Anda di halaman 1dari 39

INFEKSI HIDUNG

LUAR :
DALAM :
Selulitis
Rinitis
Vestibulitis
SELULITIS

Streptococcus & Staphylococcus

Hidung bengkak, kemerahan, sangat nyeri

Tx : antibiotik dosis tinggi


VESTIBULITIS

Infeksi pada vestibulum

Penyebab : Iritasi, trauma

Tx : antibiotik dosis tinggi


RINITIS SIMPLEX

Common cold/flu

Penyebab : rhinovirus, myxovirus, coxsackie/echo

Bersin berulang,
Rasa panas, Ingus
hidung tersumbat,
kering, gatal pada mukropurulen
hingus encer,
hidung (bila infeksi
demam, nyeri
(Prodromal) sekunder bakteri)
kepala, mukosa
merah
Tx : istirahat, analgetik, antipiretik, dekongestan
RINITS HIPERTROFI

Tersumbat, mulut kering, nyeri kepala, ganguan


tidur, sekret banyak (mikropurulen)

PF : konka inf. hipertrofi, mukosa berbenjol-benjol


(hipertrofi), sekret mikropurulen diantara konka inf,
septum, dan dasar rongga hidung

Tx : mengurangi sumbatan akibat hipertrofi konka,


simptomatis
RINITIS ATROFI

Atrofi
pada mukosa dan tulang konka akibat infeksi
hidung kronik PF :
Etiologi :
Rongga sangat
Infeksi (klebsiella,
Nafas bau, hingus lapang, konka inf &
staphylococcus,
kental kehijauan, media atrofi, sekret
streptococcus,
krusta kehijauan, purulen, krusta
pseudomonas)
gangguan penghidu, kehijauan
Defisiensi FE, Vit. A
sakit kepala, hidung Penunjang :
Sinusitis kronik
tersumbat Histopatologik,
Kelainan hormonal
mikrobiologi, CT
Autoimun
sinus paranasal
RINITIS DIFTERI

Corynebacterium diphteriae

Riwayat imunisasi tidak lengkap

Demam, limfadenitis, paralisis otot pernafasan, hingus


bercampur darah, krusta coklat pada nares ant dan rongga
hidung

Dx dari pemeriksaan kuman pada sekret hidung

Tx : ADS, penisilin lokal dan IM

Pasien diisolasi sampai hasil pemeriksaan kuman negatif


RINITIS JAMUR
INVASIF NON INVASIF

Ditemukannya hifa jamur


pada lamina propria
Menyerupai rinolit (fungus
Dapat mengakibatkan
ball) dgn inflamasi mukosa
perforasi septum
yg lbh berat
PF : sekret mukopurulen,
Destruksi kartilago & tulang
ulkus/perforasi pada
(-)
septum disertai jaringan
Tx : pengangkatan seluruh
nekrotik kehitaman
gumpalan jamur, cuci
Tx : anti jamur oral &
hidung secara rutin untuk
topikal, debridement
pengangkatan krusta
seluruh jaringan nekrotik,
rekonstruksi jika diperlukan
RINITIS TUBERKULOSA

Berbentuk nodul/ulkus

Mengenai septum & dapat mengakibatkan


perforasi

PF : sekret mukopurulen & krusta, hidung


tersumbat

Dx : BTA pada sekret hidung

Tx : antituberkulosis & obat cuci hidung


RINITIS SIFILIS

Treponema pallidum

Pada primer/sekunder : terlihat bercak/bintik pada mukosa

Pada tersier : gumma/ulkus, perforasi septum

PF : sekret mukopurulen yg berbau, krusta, perforasi


septum

Dx : mikrobiologik & biopsi

Tx : penisilin & cuci hidung, pembersihan krusta


RINOSKLEROMA

Klebsiella rhinoscleromatis

Endemis di indonesia (terutama Indonesia timur), rekurensi


tinggi

Dx : pemeriksaan bakteriologis, histopatologi (sel-sel


mikulicz

Tx : antibiotik minimal 4 minggu (tetrasiklin, kloramfenikol,


cephalosporin,etc), operasi pengangkatan jar. granulasi &
sikatriks, memperbaiki jalan nafas & deformitas
Kataral/atrof Granulomatos
Sklerotik/sikatriks
i a

Jaringan ikat pd
Seperti rinitis tdk
mukosa hidung,
spesifik, hingus Pergantian jar.
membentuk jar.
purulen berbau, granulasi menjadi
granulasi/spt polip.
krusta. fibrotik & sklerotik.
Dapat destruksi
Dapat berlangsung Menyebabkan
tulang & deformitas
berbulan-bulan, penyempitan saluran
septum, epitaksis.
biasanya blm nafas.
Berlangsung
terdiagnosis
bulanan/tahunan

Ketiga tahapan ini dapat ditemukan


bersamaan.
MYASIS HIDUNG

Adanya infestasi larva lalat dalam rongga hidung

Pada luka bernanah, luka terbuka, jaringan nekrotik

Mengenai semua rongga (mata, telinga, hidung, mulut, vagina,


anus)

hidung & muka bengkak (dpt meluas ke dahi & bibir), suara sengau,
obstruksi hidung, epistaksis, ulat keluar dari hidung

Tx : antibiotik, kloroform&minyak terpentin, penggangkatan ulat

Komplikasi : hidung pelana, perforasi septum, sinusitis paranasal,


radang orbita, perluasan ke intrakranial, sepsis, meningitis
Nasoendoskop
i

Jaringan nekrotik di
rongga hidung
Ulserasi mukosa
Perforasi septum
Sekret purulen berbau
busuk
Sumbatan duktus
nasolakrimalis &
perforasi palatum
Ulat pada sinus atau
menembus intrakranial

CT : bayangan ulat yang bersegmen-segmen di dalam


sinus
SINUS PARANASAL
Sinus maksila

Sinus frontal

Sinus etmoid

Sinus sfenoid (kanan & kiri)


SINUS MAKSILA

Sinus paranasal terbesar, bentuk piramid

Saat lahir (6-8ml) Dewasa (15ml)

Anterior : permukaan fasial os maksila (fosa kanina)

Posterior : permukaan infra temporal maksila

Medial : dinding lateral rongga hidung

Superior : dasar orbita

Inferior : prosesus alveolaris & palatum


SINUS FRONTAL

Mulai terbentuk sejak bulan ke 4 fetus

Setelah lahir, mulai berkembang pada usia 8-10 tahun dan


sebelum usia 20 tahun mencapai ukuran maksimal

Tidak adanya gambaran lekuk dinding sinus pada rontgen


menunjukan adanya infeksi

Dipisahkan oleh tulang yg tipis dari orbita dan fosa serebri

Berdrenase melalui ostium yang terketak di resesus frontal,


berhubungan dengan infundibulum etmoid
SINUS ETMOID

S. etmoid ant : bermuara di meatus medius

S. etmoid post : bermuara di meatus superior

Penyempitan :

Resesus frontal pada bagian terdepan s. etmoid ant :


sinusitis frontal

Infundibulum pada daerah etmoid anterior : sinusitis


maksila
SINUS SFENOID

Volume : 5-7,5 ml

Superior : fossa serebri media & kelenjar hipofisa

Inferor : atap nasofaring

Lateral : sinus kavernosus dan a. carotis interna

Posterior : fosa serebri posterior


KOMPLEKS OSTIO-MEATAL

Terdapat pada 1/3 tengah dinding lateral


hidung (meatus media)

Muara-muara saluran sinus maksila,


frontal, dan etmoid anterior

Terdiri dari :

Infundibulum etmoid

Bula frontalis

Bula etmoid

Sel-sel etmoid anterior dengan


ostiumnya

Ostium sinus maksila


SISTEM MUKOSILIAR

Bergerak secara teratur untuk mengalirkan lendir menuju ostium

Terdapat 2 aliran transpor mukosiliar dari sinus :

Dari
sinus ant bergabung di infundibulum etmoid dialirkan ke
nasofaring didepan muara tuba eustachius

Dari
sinus post bergabung di resesus sfenoetmoidalis ke
nasofaring di post-superior muara tuba

