Anda di halaman 1dari 44

DOSIS

Dosis : dr bhs Belanda Indonesia


Arti dosis : takaran
Arti dosis : suatu ukuran dari suatu obat yang akan
diberikan pada subjek sakit
(manusia,hewan,tumbuhan)
Arti takaran : suatu ukuran / rentang ukuran untuk
bahan baik obat maupun bukan obat yang akan
diberikan untuk mengobati suatu obyek sakit/sehat
maupun pembuatan suatu benda produk.
Definisi dosis adalah :
Rentangan sejumlah ( range) obat yang
dibutuhkan penderita dewasa untuk satu kali
pemberian / untk jangka waktu tertentu dalam
satuan berat ( gram, mg, mikrogram) atau
satuan isi ( ml,l ) atau unit ( UI) secara peroral
untuk mendapatkan efek terapeutik yang
dikehendaki
Contoh :
1. Dosis Ampicillin untuk anjing 50-75mg/kg BB p.o/hari.
Ini artinya :
Obat yang diberikan bersatuan berat (mg)
Penderita adalah hewan spesifik (anjing)
Subyek yang diberi obat tidak harus dewasa (hewan
boleh masih disapih hingga sudah tua)
Jumlah yg diberikan berentang 50-75 mg
Satu hari harus menerima antara 50-75 mg (dlm 1 hr
hanya diberikan 1x jika obat-obat yg bekerja long acting).
Jika obat-obatan yg short acting dlm 1 hr dapat diberikan
beberapa kali.
Diberikan melalui peroral.
Memberikan daya terapi
2. Dosis Terramycin 1-3% untuk salep mata. Ini artinya :

Obat yang diberikan bersatuan berat (%)


Penderita adalah hewan tidak spesifik
Subyek yang diberi obat tidak harus dewasa
Jumlah yg diberikan berentang 1-3%
Satu hari harus dapat diberikan dalam 1x pemberian.
Diberikan melalui topikal.
Memberikan daya terapi
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DOSIS OBAT
1. Faktor Obat :
- Sifat fisik : daya larut obat
- Sifat Kimia : asam-basa, garam,
ester, pH, Pka
- Toksisitas obat
2. Faktor penderita
a) Umur
b) Berat badan
c) Jenis kelamin ( sex)
d) Ras ( slow , fast acetylators)
e) Tolerence
f) Obesitas
g) Sensitivitas individual
h) Keadaan patofisiologi
3. Cara pemberian obat
( Route of administrasion)

a) Oral : dimakan /diminum


b) Perenteral : sub kutan, intra
muskuler, intra vena
c) Rektal : Vaginal, uretral
d) Lokal /topikal : implantasi, sublingual
Pemberian obat secara non oral dpt berupa :
1) Per rektal / anal
2) Per vaginal
3) Per inhalan
4) Perkutan
5) Perenteral : - intravena
- intra arterial
- intra muskular
- intra kutan
- sub kutan
- intra peritoneal, dsb
Macam-macam dosis :
1) Dosis Terapi = Dosis Medisinalis = Dosis Lazim
Rentang obat yang diberikan penderita dewasa, 1x
minum atau untuk jangka waktu tertentu secara oral
dengan tujuan mendapatkan efek terapi.

2)Dosis Minimalis :
jumlah obat terkecil yang masih mampu menberikan
respon terapi pada penderita dewasa satu kali pemberian
atau untuk jangka waktu tertentu secara oral.
Dosis ini mampu menghasilkan daya terapi, namun
jumlah obat yang diberikan lebih kecil dari dosis terapi.
3) Dosis Maksimalis
jumlah obat terbesar (dalam batas aman dan belum
memperlihatkan gejala keracunan) yang masih mampu
menberikan respon terapi pada penderita dewasa satu kali
pemberian atau untuk jangka waktu tertentu secara oral.
Syarat : pada R/ ada tanda seru dan paraf

4) Dosis Letal
Jumlah obat terkecil yang mampu memberikan kematian
terhadap penderita dewasa pada satu kali pemberian
(dapat melalui parenteral atau non parenteral
5) Dosis Muatan (Loading Dose)
Jumlah obat 2x dosis lazim yang diberikan dengan
tujuan untuk mendorong percepatan pencapaian
kadar terapi.

