Anda di halaman 1dari 44

TOPIC LIST

HERNIA

Ilmawati Candraini
Ipan Yustiarta

Pembimbing:
dr. Yanti Daryanti, SpB-KBD.
Anatomi Dinding
Abdomen
Batas Atas :
processus
xiphoideus
Bagian bawah :
simfisis pubis,
ligamentum
inguinal, krista
pubikum, dan
krista iliaka
Bagian belakang :
tulang belakang.
Lapisan Dinding Abdomen
Anatomi
Hernia
Penonjolan isi rongga (protusio) melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan
Hernia terdiri dari :
Cincin Hernia
Kantong Hernia
Isi Hernia.
Epidemiology

Bayi dan anak


Insidensi 1-2%
Hernia pada sisi kanan
60%, sisi kiri 20-25% dan Orang dewasa
bilateral 15% Insidensi 2%
Riwayat menjalani operasi Hernia bilateral mendekati
hernia pada waktu bayi 10%.
mempunyai kemungkinan
16% menderita hernia
kontralateral pada usia
dewasa.
Etiologi
Mekanisme pertahanan tubuh terhadap hernia
Kanalis inguinalis yang berjalan miring
Struktur otot oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis
internus ketika berkontraksi
Fasia transversa kuat yang menutupi Trigonum Hesselbach yang umumnya
hampir berotot.
Gangguan pada mekanisme tersebut hernia
Faktor yang berperan
Prosesus vaginalis yang terbuka
Peningkatan tekanan intra abdomen (batuk kronis, pekerjaan, pembesaran
prostat)
Kelemahan otot dinding perut karena usia.
Patogenesis
Klasifikasi
Berdasarkan
Letak Sifat Arah
waktu terjadinya

Hernia
Kongenital Reponibel Eksterna
Femoralis

Ireponibel
Hernia
Akuisita Akreta Interna
Inguinalis
Strangulata
Inkarserata

Hernia
Umbilikalis

Hernia
Diafragmatica
Hernia Menurut Etiologi
Akibat prosesus vaginalis
Kongenital yang terbuka

Tekanan intraabdomen
Acquired Kelemahan otot dinding
perut
Hernia Menurut Letaknya
Hernia Menurut Sifatnya
Jenis Reponibel Nyeri Obstruksi Tampak Toksik
sakit
Reponibilis + - - - -

Ireponibilis - - - - -
Akreta
Ireponibilis - + + + -
Inkaserata
Ireponibilis - ++ + ++ ++
Strangulata
Hernia Inguinalis
Direct/Medialis Indirect/Lateral

Medial dari vassa Lateral dari vassa


epigastrica inferior epigastrica inferior
Penonjolan langsung Masuk melalui kanalis
melalui trigonum inguinalis. Dapat keluar
hasselbach direct dan berlanjut ke skrotum
atau labia indirect
Kanalis Trigonum
Inguinalis Sisi kraniolateral Hasselbach Kaudal :
Anulus inguinalis Ligamentum inguinalis
internus pertengahan
SIAS dan tuberkulum
pubikum dan 1 jari diatas
lig. inguinalis

Sisi kaudomedial Lateral :


Anulus inguinalis Vassa epigastrica inferior
eksternus diatas
tuberkulum pubikum

Sisi atap Medial :


Aponeurosis m. oblikus Tepi lateral M. Rectus
eksternus Abdominis

Sisi dasar
Ligamentum inguinalis
Anamnesis
Nyeri (jarang)
Benjolan lipat
biasanya pada
paha yang hilang
epigastrium atau
timbul
paraumbilikal

Mual muntah jika


terjadi inkarserata
atau strangulata
Pemeriksaan Fisik
HIL : Saat mengedan, tampak benjolan timbul pada lipat paha bentuk

Inspeksi lonjong yang berjalan dari kraniolateral ke kaudomedial, dapat sampai


skrotum.
HIM : benjolan bentuk bulat, tidak mencapai skrotum.

Teraba massa yang terpisah dari testis


Palpasi Pada kantong hernia yang kosong ditemukan sensasi gesekan silk sign. Pada
anak-anak akibat prosessus vaginalis persisten.

Auskultasi Usus : BU (+)


Omentum : BU (-)
Tes lain-lain
Dapat dilakukan tes untuk membedakan antara HIL, HIM dan hernia
femoralis : (Syarat : hernia reponible)
Tes visible
Tes oklusi
Tes taktil
Tes zieman

RT mencari faktor risiko pembesaran prostat


Tes transiluminasi (+) pada hidrocele
Tes Visibel
Setelah hernia tereposisi, pasien diminta untuk mengedan.

