Anda di halaman 1dari 10

Gambaran Pendekatan untuk

Memahami Proses Informasi


Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-
orang gunakan dan bagian proses informasi akuntansi (dan lainnya)
dalam suatu fakta konteks pengambilan keputusan. Kita gambarkan
proses pengambilan keputusan seseorang adalah sebuah model.
Sehingga, contohnya, kita mungkin menggunakan penelitian teknik HJT
terhadap model (atau menggambarkan) cara yang petugas pinjaman
bank proses dengan berbagai cara pokok informasi akuntansi (atau
isyarat seperti yang mereka sebutkan) seperti laba dan angka arus kas
untuk suatu keputusan tentang apakah untuk menyetujui suatu
pinjaman dari suatu perusahaan.
Terdapat 3 model utama dalam HJT :
1. Brunswick lens model
2. Process tracing model
3. Probabilistic judgment model

3 Pendekatan yang lain untuk menjelaskan (modelling) pembuatan


keputusan adalah :
1. Availability
2. Anchoring
3. Adjusment, dan expert judgment.
Brunswick Lens Model
Brunswik lens model digunakan sebagai kerangka analitik dan basis
dari banyak penelitian mengenai pertimbangan/judgement yang
berhubungan dengan prediksi (contohnya kebankrutan) dan/atau
evaluasi (contohnya pengendalian internal). Peneliti menggunakan
lens model untuk meneliti hubungan antara berbagai informasi dan
keputusan atau prediksi, dengan melihat kesamaan dalam respon
atas informasi tersebut.
Penemuan beharga atas penggunaan Brunswick Lens Method :
Pola isyarat yang jelas dalam berbagai tugas
Bobot yang bisa diambil oleh para pengambil keputusan untuk
secara implisit ditempatkan di berbagai isyarat informasi
Keakuratan relatif pengambil keputusan dari tingkat keahlian yang
berbeda dalam memprediksi dan mengevaluasi berbagai tugas
Keadaan di bawah sistem para ahli dan/atau model perilaku
manusia yang melebihi manusia
Stabilitas (konsistensi) dari penilaian manusia dari waktu ke waktu
Tingkat wawasan keputusan berdasar pola mereka menggunakan
data
Derajat konsensus ditampilkan dalam berbagai tugas keputusan
kelompok
Keterbatasan pada BAR
Sering terdapat kontradiksi (dan membuat frustasi) antara penemuan penelitian
serupa yang berarti bahwa memproses informasi manusia jauh lebih kompleks
dari pada mengembangkan teori dan penelitian.

Terdapat tiga level kritikan yang menolak penelitian ini, yaitu mempunyai
keterbatasan:
Studi pada topik yang sama menghasilkan hasil yang bertentangan,
menghalangi petunjuk konklusif untuk keputusan pengawasan
Subjek penelitian dan letak digunakan dalam penelitian ini seringkali
berbeda dari yang mereka temukan dalam pembuatan keputusan riil
Peneliti akuntansi menanyakan apakah pengawasan dipengaruhi oleh
penelitian pada individu pembuat keputusan.
Masalah Bagi Auditor
BAR dapat memberikan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang
menggunakan dan memproses informasi akuntansi, penelitian auditing
keperilakuan dapat memeriksa bagaimana auditor menunjukkan tugas
audit dan membuat opini
BAR memeriksa karakteristik high-performing auditor dan faktor yang
mempengaruhi opini auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa : auditor
spesialis industri membutuhkan auditor lain ketika mereka dalam
lingkungan spesialisasi industri. Penelitian eksperimental juga
menunjukkan bahwa terdapat interaksi kompleks antara pengalaman
dan keadaan dalam keputusan pelaporan auditor.

Anda mungkin juga menyukai