6) Dosis Tunggal (Single Dose)


Pola pemberian obat 1x, dimana dengan pemberian 1x
telah mampu menghasilkan kadar terapi yang
menghasilkan respon dinamik obat memuaskan.
Obat yg diberikan dengan dosis tunggal umumnya
memiliki kerja long acting.
7) Dosis Berganda
Pola pemberian obat berulang (pengulangan dilakukan
saat obat diperkirakan akan mengalami eliminasi) pada
jumlah tertentu dengan interval pemberian ulang, dengan
tujuan untuk mendapatkan kadar terapeutik pada jangka
waktu tertentu / lebih panjang.

Ada 3 hal penting dalam dosis berganda :


a) Jumlah obat
b) Interval waktu pemberian
c) Jumlah ulangan dalam 1 kurun waktu tertentu
8) Dosis Pemeliharaan (Maintenance Dose)
Sejumlah obat yang diberikan dengan tujuan untuk dapat
menjaga kadar obat dalam tubuh tertentu pada periode
tertentu

9) Dosis awal (Initial Dose) :


Dosis yang diberikan pada awal suatu terapi
sampai tercapai kadar kerja yang diinginkan
secara terapi
10) Dosis Toksik :
Jumlah terkecil dari suatu obat yg diberikan pada
obyek penderita dimana mampu menghasilkan gejala
keracunan dengan tingkat rendah,sedang maupun
tinggi.
Dosis toksik dapat terjadi bila :
a) Jumlah obat yg diberikan di atas dosis maksimalis
b) Ketidakcukupan ketersediaan plasma bumin tubuh,
meski diberikan dosis lazim (misal : akibat diare
profus, pendarahan hebat, dehidrasi parah dll)
c) Tubuh obyek penderita secara alamiah tidak
mempunyai enzim yg mampu memecah jenis obat
yang diberikan, meski diberikan dosis lazim yg umum
untuk hewan
Pemberian dosis toksik pada obyek
penderita akan menyebabkan 3 hal :
1) Agen toksik terikat kuat pada tubuh dan tak mampu
dinetralisir, pada kondisi ini obyek penerima obat
dalam waktu tertentu akan mengalami kematian.

2)Agent toksik akan mengalami penetralan bertahap,


pada kondisi ini gejala toksik yg timbul hanya
beberapa saat.

3) Agent toksik akan mengalami penetralan langsung,


pada kondisi ini gejala toksik yg timbul akan
segera/dengan cepat dinetralkan
PRINSIP PERHITUNGAN DOSIS
Penghitungan dosis pada bidang obat vs
pengobatan menggunakan 4 prinsip dasar :
1) Prinsip berat badan
2) Prinsip umur
3) Prinsip konversi
4) Allometric interscaling spesies
Arti Persen (%) Dalam Campuran Obat
Ialah : jumlah bahan berkhasiat dalam gram atau
dalam ml di dalam tiap 100 gram atau
100 ml sediaan obat

Persen (%) Dapat berarti :


1) Berat ( W / W ) 2) Berat ( W / V )
Berat Volum

3) Volum ( V / V ) 4) Volum ( V / W )
Volum Berat
1. Persen Berat / Berat ( w /w )
Dipakai untuk obat sediaan padat dan setengah padat
Contoh :
Boor talc mengandung 3 % Acid boric berarti :
Tiap 100g bedak mengandung 3 g Acid boric

Tetracyclin salep 2 % berarti :


Setiap 100 g salep mengandung 2 g
Tetracyclin
2. Persen Berat / Volum ( W / V )
Dipakai untuk obat cair
Contoh :
- Injeksi Procain HCl 4 % Berarti :
Dalam 100 ml obat suntik tersebut
mengandung Procain HCl 4 g

- Betadine solution 10 % Berarti :


Dalam 100 ml obat mengandung 10g
Povidon iodine
3. Persen Volum/Volum ( V / V )

Dipakai untuk bahan cair yang dicampur atau


dilarutkan dalam bahan cair.
Contoh :
- Alkohol 70 % Berarti :
Setiap 100 ml Alkohol 70 %
mengandung 70 ml Alkohol fortior
4. Persen Volum / Berat ( V / W )

Dipakai untuk menyatakan jumlah zat cair dalam 100


gram bahan padat.

