Anda di halaman 1dari 14

BIOGRAFI PENGUSAHA ASAL

INDONESIA
Nama : Fitriana
Prodi : Farmasi
NIM : 15.111.021.03.005
KESUKSESAN PENGRAJIN KESET
Nama : IRMA SUYARTI
TTL : Semarang, 1 Januari 1975
Pendidikan : Lulusan SMA 1 Semarang
ALASAN BERWIRAUSAHA
Karena mendapat penolakan dari
berbagai perusahaan yang tidak mau
menerima orang dengan keterbatasan
fisik sepertinya.
Ia terus berupaya untuk mendapat
pengakuan bahwa dirinya juga mampu
seperti orang kebanyakan.
Makanya beliau kemudian termotivasi
untuk menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri.
AWAL MEMULAI USAHA
Gagasan pembuatan keset menggunakan
kain perca tersebut didapatkannya pada
tahun 2000 saat masih tingal di
Kabupaten Semarang. Di daerah tempat
tinggalnya banyak berdiri pabrik garmen
yang pada saat itu dibuang begitu saja. Ia
brfikir bahwa daripada di buang lebih
baik dimanfaatkan menjadi barang yang
berguna dan memiliki nilai jual dari
situlah terbentuknya ide untuk menjadi
pengrajin keset untuk bisa di jual.
KISAH HIDUP
Pada awalnya ia hanya memproduksi beberapa
keset dan pembeli pun hanya para tentangga
saja. Lama kelamaan semakin banyak yang
berminat untuk membeli. Perlu waktu dua tahun
bagi dia untuk membangun usaha manjadi besar
dan memperkerjakan 30 orang karyawan.
Tetapia ia mendapat cobaan tiga unit kios yang
di belinya habis terbakar. Dalam kondisi
bangkrut ia berinisiatif untuk mengajukan
proposal bantuan kepada bupati Kebumen saat
itu dan mendapat suntikan dana 5 juta untuk
memulai usahanya kembali dari 0 dengan kerja
keras dan kegigihannya ia berhasil
mengembalikan keadaan seperti semula.
MERAIH KESUKSESAN
Produk buatan Irma berhasil menembus pasar
nasional bahkan sampai ke luar negeri seperti
Jerman, Australia, Turki, dan Jepang. Keset
yang dijual dengan harga antara Rp 15.000Rp
35.000 ini sekarang omzetnya mencapai 40-50
juta rupiah per bulan, dengan mempekerjakan
2.500 pengrajin dan 15 tenaga pemasaran.
Irma telah menerima banyak penghargaan,
antara lain Wirausahawati Muda Teladan dari
Kementerian Pemuda dan Olahraga (2007),
Perempuan Berprestasi 2008 dari Bupati
Kebumen (2008), dan Penghargaan dari Jaiki
Jepang, khusus untuk orang cacat.
KESUKSESAN PENGUSAHA MAKANAN
Nama : PUSPO WARDOYO
TTL : Solo, 30 November 1967
Pendidikan : Lulusan UNS Solo
ALASAN BERWIRAUSAHA
Profesinyasebagai PNS tidak
membuatnya mudah berpuas diri. Ia
justru memilih mengundurkan diri
karena ingin mewujudkan cita-citanya
menjadi seorang pebisnis
AWAL MEMULAI USAHA
Puspo lantas mulai membuka bisnis makanan.
Bisnis pertama ini banyak memperoleh cibiran
dan cemoohan dari para kenalannya. Namun
semangat Puspo untuk berbisnis kembali bangkit
ketika mendengar cerita dari salah seorang
temannya yang menjual Bakso di Medan.
KISAH HIDUP
Puspo mulai melirik kembali profesi guru
yang sempat ditinggalkannya. Ia menjadi
guru SMU di Bagan Siapi Api, Riau
untuk mengumpulkan modal. Berbekal
uang senilai 2,4 juta rupiah, Puspo
memberanikan diri untuk membeli motor
dan menyewa rumah kontrakan. Sisa
uang sejumlah 700 ribu rupiah kemudian
digunakan untuk modal berjualan ayam
bakar. Puspo kemudian membuka warung
ayam bakar yang berlokasi di daerah
Poloni Medan.
MERAIH KESUKSESAN
Suatu hari salah seorang pegawai Puspo terlilit
utang karena meminjam uang dari rentenir. Puspo
pun tergerak untuk membantu sang pegawai
dengan meminjamkan sejumlah uang untuk
melunasi utang-utangnya.
Sebagai ucapan terima kasih, sang pegawai
kemudian mengajak sahabat suaminya yang
berprofesi sebagai wartawan surat kabar lokal di
Medan untuk singgah ke warung ayam bakar milik
Puspo. Wartawan tersebut kemudian menulis
sebuah artikel yang menceritakan profil Puspo
Wardoyo serta warung ayam bakarnya. Judul
artikel tersebut yakni Sarjana Buka Ayam Bakar
Wong Solo.
LANJUTAN..
Hingga saat ini Puspo telah berhasil
mengembangkan lebih dari 100 outlet Ayam Bakar
Wong Solo di sejumlah kota-kota besar di
Indonesia. Dengan lebih dari 50 menu makanan
dan minuman yang disediakan, Puspo juga
berhasil memasuki persaingan bisnis kuliner di
ibukota. Berawal dari merintis bisnis di daerah
pinggiran Jakarta, kini Ayam Bakar Wong Solo
telah menjadi salah satu primadona bisnis kuliner
di Indonesia. Bahkan hingga tahun 2014, Puspo
sudah berhasil membuka 5 outlet Ayam Bakar
Wong Solo di Malaysia.
PESAN YANG DAPAT DI PEROLAH
Jangan pantang menyerah dengan keadaan dan
cobaan yang telah dihadapi di buktikan oleh
pengusha Irma Suyarti yang mengalami
keterbatasan fisik dan pernah mendapat
musibah tetapi dapat bangkit lagi dan berguna
bagi sesama.
Kesuksesan seseorang tidak di tentukan oleh
status atau kekayaan seseorang tetapi dengan
tekad yang kuat dan keyakinan yang di dasari
semangat pantang menyerah Seorang Puspo
Wardoyo.

Anda mungkin juga menyukai