Anda di halaman 1dari 18

KIMIA INDUSTRI

PEMBUATAN GULA TEBU

Dosen Pembimbing :

Oleh :
Kelompok 7
Rizaldi A1C314041
Astati A1C314059
Mirwana A1C314041
Pengertian
Gula merupakan salah satu bahan makanan pokok
di Indonesia. Rata rata manusia di Indonesia
mengkonsumsi gula sebanyak 12 15 kg per tahun.
Di Indonesia gula kristal yang dikonsumsi sehari hari
didominasi oleh gula tebu. Gula kristal ini dibuat dan
diproses dari tanaman tebu. Proses pembuatan gula
dari tebu memerlukan beberapa tahapan dan proses
kimia serta mekanis. Tebu mengandung hidrokarbon
yang terjadi dalam tanaman karena proses fotosintesa.

6 CO2 + 6 H2O ---> C6H12O6 + 6 O2


Karakteristik gula
1. Nama senyawa : Sukrosa
2. Rumus molekul : C12H22O11
3. Berat molekul : 342,3 g/mol
4. Bentuk : Padatan
5. Warna : Putih
6. Bau : Khas karamel
7. Densitas : 1,587 g/cm3
8. Kelarutan, 25oC : 2000 g/L air
9. Titik leleh, 1 atm : 1860C
Bahan dan Peralatan

Morfologi Tanaman Tebu

Varietas Tebu yang Baik untuk Bahan Baku Gula

Komposisi atau Kandungan Tebu

Mesin-mesin yang Digunakan dalam Pembuatan Gula


Morfologi Tanaman Tebu
Nama tebu hanya terkenal di Indonesia,
dilingkungan internasional tanaman ini lebih
dikenal dengan nama ilmiahnya Saccharum
officinarum L. Jenis ini termasuk dalam famili
Gramineae atau kelompok rumput-rumputan.
Secara morfologi tanaman tebu dapat dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu batang, daun,
akar, dan bunga.
Lanjutan.
Masing-masing bagian memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :
Ciri-ciri Daun
Ciri-ciri Batang 1. Merupakan daun tidak lengkap
1. Tumbuh tegak, sosoknnya tinggi 2. Daun berpangkal pada buku batang
kurus dan tidak bercabang. dengan kedudukan yang berseling
3. Pelepah memeluk batang, semakin
2. Tinggi mencapai 3,5 meter. keatas semakin menyempit, terdapat
3. Memiliki ruas dengan panjang bulu-bulu daun dan telinga daun.
ruas 10,30 cm. 4. Pertulangan daun sejajar
4. Kulit batang keras berwarna 5. Helaian daun berbentuk garis dengan
hijau, kuning, ungu, merah tua ujung meruncing, bagian tepi bergerigi
atau kombinasinya. dan permukaan daun kasar.

Ciri-ciri Bunga
1. Merupakan bunga majemuk
Ciri-ciri Akar. 2. Panjang bunga majemuk 70-90 cm
1. Akar serabut 3. Setiap bunga mempunyai 3 daun
2. Panjang mencapai 1 Meter kelopak, 1 daun mahkota, 3 banang
sari dan 2 kepala putik.
Varietas Tebu yang Baik untuk Bahan Baku Gula

varietas yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1. Tingkat produktivitas (daya produk) yang stabil;
2. Kemampuan yang tinggi untuk di kepras; dan
3. Teloransi yang tinggi terhadap hama dan penyakit;
Lanjutan

Varietas tebu yang baik untuk bahan baku gula adalah Varietas tebu
yang termasuk kedalam kriteria varietas yang sudah mencapai
masa tebu layak giling. Yang dimaskud tebu layak giling adalah :
1. Tebu yang ditebang pada tingkat pemasakan optimal.
2. Kadar kotoran (tebu mati, pucuk, pelepah tanah, dll) maksimal
2%
3. Jangka waktu sejak tebang sampai giling tidak lebih dari 36 jam.
Berdasarkan ciri-ciri tebu diatas maka pada umumnya pabrik
gula di Indonesia memakai tebu Varietas Ps dari pasuruan dan
Bz dari Brazil.
Komposisi atau Kandungan Tebu
Umumnya tebu memiliki komposisi sebagai berikut:

Komposisi Kadar

Sukrosa 11-19%

Gula reduksi 0,5-1,5%

Senyawa anorganik 0,5-1,5%

Asam anorganik 0,15%

Sabut 16-19%

Zat warna 8-9%

Air 65-75%
Mesin-mesin yang Digunakan
dalam Pembuatan Gula
Cane Cutter
Cane shreeder
Defecator
Clarifier
rotary vacuum filter
bejana evaporatorCane CutterCane Cutter
Crystallizer
Receiver (palung pendingin)
Centrifuge (puteran)
Proses Pengolahan
Proses pemerahan (gilingan)
Pemurnian
Penguapan
Kristalisasi
Pemisahan
Pengeringan kristal gula
Proses Pengolahan
Limbah Industri Gula dan Penanganannya
Macam-macam limbah industri gula
1. Limbah cair
2. Limbah gas
3. Limbah padat
Penanganan Limbah Cair
1. Penanganan di dalam pabrik (in house keeping)
Sistem ini dilakukan dengan cara mengefisienkan pemakaian
air dan penangkap minyak (oil trap) serta pembuatan bak
penangkap abu bagasse (ash trap).

2. Penanganan setelah limbah keluar dari pabrik, melalui


Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
IPAL melalui beberapa tahap yaitu :
Pengolahan Pendahuluan (Pre Tratment)
Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
Pembunuhan Kuman (Desinfektion)
Pembuangan Lanjutan (Ultimate Disposal)
Pengolahan Asap dan Debu
1. Senyawa pencemar primer
Senyawa pencemar primer adalah senyawa pencemar yang
langsung dibebaskan dari sumber.
2. Senyawa pencemar sekunder
Pengendalian pada sumber pencemar
Pengenceran limbah gas
1. Pemisah Brown
2. Electrostatic Precipitator (Pengendap elektrostatik)
3. Pengumpul sentrifugal
4. Pemisah inersia
5. Pengendapan dengan gravitasi
Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Padat
Pemanfaatan Ampas Tebu
Limbah padat berupa ampas tebu (bagasse) dapat
dapat dijadikan bubur pulp dan dipakai untuk briket,
partikel board, bahan baku pulp dan bahan kimia seperti
furfural, xylitol, methanol, metana, dll. pabrik kertas,
untuk makanan ternak; bahan baku pembuatan pupuk,
bioetanol, dan sebagai bahan bakar ketel uap (boiler)
sehingga mengurangi konsumsi bahan-bakar minyak oleh
pabrik. Selain itu, adanya kandungan polisakarida dalam
ampas tebu dapat dikonversi menjadi produk atau
senyawa kimia yang digunakan untuk mendukung proses
produksi sektor industri lainnya.
Lanjutan..
Blotong
Blotong dapat dimanfaatkan antara lain untuk pakan ternak,
pupuk dan pabrik wax. Penggunaan yang paling
menguntungkan saat ini adalah sebagai pupuk di lahan tebu.
Penggunaan tetes antara lain sebagai pupuk dan pakan ternak
dan pupuk. Selain itu juga sebagai bahan baku fermentasi
yang dapat menghasilkan etanol, asam asetat, asam sitrat,
MSG, asam laktat dll.
Pucuk tebu segar maupun dalam bentuk awetan, sebagai
silase atau jerami dapat menggantikan rumput gajah yang
merupakan pakan ternak yang sudah umum digunakan di
Indonesia.
Kesimpulan
1. Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan bunga (nira
kelapa atau enau, serta cairan batang tebu
2. Sukrosa memiliki rumus molekul C12H22O11, dengan berat molekul 342,3
g/mol, memiliki bentuk padatan dan berwarna putih. Sukrosa berbau
khas karamel dengan densitas 1,587 g/cm3 kelarutan, 25oC adalah 2000
g/L air serta titik leleh, 1 atm1860C
3. Bahan utama gula adalah tebu yang memiliki kualitas bagus dan alat yng
digunakan adalah Cane Cutter, Cane shreeder, Defecator, Clarifier,
Rotary vacuum filter, Bejana evaporator, Crystallizer, Receiver (palung
pendingin, Centrifuge (puteran)
4. Proses pembuatan gula dari bahan baku tebu secara umum dilakukan
dengan tahap yaitu penggilingan tebu, pemurnian nira mentah,
penguapan nira encer, kristalisasi nira kental, pemisahan kristal dan
pengeringan kristal.
5. Pada pemrosesan gula dari tebu menghasilkan limbah atau hasil
samping, antara lain ampas, blotong dan tetes yang dapat digunakan
sebagai pakan ternak, pupuk, dan pulp.

Anda mungkin juga menyukai