Contoh :
- Kadar minyak dalam suatu simplisia
Kayu putih 3 % minyak atsiri.
Alat Penakar Dosis Obat Minum
Aturan Pakai Untuk Obat Minum
1. Sendok Makan ( C ) : Cochlear Cibarium
Volumenya : 15 ml
2. Sendok Bubur : Volumenya : 8 ml
3. Sendok teh ( Cth ) : Cochlear theae
Volumenya : 5 ml
4. Pipet atau penetes baku :
1 g air suling = 1 ml = 20 tetes pd suhu 20C.
- Penetes dibuat dan ditera secara
standart oleh pabrik
diameter penampang luar : 3 mm
diameter penampang lubang : 0,6 mm

- Penetes Biasa : proses pembuatannya


tidak standart
1 ml aqua : 30 35 tetes

5. Gelas ukur Berskala : 5 ml, 10 ml, 15 ml


25 ml
Alternatif ideal :
Tiap wadah obat minum dilengkapi dengan
sendok yang sesuai

Tiap penderita memiliki gelas obat yang sudah


berskala ( diberi tanda ) untuk sendok makan : 15
ml dan untuk sendok teh : 5 ml
Prinsip Dasar Perhitungan
Dosis Obat

1. Berat badan
- lingkar dada
2. Umur
- Rumus : Gigi dan tanduk
3. Konversi
- Dosis manusia ke hewan
1.Berat badan:
Perkiraan berat badan dilakukan dengan memakaikan pita pengukur
pada lingkar dada, panjang pita mencerminkan berat sapi
Ukuran (Cm) Berat sapi susu (Kg) Berat sapi daging(Kg)
58,5 22,7 31,8
63,5 34,2 40,8
68,5 45,5 47,6
86 56,7 56,7
91,5 68 68
101 90,7 90,7
109 113,4 117,9
117 136,1 145,2
124,5 158,8 170,1
129,5 181,4 192,8
137 204 217,7
142 226,8 144,9
147,5 249,5 163,1
150 272,2 283,5
2. Umur : diperkirakan dari rumus gigi dan tanduk.
jumlah gigi sapi,domba,kambing: 20 gigi sementara (gigi seri)
dan 32 gigi tetap
Umur : diperkirakan dari dari gigi seri yang tanggal dan
digantikan dengan gigi tetap, sbb :

Jumlah gigi tetap Sapi Domba dan kambing

Sepasang pertama 1,5-2 tahun 1-2 tahun

Sepasang kedua 2-2,5 tahun 2-2,5 tahun

Sepasang ketiga 3-3,5 tahun 3 tahun

Sepasang keempat Sekitar 4 tahun 4 tahun


3. KONVERSI
Tabel 1. Perbandingan dosis Beberapa spesies hewan

Spesies Hewan Angka perbandingan


Kuda dan sapi 1

Kambing dan domba 1/5

Babi 1/8

Anjing 1/16

Kucing 1/32
Tabel 2. Perbandingan dosis beberapa spesies
hewan terhadap dosis manusia
Spesies hewan Perbandingan terhadap dosis manusia
Kuda 16 kali

Sapi 24 kali

Kambing dan Domba 3 kali

Babi 2 kali

Anjing ( 20 kg ) 1 kali

Kucing kali
Tabel 4. Volume maximum (ml) yang dapat diberikan pada beberapa hewan
sesuai cara pemberian
I.V I.M I.P S.C P.O
Mencit 0,5 0,05 1,0 0,5-1,0 1,0
(20-30g)
Tikus 1.0 0,1 2,0-5,0 2,0-5,0 5
(100g)
Hamster - 0,1 1,0-2,0 2,5 2,5
(50 g)
Marmot - 0,25 2-5,0 5,0 10,0
(250 g)
Merpati 2,0 0,5 2,0 2,0 10,0
(300g)
Kelinci 5-10,0 0,5 10-20,0 5-10,0 20,0
(2.5 kg)
Kucing 5-10,0 1,0 10-20,0 5-10,0 50,0
(3kg)
Anjing 10-20,0 5,0 20-50 10,0 100,0
( 5 kg)
Tabel 3. Konversi dosis beberapa hewan dengan manusia

