Anda di halaman 1dari 18

DIABETES MELITUS TIPE 1

KELOMPOK A-3 :

T E R RY R E N I B A N 1 0 2 0 1 0 3 5 2
N U R H I DAYA H B I N T I D Z U L K I F LY 1 0 2 0 1 2 5 2 2
S A R I B U D I S A F I T RY 1 0 2 0 1 4 0 0 1
M A LV I N H I M AWA N 1 0 2 0 1 4 0 1 8
J E S S I C A O S WA R I 1 0 2 0 1 4 0 3 4
D E V I L E X V I A S I TA P U R B A 1 0 2 0 1 4 1 4 6
BALQIS BINTI BASHARUDIN 102014234
LOH WEI JIE 102014240
SKENARIO 1

Seorang anak laki-laki usia 6 tahun BB 16 kg


dibawa berobat dengan keluhan : berat badan
menurun terus (BB sebelumnya 18 kg)
ANAMNESIS
Tanyakan apa yang dirasakan atau keluhan pasien.
Tanyakan apakah ada polidipsia dan polifagia.
Tanyakan mengenai pola BAK seperti poliuria, nokturia, lalu tanyakan
apakah anak tersebut sudah tidak mengompol lalu tiba-tiba
mengompol.
Tanyakan mengenai pertumbuhan badan dan apakah ada penurunan
berat badan.
Tanyakan apakah ada keluhan cepat lelah , lemas, mudah mengantuk
kesemutan , dan keram .
Tanyakan apakah kulit kering dan mudah terasa gatal.
Tanyakah apakah ada gangguan penglihatan.
Tanyakan riwayat keluarga pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda-tanda vital : normal


Abdomen : lemas, bising usus (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Glukosuria (+3)
Ketonuria (+)
HBA1AC : 10%
C-Peptide: 0,4%
Gula darah sewaktu : 300mg/dl
Gula darah puasa : 150mg/dl
Funduskopi
Fungsi ginjal : ureum dan kreatini
DIAGNOSIS KERJA

Diabetes Melitus Tipe 1


- sekresi insulin karena terjadi kerusakan sel -
pankreas.
- Insulinopenia berat dan ketergantungan pada insulin
DIAGNOSIS BANDING
DM TIPE 1 DM TIPE 2

Dasar Insulin (-) / sedikit Insulin normal/lebih


autoantibodi defisiensi
relatif

Usia <30 tahun >30 tahun

Genetik (+)/ lingkungan (+)/obesitas

Terapi Insulin OAD/insulin

C. peptida rendah normal


ETIOLOGI
1.Faktor Genetik
Penderita diabetes cenderung ditemukan pada individu
yang memiliki tipe antigen HLA.
2. Faktor Autoimun
Yang menyebabkan kerusakan sel-sel -pankreas
3. Faktor Lingkungan
Virus atau toksin ( Coxsackie B4, rubella, dan mumps )
EPIDEMIOLOGI

Puncak usia pada anak usia 5-7 tahun dan saat menjelang
remaja.
Di Indonesia terjadi peningkatan dari 200an (2008)- 580
(2011)
Perempuan > Laki-laki
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Polifagia, polidipsi, poliuria, lemas, BB , kesemutan , kulit


kering dan gatal, mata kabur
GDS > 200 mg/dl
GDP >126 mg/dl
Gejala lainnya : muntah-muntah, nafas bau aseton, nyeri
atau kekakuan abdomen, dan gangguan kesadaran koma
PENATALAKSANAAN
(MEDIKA MENTOSA)
INSULIN
- mutlak diberikan
- Jenis insulin :
short acting : RI, Actrapid, Humolin R
intermediate : NPH, Insulatard, Monotard, Lente
long acting : ultralente, Lantus
Insulin campuran : Mixtard, Humulin 30/70
- Dosis insulin : dosis awal 0,5-1 unit/kgBB disesuaikan dengan
faktor-faktor yang ada.
- Tempat penyuntikan di daerah abdomen, lengan atas, lateral paha
PENATALAKSANAAN
(NON MEDIKA MENTOSA )
1. Penyuluhan
2. Diet
- Karbohidrat 40-65% ( karbohidrat kompleks dan
serat tinggi )
- Protein 10-15% ( ikan, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu )
- Lemak 20-25%
- Penentuan Status Gizi
3. Olahraga
KOMPLIKASI
1. Komplikasi akut DM
1. Hipoglikemia
- Gemetar, keringat dingin, pusing
- bisa menyebabkan koma hipoglikemik
2. Koma diabetik
- kadar gula darah 600 mg/dl
- nafsu makan menurun,
- minum banyak dan kencing banyak
- mual ,muntah , napas cepat dan dalam , bau aseton
- panas badan
2. Komplikasi kronik (jangka panjang)
Mikrovaskuler (ginjal dan mata)
Makrovaskuler (jantung koroner, pembuluh darah kaki)
Mikro dan makrovaskuler (neuropati)
PENCEGAHAN

Pencegahan menurut WHO adalah:


mencegah komplikasi
mencegah progresi daripada komplikasi itu
mencegah kecacatan tubuh
PROGNOSIS

Sebelum insulin ditemukan anak dengan diabetes melitus


meninggal sesudah menderita selama 2 tahun
Tetapi dengan adanya pengobatan insulin dapat
memperpanjang usia kehidupan, walaupun komplikasi akan
timbul sesudah 10-20 tahun.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang didapatkan anak tersebut
menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1.

Anda mungkin juga menyukai