Anda di halaman 1dari 47

TUGAS POKOK DAN

WEWENANG PENJAGA
PINTU PERLINTASAN
SEBIDANG
BIODATA PENGAJAR
NAMA : ARIEF DARMAWAN
Tempat Tanggal Lahir : Kediri, 7 November 1986
Agama : Islam
Alamat Rumah : Metland Cibitung Blok P5/14 Cikarang Barat Bekasi 17000
Alamat Email dan Telpon : arif_keretapi@yahoo.com / 08989474276

PEKERJAAN
1. Kepala Unit Lab dan Sarpras Perkeretaapian Des 2015
2. Manager Administrasi Umum LSP K3 Perkeretaapian
3. Instruktur Muda BNSP - 2015
4. Asesor Kompetensi BNSP - 2015
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Diploma III Perkeretaapian Sekolah Tinggi Transportasi Darat 2008
Diploma IV Transportasi Darat STTD 2012
Pasca Sarjana S2 Manajemen SDM STIE IPWI Jakarta 2014
RIWAYAT PELATIHAN :
Pendidikan dan pelatihan Teknik Operasi Kereta api 2010
Pendidikan dan pelatihan Teknik analisis dan invetigasi kecelakaan kereta api -2012
Pendidikan dan pelatihan Dasar Fasilitas Operasi Kereta api 2013
Advancement Railway Management Korea 2014
Pelatihan Teknis Analisis Kecelakaan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian 2015
Pelatihan Teknis Penanganan Kecelakaan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian 2015
Railway Signalling Technology Signet Solution Derby Uk Desember 2015
TUGAS POKOK
PENJAGA JALAN PERLINTASAN (PJL)

1. Mengamankan kereta api dari gangguan kendaraan umum

2. PJL harus sudah datang 15 menit sebelum waktu serah terima dari dinas pertama ke dinas
berikutnya

3. Sewaktu serah terima harus memperhatikan situasi dan kondisi saat itu dan mengisi buku
serah terima dan menandatanganninya

4. Memperhatikan jadwal perjalanan KA yang terpasang di gardu dan jam yang ada

5. 15 menit sebelum KA lewat PJL harus sudah siap-siap menutup pintu dengan
memperhatikan situasi /keadaan jalan raya sehingga tidak terjadi kemacetan

6. Bila JPL tersebut dilengkapi dengan genta PJL harus memperhatikan betul-betul bunyi
genta, sehingga PJL yakin dari mana KA akan lewat dan siap untuk menutup pintu

7. Sewaktu KA lewat di perlintasan tersebut, PJL harus memperhatikan dan meyakinkan


semboyan-semboyan KA yang diperlihatkan oleh KA.
TUGAS POKOK
PENJAGA JALAN PERLINTASAN (PJL)

8. PJL harus memelihara/menjaga kebersihan gardu, alat yang ada, alur alur
rel maupun aspalan jalan raya yang di perlintasan sehingga sewaktu KA
maupun kendaraan umum tidak terganggu
9. Selama tidak ada KA lewat PJL harus membersihkan baan kanan dan kiri
JPL sejauh 100 s/d 200m
10. Bila ada kekurangan atau kerusakan-kerusakan alat perlintasan tsb, PJL
harus segera lapor kepada atasannya langsung (SK) agar segera diteruskan
/diselesaikan oleh yang berwenang
11. Laporan yang diteruskan SK supaya dilengkapi dengan bukti yang
menyatakan kapan laporan dibuat/dilaporkan ke dinas lain
12. PJL dilarang keras membuka pintu sebelum KA lewat atas
permintaan/perintah siapapun, kecuali atasan langsung yang bertanggung
jawab
13. Pada waktu dinas malam lampu-lampu handsein maupun lampu senter harus
betul-betul terang nyalanya , agar sinar putih, kuning maupun merah yang
mengarah ke kendaraan umum terlihat jelas oleh pengemudi
TUGAS POKOK
PENJAGA JALAN PERLINTASAN (PJL)

14. PJL tidak dibenarkan meninggalkan tempat (mewakilkan kepada orang lain)
tanpa ada ijin dari atasan langsung
15. Berusaha memberhentikan KA dengan memasang semboyan 3 pada jarak
500 m sebelum perlintasan bila terjadi kemacetan lalu-lintas di perlintasan
pada waktu KA lewat
Satu kali rangkaian bunyi
genta
Dua kali rangkaian bunyi
genta
Semboyan yang telah dibunyikan dihapuskan

Empat kali rangkaian bunyi


genta
Delapan kali rangkaian bunyi
genta
Tiga kali rangkaian bunyi genta
Semboyan Percobaan

Lima kali rangkaian bunyi


genta
Penjaga pintu perlintasan dan penjaga
jalan silang harus mengetahui jam
lewat kereta api di tempat
penjagaannya menurut jam yang telah
ditetapkan. Mereka tidak boleh
menggantungkan pengetahuan itu
hanya kepada bunyi semboyan genta
yang diterima.
Apabila seorang penjaga pintu lintasan atau
penjaga jalan silang pada petak jalan sepur
kembar setelah terimasemboyan genta No.
55 A dari dua jurusan. Kemudian terima
pula semboyan penghapusan No. 55 B. Ia
harus menunggu lewatnya salah satu dari
kedua kereta api yang telah diberitakan.
Setelah itu dapatlah ia mengetahui bahwa
semboyan yang dihapuskan itu ialah untuk
kereta api yang belum lewat.
Mulai pada saat semboyan 55 C
terdengar, semua kereta api dan
jika mungkin juga kereta /
gerobak yang terlepas harus
dihentikan. Lalu lintas di pintu
lintasan dan di jalan silang hanya
diperkenankan, apabila penjaga
yakin, bahwa tiada kereta api
atau kereta / gerobak yang
terlepas akan lalu di situ.
SERAGAM RAPI
PENJAGA PINTU PERLINTASAN
(PJL)

PADA SAAT MELAYANI


KA
PJL (PENJAGA JALAN PERLINTASAN)

PARA PJL KALAU ADA KA LEWAT HARUS KELUAR BERSERAGAM LENGKAP


DAN MEMBAWA SEMBOYAN SATU
PJL MENUNGGU KA YANG AKAN LEWAT DENGAN SIKAP SEMPURNA
PJL MENUNJUKKAN SEMBOYAN SATU PADA SAAT KA AKAN LEWAT
PJL MEMBERIKAN SALAM PADA MASINIS
PJL MENCATAT NOMER KA DAN WAKTU SETELAH KA LEWAT DAN PINTU
PERLINTASAN DIBUKA LAGI
TINDAKAN YANG
DILAKUKAN

PADA SAAT KEJADIAN KEJADIAN LUAR


BIASA
PJL melihat rangkaian KA tidak ada
semboyan 21

1. Tindakan PJL :
a. Tidak membuka pintu perlintasan sampai yakin aman
b. Tingkatkan kewaspadaan, dianggap KA akan lewat
c. Melaporkan kepada petugas stasiun terdekat dan minta
keyakinan bahwa keadaan jalan KA betul-betul aman dan
meyakinkan bahwa semboyan 21 tertinggal (lupa
memasang)

2. Tindakan selanjutnya :
a. Membuka pintu perlintasan setelah ada informasi yang
jelas
b. Mencatat pada buku laporan
Kendaraan umum mogok di JPL

1. Tindakan PJL :
a. Memasang semboyan 3 dengan jarak minimal 500 m dari
JPL pada kedua arah datangnya KA, didahulukan pada KA
yang akan melewati menurut jadwal
b. Meminta sopir untuk turun dan meminta bantuan untuk
mengeluarkan kendaraan bebas dari jalan rel
c. Khususnya pada pintu listrik otomatis bunyikan sinyal
sampai kendaraan keluar dari JPL

2. Tindakan selanjutnya :
a. Mencabut semboyan 3
b. Mencatat pada buku laporan
c. Melaporkan pada OC/PK
Genta tidak berbunyi

1. Tindakan PJL :
a. Kontrol putaran dalam genta
b. Bila terjadi gangguan , mencatat jam terjadinya gangguan.
c. Meningkatkan kewaspadaan dan selalu melihat jadwal
perjalanan KA
d. Memberitahukan kepada petugas penggantinya

2. Tindakan selanjutnya :
Melaporkan kepada kepala resort (SK)/KS/PPKA/kepala resort
telekomunikasi (TSK) untuk perbaikannya
Kendaraan umum menyerobot/menabrak pintu
perlintasan
1. Tindakan PJL :
a. Mencatat nomor polisi
b. Mencatat jenis kendaraan
c. Menghentikan kendaraan
d. Meminta SIM/STNK, bila perlu kendaraan ditahan
e. Bila KA sudah dekat , pasang bendera merah / tanda stop
untuk kendaraan umum, bila perlu pasang semboyan 3
untuk menghentikan KA, dengan jarak minimum 500 m
dari JPL
f. Melaporkan kepada kepala Resort (SK)/ Mandor/ KS
terdekat.
g. Bila perbaikan palang pintu tidak dapat diselesaikan segera
minta bantuan tenaga untuk membantu penjagaan

2. Tindakan selanjutnya :
a. Kepala resort (SK) berkoordinasi dengan kepala Resort
sinyal (SSK) untuk memperbaiki dan menuntut usulan
ganti rugi kepada pena-
Kendaraan umum menyerobot/menabrak pintu
perlintasan

brak, kalau tidak bisa selesai dapatmeminta bantuan


kepolisian setempat
b. Mencatat dalam buku laporan
c. Segera koordinasi dengan OC/PK untuk mengambil
langkah terhadap kereta api di perjalanan
PJL menderita sakit sewaktu dinas

Tindakan PJL :
a. Memberitahu kepada kepala resort (SK)/
Mandor/Kepala Stasiun setempat melalui orang
lain
b. Tidak meninggalkan tempat tugas sebelum datang
petugas penggantinya
Perlengkapan yang harus ada di Gardu JPL

Bendera kuning 2 Bh
Bendera merah 2 Bh
Lampu palang pintu 2 Bh
Ember 1 Bh
Arit babat 1 Bh
Cangkul 1 Bh
Grafik waktu KA 1 Bh
Ikhtisar semboyan 1 Bh
Tabel dinasan 1 Bh
Kotak P3K 1 Bh

Anda mungkin juga menyukai