Pada sinusitis terdapat post nasal drip tapi belum tentu


ada sekret di rongga hidung
FUNGSI SINUS PARANASAL

Pengatur kondisi udara

Penahan suhu

Membantu keseimbangan kepala

Membantu resonansi suara

Peredam perubahan tekanan udara

Membantu produksi mukus untuk membersihkan rongga


hidung
PEMERIKSAAN SINUS
PARANASAL
INSPEKSI

Pembengkakan di pipi sampai kelopak mata bawah yang berwarna


kemerahan : sinusitis maksila akut

Pembengkakan di kelopak mata atas : sinusitis frontal akut

PALPASI

Nyeri tekan pd pipi & nyeri ketuk di gigi : sinusitis maksila

Nyeri tekan di dasar sinus frontal (medial atap orbita) : sinusitis frontal

Nyeri tekan pada kantus medius : sinusitis etmoid


TRANSILUMINASI

Untuk memeriksa s.maksila & s.frontal bila


pemeriksaan radiologik tidak ada

Tampak gelap di daerah orbita : antrum terisi pus


/mukosa menebal/terdapat neoplasma

Tampak terang pada daerah maksila : terdapat kista


yang besar pada sinus maksila

Tampak gelap pada daerah frontal : sinusitis/sinus


yang tidak berkembang
RADIOLOGIK

XRAY

Posisi
waters : melihat kelainan pd sinus maksila, frontal,
dan etmoid

Posisi postero-anterior : menilai sinus frontal

Posisi lateral : menilai sinus frontal, sfenoid dan etmoid

CT SCAN

Indikasi : sinusitis kronik, trauma, dan tumor

Potongan koronal dan aksial


SINOSKOPI

Endoskop dimasukan melalui lubang yang dibuat di


meatus inferior atau fosa kanina

Dapat melihat keadaan dalam sinus : sekret, polip,


jaringan granulasi, massa, keadaan mukosa,
ostium-ostium
SINUSITIS
ETIOLOGI

ISPA

Rinitis alergi

Kelainan anatomi (deviasi septum/hipertrofi konka)

Sumbatan KOM

Infeksi tonsil, infeksi gigi

Pada anak : hipertrofi adenoid

Lingkungan berpolusi, udara dingin, merokok


PATOFISIOLOGI

Edema organ-
organ yang mukosa saling
membentuk KOM bertemu

Kronik, bacterial Akut, non- Silia tidak dapat


sinusitis (sekret bacterial sinusitis bergerak & Ostium
mukopurulent) (sekret serous) tersumbat
Akut : <4 minggu

Subakut : 4 minggu - 3 bulan

Kronik : >3 bulan

Penyebab :

Streptococcus pneumonia

Hemophylus influenzae

Moraxella catarrhalis (pd anak)


GEJALA

Hidung tersumbat

Disertai nyeri/rasa tekan pada wajah

Hingus purulen, post nasal drip

Dapat disertai demam

Sakit kepala

Hiposmia/anosmia

Gangguan telinga
DIAGNOSIS

Anamnesis

PF

Rinoskopi ant-post

Nasoendoskopi

Pus pd meatus medius/superior

Rinosinusitis akut : mukosa edema dan hiperemis

Foto polos dan CT scan (gold standard)


TERAPI

Antibiotik (penisilin, amoksisilin-klavulanat) selama 10-


14 hari
Decongestant
Analgetik mukolitik
Steroid oral/topikal
Irigasi hidung NaCl
Pemanasan (diatermi)
Operasi/FESS : sinusitis kronik yang tidak membaik
setelah terapi yang adekuat/disertai kista, polip
ekstensif, adanya komplikasi, sinusitis jamur
KOMPLIKASI

Kelainan orbita : pd sinusitis etmoid. Edema palpebra,


selulitis orbita, abses subperiostal, abses orbita,
trombosis sinus kavernosus

Kelainan intrakranial : meningitis, abses otak, abses


ekstradural/subdural

Osteomyelitis & abses subperiostal : pd s.frontal pd


anak-anak

Kelainan paru : bronkitis kronik, bronkiektasis


SINUSITIS JAMUR

Predisposisi : DM, neutropenia, AIDS

Penyebab : Aspergillus dan candida

Unilateral, sukar disembuhkan dengan antibiotik,


adanya gambaran kerusakan tulang ada sinus/bila
ada membran berwarna putih keabuan pd irigasi
antrum
Sinusitis Jamur Faktor Klinis Terapi

SJ Invasif akut DM tak terkontrol, Mukosa biru kehitaman, mukosa Pembedahan,


imun rendah konka/septum nekrotik Debridement,
Anti jamur sistemik
(amfoterisin B +
rifampisin/flusitosin)

SJ Invasif kronik gg. Sinusitis bakterial, sekret kental dengan bercak


Imunologik/metaboli kehitaman, bisa invasi ke orbita/intrakranial
k

SJ Noninvasif Sinus maksila Rinore purulen, post nasal drip, napas bau, Pembedahan, drainase,
(misetoma) ada massa jamur pada kavum nasi warna ventilasi sinus
coklat kehitaman dengan/tanpa pus
SINUSITIS DENTOGEN

Infeksi
gigi rahang atas/inflamasi jar. periodontal
yang menyebar ke sinus

Gejala :

sinusitis
maksila unilateral, ingus purulen,
napas bau busuk

Anda mungkin juga menyukai