WUJUD ZAT
Gelembung air 2
di close-up
WUJUD ZAT
4
Fluida
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Dingin
atau tekan Dingin
Panas atau
Panas
tekanan
turun
6
PERUBAHAN WUJUD ZAT (PERUBAHAN FASA)
140
80
Suhu ( C)
o
20
0
0 200 400 600 800
Energi (kalori)
7
Perubahan Fasa di Alam
Pendidihan air dalam ketel
Peleburan salju di Puncak Jaya Wijaya
Penguapan keringat untuk mendinginkan tubuh
Geologi: memengaruhi pembentukan mineral
dan mungkin gempa bumi.
Pembuatan es krim (es krim padat mulai
terbentuk pada suhu 3 C).
Siklus air (penguapan, pengembunan
membentuk awan, hujan) peran kunci dalam
ekologi bumi.
Aplikasi laboratorium & industri: distilasi,
presipitasi, kristalisasi, adsorpsi gas, dsb.
8
Diagram Fasa: Air
T << Tc T Tc T Tc
Perubahan fasa yang
terjadi ketika cairan
yang dipanaskan
dalam wadah tertutup
80
Titik kritis
72,8
70
60
50
Padat Cair
P (atm)
40
30
20 Gas
10
5,11
Titik triple
0
-80 -60 -40 -20 0 20 40
-36,35 o
31,05
T ( C)
10
Kesetimbangan cair-uap & padat-uap
dP H
Persamaan Clapeyron (Clausius Clapeyron)
dT TV
Untuk kesetimbangan gas-cair atau gas-padat: Vg >> Vl atau Vs Vg Vl
atau Vg Vs Vg.
Jika gas dianggap gas ideal: Vg RT/P dan V RT/P
dP PH atau d ln P H 11
dT RT 2 dT RT 2
Kesetimbangan cair-uap & padat-uap
Karena d(1/T) = (1/T2) dT
d ln P H d ln P H
dT RT 2 d 1 T R
4.5
4.0
3.15 3.20 3.25 3.30 3.35
3 -1
10 /T (K )
12
Plot ln P (tekanan uap) lawan 1/T untuk
air untuk suhu dari 45C sampai 25C.
Kesetimbangan cair-uap & padat-uap
d ln P H P T 1
d 1 T
R
P*
d ln P H
T * RT 2
dT (Eq. 1.5)
P H 1 1
ln (Eq. 1.6)
P* R T T *
13
CONTOH 1: PERUBAHAN P DENGAN T
Titik didih normal ethanol adalah 78,3 C, dan pada suhu ini Hvap =
38,9 kJ/mol. Sampai berapa P harus diturunkan jika diinginkan untuk
mendidihkan ethanol pada 25,0 C dalam distilasi vakum?
Penyelesaian:
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan P yang diberikan pada cairan tersebut. Jadi, nilai P yang
diinginkan adalah tekanan uap ethanol pada 25,0 C. Tekanan uap
pada titik didih normal adalah 760 torr. Perubahan tekanan uap
dengan suhu diberikan oleh bentuk pendekatan persamaan 1.5 dari
persamaan Clapeyron. Jika perubahan Hvap terhadap suhu diabaikan,
dapat digunakan persamaan 1.6
Untuk titik yang tetap, diambil titik didih normal pada P* = 760 torr
dan T* = (78,3 + 273,2) K = 351,5 K. Jadi, T = (25,0 + 273,2) K = 298,2 K
dan
P/760 torr 0,093 dan P = 70,4 torr
Tekanan uap ethanol dari percobaan pada 25 C adalah 59 torr.
Kesalahan yang cukup besar dari hasil ini adalah karena ketidak-
idealan uap (yang terutama diakibatkan oleh gaya ikatan hidrogen
antar molekul uap) dan karena perubahan Hvap terhadap suhu. Pada
25 C, Hvap ethanol adalah 42,5 kJ/mol, lebih tinggi daripada nilainya
pada 78,3 C. 14
PERUBAHAN FASA UAP-CAIR
35
30
25
1,0325x105
Pa 20
V (L)
15
10
0
0 100 200 300 400 500
CC44H
H10
10 T (K)
11 mol,
mol, 272,6
400 KK
300
1 mol butana pada 1 atm
15
PERUBAHAN FASA UAP-CAIR
70
1 mol, 1 atm
60 2 mol, 1 atm
1 mol, 2 atm
50
40
V (L)
30
20
10
0
0 100 200 300 400 500
T (K)
Butana
16
PENGARUH TEKANAN TERHADAP TITIK DIDIH
240
Ethanol
200 Butana
160 Phenol
120
Titik didih ( C)
80
o
40
0
-40
-80
-120
0 200 400 600 800
P (torr)
17
DIAGRAM FASA
P
218 atm D C
I Y
Padat Cair S
1 atm R
O
0 torr
273,15 0,0024 0,01 99,974 374
T (C)
20
TUGAS II-(2)
1. Pada diagram fasa untuk air (tekanan uap air cair), mulai pada
titik dimana suhunya adalah 60 C dan tekanan 400 torr. Secara
perlahan-lahan naikkan suhunya pada tekanan konstan sampai
suhunya 100 C . Nyatakan apa yang terjadi secara fisik terhadap
air selama proses pemanasan ini.
2. Pada diagram fasa untuk air (tekanan uap air cair), mulai pada
titik dimana suhunya adalah 60 C dan tekanan 400 torr. Secara
perlahan-lahan turunkan tekanannya pada suhu konstan sampai
tekanannya 80 torr . Nyatakan apa yang terjadi secara fisik
terhadap air selama proses ini.