Anda di halaman 1dari 32

Kegiatan Kesehatan

di Kelompok Lansia
Siti Aisah
Tim Keperawatan Gerontik Fikkes Unimus
Tujuan Pembelajaran
Proses Pembentukan Kelompok Lansia:
- Tata cara pembentukan kelompok lansia
- Komponen kelompok lansia
Kegiatan Kesehatan Kelompok Lansia:
- Pelayanan kesehatan
- Sarana & prasarana
- Mekanisme pelaksanaan kegiatan
Proses pembentukan kelompok
lansia
1. Tata cara pembentukan kelompok lansia
2. Komponen kelompok lansia
TATA CARA PEMBENTUKAN
KELOMPOK LANSIA
Pembentukan atas dasar:
kebutuhan masyarakat khususnya lansia
Memelihara & meningkatkan kesehatan
lansia sehat, roduktif, mandiri
Melakukan upaya rujukan bagi yg
membutuhkan
Pendekatan yg digunakan:
Sesuaikan dg situasi & kondisi daerah
masing2
Dapat mengembangkan bentuk2
kelompok lansia yg sdh ada di
masyarakat, misal kelompok pengajian,
kelompok arisan, kelompok senam, dll.
Pendekatan PKMD (pembangunan
kesehatan masyarakat desa); analisis
rumusan rencana intervensi forum
komunikasi (ARRIF).
Pendekatan PKMD:
Sdh umum dilaksanakan, sbg pendekatan
pilihan yg dianjurkan utk pembentukan
kelompok baru.
Langkah2:
a. Pertemusn tgkt desa
b. Survei mawas diri (SMD)
c. Musyawarah masyarakat desa (MMD)
d. Pelatihan kader
e. Pelaksanaan upkes oleh masy
f. Pembinaan & pelestarian kgtn
a. Pertemuan tgkt desa/ kelurahan
Sbg langkah awal dr kgtn pembinaan peran
serta masyarakat (PSM) di tgkt desa/ kelurahan.
Tujuan pertemuan:
- Dikenalnya makes scr umum termasuk makes
lansia
- Dikenalnya program kes sbg upaya peningkatan
kes & kalitas hdp lansia
- Diperolehnya dukungan dr pamong & pemuka
masy setempat
- Disadari perlunya SMD utk telaah makes lansia
setempat
- Tersusun pokja utk lakukan SMD
Peserta pertemuan:
- Peserta tgkt kec: camat/ stafnya;
ka.puskesmas/ stafnya; petugas sektor
lain, seperti PLKB, pertanian, agama,
sosial, PKK, dll.
- Peserta tgkt desa/ kelurahan: kades/kalur
& staf; toma-toga-tokoh pemuda-PKK;
ormas yg ada.
Waktu & lokasi pertemuan sesuaikan
kondisi desa/ kelurahan setempat.
Proses Pertemuan:
- Pembukaan oleh kades/kalur lanjut
penjelasan camat/ wakilnya ttg tujuan
pertemuan.
- Kapus menjelaskan makes & upaya2 yg
telah dilakukan, data khusus lansia yg
berkunjung ke puskes, jenis penyakit yg
diderita, & penekanan makes yg ada di
masy perlu ditangani oleh masy
sedangkan petugas kes/ petugas lain sbg
fasilitator.
b. Survei mawas diri (SMD)
SMD kgtn penenalan, pengumpulan, &
pengkajian makes oleh sekelompok masy
setempat dg bimbingan ptgs puskesmas.
Sbg langkah penting tahu makes masy
scr jelas, lihat potensi yg dimiliki masy dlm
pecahkan masalah yg ada.
Tujuan: masy mengenal, mengumpulkan
& mengkaji makesnya sendiri; timbulnya
minat & kesadaran masy utk tahu makes
yg ada di masy.
Waktu: sesuaikan dg kesepakatan
bersama.

