Galuh Ajeng laraswati

2010730041
Apa yang menyebabkan terjadinya
perawakan yang kecil dan kurus
pada balita?
Setelah
makan,
oksigen Pertum
Sesak Anak
yg buhan
diperluka bertam malas
terham
n tubuh bah makan
makin
bat
banyak
1. Energi sesuai kebutuhan : 175-180 kkal/kgBB/hari
2. Protein sesuai kebutuhan : 3-4 gr/kgBB, untuk pembentukan
otot jantung
3. Lemak sedang
persentase lemak tdk jenuh ganda (polysaturated fat) atau zat
besi dpt meningkatkan kebutuhan Vit.E, ini diberikan pada saat
makan.
4. Vit. & mineral cukup : Natrium 7-8 meq sehari & susu dgn
protein dgn whei/kasein 60/40
5. Makanan mudah diserap & cukup mengandung serat
6. Variasi makanan dgn cara penyajian yg harus diperhatikan agar
menarik suasana pasien
 Mengapa terjadi peningkatan aktivitas
ventrikel sinister dan ventrikel dexter?
Defek septum
Ventrikel
Kontraksi LV
ditingkatkan Kontraksi RV
(peningkatan Darah dari LV ditingkatkan
kerja) mengalir ke RV (peningkatan
saat sistol kerja)

Jantung
berusaha
memenuhi Aliran darah Volume Darah harus
suplai sistemik ventrikel dipompa
darah kanan lebih kuat
 PATENT DUCTUS
ARTERIOSUS (PDA)
DEFINISI :
Terbukanya duktus arteriosus yang secara
fungsional menetap beberapa saat setelah
lahir.
 PREVALENSI :
- Cacat jantung kelima yg paling sering ditemukan
atau 8-10% dr seluruh kasus
- perempuan : laki-laki = 2:1
- Kejadian diperkirakan pada anak-anak lahir di
jangka adalah antara 0,02% dan 0,006% dari
kelahiran hidup. kejadian ini meningkat pada
anak-anak yang lahir prematur, anak-anak dengan
riwayat asfiksia perinatal, dan, mungkin, anak
yang dilahirkan di ketinggian tinggi.
ETIOLOGI :
- Bayi prematur, terutama bila dengan
sindrom distres pernapasan.
- berkembangnya paru pada waktu lahir dan
berkurangnya tekanan O2
- faktor turunan
- penyakit campak jerman (Rubella)
- penggunaan amfetamin ibu
- penggunaan fenitoin ibu
- alkohol
Patomekasnisme PDA
 GEJALA DAN TANDA
Batuk
Tampak lelah waktu
minum
Sesak nafas
Gangguan pertumbuhan
Takipneu
Kardiomegali
Bising kontinyu
BJ S2 mengeras dan
bising diastolik lemah
 LANGKAH DIAGNOSTIK
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Identitas Apakah pasien tampak sakit ringan atau
Keluhan utama berat?
Apakah pasien perlu resusitasi segera
Riwayat penyakit Apakah perlu oksigen segera, atau
sekarang pemantauan EKG
Riwayat kehamilan ibu Apakah pasien tampak pucat, sianosis,
Riwayat pengobatan sesak, batuk, dan sebagainya
Riwayat penyakit dahulu Pemeriksaan pada TANGAN
Pemeriksaan pada NADI
Riwayat penyakit Pemeriksaan pada TEKANAN DARAH
keluarga Pemeriksaan pada VENA JUGULARIS
Riwayat kebiasaan Palpasi DENYUT APEKS
Auskultasi JANTUNG
Auskultasi PARU
Palpasi HATI
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Analisa gas darahnya menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia

EKG
Pada tingkat I gambaran EKG nya masih normal
Pada tingkat III gambaran EKG menunjukkan hipertrofi biventrikuler

Radiologi
Penderita dengan duktus kecil, gambaran radiologi jantung maupun paru dalam
batas normal
Tetapi bila sudah membesar maka akan tampak pembesaran jantung karena hipertrofi
ventrikel kiri dan atrium kiri, pembesaran aorta dan arteri pulmonaris. Corakan
pembuluh darah paru juga bertambah

Ekokardiografi
-Double circle -Paralel PA dan Ao

Kateterisasi jantung
Jarang digunakan karena fungsinya telah digantikan ekokardiografi yg non invasif,
digunakan untung mengukur tekanan atrium dan ventrikel
 KOMPLIKASI
Tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi
pulmonal).
Gagal jantung
Suatu infeksi Rakyat jantung (endokarditis)
Detak jantung tidak teratur (aritmia)
 PROGNOSIS
Pada penderita yg tidak bergejala,
prognosisnya baik.
Mungkin dapat menutup spontan, akan tetapi
berapa persen kemungkinannya sulit
dipastikan. Dengan pentalaksanaan yg
adekuat prognosis dapat menjadi baik.
 PENATALAKSANAAN
Non-medika mentosa
1.Pembedahan (sebelum
masuk sekolah)
2. Kateterisasi intervensi
untuk penutupan PDA

Medika mentosa
1. Indomethasin :
0,2mg/kg/dosis p.o atau 1v 1xsehari selama 3 hari berturut-
turut
2. Ibuprofen 10mg/kg/dos p.o.l 1x sehari selama 3 hari
Dengan syarat trombositcukup, tdk adaperdarahan
gastrointestinal atau
tempat lain, dan fungsi ginjal normal