Mencit Tikus Marmot Kelinci Kucing Kera Anjing Manusia


20 g 200g 400g 1,5 kg 2 kg 4 kg 12 kg 70kg
Mencit 20g 1,0 7,0 12,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9

Tikus 200 g 0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmot 400 g 0,08 0,56 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci 1,5 kg 0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2

Kucing 2 kg 0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0

Kera 4 kg 0,016 0,11 9,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1

Anjing 12 kg 0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3.1

Manusia 70 kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,076 0,16 0,32 1,0


Contoh :
Dosis obat pada mencit 20 g = 1,72 mg
Berapa dosis pada anjing 12 kg ?
1,72 mg x 124,2 = 213,624 mg

BB mencit = 30 g, BB mencit tabel = 20 g


Dosis manusia = 40 ml /hari
Berapa dosis pada mencit 30 g ?
Konversi manusia ke mencit = 0,0026
( 30 g) x 0,0026 x 40 ml/hari = 0,156 ml/hari
20 g
Contoh-contoh perhitungan dosis
Soal 1
Hitung dosis untuk anjing BB 10 kg yang diterapi Amoxycillin (50 mg /
kg/ kali),
Lama pemberian 5 hari , Aturan pakai 3 x sehari 1 sendok teh

Dosis Amoxycillin untuk anjing :


10 kg x 50 mg/kg/kali = 500 mg/kali
500 mg x 3 kali sehari = 1500 mg/hari
1500 mg x 5 hari = 7500 mg/5 hari
R/ Amoxycillin 7,5
Volume obat yang diberikan, CMC Na 1%
jika volume 1 sendok teh 5 ml Sir. Simplex 10%
3 x 5 ml = 15 ml / hari Aqua ad 75ml
15 ml x 5 hari = 75 ml / 5 hari mfla susp.
S. 3 d.d.Cth I

# paraf
Soal 2
Tersedia Streptomycin 5 g harus dilarutkan menjadi 10 ml
larutan injeksi
Dosis Kambing 1500 mg. Berapa yang harus disuntikkan ?
Jika dosis maksimalis sehari 3 g maka maksimal sehari
disuntikan berapa ?

5 g (5 000 mg) dalam 10 ml larutan injeksi

Disuntikkan 1500 mg = ( 1500 mg ) x 10 ml = 3 ml larutan


5000 mg

Dosis maksimal 3 g = ( 3000 mg ) x 10 ml = 6 ml larutan


5000 mg
Soal 3
Tersedia obat suntik anestesi lokal Lidocain 2 %
bila memerlukan 50 mg maka jumlah yang disuntikkan
sebanyak Berapa ?
2 % = 2 g (2000 mg) dalam 100 ml
50 mg = ( 50 mg ) x 100 ml = 2,5 ml
2000 mg
Soal 4
1 Ampul Injeksi Oradexon berisi Dexamethasone Sodium
Phosphate 5 mg/ml, jika diketahui dosis sebagai
antiinflamasi pada anjing, kucing 0,1-0,2 mg/kg q 12-24h
(tiap 12-24 jam) IV IM PO, maka volume yang disuntikkan:

Pada anjing 20 kg :
20 kg x 0,1 mg /kg = 2 mg Pada kucing 5 kg :
2 mg x 1 ml = 0,4 ml / kali 5 kg x 0,1 mg /kg = 0,5 mg
5 mg 0,5 mg x 1 ml = 0,1 ml/kali
5 mg
Soal 5
R/ Acid.Boric. 10 %
Vaselin album ad 25
# paraf
Dalam obat tersebut terkandung Acid.Boric berapa ?
10 % = 10 g dalam 100 g vehikulum
( 25 g ) x 10 g = 2,5 g = 2500 mg
100 g

