Pengertian
Arteriografi Pulmonari adalah pemeriksaan
radiologi untuk mendapatkan gambaran
anatomi paru dengan tindakan inpasif dan
memasukkan kontras media.
Tujuan
Mendapatkan gambaran anatomis pembuluh
darah arteri paru untuk membantu menegakkan
diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan pada
pembuluh darah arteri paru. Pada klinis-klinis
tertentu, selain untuk mendapatkan citra
radiografi tindakan ini dapat juga digunakan
sebagai terapi pembuluh darah.
Anatomi dan Fisiologi
indikasi
Patologi pada pembuluh darah paru merupakan indikasi
pemeriksaan untuk dilakukannya tindakan arteriografi
pulmonari. Adapun indikasi pemeriksaan yang terjadi
pada pembuluh darah paru :
a. Arteriovenous Malformation
b. Embolisasi pada Arteri Pulmonari
c. Stenosis
d. Occlusion
e. Aneurisme
f. Clot
g. Penimbunan lemak pada dinding pembuluh arteri
Kontraindikasi pada pemeriksaan ini :
a. Cardiac Arrhythmia
b. Cardiac Arre
c. Sensitif terhadap kontras media
Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
1. Pesawat sinar x yang dilengkapi 1. Obat-obat anastesi
fluoroscopy
2. Film changer 2. Ampul Contrast Media
3. EKG
4. Format manometer untuk mengikuti 3. Dispossible needle
tekanan yang harus dilakukan
5. Handscoen 4. Antiseptik
6. Spuit
7. Kain kasa 5. Obat-obat emergensi : obat
8. Apron
9. Kateter anti alergi dan oksigen
10. Canule
11. Spuit
12. Guide wire
13. Skin Cleanser
Prosedur Pemeriksaan
1. Persiapan pasien
2. Pemasukan bahan kontras
3. Teknik radiografi
Persiapan Pasien
1. Pemasukan kontras media : Didahului dengan pemasukan kateter secara inpasif
2. Lakukan tindakan inpasif pada daerah vena axilaris atau vena femoralis. Masukkan canul
melalui pembuluh darah tersebut menuju ke atrium kanan terus melewati katup
trikuspidalis hingga mencapai ventrikel kanan dan cabang besar dari arteri pulmonalis
3. Untuk mengetahui apakah canul sudah mencapai erteri pulmonalis utama, kemudian sedot
apakah ada darah yang tersedot. Jika ada, canul sudah sampai di pembuluh darah arteri.
4. Miringkan Canul sebesar 45 derajat untuk mempermudah pemasukkan kateter.
5. Masukkan guide wire secara perlahan hingga melewati pembuluh darah yang mengalami
patologis.
6. Tarik Canul secara perlahan.
7. Masukkan Kateter melalui guide wire sampai ujung kateter sejajar dengan unjung guide
wire.
8. Cabut gide wire dari pembuluh darah secara perlahan.
9. Masukkan contrast melalui kateter yang telah terpasang.
10. Kontras media dengan volume 50-60 ml diberikan saat kateter berada dalam arteri
pulmonalis utama. Lalu 30-40 ml diberikan saat kateter memasuki arteri pulmonalis
kiri/kanan. Kontras media untuk bagian lobus cukup menggunakan 15-20 ml.
11. Setelah prosedur diagnostik selesai dan diperoleh gambaran dari arteri pulmonalis. Kontras
media diaspirasi dan kateter ditarik keluar. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan untuk
memperbaiki keadaan umum pasien.
12. Prosedur diagnostik : pemeriksaan radiogram dengan kontras media.
Teknik Radiografi
1. Buat foto AP dan Lateral secara Simultan
2. Untuk posisi lateral, gunakan FFD 150 cm dengan menjauhkan
kedua lengan bagian atas pasien agar foto yang dihasilkan
terbebas dari gambaran tersebut.
3. Lakukan Bi-Plane proyeksi
4. Bila tidak mungkin dilakukan, lakukan dengan Single Plane 35
RAO atau LPO
5. Central ray ditujukan tegak lurus film
6. Pada arteri pulmonalis, panjang waktu filming disesuaikan dengan
kecepatan kontras media untuk menghasilkan tingkat kehitaman
pada atrium kiri, ventrikel kiri, dan thoracic aorta.
7. Lakukan exposi diikuti dengan injeksi kontras dan filming program
25 ml/sec untuk total volume 50ml.
8. Dan 2 sampai 4 film per detik.
9. Untuk 4 detik berikutnya diikuti oleh satu film per detik. Untuk
penambahan setiap 4 detik berikutnya.