HIL HIM H. Femoralis


Benjolan keluar dari Benjolan keluar Benjolan keluar di
kraniolateral ke langsung pada bawah ligamentum
kaudomedial, keluar daerah medial inguinalis pada
lambat (bentuk (bentuk bulat) fossa ovalis, keluar
lonjong) lambat, bentuk
bulat
Tes Oklusi
Dengan ibu jari menutup anulus inguinalis, pasien diminta untuk
mengedan.
HIL HIM H. Femoralis

Benjolan tidak Benjolan Benjolan keluar


keluar keluar
Tes Taktil
Jari telunjuk masuk menyusuri kanalis inguinalis, pasien diminta untuk
mengedan.
HIL HIM
Dirasakan di ujung jari Dirasakan di samping / sisi jari
Tes Zieman
Jari II di anulus internus, jari III di annulus eksternus, jari IV di fossa ovalis.

HIL HIM H. Femoralis

Dorongan pada jari II Dorongan pada jari III Dorongan pada jari IV
Diagnosis Banding Hernia Inguinalis
Limfadenopati Inguinal
Orchitis
Varicocele
Hydrocele
Torsio testis
Tumor testis
Pemeriksaan Penunjang

Hernia Gangguan keseimbangan cairan,


inkarserata elektrolit dan asam basa
Hernia
Leukositosis
strangulata
Hernia Femoralis
Berjalan di dalam kanalis femoralis dan keluar di sebelah bawah ligamentum
inguinalis pada fosa ovalis
Batas kanalis femoralis :
Kranioventral : ligamentum inguinalis
Kaudodorsal : pinggir os pubis dari ligamentum Cooper
Lateral : sarung vena femoralis
Medial : ligamentum lakunare Gimbernati

Umumnya terjadi pada wanita


Sering terjadi inkarserasi dan strangulasi
Etiologi
Peningkatan tekanan intraabdomen dan kelemahan
dinding abdomen yang disebabkan oleh :
Multipara
Obesitas
Usia lanjut
Patofisiologi

Teknik Bassini
Peninggian tekanan menyebabkan fasia Hernia masuk ke dalam
intraabdomen akan transversa dan kanalis femoralis yang
mendorong lemak ligamentum inguinale berbentuk corong keluar
preperitoneal ke dalam tergeser ke ventrokranial pada fossa ovalis di lipat
kanalis femoralis sehingga kanalis paha.
femoralis lebih luas.
Faktor yang mempengaruhi kekuatan
dinding abdomen
Obesitas
Usia Lanjut
Malnutrisi
Konstipasi
Kehamilan
Retensi Cairan
Adanya Infeksi
Diagnosis
Anamnesis
Nyeri luka post-operasi

Pemeriksaan Fisik
Teraba tonjolan di sekitar garis bekas luka operasi

Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen
Tata Laksana
Indikasi operasi dilakukan setelah diagnosis ditegakkan
Anak Herniotomy
Dewasa Hernioraphy = herniotomy + hernioplasty

Mc. Vay
Jahit conjoin tendon ke ligamentum cooper
Dilakukan khususnya pada hernia femoralis
Modified (free tension) menggunakan mesh
Teknik Operasi

Prinsip dasar operasi terdiri dari herniotomi dan hernioplastik.

Herniotomi: dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia
dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit ikat setinggi meungkin lalu
dipotong.

Hernioplasty: dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang
kanalis inguinalis. Pada orang dewasa, tindakan herniotomi saja tidak cukup untuk mencegah terjadinya
rekurensi.
Teknik Baccini
mengurangi
rekurensi. Perbaikan
dengan diseksi dari
spermatic cord,
hernia sac dengan
ligasi tinggi dan
rekonstruksi dari
inguinal canal.
Jahit conjoin tendon
(pertemuan M.
Transversus
Abdominis dengan
M. Oblikus Internus)
dengan ligamentum
inguinalis
Jahit conjoin
tendon ke
ligamentum
cooper
Dilakukan
khususnya pada
hernia femoralis
Prosthetic Repair
(Lichtenstein Tension-free repair)
Teknik ini menggunakan prosthetic mesh
untuk meminimalisir tekanan dari
perbaikan. Tujuannya untuk meminimalisir
dari rekurensi medial. Untuk fixasi
permanent menggunakan monofilament
suture.
Laparoskopi Herniorafi
Komplikasi Operasi
Kumpulan cairan pada daerah dibawah mesh sehingga memerlukan pemasangan
drain
Perdarahan
Nyeri luka post-operasi
Demam karena adanya infeksi pada luka post-operasi
Intraabdominal abses.
Prognosis

Prognosis dilihat dari komplikasi,


Lichenstein technique
durasi operasi, berapa lama rawat
kekambuhannya hanya 0.2%,
inap di rumah sakit. Selain itu
tidak ada kekambuhan pada
kekambuhan dilihat dari teknik
tahun pertama
operasi yang dilakukannya.

Laparoscopic primary inguinal


hernia repair merupakan
prosedur dengan rekurensi yang
minimal dan waktu pemulihan
yang cepat, mencegah kesakitan,
dan cepat kembali pada aktivitas
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai