Dosen Pembimbing :
Oleh :
Kelompok 7
Rizaldi A1C314041
Astati A1C314059
Mirwana A1C314041
Pengertian
Gula merupakan salah satu bahan makanan pokok
di Indonesia. Rata rata manusia di Indonesia
mengkonsumsi gula sebanyak 12 15 kg per tahun.
Di Indonesia gula kristal yang dikonsumsi sehari hari
didominasi oleh gula tebu. Gula kristal ini dibuat dan
diproses dari tanaman tebu. Proses pembuatan gula
dari tebu memerlukan beberapa tahapan dan proses
kimia serta mekanis. Tebu mengandung hidrokarbon
yang terjadi dalam tanaman karena proses fotosintesa.
Ciri-ciri Bunga
1. Merupakan bunga majemuk
Ciri-ciri Akar. 2. Panjang bunga majemuk 70-90 cm
1. Akar serabut 3. Setiap bunga mempunyai 3 daun
2. Panjang mencapai 1 Meter kelopak, 1 daun mahkota, 3 banang
sari dan 2 kepala putik.
Varietas Tebu yang Baik untuk Bahan Baku Gula
Varietas tebu yang baik untuk bahan baku gula adalah Varietas tebu
yang termasuk kedalam kriteria varietas yang sudah mencapai
masa tebu layak giling. Yang dimaskud tebu layak giling adalah :
1. Tebu yang ditebang pada tingkat pemasakan optimal.
2. Kadar kotoran (tebu mati, pucuk, pelepah tanah, dll) maksimal
2%
3. Jangka waktu sejak tebang sampai giling tidak lebih dari 36 jam.
Berdasarkan ciri-ciri tebu diatas maka pada umumnya pabrik
gula di Indonesia memakai tebu Varietas Ps dari pasuruan dan
Bz dari Brazil.
Komposisi atau Kandungan Tebu
Umumnya tebu memiliki komposisi sebagai berikut:
Komposisi Kadar
Sukrosa 11-19%
Sabut 16-19%
Air 65-75%
Mesin-mesin yang Digunakan
dalam Pembuatan Gula
Cane Cutter
Cane shreeder
Defecator
Clarifier
rotary vacuum filter
bejana evaporatorCane CutterCane Cutter
Crystallizer
Receiver (palung pendingin)
Centrifuge (puteran)
Proses Pengolahan
Proses pemerahan (gilingan)
Pemurnian
Penguapan
Kristalisasi
Pemisahan
Pengeringan kristal gula
Proses Pengolahan
Limbah Industri Gula dan Penanganannya
Macam-macam limbah industri gula
1. Limbah cair
2. Limbah gas
3. Limbah padat
Penanganan Limbah Cair
1. Penanganan di dalam pabrik (in house keeping)
Sistem ini dilakukan dengan cara mengefisienkan pemakaian
air dan penangkap minyak (oil trap) serta pembuatan bak
penangkap abu bagasse (ash trap).