Langkahnya:
1). Tahap persiapan SMD
2). Tahap pelaksanaan SMD
3). Tahap pengolahan data & penyampaian
hasil SMD
1). Tahap Persiapan SMD
Tentukan jenis infokes yg akan dikumpulkan dlm rangka
mengenal makes infokes scr umum & khusus pok
lansia
Tentukan cara peroleh infokes, misal apakah akan
meggunakan pengamatan (observasi), wawancara,
diskusi kelompok terarah, dll. Data pt dikumplkan melalui
kunjungan rumah atau perteman kelompok sasaran.
Susun alat/ instrumen utk peroleh infokes rancang scr
sederhana oleh masy & dibantu oleh ptgs puskes/ ptgs
lain, misal kuesioner-panduan wawancara-panduan
observasi, dll.
Tentukan sumber informasi, mengenai jumlah &
lokasinya dpt diambil sample bila memungkinkan total
populasi.
2). Tahap pelaksanaan SMD
Pelaksana survei adalah:
anggota masyarakat yg telah dipilih pd
pertemuan tgkt desa dg bimbingan ptgs
puskesmas.
3). Tahap Pengolahan data &
Penyampaian Hasil SMD
Data yg telah terkumpul diolah mjd
informasi oleh masyarakat bersama ptgs
puskesmas/ ptgs lain shg diperoleh
rumusan makes & prioritas makes di
wilayah tsb siap disampaikan dalam
MMD
c. Musyawarah masy desa/
kelurahan (MMD)
MMD pertemuan seluruh warga desa/
kelurahan utk bahas hasil SMD &
merencanakan penanggulangan makes tsb.
Tujuan MMD:
1. Masy kenal makes yg ada di lingkungannya
2. Masy sepakat utk bersama-sama
menanggulangi makes, khususnya makes
lansia
3. Susun rencana kegiatan utk atasi makes,
misal pembentukan kelompok lansia/
posyandu lansia/ posbindu; wkt kegiatan;
pembagian tgs; sumber biaya, dll.
Peserta MMD: perangkat desa/ kelurahan, toma-toga-
topa & warga setempat, petugas puskesmas dan sektor
lain.
Tempat MMD: biasanya di balai desa/ balai kelurahan
atau tempat lain dg akses mudah.
Cara pelaksanaan:
- Pembukaan oleh Kades/ Kalur
- Penyajian hasil SMD olek pok pelaksana survei
- Brainstorming & diskusi hasil survei yg dipandu oleh
Kades/ Kalur dibantu petugas kesehatan
- Perumusan & penentuan prioritas makes
- Penyusunan rencana penaggulangan makes terpilih
dipimpin oleh Kades/ Kalur
- Penyimpulan hasil musyawarah berupa penegasan
kembali ttg rencana penanggulangan yg telah disepakati
d. Pelatihan Kader
Sbg kegiatan utk mempersiapkan kader
agar mrk tahu-mau-dan mampu
melaksanakan tgs & peran yg akan
dilakukan di kelompok lansia.
Pelatihan ini berbentuk pertemuan-
pertemuan scr bertahap antara ptgs
puskesmas dg kader pd wkt tersendiri
atau bersamaan dg pelaksanaan kgtn dg
menggunakan metode pembelajaran org
dewasa.
Kader dpt berasal dr kelompok lansia
sendiri atau anggota masyarakat lain.
e. Pelaksanaan Kegiatan
Dilakukan oleh masyarakat, kader
bersama-sama dg ptgs puskesmas atau
ptgs lain.
Kegiatan yankes di kelompok lansia dpt
diintegrasikan dg kgtn lain, misal bersama
dg acara keagamaan, olah raga atau
pertemuan sosial lainnya.
Pada beberapa daerah, tahapan kgtn
yankes di kelompok lansia sgt bervariasi
dr yg sederhana sampai yg menggunakan
sistem 5 tahapan/ 5 meja.
f. Pembinaan & Pelestarian
Kegiatan
Untuk tujuan kesinambungan program.
Pembinaan dilakukan oleh ptgs puskesmas
maupun ptgs lain terkait.
Bila kgtn telah berjalan, langkah penting yg perlu
dilakukan adalah telaah mawas diri oleh kader
bersama-sama toma scr berkala.
Kgtn pembinaan dg cara: kaji berfungsinya
kepemimpinan dlm pelaksanaan kegiatan pok
lansia, pengorganisasian & pendanaan masy.
Dengan telaah SMD dapat diidentifikasi
kekuatan & kelemahan sgh dpt dilakukan
peningkatan kgtn.
KOMPONEN KELOMPOK LANSIA
Komponen pokok:
- Proses kepemimpinan
- Proses pengorganisasian
- Anggota kelompok & kader
- Pendanaan

