens

4. Lain
DPP-4 Inhibitor Sitagliptin

GLP-1 Analogue Mual, Exanatide


Rapid acting Terapi tunggal BB yang cepat
insulin atau kombinasi
Hiperglikemia berat +
Short acting Def insulin basal/ ketosis
insulin Prandial/
Ketoasidosis diabetik
Intermediate Keduanya
Hiperglikemia
acting Insulin Def insulin basal
hiperosmolar non ketotik
Long acting : Hiperglikemia
dalam keadaan Hiperglikemia + asidosis
Insulin
puasa laktat
Premixed Insulin
Def prandial : Gagal dengan OHO dosis
Hiperglikemia maksimal
slps makan. Stress Berat
RI/SA def Ggn fs ginjal/hati
Prandial KI/ Alergi terhadapa OHO
IA/LAdef Basal
Dasar
Jenis pemikiran Indikasi
terapi
Hb1Ac

Status gizi
GDP dan dan
GDPP Tekanan
darah

PENILAIAN
HASIL
TERAPI
Baik Sedang Buruk

GDS 80-<100 100-125 126


GDPP 2 jam 80-144 145-179 180

A1c <6.5 6.5-8 >8

Kolesterol Total <200 200-239 240


LDL <100 100-129 130
HDL : >40 : >50

TG <150 150-199 200

BMI 18.5- <23 23-25 >25

TD 130/80 >130/40/>80-90 >140/90


Akut Kronik
Makroangiopati
Ketoasidosis
Metabolik Pembuluh darah : Jantung, darah
tepi, otak

Mikroangiopati
Hiperosmolar
-Retinopati diabetik
non ketotik
-Nefropati Diabetik

Neuropati
Hipoglikemia
- Neuropati perifer Ulkus kaki

Anda mungkin juga menyukai