Anda di halaman 1dari 22

REFLEKSI KASUS

NURHOLIS MAJID Pembimbing:


09-777-018 Dr.Sasono Udijanto, Sp.OG
Tanggal Pemeriksaan :13 12 - 2015
Ruangan : IGD Kebidanan
Jam :22.45
IDENTITAS
Nama : Ny. A NamaSuami : Tn. R
Umur :17 tahun Umur : 19 tahun
Alamat :Desa Kaliburu Alamat :Desa Kaliburu
Pekerjaan:IRT Pekerjaan: Nelayan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SMP Pendidikan: SD
G1P0A0
HPHT : 17 08 2015
TP: 24 05 2016
Menarche : 15 tahun
Usia Kehamilan : 17 minggu
Perkawinan : I, 7 bulan

Keluhan Utama :
Keluar darah dari jalan lahir
Pasien baru masuk rujukan dari puskesmas dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 2 hari yang
lalu. Awalnya perdarahan banyak, kemudian keluar
darah sedikit-sedikit, dan sejak sore sebelum masuk
rumah sakit perdarahan kembali banyak. Pasien juga
mengeluh mengalami nyeri perut bagian bawah sejak
kemarin sore. Pasien mengeluh pusing (+), sakit
kepala (+), demam (-), batuk (-), sesak napas (+).
Riwayat mual dan muntah sejak bulan Oktober.
Pasien mengaku jarang minum vitamin dan baru rajin
meminumnya sejak bulan Desember ini. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat hipertensi(+) hal ini diketahui pada
bulan Oktober saat pasien melakukan ANC,
riwayat DM (-), riwayat asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga: (-)
Riwayat KB : Tidak pernah
Riwayat Obstetri: Hamil sekarang
KU : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
TD :100/60 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 32x/menit
Suhu : 37,0C
Kepala Leher:
Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterus (-/-),
edema palpebra (-/-), pembesaran KGB (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-).
Thorax :
I :Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P :Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada
area jantung, batas jantung DBN
A :Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-. Bunyi jantung I/II murni regular
Abdomen :
Inspeksi: Tampak cembung
Auskultasi: Peristaltik usus + (kesan normal). BJF: belum terdengar
Palpasi: Nyeri tekan abdomen diatas simfisis pubis. Uterus tidak
teraba
Perkusi: Tympani.

Pemeriksaan Ginekologi
Abdomen
Inspeksi
Abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda-tanda
peradangan, bekas operasi (-)
Palpasi
Tinggi fundus uteri belum teraba
Inspekulo
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dalam Vagina
Vulva/vagina normal, pembukaan 1 cm,
portio tebal, konsistensi portio lunak, teraba
jaringan di mulut portio, pelepasan darah (+)

Ekstremitas
Edema (-) / (-)
Akral hangat (+)/(+)
Laboratorium 14/12/2015
WBC : 13,8x 103/mm3
HGB : 5,3 gr/dl
HCT : 17,0%
PLT : 270 x 103/mm3
RBC : 1,81 x 106/mm3
HbSAg : non-reaktif
-hCG kuantitatif : tidak dilakukan
pemeriksaan
Plano test : positif
Pasien perempuan usia 17 tahun masuk RSD Madani dengan
keluhan darah dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu. Awalnya
perdarahan banyak, kemudian keluar darah sedikit-sedikit, dan
sejak sore sebelum masuk rumah sakit perdarahan kembali
banyak. Pasien juga mengeluh mengalami nyeri perut bagian
bawah sejak kemarin sore. Pasien mengeluh pusing (+), sakit
kepala (+), sesak napas (+). Riwayat mual dan muntah sejak
bulan Oktober. Pasien mengaku jarang minum vitamin dan
baru rajin meminumnya sejak bulan Desember ini. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan. Riwayat hipertensi (+).
Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+),
palpasi tinggi fundus uteri tidak teraba. Pada pemeriksaan
dalam didapatkan vulva/vagina normal, pembukaan 1 cm,
portio tebal, konsistensi portio lunak, teraba jaringan di mulut
portio, pelepasan darah (+).
DIAGNOSIS
Mola hidatidosa

PENATALAKSANAAN
IVFD NaCL : RL 14 tpm
O2 4 lpm
Pasang kateter
Transfusi darah 2 kantong WB
Amoxicillin 3x500 mg
Observasi perdarahan
Rencana USG
Pada kasus ini, diagnosis molahidatidosa
ditegakkan berdasarkan anamesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang ditemukan pada pasien.
Pada anamnesis, pasien mengeluhkan
adanya darah yang banyak keluar dari jalan
lahir. Hal ini merupakan gejala utama dari
molahidatidosa, sifat perdarahan bisa
intermiten, sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak selama beberapa minggu sampai
beberapa bulan (antara bulan pertama
sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14
minggu).
Pada pasien ini ditemukan peningkatan tekanan
darah dan adanya mual dan muntah sejak 2
bulan yang lalu dimana usia kehamilan sekitar
2 bulan. Berdasarkan teori, pada molahidatidosa
komplit, terjadi proliferasi abnormal dari
sinsitiotrofoblas yang memproduksi hCG. Hal ini
menyebabkan peningkatan hCG yang ekstrim
(>100.000 mIU/mL) yang dapat dihubungkan
dengan molahidatidosa komplit.
Pada pemeriksaan penunjang, yang
mendukung diagnosis molahidatidosa pada
hasil pemeriksaan USG ditemukan
gambaran, berupa badai salju (snow flake
pattern) dan nampak gambaran sarang lebah
(honey comb) kesan molahidatidosa.
Pada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan
hasil yang menunjukkan jaringan desidua villi
korialis dan sebaran sel-sel trofoblas, didapatkan
pula area dengan perdarahan yang luas dan area
yang nekrosis, namun tidak nampak adanya
tanda-tanda keganasan. Seperti pada
penjelasannya bahwa gambaran histopatologik
akan nampak sel trofoblas yang tidak begitu
berproliferasi dan di sebagian jaringan masih
nampak vili yang normal. Pada mola hidatidosa
parsial jarang menjadi ganas.
Pengelolaan molahidatidosa terdiri atas
beberapa tahap berikut ini :
Perbaikan keadaan umum
Pengeluaran jaringan mola
Pemeriksaan tindak lanjut
Pada pasien ini, dilakukan tindakan kuretase atau
tindakan pengeluaran jaringan mola. Hasil kuretase
yang didapatkan yaitu jaringan mola berupa
gelembung gelembung putih, tembus pandang,
berukuran 0,5 - 1 cm dalam jumlah yang banyak.
Berdasarkan teori, setelah keadaan umum diperbaiki
dilakukan tindakan vakum kuretase. Untuk
memperbaiki kontraksi diberikan pula uterotonika.
Vakum kuretase dilanjutkan dengan kuretase dengan
menggunakan sendok kuret biasa yang tumpul.
Tindakan kuret cukup dilakukan 1 kali saja, asal
bersih. Kuret kedua hanya dilakukan bila ada indikasi.
Interval kuretase minimal 1 minggu.

Anda mungkin juga menyukai