Soal 6
R/ Sol. Acidi Borici 3 % 100 ml
S. Collyr.
# da paraf
maka Acidi Borici yang ditimbang :
1 x 100 ml x 3 g = 1,5 g
2 100 ml
Soal 7
Diketahui : Dosis 10 mg/kg/hari
BB : 10 kg
Dalam 1 ml mengandung obat = 250 mg
Berapa tetes per hari yang harus diberikan ?

Dosis untuk 1 hari = 10 kg x10 mg/kg/hari = 100 mg/hari


1 ml = 20 tetes = 250 mg
maka 100 mg/hari = ( 100 mg ) x 20 tetes = 8 tetes / hari
250 mg
sehingga aturan pakai : 2 dd gtt IV
sekali pakai 4 tetes, maka : 4 tetes x 250 mg = 50 mg
20 tetes
Soal 8
R/ Sol.Kalii Permanganas 1/4000 100 ml
S.u.e
# paraf

Arti 1/4000 = 1 g dalam 4000 ml campuran

Prosentase = 1/40 g = 0,025 %


100 ml
Soal 9
R/ Sulfadiazine 5
Ammonium Chloride 10
Calc. Lactat 2,5
Sir. Simplex 10%
Pulv. Gummosus 2
Aqua ad 75 ml
m.f. susp.
S.3.d.d.Cth. I
# paraf
Pro : Anjing milik ..

Jika dosis Sulfadiazine 100 mg/kg/hari maka berat anjing :


Pemakaian sehari : 3 x 5 ml x 5 g = 1 g = 1000 mg
75 ml
Berat anjing : 1000 mg x 1 kg = 10 kg
100 mg
Soal 10
R/ Amoxycillin 100 mg
Chlorpheniramin Maleat 4 mg
Prednisone 5 mg
Saccharum Lactis q.s
m.f.pulv.dtd. No. X
Dengan dtd : Amoxycillin 100 mg/kali
S.b.d.d.pulv. I Tanpa dtd :Amoxycillin 100 mg = 10 mg
# paraf 10
Pro : Anjing milik ..

Pemakaian Amoxycillin, sekali : 100 mg


sehari : 2 x 100 mg = 200 mg
Jika dosis Amoxycillin 20 mg/kg q 8-12 h
Berat anjing : 200 mg x 1 kg = 10 kg
20 mg
Soal 11 R/ CTM 40 mg
R/Amoxycillin 100 mg Prednisone 50 mg
Sirupus Simplex 10%
CTM 4 mg
Aqua ad 50 ml
Prednisone 5 mg m.f.l.a. sol.
Sacch.Lactis q.s S.b.d.d.Cth. I
m.f.l.a.pulv.dtd. No. X # paraf
S.b.d.d.pulv. I
R/ Sir.Amoxycillin fl. No. I
# paraf
Pro : Anjing 10 kg milik (125 mg/5 ml; 60 ml)
S.b.d.d.Cth. I
# paraf

Pro : Anjing 10 kg milik ..


m.f.l.a.pulv.da in caps.td.No.X
S.b.d.d.Caps.I
Soal 12
R/ Methylene Blue 0,2 g
Aqua ad 20 ml
m.f.sol.
S.4 tetes untuk 1 liter air kolam
# paraf
Pro : ikan koi milik

Dosis 0,2 ml larutan stok tiap 1 liter air kolam


(Larutan stok = 10 g Methylene Blue / 1 liter air)
Volume untuk 1 liter air kolam : 4 tetes x 1 ml = 0,2 ml
20 tetes
Prosentase 0,2 g / 20 ml = 1 g / 100 ml = 1%
Di pasaran tersedia 0,25% maka untuk 1 liter air kolam
diteteskan V1N1 = V2N2
0,2 ml x 1% = V2 x 0,25%
V2 = 0,8 ml

Anda mungkin juga menyukai