sebagai satu kesatuan yg saling berhub &


tdk bisa dipisahkan.
Bagan keterkaitan komponen kelompok lansia

Kepemimpinan
Kader

Kelompok
Lansia

Pendanaan Pengorganisasian
Kepemimpinan

Kgtn pok lansia kgtn dari-oleh-untuk


masy.
Butuh orang utk memimpin & mengurus
penyelenggaraan kgtn bisa berasal dr
pok lansia itu sendiri.
Pengorganisasian
Adanya pembagian tgs, penunjukan
kader, jadwal kgtn yg teratur, dsb.
Penorganisasian akan berjalan baik
proses kepemimpinan berfungsi utk
gerakkan sumberdaya yg ada, tenaga,
materi & sumber lainnya.
Struktur pok lansia: ketua, sekretaris,
bendahara, bbrp seksi & kader
dikembangkan oleh pok itu sendiri
terpenting struktur dpt berjalan.
Anggota kelompok
Berdasar pengalaman pok lansia yg telah
ada berkisar 50-100org
Perlu pertimbangkan jarak antara sasaran
dengan lokasi kgtn dlm penentuan jmlh
anggota
Kader
Jmlh kader tergantung jmlh anggota pok,
volume, dan jns kgtn minimal 3 orang.
Kader sebaiknya dari anggota pok sendiri,
bila kesulitan dpt diambil dari anggota
masy lainnya yg bersedia.
Syarat:
- Dipilih dari & oleh masy
- Mau & mampu kerja sukarela
- Bisa baca & tulis
- Sabar & pahami lansia
Pendanaan
Dpt bersumber dari anggota pok iuran
rutin dan sukarela, sumbangan donatur,
sumber lain yg tdk mengikat.
Prinsipnya swadana masyarakat.
KEGIATAN KESEHATAN POK
LANSIA (POSYANDU LANSIA)
Yankes
Sarana prasarana
Mekanisme pelaksanaan kegiatan
Yankes pok lansia
Meliputi: pemeriksaan fisik & mental
emosional.
Pencatatan dg KMS Lansia & Buku
pedoman pemeliharaan kesehatan lansia.
Jenis yankes: pemeriksaan ADL, status
mental, status gizi, vital sign, Hb, gula
darah, proteiun urin, rujukan, penkes,
kunjungan rumah.
Sarana prasarana
Tempat kgtn (gedung, ruangan, atau
tempat terbuka)
Meja & kursi
Alat tulis
Buku register kgtn
Kit lansia: timbangan, meteran, pengukur
TB, stetoskop, tensimeter, peralatan lab
sederhana, termometer, timer.
KMS lansia
Buku pedman pemeliharaan kesehatan
lansia (BPPK)
Mekanisme pelaksanaan kegiatan
Menggunakan sistem 5 tahap atau 5 meja:
Meja I: pendaftaran pok lansia
Meja II: pencatatan ADL, BB,TB
Meja III: vital sign terutama TD-N, px
kesehatan, px status mental
Meja IV: pemeriksaan urin & kadar Hb (lab
sederhana)
Meja V: pemberian penkes & konseling
Tahap/ Kegiatan Sarana Pelaksana
Meja
I Pendaftaran Meja, kursi,alat tulis, Kader
buku register & buku
pencatatan kegiatan,
KMS, BPPK
II Pencatatan ADL, Meja, kursi, alat tulis, Kader (IMT perlu
penimbangan BB, TB KMS, BPPK, bantuan petugas
timbangan, meteran kes)

III Pengukran TD, N (vital Meja, kursi, alat tulis, Petugas kes (bisa
sign); pemeriksaan KMS, stetoskop, dibantu kader)
kesehatan; tensimeter,timer,
pemeriksaan status termometer, BPPK
mental
IV Pemeriksaan Hb, urin Hb talquist, sahli, Petugas kes
cuprisulfat, combur
test

V Penyuluhan; konseling Meja, kursi, KMS, Petugas kes


leaflet, poster, BPPK
Terima Kasih
Selamat belajar, jadilah yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai