0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ekonomi Islam pada masa Rasulullah SAW. Ia meletakkan dasar-dasar ekonomi Islam melalui pengenaan zakat, kharaj, jizyah, warisan, dan pengelolaan Baitul Mal untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran negara. Rasulullah SAW juga telah menetapkan prioritas belanja negara untuk peningkatan kesejahteraan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ekonomi Islam pada masa Rasulullah SAW. Ia meletakkan dasar-dasar ekonomi Islam melalui pengenaan zakat, kharaj, jizyah, warisan, dan pengelolaan Baitul Mal untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran negara. Rasulullah SAW juga telah menetapkan prioritas belanja negara untuk peningkatan kesejahteraan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ekonomi Islam pada masa Rasulullah SAW. Ia meletakkan dasar-dasar ekonomi Islam melalui pengenaan zakat, kharaj, jizyah, warisan, dan pengelolaan Baitul Mal untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran negara. Rasulullah SAW juga telah menetapkan prioritas belanja negara untuk peningkatan kesejahteraan umat.
Sejarah pemekiran ekonomi Islam tidak terlepas dari sejarah peradaban Islam itu sendiri, di karenakan sistem ekonomi Islam mulai berkembang sejak Islam itu hadir sebagai agama bagi seluruh alam Islam adalah agama yang menjadikan kitab suci Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh makhluk di dunia. Al-Quran diturunkan Allah melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW, yang memiliki misi yang mulia yaitu membangun manusia yang beradab dan menyebarkan keadilan dimuka bumi. SEBELUM RISALAH KENABIAN
Nabi Muhammad sebagai pelaku bisnis
Perjalanan niaga ke Syam sewaktu pada usia remaja bersama pamannya Abu Thalib Sebagai pengelola (mudharib) bisnis Siti Khadijah melalui berbagai bentuk akad yang dikemudian hari disahkan sebagai akad-akad bisnis Islami. Perilaku bisnis yang dicontohkan : Sifat-sifat nubuwwah Selalu mempermudah ketika : Membeli Menjual Membayar RosululAh SAW mengeluarkan sejumlah kebijkan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum (fiqih), politik, juga masalah perniagaan atau ekonomi (muamalah). Perekonomian pada masa Rasulullah mulai lebih berkembang ketika hijrah , Pada tahun kedua setelah hijrah, mulai adanya perintah tentang shodaqoh kemudian perintah Zakat Fitrah yang dibayarkan setiap setahun sekali pada bulan ramadhan. Sedangkan Zakat Mal diwajibkan pada tahun ke-9 hijrah Pendapatan utama bagi negara pada masa Rosulullah SAW adalah zakat, dan kharaj dan jizyah .
zakat dikenakan pada hal-hal berikut :
Benda logam yang terbuat dari emas Benda logam yang terbuat dari perak, Binatang ternak unta, sapi, domba, kambing Berbagai jenis barang dagangan yang lebih dari 200 dirham Ushrzakat Hasil pertanian termasuk buah-buahan pada tahun ke 8 hijriah Khumus / Rikaz harta karun atau harta temuan
Sedangkan kharaj Kharaj atas tanah mulai
ditarik pada tahun ke-7 Hijriah berdasarkan Sedangkan jizya ditetapkan pada tahun ke 8 hijriah Rasulullah dan dikenakan kepada non- muslim yang mendapat perlindungan Wakaf, tahun ke-3 Hijrah sesuai dengan petunjuk Al Quran Surat Al Hasyr ayat 7. Denda atau kafarat Seperlima rampasan perang (ghanimah) pada tahun ke 2 hijriah disebut khums berdasarkan petunjuk Al Quran Surat Al Anfaal ayat 41. (perang Badar tahun ke-2 Hijrah), Tebusan tawanan perang bagi yang ditebus, Wakaf Berdasarkan petunjuk Al Quran Surat Al Hasyr ayat 7 tanah milik Bani Nadhir yang meninggalkan Madinah setelah perang Uhud, dapat dibagikan dan merupakan tanah wakaf yang pertama dalam sejarah Islam. Harta yang tidak bertuan Pegawai Baitul Mal, orang yang dikirim ketempat jauh untuk menyebarkan agama, dan pejabat lainnya mendapatkan gaji Dengan mulai adanya sumber- sumber penerimaan negara, dan pengeluaran negara maka diperlukan suatu lembaga yang mengurus kepentingan keuangan negara Pembentukan Baitul Maal
Baitul Maal yang dibentuk pada masa
Rasulullah SAW masih berbentuk pusat pengumpulan dan dan pembagian kekayaan publik, sedangkan Baitul Maal dalam arti Kantor Perbendaharaan Negara baru dibentuk pada pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khattab Pencatatan seluruh penerimaan negara pada masa Rosululloh SAW tidak ada, karena beberapa alasan : Jumlah orang Islam yang bisa membaca, menulis dan mengenal aritmatika sedikit Sebagian besar bukti pembayaran dibuat dalam bentuk yang sederhana baik yang didistribusikan maupun yang diterima Sebagian besar dari zakat hanya didistribusikan secara lokal Bukti-bukti penerimaan dari berbagai daerah yang berbeda tidak umum digunakan Pada kebanyakan kasus, (harta yang didapatkan dari kemenangan perang) digunakan dan didistribusikan pada masyarakat Meletakan dasar APBN
Kebijaksanaan belanja negara meliputi
pengendalian pengeluaran negara dalam batas penerimaannya (balance budget policy) Penentuan prioritas pengeluaran yang dalam jangka pendek dapat secara efisien memberikan dampak optimal pada pengembangan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas sumber daya insani melalui gerakan pendidikan dan kebudayaan, serta ilmu pengetahuan; Pembangunan infrastruktur ekonomi; Pembangunan pertahanan dan keamanan; dan Peningkatan kesejahteraan sosial melalui penyaluran zakat, Infaq, dan sadaqah kepada yang berhak menerimanya (ashnaf).