Penilaiaan Kesehatan 28 Feb 2017
Penilaiaan Kesehatan 28 Feb 2017
TEAM IKOPIN
2017
TUJUAN
Peserta dapat:
Menjelaskan Tujuan dan Pengorganisasian Penilaian
Kesehatan
Mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian kesehatan KSP/
USP dalam praktek
Membaca dan menganalisis hasil penilaian kesehatan KSP/
USP, memakai pe-doman penilaian kesehatan yang berlaku
2
PENGANTAR
7
TABEL KERAGAAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI
31 DESEMBER 2014
SHU
Jumlah Jumlah PENILAIAN SIMPANAN MODAL MODAL MODAL PINJAMAN TAHUN
NO. URAIAN Koperasi Koperasi Aktif ANGGOTA RAT KESEHATAN DITERIMA PINJAMAN SENDIRI PENYERTAAN ASSET DIBERIKAN BERJALAN
(Rp. (Rp. (Rp. (Rp. (Rp.
(Unit) (Unit) (Orang) (Unit) (Unit) (%) Trilyun) Trilyun) Trilyun) (Rp. Trilyun) Trilyun) (Rp. Trilyun) Trilyun)
dari RAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. KSP/KOPDIT 10,811 7,568 3,177,567 6,438.00 4,917 76.37 10.55 3.52 5.57 1.84 24.12 17.11 1.27
USP
2. KOPERASI 96,018 67,080 17,213,866 43,362.00 39,475 91.04 8.49 17.21 21.22 1.35 57.26 44.42 3.85
3. KJKS 1,197 971 137,190 920.00 668 72.61 2.36 0.40 0.59 0.08 4.27 3.13 0.01
UJKS
4. KOPERASI 2,163 1,514 333,282 1,153.00 950 82.39 0.63 0.27 0.17 0.02 1.16 0.91 0.02
TOTAL 110,189 77,133 20,861,905 51,873.00 46,010 88.70 22.03 21.40 27.55 3.29 86.81 65.57 5.16
8
Ruang Lingkup Pengawasan-PP No 17/2015 ttg
PENGAWASAN KOPERASI
USAHA PENILAIAN
PENERAPAN KELEMBAGAAN PEMBERIAN
SIMPAN KESEHATAN
KEPATUHAN KOPERASI SANKSI
PINJAM USP
Penilaian thd
-Sanksi
aspek:Permo
administrasi :
dalan,Kualita
-Kepatuhan Pelimpahan
s aktiva
Legal perkara,pem
Kelengkapan Penghimpunan produktif,Ma
Dana
antauan
Legalitas najemen,
-Kepatuhan pelaksanaan
Koperasi Efisiensi,Likui
Usaha Mengontrol sanksi
Kesimbangan
ditas,Jatidiri
-
Kelengkapan Dana koperasi,Pert
Kepatuhan Pemantauan
Organisasi umbuhan
Transaksi Penyaluran Dana
keputusan
Koperasi dan
hasil
Kemandirian
pelimpahan
serta
perkara,reha
kepatuhan
bilitasi
thd prinsio
kelembagaan
syariah bagi
,rehabilitasi
usp pola
usaha
syariah
9
BAGAN PEMBAGIAN KEWENANGAN
PENGAWASAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI
KSP/KOPDIT/KJK
USP/UJKS
S
98.181 Unit
12.008 Unit aktif
PROV/KAB/KOT
PUSAT PROV/KAB/KOTA PUSAT
A
151 Unit 1.857 Unit 1.281 Unit
96.900 Unit
108.757 Unit
dengan Jumlah Satgas
1.432 Unit Koperasi Primer dan sebanyak 3.639 Orang
Sekunder Nasional (Rata-rata 30 Kop/orang)
dengan jumlah Satgas Pusat sebanyak
16 Orang (Rata-rata 90 Kop/orang) 10
PENILAIAN KESEHATAN
KSP dan USP koperasi yang
Penetapan predikat tingkat
dinilai kesehatannya: Apa yang
kesehatan:
KSP yang telah beroperasi dinillai?
