Anda di halaman 1dari 51

GINEKOLOGI

Dr. Muhamad Ibnu Sina


Infeksi Alat Kandungan
Terbagi menjadi :
1. Infeksi Rendah : dari vulva, vagina, cervix
2. Infeksi Tinggi : dari uterus, tuba, ovarium, parametrium,
peritoneum / Pelvic Inflammatory Disease ( PID )
Batas antara kedua golongan ini ialah Ostium Uteri Internum
INFEKSI RENDAH ALAT KANDUNGAN
1. Vulvitis
2. Kolpitis ( Vaginitis )
3. Cervicitis
INFEKSI TINGGI / PID
1. Endometritis
2. Metritis
3. Parametritis
4. Salpingitis
Adnexitis
5. Oophoritis
Vulvitis
Radang selaput lendir labia dan sekitarnya

Gejala :
- Terasa panas, nyeri terutama pd BAK
- Leucorrhoe disertai dengan rasa gatal hingga terjadi iritasi oleh
karena garukkan
- Gangguan coitus
- Introitus dan labia menjadi merah dan bengkak dan sering
tertutup oleh sekret.
Etiologi :
1. Kebersihan
2. Gonococcus
3. Candidi albicans
4. Trichomonas
5. Oxyuris
6. Pediculi Pubis

Terapi :
- Diberikan zitbad
- Sesuai causalnya ( Trichomonas Vaginalis = Metronidazol )
Kolpitis ( Vaginitis )

Vagina dilindungi terhadap infeksi oleh pH yang rendah di dalam


vagina yang disebabkan oleh adanya bacil Dorderlein.

Keadaan yang memudahkan infeksi :


-Coitus ; pada smegma preputium mengandung kuman kuman
-Kebersihan
-Tampon untuk menampung darah haid
-Atrofi epitel vagina ; pada masa senil dimana epitel vagina
kurang mengandung glycogen dan menjadi tipis
-Corpus allienum ; alat2 perangsang sex .
Etiologi :
- Vulvovaginitis pada anak ( Go atau Corpus Allienum )
- Kolpitis pada masa reproduktif
a. Mastrubasi
b. Corpus allienum : obat / alat kontrasepsi
Gejala :
- Leucorrhoe berbau ( anyir )
- Perasaan panas atau pedih pada vagina
- Perasaan gatal pada vulva dan vulvitis sekunder

Diagnosa :
Dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis dari sekret vagina
Terapi :
- Bakteri : penisillin ( GO )
- Jamur : nystatin
- Kolpitis senilis : antibiotik / antimycotik diberi salep yang
mengandung estrogen selama 20 hari.
Cervicitis
Cervicitis / endocervicitis adalah radang dari selaput lendir canalis cervicalis.
Lebih mudah terkena infeksi dari pada vaginitis.
Terjadinya cervicitis dipermudah oleh adanya robekan cervix

Gejala :
-Fluor hebat biasanya kental / purulent dan kadang berbau
-Menimbulkan erosi ( eritroplaki ) pada portio, yang nampak sebagai daerah
yang merah menyala.
-Pemeriksaan in speculo kadang kadang dapat dilihat fluor yang purulent
keluar dari canalis cervicalis. Kalau portio normal, tdk ada robekan servix
maka harus diingat kemungkinan GO
-Pada cervicitis yang kronis kadang dapat dilihat bintik putih dalam daerah
selaput lendir yang merah karena infeksi. Bintik ini disebut ovula nabothii dan
disebabkan oleh retensi kelenjar servix karena obstruksi oleh peradangan.
Etiologi :
1. GO : sediaan hapus dari fluor cervix terutama yang purulent.
2. Sekunder : kolpitis
3. Alat - alat atau obat kontrasepsi
4. Robekan cervix terutama yang menyebabkan ectropion
Terapi ;
- Ab terutama kalau dapat diketemukan GO dalam sekret
- Cervicitis non spesifik dapat diobati rendaman AgNO3 10%
dan irigasi
- Yg tdk sembuh dilakukan operatif ( konisasi )
- Jika ectropion dilakukan plastik atau amputasi
- Erosi diberikan AgNO3 10% atau albothyl yang menyebabkan
nekrosis epitel agar tumbuh kembali epitel gepeng berlapis.
Pelvic Inflamantory Disease (PID)
Radang panggul adalah penyakit yang diakibatkan infeksi
ascending dari vagina atau serviks ke endometrium, tuba
falopii dan/atau struktur di sekitarnya.
Pada penyakit radang panggul pemberian antibiotik spektrum
luas menjadi penting walaupun patogen belum dapat
teridentifikasi secara objektif.
Kombinasi cephalosporin generasi ke-3 atau
amoxicillin ditambah dengan tetracycline dan
metronidazol dapat menjadi pilihan utama.
Endometritis
Endometritis: inflamasi atau iritasi endometrium
Akibat infeksi, seperti chlamydia, gonorrhea, tuberculosis,
atau bakteri normal vagina
Sering terjadi setelah abortus atau kelahiran (terutama
persalinan lama atau SC), atau prosedur yang melibatkan
uterus (histeroskopi, IUD)
Gejala: distensi abdomen, perdarahan pervaginam, keputihan,
demam, nyeri perut bawah
Terapi: antibiotik ( spektrum luas + anaerob )
Salpingitis
Salpingitis menjalar ke ovarium hingga juga terjadi oophoritis.
Salpingitis dan oophoritis diberi nama adnexitis.

Etiologi :
Paling sering disebabkan oleh gonococcus, selain itu
staphylococcus, streptococcus.

Penjalaran :
-Naik dari cavum uteri
-Menjalar dari alat yang berdekatan seperti dari appendix yang
meradang
-Haematogen terutama salpingitis tuberculosa. Salphingitis
biasanya bilateral
Gejala :
- Demam tinggi, menggigil
- Nyeri kiri dan kanan diperut bagian bawah terutama jika di
tekan
- Defense kiri dan kanan di atas lig. Poupart
- Mual dan muntah
- Tenesmus ad anum karena proses dekat pada rectum atau
sigmoid
- RT : nyeri goyang portio, nyeri kiri dan kanan dari uterus,
terkadang teraba penebalan tuba ( normal tidak dapat diraba )
- Adnexitis : terjadi perlekatan dengan usus yang dapat diraba
sebagai tumor. Tumor ini merupakan tumor radang ( adnex
tumor ). Tumor dari ovarium disebut tumor ovarium
- Pyosalphinx dan pyovarium, jika pus diabsorbsi terjadi
hydrosalpinx
- Hydrops tuba profluens
- Pelveoperitonitis / cavum gouglas abses
Parametritis ( Celulit Pelvica )
Parametritis adalah radang dari jaringan longgar dalam lig.
Latum. Radang ini biasanya unilateral.

Etiologi :
a. Endometritis : per continuitatum, lymphogen dan haematogen
b. Robekan servix
c. Perforasi uterus oleh alat alat ( sonde, kuret, IUD )

Gejala :
- Suhu tinggi dengan demam menggigil
- Nyeri unilateral tanpa gejala rangsangan peritoneum
Diagnosa :
- Setelah beberapa lama dengan toucher dapat diraba infiltrat
yang keras yang sampai ke dinding panggul. Infiltrat ini lebih
jelas teraba dengan toucher rectal.
- Uterus terdesak ke arah yang sehat.
Pelveoperitonitis ( Perimetritis )
Terjadi sebagai lanjutan dari salpingoophoritis. Bisa juga terjadi
dari endometritis atau parametritis.

Etiologi :
-GO
-Sepsis ( postpartum dan postabortus )
-Dari appendicitis

Gejala :
-Illeus
-Nyeri perut bagian bawah
Diagnosa :
- Pada toucher teraba infiltrat dalam cav. Douglas tapi kadang
kadang hanya ada penebalan lipatan cav. Douglas yang teraba
sebagai pinggir yang keras.
- Abses cav. Douglas : pyusalpinx yang pecah, pyovarium yang
pecah, perforasi usus pada thypus abdominalis.
Tumor Alat Kandungan
1. Jinak
a. Kistik
- Kista bartholin
- Kista sebacea / inclusi
b. Solid
- Fibroma
- Condyloma acuminata
- Nevus
2. Ganas
a. Ca In Situ
b. Ca Invasif
Kista Bartholin Kista Sebacea / inclusi
Dapat berasal dari bartholinitis Akibat penyumbatan dari kel.
kronis. Teraba sebagai suatu Sebacea yang meradang.
tonjolan pada bagian belakang Biasanya terjadi pada bagian
dari labium mayor, mudah dalam dari labia mayor / minor
digerakkan. Umumnya tidak Isinya bahan sebacea dan
memberikan keluhan, tetapi sering mengalami supurasi.
terkadang mengalami
pernanahan.
Terapi :
Terapi :
- Jika perlu eksisi
- Ekstirpasi
- Harus dapat di angkat
seluruhnya, sebab dapat
menyebabkan residif.
Fibroma Condyloma Acuminata
Berasal dari jaringan fibreus Disebabkan oleh HPV 6 dan 11.
dari vulva biasanya berukuran akan terjadi terus menerus jika
kecil / sedang dan bertangkai. dibasahi oleh fluor.
Gejala :
- Menyerupai jengger ayam,
Terapi : multipel di vulva atau
Operasi perineum
Terapi :
- Podophylin 25% dalam
tinctura benzoin
- Sulfonamide, systemic dan
lokal
- albothyl
Nevus
Berasal dari irritasi vulva. Penyakit ini dianggap penting oleh
karena 7 10% dari melanoma yang ganas pada wanita terjadi
pada genitalia eksterna.

Terapi :
Eksisi kemudian di lakukan pemeriksaan PA.
Ca In Situ Ca Invasif
- Bowens disease / Pada wanita usia >70 tahun.
Qrythroplasi Queyrat : Pada histologisnya ditemukan
secara mikroskopis Squamosa cell Ca.
ditemukan anaplasi Hanya ca primer gl. Bartholin
berbentuk granulomateus, jenisnya edenocarsinoma
lekoplakia. transitional epidermoid.
- Pagets disease : Secara makroskop tampak
Bentuk khas dari Ca In Situ keputih-putihan, ulcus /
yang ditandai oleh lesi granulomateus.
merah dari epitel yang
menebal dan ditemukan
paget cells yang besar dan
pucat
Gejala :
- Mula berupa rasa sakit dan gatal
- Pruritus yang lama
- Pada std. Lanjut sakit bertambah hebat

Diagnostik : Biopsi

Terapi :
- Ca in situ : Vulvektomi PA
- Ca invasif : Vulvektomi radikal ( mengangkat kel. Limfe di
daerah femoral dan inguinal.
- Radioterapi
Tumor Vagina
Kista Inclusi Kista Gartner
Terjadinya di dinding bagian Berasal dari sisa sal. Wolff yang
bawah, umumnya dibagian berjalan di bagian lateral
posterior, timbul dari inclusi di depan dari dinding vagina.
bawah permukaan mucosa Ukurannya bermacam-macam
akibat dari lacerasi perineal / sehingga menonjol ke introitus
perineoplastik. Ukurannya vaginae. Umumnya terletak pd
kecil dan jarang multipel. bagian anterolateral.
Terdiri dari sel epitel gepeng Dindingnya dilapisi bermacam
berlapis dan isinya sperti keju jenis epitel (kuboid, silindris,
bersillia atau tidak, dan
berlapis)
Gejala :
Hampir tidak memberikan gejala. Biasanya diketahui secara
tidak sengaja oleh penderita.

Terapi :
-Di biarkan
-Operatif jika sudah mengganggu
Tumor Cervix
Polip Cervix
Umumnya bertangkai berasal dari mucosa intracervical tapi
terkadang dapat pula tumbuh dari daerah portio
Secara histologis, 1 lapis epitel yang terdiri dari sel silindris yang
tinggi yang berasal dari endocervix dengan kel. Cervix dan
stroma dari jar. Ikat halus disertai odem dan infiltrasi sel bulat.
Gejala :
- Asimtomatik
- Jika besar, dapat terjadi fluor, perdarahan intermenstruasi atau
perdarahan kontak setelh coitus
Terapi :
- Ekstirpasi ( + kuretase )
- Cauterisasi
Ca Servix

Tumor ganas tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia


epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan
mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis.

Penyebab utamanya adalah Human Papilloma Virus ( HPV ) tipe


16 dan 18. sifat onkogenik HPV18 lebih tinggi daripada HPV16
yang dibuktikan pada sel kultur dimana transformasi HPV18 adalah
5 kali lebih besar dibandingkan dengan HPV16.

HPV16 berhubungan dengan skuamous cell carcinoma serviks


sedangkan HPV18 berhubungan dengan adenocarcinoma serviks
Faktor Resiko Kanker Leher Rahim
- Usia > 35 tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kanker leher rahim
- Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk
melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim
10-12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia > 20
tahun
- Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti-ganti
pasangan
- Kebiasaan pencucian vagina dengan menggu nakan obat-obatan
antiseptik maupun deodoran akan mengakibatkan iritasi di serviks
yang merangsang terjadinya kanker
- Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker
serviks
- Penggunaan kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka lama yaitu
lebih dari 4 tahun dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim 1,5-
2,5 kali
Gejala :
- Fluor Albus berbau busuk
- Ulceratif
- Perdarahan kontak
- Ketidak teraturan haid ( amenorhea, hipermenorhea,
menometrorhagia )
- Khas : keluar darah berbentuk mukoid.
- Sekret vagina berwarna kuning berbau dan terjadi iritasi vagina
- Perdarahan setlh coitus / pemeriksaan dalam ( VT )
- Nyeri menjalar ke ekstremitas bwh
- Gagal ginjal, haematochezia,
Diagnosis Kanker Servik

1. Pap smear
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel kanker lebih
awal pada pasien yang tidak memberikan keluhan. Sel kanker
dapat diketahui pada sekret yang diambil dari porsi serviks.
Pemeriksaan ini harus mulai dilakukan pada wanita usia 18
tahun atau ketika telah melakukan aktivitas seksual sebelum
itu. Setelah tiga kali hasil pemeriksaan pap smear setiap tiga
tahun sekali sampai usia 65 tahun. Setiap wanita yang telah
aktif secara seksual sebaiknya menjalani pap smear secara teratur
yaitu 1 kali setiap tahun. Apabila selama 3 kali berturut-turut
menunjukkan hasil pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan
pap smear bisa dilakukan setiap 2 atau 3 tahun sekali
Hasil pemeriksaan pap smear :
a. Normal
b. Displasia ringan ( perubahan dini yang belum bersifat ganas )
c. Displasia berat ( perubahan lanjut yang belum bersifat ganas )
d. Karsinoma in situ ( kanker terbatas pada lapisan servik paling
luar )
e. Kanker invasif ( kanker telah menyebar ke lapisan servik
yang lebih dalam / ke organ tubuh lainnya )
2. IVA Test ( inspeksi visual dengan asam asetat )
Program skrining IVA test :
a. Minimal 1x pada usia 35-40
b. Jika fasilatas memungkinkan, lakukan tiap 10 tahun pada usia 35
55
c. Ideal dan optimal dilakukan tiap 3 tahun pada wanita usia 25 60
Syarat :
a. Sudh melakukan hubungan sexx
b. Tidak sedang menstruasi
c. Tidak sedang hamil
d. 24 jam sblmnya tdk berhubungan

Hasil :
a. Jika tidak berubah warna menjadi keputihan ( aceto white
epithelium ) dikatakan NEGATIF
b. Jika terjadi, maka dikatakan POSITIF
2. Pemeriksaan DNA HPV
Pemeriksaan ini dimasukkan pada skrining bersama-sama
dengan Paps smear untuk wanita dengan usia di atas 30
tahun. Penelitian dalam skala besar mendapatkan bahwa
Paps smear negatif disertai DNA HPV yang negatif
mengindikasikan tidak akan ada CIN 3 sebanyak hampir 100%.
Kombinasi pemeriksaan ini dianjurkan untuk wanita dengan
umur diatas 30 tahun karena prevalensi infeksi HPV menurun
sejalan dengan waktu.
3. Biopsi
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu
pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika hasil
pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau
kanker. Biopsi ini dilakukan untuk melengkapi hasil pap
smear. Teknik yang biasa dilakukan adalah punch biopsy yang
tidak memerlukan anestesi dan teknik cone biopsy yang
menggunakan anestesi. Biopsi dilakukan untuk mengetahui
kelainan yang ada pada serviks. Jaringan yang diambil dari
daerah bawah kanal servikal. Hasil biopsi akan memperjelas
apakah yang terjadi itu kanker invasif atau hanya tumor saja
Pencegahan :
Menghindari berbagai faktor risiko, yaitu hubungan seks pada
usia muda, pernikahan pada usia muda, dan berganti-ganti
pasangan seks.
Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah
mempunyai anak perlu melakukan pemeriksaan pap smear
setahun sekali atau menurut petunjuk dokter. Pemeriksaan
Pap smear adalah cara untuk mendeteksi dini kanker
serviks. Disarankan untuk melakukan tes Pap setelah usia
25 tahun atau setelah aktif berhubungan seksual dengan
frekuensi dua kali dalam setahun. Bila dua kali tes Pap
berturut-turut menghasilkan negatif, maka tes Pap dapat
dilakukan sekali setahun.
Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma
dan kondom, karena dapat memberi perlindungan terhadap
kanker leher rahim
Memperbanyak makan sayur dan buah segar
vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi
penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara
meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus
sebelum memasuki sel-sel serviks. Vaksin ini juga melindungi
dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil
kelamin.Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru
efektif apabila diberikan pada perempuan yang berusia 9
sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin
diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu
Pengobatan :
-Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa kriosurgeri
(pembekuan), kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi),
pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal
tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya dan LEEP (loop
electrosurgical excision procedure) atau konisasi.
-Operatif ( histerektomi subtotal / total )
-Radioterapi
-Kemoterapi
Mastitis
Peradangan jaringan payudara, akibat infeksi maupun
noninfeksi
Penyebab: Staphylococcus aureus, Streptococcus, E.
coli
Faktor risiko
Metode menyusui salah
Pakaian ketat gesekan, iritasi pada puting
Trauma pada payudara atau puting (digigit bayi atau
papanya bayi)
Sumbatan pada puting
Berhenti menyusui tiba-tiba
Riwayat mastitis
Tanda/gejala: tanda peradangan di payudara tetapi
tidak teraba massa
Fibroadenoma mammae (FAM)
Massa kenyal, berbatas tegas, mobile, tanpa tanda
peradangan
Tumor Phyllodes
Berasal dari sel periduktal
80-85% jinak, sisanya ganas
Massa keras, berbatas tegas, mobile, kulit permukaan
tipis dan mengkilat, vena dapat terlihat, ukuran bisa
mencapai 30 cm
Ca mammae
Massa keras, permukaan tidak rata/bernodul, tidak
berbatas tegas, immobile, peau dorange, retraksi puting,
nipple discharge, ulserasi
Fibrokistik (fibrocystic breast changes)
Warming Up..
Seorang perempuan berusia 27 tahun menikah 1
tahun. Telat haid 3 bulan. Mengeluarkan darah
sedikit sedikit 2 hari disertai perut kram. Mual
muntah hebat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 160/90 N 120x/mnt, tinggi fundus uteri 1 jari
dibawah pusat. Balottement negatif, DJJ negatif.
Plano positif, albumin urine +2. Diagnosis yang
mungkin untuk pasien ini adalah ?
A. Abortus iminen
B. Hiperemesis gravidarum
C. Inpartu
Wanita 45 tahun datang dengan keluhan
keputihan. cairan kental, kuning, tidak gatal,
berbau dan kadang terdapat bercak darah.
masih teratur haid. riwayat menikah 30 thn.
suami bekerja sbg supir truk yg sering keluar
kota. sudah diobati dg antibiotik tp tidak
membaik. pemeriksaan yg akan anda lakukan?
A. IVA
B. pap smear
C. swab vaginal
D. biopsi servix
Perempuan 70 tahun, mengeluhkan keluar
massa dari alat genital. Sebelumnya pernah
keluar massa seperti itu namun bisa
dimasukkan. Sekarang massa tersebut tidak
bisa dimasukan, riwayat melahirkan 10x.
Diagnosis ?
A. Myoma geburt
B. Prolaps Uteri
C. Kista Ovarium
D. Inversio Uteri
E. Polip Uteri
wanita 37 tahun datang dengan keluhan
dibibir kemaluan sebesar telur ayam, tidak
nyeri dan hilang sendiri, kemungkinan
diagnosis?
A. kista batolini
B. kista nabothi
C. polip serviks
D. karsinoma serviks
E. myoma geburt
Perempuan G2P1A0 hamil 38 minggu diantar
keluarganya ke IGD karena nyeri kepala, nyeri
ulu hati dan mual muntah. Hasil pemeriksaan
TD 160/90 dengan edem tungkai dan
proteinuria +3. Kemungkinan diagnosanya ?
A. Sindrom HELP
B. Impending eklamsi
C. Eklampsi
D. PE ringan
E. PE berat

Anda mungkin juga menyukai