Bila pada populasi berukuran N baik terbatas dan tak terbatas dengan mean x dan standar deviasi x , maka distribusi rata-rata X akan
mendekati distribusi normal dengan rata-rata X dan setandar deviasi X , sehingga variabel acak Z, diberikan oleh:
X X
Z
X
X X N n
Dimana X
bila populasi tak terbatas dan X bila populasi terbatas.
n n N 1
Sampel 2, 3, 6, 8 dan 11 dapat dihitung mean populasi, deviasi standard populasi,
mean dari distribusi penarikan sampel, dan deviasi standard distribusi mean
penarikan sampel sebagai berikut dengan menggunakan definisi-definisi dasar
statistik deskriptif sebagai berikut:
Populasi :
2 3 6 8 11 30
6,0
5 5
14
fi ( xi x )2 (1)(2,5 6)2 (1)(4 6) ... (1)(9,5 6)
i 1
x 14
2,01
10
fi
i 1
Distribusi X jika n = 10
Distribusi populasi
Distribusi X jika n < 30
Jika seratus sampel cetakan memiliki berat total 496 sampai 500 N maka
meannya adalah 4,96 sampai 5,00 N. Dengan mengingat kembali konsep-konsep
distribusi normal yang telah dibahas, probabilitas mean tersebut dapat dicari
dengan menggunakan tabel distribusi normal standard dimana skor z (z score)nya
didefinisikan sebagai:
x x
zx
x
maka:
P (4,96 X 5,00)
4,96 5,02 5,00 5,00
P Zx
0,027 0,027
P 2,22 Z x 0,74
0,74 2,22
0,2296 0,0132 0,2164 21,64%
3. Distribusi Sampel Proporsi
X
Dalam suatu populasi berukuran N terdapat jenis tertentu dengan proporsi p dan pada populasi tersebut diambil sampel berukuran n
N
x x
yang mengandung jenis tertentu dengan proporsi p , maka statistik p yang bersifat acak sehingga mempunyai suatu distribusi yang
n n
disebut distribusi sampel proporsi dengan mean dan standar deviasi sebagai berikut.
X
Rata-rata: p p dan
N
p1 p N n
Standar deviasi: p populasi terbatas
n n 1
p1 p
p populasi tak terbatas.
n
Untuk sampel besar, distribusi sampel proporsi merupakan distribusi normal hingga variabel Z diberikan oleh
p p
Z
p
3. Distribusi Sampel Proporsi
Divisi pengendalian mutu pabrik perkakas mesin mencatat bahwa 2 % dari mata
bor yang diproduksi mengalami cacat. Jika dalam pengiriman satu batch produk
terdiri dari 400 mata bor, tentukan probabilitas banyaknya mata bor yang cacat 3
% atau lebih?
Distribusi proporsi penarikan sampel persoalan diatas memiliki mean dan deviasi
standard :
P 0,02
1 0,02 1 0,02
P 0,007
n 400
P (P 0,02875) 1 P (P 0,02875)
0,02875 0,02
1 P ZP
0,007
1 P ZP 1,25 1 1,25
1 0,8944 0,1056 10,56%
4. Distribusi Sampel Beda Dua Rata-rata
Misal dua populasi, populasi I dan II. Populasi I sebanyak N1 memiliki mean 1 dan standar deviasi 1 , populasi II sebanyak N 2 memiliki
mean 2 dan standar deviasi 2 . Dari populasi I diambil sampel acak sebanyak n1 dan memiliki rata-rata X 1 , dari populasi II diambil sampel acak
sebanyak n2 dan memiliki rata-rata X 2 . Kedua sampel diasumsikan saling bebas. Bila dari kedua sampel disampel secara acak maka akan
didapat distribusi sampel beda dua rata-rata X 1 X 2 . Rata-rata dan standar deviasi beda dua rata-rata X 1 X 2 diberikan oleh
Rata-rata: X1 X 2 1 2 dan
12 22 N1 N 2 n1 n2
Standar deviasi: X1 X 2 populasi terbatas
n1 n2 N1 N 2 1
12 22
X1 X 2 populasi tak terbatas.
n1 n2
Untuk sampel besar, distribusi sampel beda dua rata-rata merupakan distribusi normal hingga variabel Z diberikan oleh
Z
X 1 X 2 1 2
X1 X 2
Lampu bohlam produksi perusahaan A memiliki daya tahan pakai rata-rata 1400
jam dan deviasi standard 200 jam, sementara yang diproduksi perusahaan B
memiliki daya tahan pakai rata-rata 1200 jam dengan deviasi standard 100 jam.
Jika dari masing-masing produk dipilih 125 bohlam sebagai sampel yang diuji,
maka probabilitas bahwa bohlam produksi A memiliki daya tahan pakai sekurang-
kurangnya 160 jam lebih lama dibandingkan bohlam produksi B dapat ditentukan
sebagai berikut.
Statistik yang dibicarakan dalam persoalan ini adalah mean dari daya tahan pakai
bohlam A dan B ( x A dan xB ) yang akan ditentukan perbedaannya xA xB .
Maka mean dari distribusi perbedaan penarikan sampel daya tahan pakai bohlam
A dan B:
xA xB xA xB xA xB 1400 1200 200
p1 1 p1 p2 1 p2 N1 N2 n1 n2
Standar deviasi: p 1 p 2 populasi terbatas
n1 n2 N1 N2 1
p1 1 p1 p2 1 p2
p p populasi tak terbatas.
1 2
n1 n2
Distribusi sampel beda dua proporsi mempunyai distribusi normal dengan statistik Z diberikan oleh:
p 1 p 2 p1 p2
Z
p p
1 2
Tabel 8.2. Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi dari Distribusi Sampel
Rata-rata: x x dan X X
Untuk sampel besar n 30 Z
X
Standar deviasi:
1. Rata-rata N n Untuk sampel kecil (n < 30)
x X populasi terbatas
n n 1
X X X
x t
n
populasi tak terbatas. X
X
Rata-rata: p p
N
Standar deviasi: p p
2. Proporsi p1 p N n Untuk sampel besar n 30 Z
p populasi terbatas p
n n 1
p1 p
p populasi tak terbatas.
n
Rata-rata: X1 X 2 1 2 Untuk sampel besar n 30
Standar deviasi:
Z
X 1 X 2 1 2
2
2
N1 N 2 n1 n2 X X
X X 1
2
populasi terbatas 1 2
Rata-rata: p1 p 2 p1 p 2