paling sedikit 1 tahun buku Permodala SKOR TINGKAT
dan telah melaksanakan n KESEHATAN
Kualitas
Rapat Anggota Tahunan aktiva 80 -100 SEHAT
USP koperasi yang telah produktif
beroperasi paling sedikit 1 Manajeme 66 s/d CUKUP SEHAT
tahun buku dan telah n < 80
51 s/d DALAM
dikelola secara terpisah Efisiensi
< 66 PENGAWASAN
serta membuat laporan Likuiditas
keuangan terpisah dari Kemandiria DALAM
n dan < 51 PENGAWASAN
unit usaha lainnya. pertumbuh KHUSUS
Pelaksanaan dilaksanakan pada an
posisi setiap akhir tahun buku Jatidiri
koperasi
2015 (R) 14
Dalam kegiatan pemantauan, tujuannya:
melihat perkembangan secara berkala
bulanan dan triwulan, memakai laporan ke-
uangan.
2015 (R) 15
PENGORGANISASIAN
Proses pengorganisasian kegiatan PENILAIAN KESEHATAN
memerlukan konsistensi dan ke-tepatan aplikasi rangkaian
kegiatan Penga-wasan sebagaimana dalam KONSEP di
mu-ka;
Artinya, kalau rangkaian kegiatan pengawas-an tidak
dilakukan sebagaimana yang diatur, maka bisa diduga
kalau kemudian para pelaku sistem SP akan mengalami
berbagai masalah;
Karena yang dilakukan pada tahap sebelum-nya adalah
petunjuk tentang apa yang harus dibenahi, selama
kegiatan SP dilakukan.
2015 (R) 16
Itulah kerangka pengorganisasian kegiatan pe
ngawasan secara lengkap, di mana puncak ke
giatannya adalah penilaian kesehatan proses
penyelenggaraan SP (dari sisi ekonomi mau-
pun sosial).
2015 (R) 17
TUJUAN PENILAIAN KESEHATAN
KSP/USP
Memberikan pedoman kepada pejabat penilai,
gerakan koperasi, dan masyarakat agar KSP dan USP
Koperasi dapat melakukan kegiatan usaha simpan
pinjam, berdasarkan prinsip koperasi secara
profesional, sesuai dengan prinsip kehatihatian dan
kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya kepada anggota dan masyarakat di
sekitarnya .
SASARAN PENILAIAN KESEHATAN
a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang sehat dan mantap
sesuai dengan jatidiri koperasi .
b. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang efektif, efisien, dan
profesional.
c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain
dan atau anggotanya.
LANDASAN KERJA
PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP
a. KSP dan USP Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan nilai-nilai,
norma dan prinsip Koperasi sehingga dapat dengan jelas menunjukkan perilaku koperasi.
b. KSP dan USP Koperasi adalah alat dari rumah tangga anggota untuk mandiri dalam
mengatasi masalah kekurangan modal (bagi anggota pengusaha) atau kekurangan
likuiditas (bagi anggota rumah tangga) sehingga berlaku asas menolong diri sendiri (self
help).
c. Maju mundurnya KSP dan USP Koperasi menjadi tanggung jawab seluruh anggota
sehingga berlaku asas tanggung jawab pribadi (self responsibility)
d. Anggota pada KSP dan USP Koperasi berada dalam satu kesatuan sistem kerja Koperasi,
diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam AD dan ART KSP atau Koperasi yang
menyelenggarakan USP.
e. KSP dan USP Koperasi wajib dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada
anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan oleh lembaga keuangan
lainnya
f. KSP dan USP Koperasi berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam hal ini KSP dan USP
Koperasi bertugas untuk melaksanakan penghimpunan dana dari anggota, calon anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya serta pinjaman kepada pihak-pihak tersebut
RUANG LINGKUP
PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP
Ruang lingkup Penilaian Kesehatan KSP dan USP
Koperasi meliputi penilaian terhadap beberapa
aspek sebagai berikut:
1. Permodalan;
2. Kualitas aktiva produktif;
3. Manajemen;
4. Efisiensi;
5. Likuiditas;
6. Kemandirian dan pertumbuhan;
7. Jatidiri koperasi.
METODE PENILAIAN KESEHATAN
2015 (R) 22
1. PERMODALAN
a. Rasio antara Modal Sendiri terhadap Total Asset
1 sd.20 25 6 1,50
21 sd.40 50 6 3,00
41 sd.60 100 6 6,00
61 sd.80 50 6 3,00
81 sd.100 25 6 1,50
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang beresiko
Untuk Rasio Modal Sendiri lebih kecil atau sama dengan 0, diberikan nilai
kredit 0
Untuk setiap kenaikan rasio modal 1 % mulai dari 0 %, nilai kredit ditambah 1
dengan maksimum nilai 100
Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 6 % maka diperoleh skor permodalan
Rasio modal (%) Nilai Kredit Bobot (%) skor
0 0 0
1 sd. 10 10 6 0.6
11 sd. 20 20 6 1.2
21 sd. 30 30 6 1.8
31 sd. 40 40 6 2.4
41 sd. 50 50 6 3.0
51 sd. 60 60 6 3.6
61 sd.70 70 6 4.2
71 sd. 80 80 6 4.8
81 sd. 90 90 6 5.4
91 sd. 100 100 6 6.0
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Modal Sendiri Tertimbang / ATMR X 100 %
Untuk Rasio Kecukupan Modal Sendiri yaitu membandingkan modal sendiri
dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko dikalikan 100%
Modal Tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap kmponen modal
koperasi yang terdapat pada neraca koperasi dengan pengakuan bobot
resiko.
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko adalah jumlah dari hasil kali setiap
kmponen modal koperasi yang terdapat pada neraca dengan pengakuan
bobot resiko
Menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Resiko dilakukan dengan cara
menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva yang ada pada neraca
dengan bobot masing-masing komponen aktiva.
Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung /diperoleh dengan cara
membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR diklikan 100%
b.Kelembagaan 6 0,50
Total Score
DAFTAR PERTANYAAN
ASPEK MANAJEMEN
No Aspek No Ya/
Tidak
1. MANAGEMEN UMUM
1.1 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas (dibuktikan 1
dengan dokumen tertulis)
1.2 Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki rencana kerja jangka panjang minimal untuk 2
3 tahun ke depan dan dijadikan sebagai acuan KSP/USP Koperasi dalam menjalankan
usahanya (dibuktikan dengan dokumen tertulis)
1.3 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki rencana kerja tahunan yang digunakan sebagai 3
dasar acuan kegiatan usaha selama 1 tahun (dibuktikan dengan dokumen tertulis)
1.4 Adakah kesesuaian antara rencana kerja jangka pendek dengan rencana jangka 4
panjang (dibuktikan dengan dokumen tertulis)
1.5 Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerja diketahui dan dipahami oleh pengurus, 5
pengawas, pengelola dan seluruh karyawan. (dengan cara pengecekan silang)
1.6 Pengambilan keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh pengelola secara 6
independen (konfirmasi kepada pengurus atau pengawas)
1.7 Pengurus dan atau pengelola KSP/USP Koperasi memiliki komitmen untuk 7
menangani permasalahan yang dihadapi serta melakukan tindakan
perbaikan yang diperlukan.
1.8 KSP/USP Koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yang meliputi disiplin 8
kerja serta didukung sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan
pekerjaan (dibuktikan dengan dokumen tertulis dan pengecekan fisik
sarana kerja)
2.5 KSP/USP Koperasi telah menjalankan kegiatannya sesuai SOM dan SOP 17
KSP/USP Koperasi (pengecekan silang antara pelaksanaan kegiatan
dengan SOM dan SOP-nya)
2.6 KSP/USP Koperasi mempunyai sistem pengamanan yang baik terhadap 18
semua dokumen penting. (dibuktikan dengan adanya sistem pengamanan
dokumen penting berikut sarana penyimpanannya)
STANDAR PERHITUNGAN
MANAJEMEN KELEMBAGAAN
3. PEMODALAN
3.1 Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih 19
besar dari tingkat pertumbuhan asset. (dihitung
berdasarkan data yang ada di Neraca)
3.2 Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari 20
anggota sekurang-kurangnya sebesar 10% dibandingkan
tahun sebelumnya (dihitung berdasarkan data yang ada di
Neraca)
3.3 Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 21
seperempat SHU tahun berjalan
3.4 Simpanan dan simpanan berjangka koperasi meningkat 22
minimal 10% dari tahun sebelumnya
3.5 Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan 23
ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri
(pengecekan silang dengan laporan sumber dan
penggunaan dana)
STANDAR PERHITUNGAN
MANAJEMEN PERMODALAN
4. AKTIVA
4.1 Pinjaman dengan kolektibilitas lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang 24
diberikan (dibuktikan dengan laporan pengembalian pinjaman)
4.2 Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama atau 25
lebih besar dari pinjaman yang diberikan kecuali pinjaman bagi anggota sampai
dengan 1 juta rupiah (dibuktikan dengan laporan pinjaman dan daftar agunannya)
4.3 Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari jumlah 26
pinjaman macet tahunan (dibuktikan dengan laporan kolektibilitas pinjaman dan
candangan penghapusan pinjaman)
4.4 Pinjaman macet tahun lalu dapat ditagih sekurang-kurangnya sepertiganya 27
(dibuktikan dengan laporan penagihan pinjaman macet tahunan)
4.5 KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pinjaman dilaksanakan dengan efektif 28
(pengecekan silang antara pelaksanaan prosedur pinjaman dengan SOP-nya
termasuk BMPP)
4.6 KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pinjaman dan dilaksanakan dengan 29
efektif (pengecekan silang antara pelaksanaan prosedur pinjaman dengan SOP-
nya termasuk BMPP)
4.7 Dalam memberikan pinjaman KSP/USP Koperasi mengambil keputusan 30
berdasarkan prinsip kehati-hatian. (dibuktikan dengan hasil analisis kelayakan
pinjaman)
4.8 Keputusan pemberian pinjaman dan atau penempatan dana dilakukan melalui 31
komite. (dibuktikan dengan risalah rapat komite)
4.9 Setelah pinjaman diberikan KSP/USP Koperasi melakukan pemantauan terhadap 32
penggunaan pinjaman serta kemampuan dan kepatuhan anggota atau peminjam
dalam memenuhi kewajibannya (dibuktikan dengan laporan monitoring)
4.10 KSP/USP Koperasi melakukan peninjauan, penilaian, dan pengikatan terhadap 33
agunannya (dibuktikan dengan dokumen pengikatan dan atau penyerahan
agunan)
STANDAR PERHITUNGAN
MANAJEMEN AKTIVA
5. LIKUIDITAS
5.1 Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian 34
likuiditas (dibuktikan dengan dokumen tertulis mengenai
perencanaan usaha)
5.2 Memiliki fasilitas peminjaman yang akan diterima dari 35
lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya (dibuktikan
dengan dokumen tertulis mengenai kerjasama
pendanaan dari lembaga keuangan lainnya)
5.3 Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk 36
memantau kewajiban yang jatuh tempo (dibuktikan
dengan adanya dokumen tertulis mengenai skedul
penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman)
5.4 Memiliki kebijakan penghimpunan simpanan dan 37
pemberian pinjaman sesuai dengan kondisi keuangan
KSP/USP Koperasi (dibuktikan dengan kebijakan tertulis)
5.5 Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai 38
untuk pemantauan likuiditas (dibuktikan dengan
dokumen tertulis berupa sistem pelaporan penghimpunan
simpanan dan pemberian pinjaman)
STANDAR PERHITUNGAN
MANAJEMEN LIKUIDITAS
4. EFISIENSI
Di atas 15 0 2 0.0
5. LIKUIDITAS
< 60 25 5 1,25
60 < X < 70 50 5 2,50
70 < X< 80 75 5 3,75
80 < X < 90 100 5 5
6. KEMANDIRIAN DAN
PERTUMBUHAN
a. Rasio Rentabilitas Aset
Skor Predikat
80 < X < 100 Sehat
66 < X < 80 Cukup Sehat
51 < X < 66 Dalam Pengawasan
< 51 Dalam Pengawasan Khusus
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI
PENILAIAN
Kesalahan Fatal
Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan KSP dan USP
Koperasi langsung menjadi tidak sehat antara lain
1) Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam
koperasi yang bersangkutan.
2) Adanya campur tangan pihak diluar koperasi atau kerjasama yang tidak dilaksanakan
dengan baik
3) Rekayasa pembuktian atau window dressing dalam pembukuan sehingga
mengakibatkan
penilaian yang keliru terhadap koperasi.
4) Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa membukukan dalam koperasinya
TERIMA KASIH